"Dok, Dokter bagaimana keadaan istri saya, apa dia baik-baik saja?" Zack terlihat panik saat dokter keluar selesai melakukan tindakan.
"Selamat, Tuan Zack. Sebentar lagi kau akan menjadi seorang Daddy." Betapa terkejutnya dia dengan Veronica saat mendapati ternyata Celine sedang berbadan dua.Emosi yang meluap-luap ternyata bawaan dari si jabang bayi yang dia kandung."Mah, Celine!""Selamat, Zack. Sebentar lagi kau akan menjadi seorang Daddy. Mama senang mendengarnya."Mereka terlihat begitu bahagia mengingat inilah cucu pertama di keluarga Welyoston."Terima kasih ya Tuhan, terima kasih." Diri Veronica yang semula sebal terhadap putranya perlahan rasa itu mulai hilang dan membaik seiringnya waktu."Apa aku boleh melihat istri saya sekarang Dok?""Silahkan, silahkan."Celine dalam keadaan terbaring dengan tangan terpasang selang infus saat Zack dan Veronica masuk ke dalam.Dia sendiri belum mSemenjak mengetahui kalau istrinya tengah hamil. Zack lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, tapi itu membuat Greta tidak suka.Setiap hari dia selalu saja menghubungi pria tampan itu lewat panggilan telepon tapi tidak pernah Zack angkat.Celine pun tidak ambil pusing dengan panggilan itu asalkan suaminya tetap setia menemaninya di rumah, dengan begitu di mudah untuk mengontrol apa yang Zack lakukan."Sialan! Kemana kau ini Zack, kenapa beberapa hari ini kau sulit sekali untuk di hubungi."Pesan-pun Greta lihat sudah menunjukan centang biru namun Zack tidak kunjung membalasnya hal itu membuat di semakin kesal."Aku harus menemuinya sekarang, aku harus datang ke rumahnya." Greta berkemas untuk mendatangi Zack di rumahnya.Sesampainya di sana, dia hanya berdiri sambil mengintai dari balik gerbang yang menjulang tinggi.Sesekali dia mengintip dari celah gerbang mencari-cari di mana kekasihnya itu.Dari atas b
"Celine tunggu! Aku belum selesai bicara!""Lepas! Tidak ada yang perlu di bicarakan, kalau saja kau memilihnya, biar aku pergi dari sini!""Tidak! Tidak akan ku biarkan kau pergi dari sini! Aku mau kau menerima Greta sebagai calon istri mudaku!" Saat itu juga Veronica datang, dia terkejut melihat mereka sedang bertengkar."Zack ada apa ini? Kenapa kalian ribut seperti ini?" Zack tidak menghiraukan pertanyaan Veronica karena sudah bisa di pastikan kalau dia akan di salahkan."Ibu kau lihat! Sandiwara apa yang sedang putramu mainkan kepadaku? Coba kau tanya apa yang sudah dia lakukan terhadapku!" Kepala Veronica semakin pusing atas masalah yang dia sendiri tidak tau."Jangan libatkan Mama dalam masalah ini! Ini urusan kita, jadi jangan pernah libatkan siapapun di sini!""Kau sangat egois.""Aku cuma minta kau sedikit mengerti. Apa susahnya menerima keputusanku, Cel.""Lelucon apa ini! Han. Apa kau tak mengerti ba
"Pagi, Bu, Granella, Jesica.""Pagi Celine, gimana apa tidurmu nyenyak semalaman?" Padahal Veronica memandang wajah menantunya sangat sembab. Begitu juga dengan Granella dan Jesica yang hanya bisa melihat iba pada kakaknya itu.Nggak perlu Celine menjawab sepertinya Veronica tau kalau seseorang dalam masalah yang serius tentu tidak bisa tidur dengan lelap."Dimana Honey tidur, Ibu?" Karena dari kemaren Celine tidak membukakan pintu untuknya.Hanya dengan gerakan kepala, Celine tau kalau Veronica menunjuk pada Zack yang tengah tidur di atas sofa dat jauh dari meja makan.Celine hanya mengangguk pelan tanpa mau membangunkan atau pun menyapanya. Baginya sikap Zack sudah sangat keterlaluan, rasanya sulit untuk menyapa apalagi membangunkannya."Duduklah, Nak. Kita makan sama-sama." Celine menurut untuk duduk. Veronica melayani menantunya sarapan, memberikannya selembar roti dan mengoleskan dengan selai kacang kesukaan Celine.
