Share

Bab 6. Gogiwa Crew

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-04 10:33:03

"Kenapa lo..? Wajah kok kusut begini..!" semprot Gibran menyambut kedatangan Zano di pondok Gogiwa Crew Komunitas. Gogiwa Crew (Gigolo Gila Wanita) adalah nama komunitas para lelaki yang mencari rejeki dengan menjual cinta kepada wanita-wanita kesepian yang pada umumnya adalah perempuan yang sudah bersuami namun tidak bahagia di dalam rumah tangga mereka. Dalam permasalahan ini kelompok Gogiwa Crew akan menawarkan jasa untuk mengisi kehampaan hati para nyonya-nyonya yang umumnya  berharta banyak. 

"Gua lagi patah arang, Bran. Pusing gua..!" keluh Zano lalu membanting rokok yang tadi dihisapnya ke tanah. 

"Aduuh... pusing gimana sih Zan? Lo kan baru aja laku dan bayaran lo lumayan gede Bro. Bayangin... baru dua kali aja di ajak kencan ama nyonya Nisti, lo udah dapetin mobil bagus, duit banyak..  bahkan lo udah bisa ngeboyong bini lo tinggal di rumah mewah. Pusing apa lagi sih Bro...?" tanya Gibran sambil menatap wajah Zano dengan pandangan tak mengerti. 

Gibran adalah sahabat Zano walau belum berapa bulan lamanya kenal. Gibranlah yang mengajak Zano bergabung dengan komunitas hitam Gogiwa Crew karena prihatin melihat kehidupan Zano yang morat-marit.

"Lebih baik hidup carut-marut dari pada hidup morat-marit, Bro!" itulah kalimat Gibran yang berhasil membuat Zano pasrah mengikuti jejak Gibran untuk menjadi brondong panggilan atau penjual cinta alias gigolo. 

Tadinya lelaki tampan yang baru turun dari mobil mewahnya itu langsung menemui Zano yang juga baru turun dari mobilnya. Mereka bertemu di halaman sebuah rumah besar yang menjadi markas komunitas mereka. 

"Serius amat masalah lo, Bro? Ada apa sih? Cerita ama gua! " ucap Gibran agak berbisik lalu mengajak Zano duduk di sebuah kursi santai yang ada di depan rumah tersebut. 

"Nah sekarang coba lo ceritain, ada apa?" tanya Gibran mendesak Zano untuk bicara. 

"Bini gua Bran... 

"Kenapa bini lo hah? Bukannya dia udah duduk manis, tidur nyenyak di rumah mewah. Trus apa lagi..?" potong Gibran makin penasaran. 

Akhirnya Zano menceritakan semua permasalahannya dari A sampai Z kepada Gibran. Gibran mendengarkan penuh perhatian. Terkadang matanya melotot dan terkadang mulutnya ternganga. 

"Waduh, sebenarnya dengan siapa sih bini lo bercinta Zan? Gua juga ikutan puyeng kagak ngerti." ujar Gibran sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal setelah Zano selesai bicara. 

"Nah lo kok malah balikan nanya ama gua! Kalo gua tahu gua nggak bakalan ngomong ke elo..!" semprot Zano memasang wajah kesal lalu menghembuskan asap rokok ke udara. 

"Yang anehnya bini gua malah bilang kalo dengan gua lah dia barusan melakukan hal terkutuk itu. Lha.. gua baru aja pulang dan belum sempat masuk ke rumah." sambung Zano melengkapi kisahnya. 

"Serius lo..? Mulut Gibran makin terbuka lebar karena keheranan. 

"Iya. Dan bahkan Aina sibuk memuji gua kalau gua makin perkasa dan lain dari biasanya." tambah Zano dengan mata memandang lurus ke depan. 

"Hahhaha...." ucapan Zano kali ini malah membuat Gibran tertawa seperti mengejek. 

"Kok lo malah ketawa sih?" sungut Zano cemberut. 

"Sorry Bro..! Gua ngerasa geli aja." sahut Gibran sambil mengangkat tangan sebagai isyarat ia meminta maaf. 

"Barang kali itu hantunya si Ridho. Gua yakin banget si Ridho udah meninggal dan hantunya gentayangan." tiba-tiba sebuah suara nyelutuk dari belakang. 

