Share

Chapter-16

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-10-27 09:24:06

"Ini tempat terakhir kita." kata Rania. Wanita itu menatap arlojinya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Dua jam lagi, dia harus pulang ke rumah.

"Ini dimana kok ramai banget." tanya Abrisam.

Ini adalah tempat terakhir tujuan Rania. Mereka berada di pasar malam pinggiran kota. Belum.bisa dikatakan pinggiran, karena tempat ini hanya membutuhkan lima belas menit untuk sampai di kota.

Rania suka sekali datang ke tempat Ramai, jika suasana hatinya buruk. Seperti tadi pagi, dan dia akan membeli cemilan kuping gajah dan juga makaroni pedas sebagai teman. Tidak hanya itu, Rania juga akan membeli satu cup teh dingin. Seperti saat ini, Rania yang meminta Abrisam duduk di kursi yang ada, sedangkan dia yang membeli banyak cemilan dan juga minuman. Dalam hati Rania berdoa jika pria itu tidak batuk dan juga tidak flu ketika Abrisam memakan cemilan murahan.

Kembali ke kursi itu, Rania langsung duduk di samping Abrisam. Wanita itu menaruh dia bungkus cemilan tidak pedas dan juga satu minum
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-17

    Rana mendadak gemas dengan Rania, yang tak kunjung datang. Ini sudah jam setengah tujuh pagi, dan Grace sudah menelponnya berulang kali, hanya menanyakan wanita itu ada dimana. Tentu saja dia ada di depan rumah Rania, hari ini adalah hari pernikahan Abrisam dan juga Rana. Yang dilangsungkan di sebuah gereja ibukota tepat jam sepuluh pagi. Grace meminta Rana untuk datang lebih dulu, karena wanita itu harus menjalani fitting bajunya kembali karena tidak cukup, belum lagi make up manten itu membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam. Dan sampai saat ini Rania belum juga menemuinya. Berkali-kali wanita itu menelponnya, mengirim pesan untuk segera keluar. Nyatanya Rania juga tak kunjung datang, hingga akhirnya membuat Rana mau tidak mau turun dari mobilnya. Wanita itu berlari kecil, mengetuk pintu rumah ini dengan tak sabarab. Bahkan Rana juga harus berteriak memanggil nama Rania agar mau keluar dari dalam rumah. Jangan sampai wanita itu berubah pikiran, dan kabur dari tanggung jawab

    Last Updated : 2024-11-01
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-18

    Tepat jam sebelas siang, akhirnya Rania resmi menjadi istri dari seorang pengusaha Abrisam Achazia Aksa, jantung Rania tak berhenti berdetak kencang. Dia masih ketakutan, dengan banyaknya orang yang mulai menatap dirinya dengan memuja. Ada yang bertanya siapa namanya, ada yang bertanya berasal dari keluarga mana. Hanya Grace yang mampu menjawab semua itu, sedangkan Rania hanya menundukkan kepalanya saja. Dia lupa apa yang Rana katakan padanya sebelum wanita itu pergi.Setelah romo mengatakan jika Rania dan Abrisa. susah resmi menjadi suami istri, wanita itu sempat melirik ke arah tempat duduk Rana yang paling ujung. Wanita itu langsung bangkit dari duduknya, melambaikan tangannya ke arah Rania dan pergi begitu saja. Entah bagaimana perasaan Rana saat ini, tapi yang dirasakan Rania saat ini adalah sesak. Dia merasa sesak melihat saudara kembarnya harus pergi dari ibukota untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika saja hidup itu adil, Rania yakin dia akan menjadi wanita paling bahag

    Last Updated : 2024-11-02
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-19