"Suamimu sudah berangkat?" "Sudah dari tadi, Ibu. Hari ini rencananya aku mau ke Dokter untuk periksa.""Kalau begitu biar aku temani." Mana mungkin Veronica membiarkan Celine pergi sendirian. Celine masuk ke kamar untuk mengambil tasnya dan saat itu juga.Suara tawa dan canda terdengar dari arah depan semakin terdengar jelas masuk ke dalam.Veronica seketika menoleh pada Zack dan datang dengan Greta begitu bahagianya sambil terkekeh.Hari Veronica geram seketika melihat ulah putranya yang sudah berani membawa wanita jalang itu masuk ke dalam rumah."Selamat siang, Mah.""Selamat siang, Aunty," sapa Greta pura-pura."Apa yang kau lakukan sekarang, Zack. Apa kau sengaja membuat istrimu cemburu melihat ini?" ucap Veronica geram."Aku tak punya maksud seperti itu, Mah. Aku hanya ingin Celine dekat dengan Greta sekarang." Dan ketika Zack tak sengaja memandang ke lantai atas. Tiba-tiba Celine sudah berdiri
Lampu indikator merah telah mati di ruang operasi yang menandakan kalau penanganan kuret sudah selesai.Beberapa perawat membawa Celine yang menggigil dari ruangan itu dan memindahkannya ke ruang rawat. Sementara Veronica terus mengikuti kemana perawat itu membawa menantunya.Zack terlihat menjauh dan bicara dengan Greta entah apa yang sedang mereka bicarakan."Ibu ..." Celine tak kuat menahan air matanya saat Veronica mendekat. Dia spontan memeluk menantunya yang masih terbaring dengan sangat erat."Sudah, tidak apa-apa. Kau pasti akan segera mendapatkan bayi lagi. Tak lama setelah ini.""Maafkan aku, Bu. Maafkan aku yang tidak bisa menjaga calon cucumu ini." Veronica menggeleng."Tidak, Sayang. Ini bukan salahmu. Kalau pun ada yang patut di salahkan yaitu suamimu. Aku kecewa dengannya." Dan saat itu juga Zack masuk ke dalam.Celine membuang muka saat Zack sampai di hadapannya bersama dengan wanita itu.Dia leb
Usia menyuapi Celine makan pisang Granella dan Jesica keluar berniat untuk melihat pemandangan rumah sakit.Meraka kembali di buat benci saat melihat Zack dan Greta sedang mengobrol.Zack melemparkan senyum pada kedua adiknya itu tetapi Jesica dan Granella sama sekali tidak membalas senyuman itu."Semua gara-gara wanita itu Kak Zack jadi berubah. Kalau saja dia tidak hadir, pasti tidak akan seperti ini!" ucap Granella nyinyir.Greta hanya memutar bola matanya malas karena sudah tau kalau mereka berdua sedang membicarakannya."Coba kau dekati mereka, aku yakin mereka mau menerimamu." "Apa kau gila, Zack. Mana mungkin mereka mau menerimaku. Lihat ekspresinya saja sudah terlihat kalau mereka tida suka kepadaku!""Kau coba saja dulu. Mereka belum mengenalmu, aku yakin setelah mengenalmu, mereka akan menerimamu sebagai calon Kakak iparnya.""Hufh, kau ini!" Dengan berat hati Greta menuruti apa yang Zack katakan. Dia
"Celine, kenapa bisa jadi seperti ini?""Leo, Zack, dia mengkhianati aku! Wanita itu kembali dan merusak semuanya!" Sudah Leo duga kalau akan menjadi seperti ini, pasalnya Zack memang tidak bisa move one dari kekasihnya itu."Sialan! Laki-laki pengecut! Dimana dia sekarang? Akan ku beri dia pelajaran!" Tapi Celine mencegahnya."Leo! Tidak perlu. Kau tidak perlu bicara apapun dengannya. Percuma, Zack tidak akan mendengarkan!" Sepertinya benar apa yang di katakan oleh Celine, apalagi sekarang Zack sedang bahagia berjumpa dengan Greta, mana mungkin dia mau mendengarkan Leo bicara."Kau harus kuat! Buktikan kepadanya kalau kau bukan wanita yang lemah.""Makasih, Le. Aku bingung untuk minta tolong dengan siapa lagi, sementara mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.""Kau sudah meminta bantuan pada orang yang tepat, Celine. Aku dengar-dengar kalau Raka sudah mengetahui semuanya, bagaimana reaksi dia kalau mendengar kamu sekarang i
"Siapa yang menelepon-mu? Pasti wanita itu yang menelepon!" Zack hanya diam."Sudah kuduga, dia pasti gelisah kalau tau kau berada di sini. Lebih baik kau pulang saja, biar Leo yang menjagaku di sini!"Membiarkan istrinya dengan pria lain sama halnya bersiap untuk kehilangan Celine, Leo bisa saja mencuci otaknya yang membuat Celine semakin benci kepadanya.""Baby, bisa tidak kalau kau bicara sedikit lembut denganku? Kau tidak perlu memikirkan soal Greta, biar aku yang akan mengurusnya nanti." Kini Celine yang hanya diam, muak dengan sikap suaminya ini.Komunikasi mereka semakin memburuk, setelah Celine mengalami keguguran, Zack berusaha bersikap lembut kepadanya namun tidak untuk Celine yang terlanjur kecewa hingga susah untuk bersikap lembut, dia justru membuang muka enggan untuk memandang suaminya.Merasa tidak di tanggapi Zack pun kembali menjauh dan duduk di tempat semula sampai Leo kembali membawa sebuah kantung plastik berisi makana