Mendengar suara itu Zano dan Gibran tentu saja kaget alang kepalang dan serentak menoleh ke belakang. 

"Oh elo Silvi.. Ngagetin aja lo ah... Lagian ngapain lo cerita hantu segala hah! Gua merinding tahu..!" bentak Zano kesal. 

Orang yang dipanggil Silvi tersebut terlihat menekuk wajah sedih dan duka yang mendalam. Silvi adalah seorang lelaki kemayu yang selalu berpenampilan feminim dan bercita-cita segera mendapatkan uang untuk biaya operasi ganti kelamin menjadi wanita seutuhnya. 

"Eh Silvi...! Gua tahu lo cinta mati ama si Ridho. Tapi plis dong Sil.. Lo jangan sangkut pautin masalah Zano dengan kehilangan Ridho. Lagian ngapain juga lo nguping cerita orang hah? Kagak sopan tau nggak lo..!" hardik Gibran dengan mata melotot ke arah Silvi. 

Silvi menggigit ujung jari sebelah kanannya dan berdiri kemayu di hadapan Zano dan Gibran. 

"Udah tiga tahun berlalu sejak kepergian Ridho yang pamitnya mau kencan ama Nyonya Nisti, sampai sekarang kagak ada beritanya. Hidup gua hampa semenjak Ridho kagak ada." ucap Silvi malah curhat panjang lebar. Matanya pun mulai berkaca-kaca. 

"Apa? Si Ridho itu dulu juga teman kencan Nyonya Nisti..??" tanya Zano terperanjat. Wajahnya sontak pucat pasi. 

Melihat Zano gelisah Gibran makin marah kepada Silvi. 

"Dasar lo mulut ember Sil..! Buat apa lo cerita yang begituan hah? Kali aja si Ridho itu udah kabur pulang kampung ama bininya. Kok malah lo kait-kaitkan dengan Nyonya Nisti segala..!" bentak Gibran tambah marah. Ia sampai menunjuk wajah Silvi saking jengkelnya. 

"Tenang Bro.. tenang..! Tolong jelaskan ke gua ada apa ini Bro? Siapa si Ridho yang menghilang itu? Gua jadi penasaran." ucap Zano menenangkan Gibran yang emosi. 

Gibran yang tadinya melotot ke arah Silvi kini memutar wajah menoleh ke arah Zano. 

"Jadi begini Zan. Ridho itu adalah teman kita sewaktu lo belum gabung. Tiga tahun yang lalu dia menghilang tanpa kabar setelah dirinya sempat pamit untuk pergi berkencan dengan Nyonya Nisti." beber Gibran mulai menjelaskan. 

"Ooh, lalu apa hubungannya dengan masalah gua..?" tanya Zano tidak mengerti. 

"Tidak aaa... 

Belum selesai Gibran menjawab, Silvi sudah memotong kalimatnya. 

"Masalahnya Ridho itu dulu yang nempati rumah lo sekarang Zan. Bininya juga tinggal disono, tapi setelah Ridho menghilang Nyonya Nisti kemudian mengusir bini-nya Ridho dari rumah itu. Nah kan bisa aaa... 

"Pleeek..!"

Gibran langsung menepuk pelan mulut Silvi dan membuat ucapan waria itu terhenti. 

"Lo emang peak ya... Dasar banci mulut ember! Gua geber lo ntar biar mampus!" maki Gibran sangat kesal karena Silvi masih saja ikut nibrung dalam perbincangannya dengan Zano. Gibran bahkan masih mengangkat tangannya dan itu membuat Silvi bergegas lari menjauh ketakutan. 

"Oh, beritanya kok jadi mistis begini sih? Gua khawatir ama keselematan bini gua. Jangan-jangan bener kalo hantunya Ridho yang datang menyetubuhi bini gua. Hiii..." Zano menggoyangkan kedua bahunya sembari menyeka bulu kuduknya yang tiba-tiba saja meremang. 

"Zano...!" tiba-tiba Silvi datang lagi ke hadapan Gibran dan Zano. Wajahnya menunduk namun melirik takut ke arah Gibran. 