    Acara selesai tepat jam sebelas malam. Rania menunduk Abrisam untuk naik ke lantai dua, di mana kamar pria itu berada. Mendadak Rania kembali gugup, dia masih ingat betul bisikan Megan, yang mampu membuat dirinya merinding. Belum lagi dia juga langsung menatap Abrisam dengan tatapan yang sulit diartikan. Apa yang harus dia lakukan malam ini bersama dengan Abrisam? Yang ada dipikiran Rania saat ini, bercerita atau mendongeng sepanjang malam hingga pagi untuk mengenal satu sama lain. Selain tahu apa yang tidak disukai dan di sukai, itu akan jauh lebih bermanfaat dibanding harus menghabiskan malam bersama dengan pikiran Rania yang mendadak kotor. Melihat pintu hitam di hadapannya, Rania pun menelan salivanya dengan kasar. Tangannya gemetar ketika menyentuh knop pintu dan membukanya. Tentu saja hal pertama yang Rania lihat adalah, kamar pria itu yang tersusun rapi dengan taburan bunga mawar di atas tempat tidur Abrisam. "Aku mandi dulu ya." kata Abrisam melepas genggam tangan Rania.

    Last Updated : 2024-11-03
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-20

    Ini masih pagi, tapi Rania masih merasakan sesuatu yang panas dalam dirinya. Bukan berarti semalam dia melakukan itu dengan Abrisam. Tidak!!!!Mereka tidak melakukan apapun!!! Setelah insiden punggung menyentuh dada bidang, dan tangan Abrisam yang secara tidak sopan menyentuh punggung Rania, hingga membuat wanita itu mematung. Setelahnya, wanita itu langsung kabur hingga terjungkal karena gaunnya yang panjang terinjak kakinya sendiri. Mengakibatkan wanita itu terjungkal, dengan siku yang memar. Untung saja Abrisam itu tidak bisa melihat, jadi dia tidak tahu jika Rania terjatuh dan terluka. Wanita itu hanya beralasan, jika kursinya jatuh karena tersenggol gaunnya. Dan pagi ini Rania harus berhadapan dengan Abrisam yang baru saja keluar dari kamarnya, dan berjalan ke arah meja makan. Mau membantu, tapi Rania masih kepikiran sama yang semalam. Kalau tidak dibantu sudah ditatap tajam oleh Bagas. Mau tidak mau, Rania pun bangkit dari duduknya dan la

    Last Updated : 2024-11-04
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-21

    Rania menghela nafasnya lega, satu urusan sudah selesai. Setidaknya semuanya harus dia selesaikan, sebelum Abrisam mengetahui dirinya siapa. Untuk menghemat waktu, wanita itu kembali ke rumah Abrisam dengan membawa sedikit belanjaan di tangannya. Dia begitu merindukan ayahnya, padahal ini belum ada satu bulan Rania menikah. Maklum saja Rania tinggal bersama dengan ayahnya, setiap hari bertemu dengan ayahnya. Dan kali ini, menikah dan meninggalkan ayahnya, kadang membuat Rania takut. Takut jika penyakitnya kambuh, atau obat yang ada di rumah habis membuat wanita itu kepikiran. Turun dari taksi online, Rania pun tersenyum. Namun, senyum itu pudar ketika melihat satu mobil yang terparkir indah di depan rumahnya. Siapa yang bertamu ke rumahnya siang hari? Bagas? Ah, dirasa tidak. Bagas tidak tahu rumah asli Rania. Dia hanya tahu jika Rania tinggal bersama dengan ibunya di rumah mewah. Melangkahkan kakinya cepat, wanita itu mengintip di balik jendela kaca. Untung saja rumah kontrakan in

    Last Updated : 2024-11-05
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-22

    Tuk … Rania terjingkat kaget, ketika sesuatu bersentuhan. Dia pun menatap ke arah samping kirinya dan melihat Abrisam yang hendak masuk ke dapur. "Kamu butuh apa Mas?" tanya Rania cepat. Sebelum kaki Abrisam menuruni tangga dapur. "Mbak Atun mana, Ran? Aku mau minta mbak Atun buatkan aku kopi." jelas Abrisam. Rania mendengus. "Nggak mau aku buatkan Mas?" "Memangnya kamu bisa buat kopi?" Setahu Abrisam, mendengar cerita Grace, Rana itu tak pandai di dapur. Tapi setelah menikah dan tinggal tiga hari dengan wanita itu. Abrisam sedikit bingung dengan kepribadian Rana yang berubah. Pertama kali, Abrisam mengajak Rana pulang ke rumahnya dan wanita itu malah memasak bersama dengan ibunya. Lalu, setelah menikah, Rana juga masak untuk Abrisam. Dengan alasan semua kebutuhan Abrisam dia yang atur. Bukannya tidak suka, tapi Abrisam cukup heran saja. Dia seolah memiliki dua kepribadian yang berbeda, dan Abrisam sulit untuk mengenali ist