"Mau apa lagi lo hah..??" bentak Gibran sembari berdiri dari tempat duduknya. Lelaki bertubuh atletis dan berwajah tampan itu terlihat benar-benar marah dan hampir saja menempeleng Silvi kalau saja Zano tidak menangkap tangannya. 

"Sabar Bro... Nggak baik begitu ama Neng Silvi." ucap Zano menyabarkan sahabatnya itu lalu menoleh ke arah Silvi begitu Gibran sudah tenang. 

"Ada apa Sil?" tanya Zano kepada Silvi yang hampir menangis ketakutan. 

"Nyonya Nisti mau bicara sama elo Zan. Katanya udah telpon ke hp lo berkali-kali tapi yang jawab bini lo." sahut Silvi menyodorkan ponsel miliknya kepada Zano. 

"Apa? Nelpon ke hp gua bini gua ya jawab...?? Mampuus gua..!!" teriak Zano panik dan menepuk jidatnya. Sementara Gibran ikutan panik dan melongo menatap Zano yang kasak-kusuk mencari sesuatu di dalam saku celananya. 

"Aduuh siaal..! Siaaal..!" Zano makin terlihat panik. 

"Ada apa lagi Zan...??" tanya Gibran semakin bingung melihat kepanikan sahabatnya tersebut. 

"Gua salah bawa hp Bran. Yang gua malah hp milik bini gua..!" seru Zano sambil memperlihatkan sebuah ponsel kepada Gibran. 

"Wasalaaaam...! Gawat darurat celaka dua belas ini..!" Gibran pun ikutan berseru. 

"Ayo cepat Zan..! Jawab nih Nyonya Nisti..!" perintah Silvi kembali menyodorkan ponsel miliknya. Disana sedang menunggu Nyonya Nisti untuk berbicara dengan Zano. 

"Ooh ii.. iya.. Sini hp-nya..!" sahut Zano lalu mengambil ponsel dari tangan Silvi. Sebelum memulai pembicaraan dengan Nyonya Nisti, Zano mengatur nafas sejenak untuk mendapatkan ketenangan. Sedangkan Gibran menoleh kepada Silvi dan meletakkan jari telunjuk di tangan agar waria tersebut jangan berisik. Silvi hanya mendengus sambil menyibakkan rambutnya yang panjang. 

"Haa.. halo sayang..!" terdengar Zano mulai bicara lewat telepon dengan Nyonya Nisti. 

Sekitar beberapa menit berbicara, Zano mengembalikan ponsel kepada Silvi. 

"Bagaimana Zan..?" tanya Gibran dan Silvi hampir bersamaan. 

"Nyonya Nisti memanggil gua untuk datang ke villa." jawab Zano yang disambut senyuman oleh Gibran. 

"Hehehe.. bagus Bro..! Sana, jemput rejeki lo..!" ucap Gibran sedikit memerintah kepada Zano. Bahu Zano sedikit ia dorong agar sahabatnya itu segera pergi menemui Nyonya Nisti. 

"Oke Bro..! Gua kerja dulu..!" pamit Zano kepada Gibran. Gibran tersenyum dan mengangguk. Sedangkan Silvi menatap Zano seakan ada yang ingin ia sampaikan. Namun lelaki kemayu itu melirik takut-takut kepada Gibran yang selalu memasang wajah garang kepadanya.

"Ada apa Sil..?" tanya Zano kepada Silvi. 

Dengan takut-takut Silvi memberanikan diri berkata kepada Zano, "Zan, kalo lo ketemu Nyonya Nisti tolong selidiki tentang Ridho ya..! Pliiiss Zan.. Gua mohon..!" Silvi mempertemukan kedua telapak tangan di depan dadanya. 

Zano tertegun sejenak namun kemudian ia tersenyum dan mengangguk. 

"Oke Sil. Gua akan coba cari tahu." sahut Zano yang langsung membuat Silvi tersenyum penuh harapan. 

Tak lama kemudian Zano pergi dengan mengendarai mobilnya menuju villa tempat Nyonya Nisti menunggu. 

*****

Bab terkait

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 7. Kenyataan Mengejutkan

    "Baiklah sayang, jika kamu tidak mau membukakan pintu untukku kali ini. Aku akan memilih sendiri gaunmu untuk pernikahan kita nanti. Oh ya.. yaa.. Aku tahu bahwa kamu menyukai warna silver. Hm.. seperti tadi pagi, kamu terlihat sangat cantik menggunakan gaun warna silver itu. Sungguh pun kamu dalam keadaan tertidur lelap, tapi kamu sangat cantik dan seksi sayang.. Hm, dan gairahmu yang bergelora membuat aku jatuh cinta.""Duaar.. "Bagaikan suara halilintar menyambar, Aina tersentak mendengar ocehan si lelaki yang tidak ia kenal yang masih saja berceloteh di depan pintu kamarnya. Pikiran Aina bercampur aduk antara ocehan lelaki itu dengan ucapan wanita yang baru saja ia dengar di ponsel milik Zano suaminya. Namun sesungguhnya Aina tidaklah tahu kalau kedua anak manusia yang kini mengusik kenyamanan hidupnya adalah sepasang suami istri yang memiliki cara hidup tidak lazim. "Ooh.. mengapa ia tahu kalau tadi aku memakai gaun berwarna silver? Aku terlelap dia juga tahu? Terlelap...? oo

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 8. Terkurung

    Kalimat terakhir yang diucapkan Tuan Arnold benar-benar telah mencampakkan harga diri Aina ke lembah nista. Wanita itu berdiri mematung menatap kepergian lelaki yang baru saja mengaku telah merenggut harga dirinya itu. Perlahan bola-bola air membulat dari mata Aina lalu berjatuhan dan pecah di kemiringan pipinya. "Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Kata-kata lelaki itu memang ngelantur tapi entah mengapa aku yakin bahwa ia tidak berbohong." desah bathin Aina dengan perasaan sangat galau. Wanita itu menghempaskan bokongnya di atas sofa untuk mendapatkan ketenangan. Disana ia mulai mengingat satu persatu kalimat yang telah di ucapkan Tuan Arnold kepadanya. "Apakah mungkin seorang lelaki penjual cinta mampu membeli bangunan semegah ini..?" Suara Tuan Arnold tadi kini terngiang kembali di telinga Aina. "Apa maksud dari semua ini? Apakah maksudnya Zano sudaah.. . ooh ya Allah.. tidak.. . Zano tidak mungkin melakukan hal serendah itu.. !" Aina berseru membanta

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 9. Perpisahan

    "Aa.. Arnold...??! " tergagap Nyonya Nisti menyebut nama seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapan tempat tidur begitu empat lelaki pendobrak pintu menggeser langkah ke samping sambil menundukkan wajah. Lelaki yang dipanggil Arnold tersebut mengangkat sedikit ujung bibir bagian atas, menyentuh pangkal dasi dan melangkah pelan ke depan. Sorot matanya nyalang seakan menguliti tubuh Nyonya Nisti dan Zano yang tiada berlapis sehelai benang pun jua. Nyonya Nisti terlihat sangat ketakutan dan menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit menjauhi Zano yang duduk di sampingnya. Sedangkan Zano tidak jauh berbeda dengan Nyonya Nisti, wajahnya pias laksana kapas. Seluruh darahnya seakan terbang entah kemana. Ia hanya bisa menengadah menatap sayu ke wajah lelaki tinggi gagah yang berdiri hanya beberapa depa dari tempat tidur yang ia duduki dengan Nyonya Nisti. Kedua insan tanpa busana tersebut terlihat sangat ketakutan, kadang menunduk dan terkadang menengadah dengan pandangan memelas. "Bu..

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-21
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 10. Terkubur

    "Ainaaa....!! "Zano berlari berusaha mengejar istrinya yang dibawa paksa oleh Tuan Arnold beserta rombongan. Walau terseok, lelaki muda itu tetap memaksakan diri untuk terus menguatkan kedua tungkai kakinya terus berlari mengejar mobil yang telah melesat pergi dan hanya meninggalkan semburan debu.Darah bercucuran dari hidung Zano, pandangan matanya mulai berkunang-kunang dan penglihatannya ikut memudar. Pluk... Tubuh Zano terhempas di halaman vila. Antara sadar dan tidak sadar Zano hanya bisa pasrah. Beberapa belas menit lamanya kesadaran Zano hilang dan ia seperti tertidur pulas beralaskan rumput hijau. Sepasang mata tua memperhatikan dari bawah sebatang pohon mangga yang rindang. Lelaki tua dengan tubuh agak ceking mengenakan singlet di bagian atas tubuhnya dan bercelana sedikit komprang di bagian bawah. Di hadapan lelaki itu ada sebuah lubang yang baru saja ia gali. Itu dibuktikan oleh tangannya yang masih memegang sebuah cangkul berlumuran tanah. "Matikah dia?" Mang Asep men