    Last Updated : 2024-11-06
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-23

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Rania memilih untuk pergi tanpa mau menjawab apapun, sejujurnya jantungnya berdebar kencang dia tidak ahli dalam bidang ranjang. Jangankan ranjang untuk ciuman aja Rania belum pernah sekalipun. Dan sekarang pria itu mendadak menawarkan diri untuk berhubungan badan dengan nya? Bolehkah Rania mengucapkan kasar? Merasakan

    Last Updated : 2024-11-07
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-24

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Setelah mendengar kata itu, Rania memilih untuk pergi. Masalahnya begini … Rania tidak ahli dalam ranjang, jangankan itu, berciuman saja Rania tidak bisa berciuman yang ada Abrisam mengajari Rania banyak hal. Tapi sekarang …Menggigit jempolnya mendadak Rania jadi gugup, bagaimana bisa dia berbicara se formal itu di depan

    Last Updated : 2024-11-08

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-155

    Rania sampai di rumah dengan basah kuyup, dia hanya melihat Selena di rumah ini. Tidak dengan Bagas dan juga Abrisam yang entah kemana. "Ya Tuhan Rana … ayo cepat mandi, ganti bajumu nanti kamu bisa sakit." ucap Selena. Wanita itu menuntun Rania untuk masuk ke dalam rumah. Dia juga meminta mbok Atun untung menyiapkan air hangat untuk Selena mandi. Jangan sampai Rania sakit hanya karena air hujan. "Kamu dari mana sih, udah tau mau hujan kenapa gak pulang? Kenapa gak telpon Bagas aja buat jemput kami, seenggaknya kamu gak basah kuyup begini." omel Selena. Dirinya cukup berantakan, tapi sebisa mungkin Rania mencoba untuk tenang. Dia hanya pergi jalan-jalan sebentar, Rania lupa membawa ponsel dan juga uang. Karena dia pergi setelah berpamitan pada Selena. Dia berjalan terus kemana kaki mungilnya melangkah, taunya di tengah jalan malah turun hujan. Dia mencoba untuk pulang tapi yang ada Rania malah basah kuyup, akhirnya dia hujan-hujan saja sampai rumah. Selena menggelengkan kepalanya

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-154

    Berkali-kali Rania menghela nafasnya yang mendadak berat, wanita itu saat ini tengah beradaptasi di taman kota hanya untuk memikirkan banyak hal. Tak seharusnya Rania melibatkan perasaannya lebih dalam lagi, sedangkan dari awal Rania tahu jika pria itu tidak mencintainya. Dia hanya masih berusaha menerima kehadiran Rania bukan berusaha untuk mencintai Rania. Harusnya Rania sadar akan hal itu. Mau seberapa keras dia berusaha, jika Abrisam tidak ingin mencintai Rania tentu saja rasa itu akan menjadi percuma. Yang terlalu cinta itu Rania bukan Abrisam. Belum lagi wanita yang pernah mengandung bayi Abrisam. Jujur saja Rania iri dengan semua ini, dia iri di posisi wanita itu. Bahkan wanita itu sampai berpikir jika selama ini dirinya hanya tempat singgah. Ingat pertemuan mereka di taman ini bersama dengan Abrisam, di situlah jantung Rania sudah mulai tidak baik. Rania mencoba seasyik mungkin ketika bersama dengan Abrisam. setidaknya dia mampu membahagiakan pria itu dengan hal kecil. Menga