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 11. Dunia Baru Aina

    "Jaga dia dan kalau sudah bangun dandani dengan cantik..!" Teriak Tuan Arnold kepada dua orang pelayan berkulit hitam manis. Tampaknya kedua pelayan itu berasal dari belahan timur Indonesia. Walaupun hitam, keduanya sangat manis. "Ya Tuan..!" Jawab kedua pelayan sembari membungkukkan badan dan melirik tubuh seorang wanita cantik yang terlihat tertidur pulas di atas pembaringan yang beralaskan kain sutera terbaik. "Siapa lagi wanita yang kau rebut dari kekasihnya? Apakah kau tidak ada puasnya merusak hubungan orang-orang yang saling mencintai?"Kalimat teguran itu dilontarkan oleh seorang wanita cantik, berpakaian ala seorang ratu lengkap dengan mahkota kecil di kepala. Kedatangannya di kamar itu cukup membuat kedua pelayan ketakutan dan bersegera undur diri. Tampaknya kekuatan perempuan tersebut melebihi power yang dimiliki oleh Tuan Arnold. Buktinya kedua pelayan memilih mengabaikan perintah Tuan Arnold untuk mematuhi perintah wanita bermahkota tersebut. Hening beberapa saat. Hany

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 12. Di dalam Istana

    "Bangunlah Nyonya.. ! Saya tahu sejak tadi Anda hanya berpura-pura tidur." Salah satu dari dua orang pelayan berkulit hitam manis membangunkan Aina dengan suara lembut namun dengan kalimat yang sedikit tegas. Kedua pelayan itu berdiri di samping pembaringan, melipat tangan di dada dan menekuk wajah menatap sinis ke arah tubuh Aina yang tergolek di atas pembaringan. Ucapan salah satu pelayan itu tentu saja membuat Aina terperanjat. Ia tidak menduga kalau aktingnya yang ia anggap sangat sempurna ternyata tidak mampu mengelabui kedua pelayan tersebut. "Kalau Anda terus saja berpura-pura tidur, maka jangan salahkan jika sebentar lagi Anda akan tidur untuk selamanya. Perut Anda butuh diisi. Anda butuh tenaga untuk keluar dari neraka jahanam ini." Sambung pelayan tadi, kali ini dengan kalimat lebih horor dan menakutkan. Sontak Aina terkejut lalu bergegas duduk mendengar ucapan itu. Ia berfikir tiada gunanya melanjutkan kepura-puraan. Toh kedua perempuan itu sudah tahu kalau dirinya hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-16
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 13. Pesta Yang Aneh

    "Dia tidur pulas sekali, Tuan! Kami sudah membangunkannya berulang kali." Lapor pelayan hitam manis kepada Tuan Arnold. "Ini sudah pukul berapa hah.. ? Ayahku Tuan Fulton, sudah duduk di singgasananya. Bagaimana perempuan itu bisa tidur dengan tenangnya...? Huuuh... " Tuan Arnold menyeret langkah dengan kasar menuju kamar tempat Aina berada. Ia melewati para tamu yang duduk bersantai di sofa yang sudah disediakan di hall rumah besar yang menyerupai istana tersebut. Sepasang mata seorang lelaki mengawasi pergerakan Tuan Arnold. Lelaki itu berpakaian sedikit lusuh dan tampaknya bertugas sebagai tenaga kebersihan. Beberapa kali ia terlihat sudah mengemasi kotak-kotak kosong dan gelas bekas makan dan minum para tamu. "Hei bodoh! Cepat bawakan minuman dingin untukku...! Aku kehausan menunggu perempuan busuk yang bakal menjadi permaisuri baru disini...!" Bentak seorang perempuan yang langsung membuat si lelaki berpakaian lusuh sedikit terkejut. Namun itu tidak berlangsung lama. Ia segera

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-18
  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 14. Ibu?

    "Ibu..??! ""Lalu aku harus memanggil dia apa..?! " Aina bertanya-tanya di dalam hati."Tundukkan kepalamu di hadapan Ratu! " Perintah Tuan Arnold lirih di telinga Aina ketika wanita itu terlihat kebingungan karena belum menemukan jawaban atas panggilan apa yang pantas ia berikan kepada wanita cantik bermahkota yang berdiri tepat di hadapannya."Ooh.. Se.. Selamat malam Ratu! " Tergagap suara Aina menyapa Ratu Rasta yang tersenyum bagaikan seringaian yang ia sembunyikan dalam keramahan palsu."Selamat malam! Malam ini kamu akan diresmikan menjadi menantu terbaru di istana megah ini. Jadi jaga sikapmu agar tidak memalukan keluarga besar Tuan Fulton yang sangat terhormat..! " Ulas Ratu Rasta terdengar sinis disela alunan musik yang mengalun lembut. Beberapa pasang manusia berusia tak lagi muda terlihat berdansa di lantai hall yang cukup luas itu.Namun bukan itu yang menjadi perhatian Aina. Aina cukup terkejut dengan pernyataan Ratu Rasta yang sangat janggal di telinganya."Menantu terb

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21

Bab terbaru

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 16. Kisah Mengerikan

    Sepeninggal kedua lelaki itu, Aina kembali dihadapkan oleh pemikiran tadi. Ia berusaha mengingat suara salah seorang laki-laki yang baru saja mengantarkan makanan kepadanya.“Siapa dia? “Beberapa kali Aina mencoba memeras ingatannya namun ia belum juga berhasil mengetahui pemilik suara yang ia yakin pernah ia dengar sebelumnya.“Ia memanggilku ‘Ain'. Panggilan itu hanya diketahui oleh orang-orang dikampungku saja. Bukankah sejak pindah ke Jakarta aku tidak pernah memperkenalkan namaku ‘Ain' kepada siapa pun. Hm, jangan-jangan dia adalah teman sekampungku. Ooh.. Atau salah satu teman sekolahku. Tapi.. Siapa? Ooh, aku tidak bisa mengingat sama sekali.”Lelah memaksa ingatannya untuk mengenali suara lelaki tadi, Aina akhirnya tertidur pulas. Ia terbangun beberapa jam kemudian begitu mendengar ada orang bercakap-cakap diluar terali yang kini mengurung dirinya.Perlahan Aina membuka mata dan melihat dua lelaki kekar yang semalam menyeretnya masuk ke dalam kurungan itu.“Kau sudah bangun?

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 15. Disekap

    Aina berlari sekencang mungkin. Ia tidak memperdulikan suara lengking Tuan Fulton, Tuan Arnold dan Ratu Rasta yang memanggilnya dengan serempak dan setengah berteriak.Suasana pesta mendadak kacau balau. Para tamu kebingungan dan ada juga yang ikut berteriak bahkan beberapa orang diantaranya mengejar Aina yang sudah menggapai pintu.Dengan sigap Aina membuka pintu yang terbuat dari besi dengan gagang stainless.Dan ia berhasil keluar.Namun alangkah terkejutnya Aina begitu menyadari bahwa bangunan megah yang disebut istana itu ternyata bukanlah bangunan tembok atau rumah. Istana Tuan Fulton adalah sebuah kapal yang sangat besar dan bertingkat.Mulut Aina makin ternganga lebar begitu melihat ke bawah. Hamparan lautan luas yang terlihat kelam karena saat itu hari sudah malam. Ternyata kapal tersebut terapung di tengah lautan luas dan tenang.“Oh, betapa bodohnya aku hingga aku tidak menyadari kalau aku tengah berada di atas kapal. Mengapa aku tidak merasakan getaran mesin kapal ini? “B

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 14. Ibu?