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-153

    "Ya, aku tau kalau itu Mas. Bedanya kamu melakukan itu dengan dia atas dasar cinta. Sedangkan denganku, atas keinginan ibumu yang ingin punya cucu cepat." "Demi Tuhan Rana aku menyentuhmu bukan karena itu. Bahkan kalau Mami nggak minta cucu pun aku juga akan menyentuhmu. Kamu istriku, dan aku berhak meminta hakku sebagai suami sama kamu!!" "Aku tau Mas, kita terpaksa bersama juga karena perjodohan. Aku pikir selama kita bersama, aku susah mengetahui semua tentang dirimu. Taunya aku salah, aku hanya mengetahui sebatas nama tanpa kisahmu." Abrisam mengacak rambutnya, dia pun menahan tangan Rania agar tidak pergi dari sampingnya. "Ran itu hanya masa lalu, aku salah aku tidak memberitahumu apapun tentang aku. Tapi bukan berarti kamu harus menghukumku dengan cara begini kan? Aku nggak suka, aku gak bisa, dan aku nggak tahan!!" Tidak perlu khawatir akan hal itu, lagian Rania tidak akan marah pada Abrisam. Dia hanya memaklumi dan menghargai privasi Abrisam selama ini. Bahkan Rania malah

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-152

    Setelah membantu Abrisam mandi, Rania memutuskan untuk turun. Dia membuat dia teh hangat untuk dirinya dan juga Abrisam. Tak lupa juga membawa satu piring biskuit yang sangat pas dan serasi ketika dinikmati dengan secangkir teh. "Rana … " panggilan itu membuat Rania menoleh. Dia menatap Selena yang baru saja masuk ke dalam dapur dengan wajah di Teluk. "Mami minta maaf." ujarnya. Helaan nafas keluar dari bibir Rania, dia pun menatap Selena dengan berat hati. "Ini Mami kenapa minta maaf sama Rana? Kan Mami lagi nggak melakukan kesalahan apapun sama Rana." Menurut Rania memang begitu, beda cerita dengan perasaan Selena yang mendadak lupa kalau Abrisam sudah menikah dan malah membahas tentang Claudia. Apalagi Selena yang kaget dan membutuhkan penjelasan dari Abrisam tentang kehamilan Claudia mantan kekasih Abrisam. Selena tahu perasaan Rania waktu di mobil, wanita itu mendadak diam dan murung. Belum lagi tatapan Rania yang kosong, dengan mata berkaca-kaca, seperti seseorang yang ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-151

    Dada Rania sesak mendengar hal itu. Dia terus menundukkan dan tak berani mengangkat wajahnya hanya sekedar melihat Selena, atau mungkin melihat ekspresi wajah Abrisam. Jika saja bisa memilih, mungkin kali ini Rania tidak ingin satu mobil dengan mereka. "Abrisam jawab Mami!!" sentak Selena. "Ya!!" hanya kata itu yang mampu Abrisam katakan. Tanpa ditanyakan darimana Selena tahu, tentu saja Bagas yang memberitahu. Entah Bagas kelepasan ketika berbicara dengan Selena, dan membuat Bagas menceritakan semuanya karena paksaan Selena. Selena menutup matanya, bersamaan dengan itu air mata Rania pun jatuh dengan perlahan. Sesak di dadanya menjadi, bagaimana bisa hal ini terjadi pada dirinya? Meskipun itu hanya masa lalu, tapi tetap saja mampu membuat Rania tidak terima. Sekarang Rania tahu kenapa setiap kali Rania bertanya tentang masa lalu pria itu, Abrisam memilih diam dan tidak mengatakan apapun. Bahkan pria itu akan mengajak Rania untuk membahas hal lain tentang Rania. Entah tidak ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-150

    Paginya, Rania bangun lebih awal. Dia pun langsung memunguti semua baju miliknya dan juga baju milik Abrisam dan menyimpannya di sofa hotel. Barulah, wanita itu memilih membersihkan diri lebih dulu dan barulah membantu Abrisam mandi. Membantu Abrisam mandi? Membayangkan saja membuat kedua pipi Rania merah padam.Semalam, Rania dan juga Abrisam menghabiskan waktu untuk menonton film, banyak sekali yang Rania ceritakan dalam hal ini, sehingga membuat hubungan mereka semakin dekat dan erat. Abrisam juga banyak tertawa mendengar cerita lucu Rania waktu sekolah, dimana ada satu pria yang meminta Rania menunggu dia kembali dan akan menikahinya. Sayangnya Rania tidak mau, dia tidak memiliki kekasih bukan berarti dia menunggu pria itu. hanya saja memang Rania saja yang tidak mau, dia tidak suka menunggu hingga dia dipertemukan dengan Rana. Jika sudah memiliki ketertarikan kenapa harus menunggu lama?Ketika Abrisam bertanya hal yang sama, jawaban Rania pun juga masih sama. Dia yang sudah tert