    "Ibu..??! ""Lalu aku harus memanggil dia apa..?! " Aina bertanya-tanya di dalam hati."Tundukkan kepalamu di hadapan Ratu! " Perintah Tuan Arnold lirih di telinga Aina ketika wanita itu terlihat kebingungan karena belum menemukan jawaban atas panggilan apa yang pantas ia berikan kepada wanita cantik bermahkota yang berdiri tepat di hadapannya."Ooh.. Se.. Selamat malam Ratu! " Tergagap suara Aina menyapa Ratu Rasta yang tersenyum bagaikan seringaian yang ia sembunyikan dalam keramahan palsu."Selamat malam! Malam ini kamu akan diresmikan menjadi menantu terbaru di istana megah ini. Jadi jaga sikapmu agar tidak memalukan keluarga besar Tuan Fulton yang sangat terhormat..! " Ulas Ratu Rasta terdengar sinis disela alunan musik yang mengalun lembut. Beberapa pasang manusia berusia tak lagi muda terlihat berdansa di lantai hall yang cukup luas itu.Namun bukan itu yang menjadi perhatian Aina. Aina cukup terkejut dengan pernyataan Ratu Rasta yang sangat janggal di telinganya."Menantu terb

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 13. Pesta Yang Aneh

    "Dia tidur pulas sekali, Tuan! Kami sudah membangunkannya berulang kali." Lapor pelayan hitam manis kepada Tuan Arnold. "Ini sudah pukul berapa hah.. ? Ayahku Tuan Fulton, sudah duduk di singgasananya. Bagaimana perempuan itu bisa tidur dengan tenangnya...? Huuuh... " Tuan Arnold menyeret langkah dengan kasar menuju kamar tempat Aina berada. Ia melewati para tamu yang duduk bersantai di sofa yang sudah disediakan di hall rumah besar yang menyerupai istana tersebut. Sepasang mata seorang lelaki mengawasi pergerakan Tuan Arnold. Lelaki itu berpakaian sedikit lusuh dan tampaknya bertugas sebagai tenaga kebersihan. Beberapa kali ia terlihat sudah mengemasi kotak-kotak kosong dan gelas bekas makan dan minum para tamu. "Hei bodoh! Cepat bawakan minuman dingin untukku...! Aku kehausan menunggu perempuan busuk yang bakal menjadi permaisuri baru disini...!" Bentak seorang perempuan yang langsung membuat si lelaki berpakaian lusuh sedikit terkejut. Namun itu tidak berlangsung lama. Ia segera

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 12. Di dalam Istana

    "Bangunlah Nyonya.. ! Saya tahu sejak tadi Anda hanya berpura-pura tidur." Salah satu dari dua orang pelayan berkulit hitam manis membangunkan Aina dengan suara lembut namun dengan kalimat yang sedikit tegas. Kedua pelayan itu berdiri di samping pembaringan, melipat tangan di dada dan menekuk wajah menatap sinis ke arah tubuh Aina yang tergolek di atas pembaringan. Ucapan salah satu pelayan itu tentu saja membuat Aina terperanjat. Ia tidak menduga kalau aktingnya yang ia anggap sangat sempurna ternyata tidak mampu mengelabui kedua pelayan tersebut. "Kalau Anda terus saja berpura-pura tidur, maka jangan salahkan jika sebentar lagi Anda akan tidur untuk selamanya. Perut Anda butuh diisi. Anda butuh tenaga untuk keluar dari neraka jahanam ini." Sambung pelayan tadi, kali ini dengan kalimat lebih horor dan menakutkan. Sontak Aina terkejut lalu bergegas duduk mendengar ucapan itu. Ia berfikir tiada gunanya melanjutkan kepura-puraan. Toh kedua perempuan itu sudah tahu kalau dirinya hanya

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 11. Dunia Baru Aina

    "Jaga dia dan kalau sudah bangun dandani dengan cantik..!" Teriak Tuan Arnold kepada dua orang pelayan berkulit hitam manis. Tampaknya kedua pelayan itu berasal dari belahan timur Indonesia. Walaupun hitam, keduanya sangat manis. "Ya Tuan..!" Jawab kedua pelayan sembari membungkukkan badan dan melirik tubuh seorang wanita cantik yang terlihat tertidur pulas di atas pembaringan yang beralaskan kain sutera terbaik. "Siapa lagi wanita yang kau rebut dari kekasihnya? Apakah kau tidak ada puasnya merusak hubungan orang-orang yang saling mencintai?"Kalimat teguran itu dilontarkan oleh seorang wanita cantik, berpakaian ala seorang ratu lengkap dengan mahkota kecil di kepala. Kedatangannya di kamar itu cukup membuat kedua pelayan ketakutan dan bersegera undur diri. Tampaknya kekuatan perempuan tersebut melebihi power yang dimiliki oleh Tuan Arnold. Buktinya kedua pelayan memilih mengabaikan perintah Tuan Arnold untuk mematuhi perintah wanita bermahkota tersebut. Hening beberapa saat. Hany