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-149

    Brak … Selena memukul meja yang ada di hadapannya dengan kencang. Tatapannya memerah menatap sebuah vas bunga yang ada di hadapannya juga. Tangan wanita itu mengepal dengan sempurna. Dalam bayangan Bagas kedua tangan itu sudah terbalut dengan indah sarung tangan, yang siap kapanpun dan dimanapun untuk menghantam dan juga memukul orang-orang yang ada di sekitarnya."Apa kamu bilang!!" “A-apa?” Bagas masih menunjukkan wajah polosnya, seolah dia melupakan apa yang dia katakan beberapa menit yang lalu“Masih bisa bilang apa!! Kamu pengen leher kamu hilang atau gimana!!” teriak selena kembali.Bagas menelan salivanya kasar, dia pun menggeser duduknya untuk menjauh dari Selena. Sejujurnya dia juga terpaksa untuk melakukan hal ini, tapi karena dia tidak percaya dengan apa yang dokter itu katakan, makanya dia memberitahu Selena jika kekasih Abrisam dulu pernah mengandung pewaris keluarga ini. Kalau mereka tidak ingat, perlu Bagas ingatkan dulu Abrisam pernah mengatakan jika dia ingin menika

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-148

    "Bintangnya banyak ya Mas." ucap Rania untuk mengusir keheningan diantara mereka. "Iya kali Ran. Aku kan juga nggak tau." Rania menatap Abrisam dengan nanar, senyum sendunya tercetak jelas di wajahnya. Entah harus bahagia atau sedih dengan jalan hidup seperti ini. Tapi Rania bersyukur jikaAbrisam tidak bisa melihatnya, doa tidak tahu antara Rania dan juga Rana yang sesungguhnya memiliki perbedaan yang signitif. Jika saja nanti Tuhan membongkar ini semua, Rania berharap nanti jika dia benar-benar sudah lelah. Jangan sekarang, sungguh, Rania masih menginginkan Abrisam dalam hidupnya."Kalau dilihat-lihat … " Rania menggantung ucapannya meneliti penampilan Abrisam dari rambut, baju, hingga warna sepatu yang serasi sekali pria itu kenakan. "Mas Abri ganteng juga malam ini." ujarnya dengan rasa malu. Abrisam menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ini pujian, dulu dia sering mendapat pujian seperti ini. Tapi kenapa dengan Rania rasanya berbeda?Melihat reaksi Abrisam. Rania p

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-147

    Rania melepas penutup matanya ketika tidak mendengar apapun. Wanita itu cukup terkejut dengan langit hitam yang banyak sekali taburan bunga. Belum lagi lilin yang menyala membentuk hati, dan juga taburan bunga di dalamnya. Rania tersenyum,m sore tadi Abrisam menang menelpon Rania untuk menerima bingkisan yang dia kirimkan. Bahkan Abrisam juga meminta Rania untuk menggunakan hadiah yang dia berikan malam ini. Belum lagi dipadukan dengan dompet yang dibelikan oleh Selena. Wanita itu menutup mulutnya ketika suara musik terdengar. Rania menatap ke arah tangga, yang dimana ada banyak sekali lilin dan juga karpet merah. "Apa saya harus kesana?" tanya Rania memastikan. Pelayanan itu mengangguk. "Ya Nona. Tuan Abri menunggu anda di atas." Rania semakin penasaran apa yang akan dilakukan Abrisam dengan dirinya. Sedangkan sore tadi, pria itu hanya mengatakan jika dia akan mengajak Rania untuk menonton sebuah film. Awalnya Rania mengajak Gaby yang katanya ingin nonton film dengan Rania juga.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status