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 10. Terkubur

    "Ainaaa....!! "Zano berlari berusaha mengejar istrinya yang dibawa paksa oleh Tuan Arnold beserta rombongan. Walau terseok, lelaki muda itu tetap memaksakan diri untuk terus menguatkan kedua tungkai kakinya terus berlari mengejar mobil yang telah melesat pergi dan hanya meninggalkan semburan debu.Darah bercucuran dari hidung Zano, pandangan matanya mulai berkunang-kunang dan penglihatannya ikut memudar. Pluk... Tubuh Zano terhempas di halaman vila. Antara sadar dan tidak sadar Zano hanya bisa pasrah. Beberapa belas menit lamanya kesadaran Zano hilang dan ia seperti tertidur pulas beralaskan rumput hijau. Sepasang mata tua memperhatikan dari bawah sebatang pohon mangga yang rindang. Lelaki tua dengan tubuh agak ceking mengenakan singlet di bagian atas tubuhnya dan bercelana sedikit komprang di bagian bawah. Di hadapan lelaki itu ada sebuah lubang yang baru saja ia gali. Itu dibuktikan oleh tangannya yang masih memegang sebuah cangkul berlumuran tanah. "Matikah dia?" Mang Asep men

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 9. Perpisahan

    "Aa.. Arnold...??! " tergagap Nyonya Nisti menyebut nama seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapan tempat tidur begitu empat lelaki pendobrak pintu menggeser langkah ke samping sambil menundukkan wajah. Lelaki yang dipanggil Arnold tersebut mengangkat sedikit ujung bibir bagian atas, menyentuh pangkal dasi dan melangkah pelan ke depan. Sorot matanya nyalang seakan menguliti tubuh Nyonya Nisti dan Zano yang tiada berlapis sehelai benang pun jua. Nyonya Nisti terlihat sangat ketakutan dan menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit menjauhi Zano yang duduk di sampingnya. Sedangkan Zano tidak jauh berbeda dengan Nyonya Nisti, wajahnya pias laksana kapas. Seluruh darahnya seakan terbang entah kemana. Ia hanya bisa menengadah menatap sayu ke wajah lelaki tinggi gagah yang berdiri hanya beberapa depa dari tempat tidur yang ia duduki dengan Nyonya Nisti. Kedua insan tanpa busana tersebut terlihat sangat ketakutan, kadang menunduk dan terkadang menengadah dengan pandangan memelas. "Bu..

  • Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami   Bab 8. Terkurung

    Kalimat terakhir yang diucapkan Tuan Arnold benar-benar telah mencampakkan harga diri Aina ke lembah nista. Wanita itu berdiri mematung menatap kepergian lelaki yang baru saja mengaku telah merenggut harga dirinya itu. Perlahan bola-bola air membulat dari mata Aina lalu berjatuhan dan pecah di kemiringan pipinya. "Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Kata-kata lelaki itu memang ngelantur tapi entah mengapa aku yakin bahwa ia tidak berbohong." desah bathin Aina dengan perasaan sangat galau. Wanita itu menghempaskan bokongnya di atas sofa untuk mendapatkan ketenangan. Disana ia mulai mengingat satu persatu kalimat yang telah di ucapkan Tuan Arnold kepadanya. "Apakah mungkin seorang lelaki penjual cinta mampu membeli bangunan semegah ini..?" Suara Tuan Arnold tadi kini terngiang kembali di telinga Aina. "Apa maksud dari semua ini? Apakah maksudnya Zano sudaah.. . ooh ya Allah.. tidak.. . Zano tidak mungkin melakukan hal serendah itu.. !" Aina berseru membanta

DMCA.com Protection Status