Share

Jealous

Penulis: gramarind
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-21 10:47:57

Hari ini Rara bertemu dengan Brian. Mereka bertemu saat makan siang di dekat perusahaan milik papa Joe.

   “Hai, Ra,” sapa Brian saat melihat Rara yang sudah duduk menunggunya. “Kamu naik apa ke sini?”

   “Tadi aku naik taksi, Brian.”

   “Ah, Joe memang benar-benar tidak berguna, ya.”

   “Dia tidak seburuk itu, kok.”

   “Iya, iya... tidak perlu membela suamimu terang-terangan di depanku,” Brian tersenyum sembari menggeleng pelan, “Kenapa mengajakku bertemu?”

   “Karena kamu temanku satu-satunya,” ucap Rara sambil tertawa.

   “Kita benar-benar tidak bisa lebih dari sekedar teman, ya,” balas Brian menggoda Rara.

   “Brian! Hentikan atau kamu akan kuhajar habis-habisan!” Rara mencubit lengan Brian dan mereka tertawa bersama.

Saat sedang bercanda, ponsel Rara berdering dan tertulis nama Joe di layarnya.

   “Halo, Joe. Ada apa?”

   “Kamu sudah makan siang?” tanya Joe diujung telepon.

   “Aku sedang makan siang sekarang, bersama Brian.”

   “Brian? Kamu sedang bersamanya?”

   “Iya, Joe. Aku mengajaknya bertemu untuk makan siang bersama.”

   “Kirim aku alamanya. Biar aku menjemputmu.”

Joe langsung memutus sambungan telepon, kemudian Rara segera mengirim alamat tempatnya makan bersama Brian. 

   “Sepertinya, Joe benar-benar tidak menyukai Brian. Dia selalu saja kesal setiap kali mendengar nama Brian,” gumam Rara dalam hati.

   “Kenapa, Ra?” tanya Brian segera setelah Rara meletakkan ponselnya.

   “Joe bilang, dia akan menjemputku sebentar lagi,”

   “Kenapa sekarang dia berlagak menjadi suami yang baik?”

   “Brian, sebenarnya... aku sedang hamil.”

   “Apa? Benarkah?” Brian membulatkan matanya.

   “Iya, Brian. Usia kandunganku masih sangat muda. Makanya, Joe sangat menjagaku sekarang.”

   “Selamat, ya, Ra. Aku ikut senang mendengarnya,” ucap Brian yang tampak memaksakan senyumnya.

Tak lama, Joe datang dan segera menghampiri mereka.

   “Sudah selesai makan, kan?” tanya Joe sinis.

   “Sudah, kok. Kami sudah selesai makan,” jawab Rara lembut.

   “Ayo kita pulang sekarang,” Joe sedikit menarik lengan Rara, “Bisakah kamu berhenti menemui istriku, Brian?”

   “Jangan konyol, Joe. Brian dan aku hanya—”

   “Diam, Rara. Aku sedang berbicara dengan Brian, bukan denganmu,” ucap Joe memotomg kalimat Rara.

   “Kamu tidak berhak berkata begitu, sementara kamu sendiri malah berhubungan dengan wanita lain,” jawab Brian ketus.

   “Jangan ikut campur urusan rumah tanggaku, Brian! Kamu bukan siapa-siapa, sadarlah!”

mendengar itu, Brian berdiri dari kursi dan mengepalkan tangannya.

    “CUKUP!” Rara sedikit berteriak, “Jangan membuat keributan di tempat umum begini! Ayo kita pulang, Joe.”

Rara menarik Joe keluar dari resto dan meninggalkan Brian di sana. Sepanjang perjalanan pulang, Rara sangat diam tanpa berkata apapun. Joe sesekali menoleh ke arah Rara, ingin memastikan apa istrinya tersebut sedang marah.

   “Aku tidak suka, kamu terlalu sering menemui Brian,” Joe mencoba memulai percakapan.

   “Kamu tahu, aku dan Brian hanya berteman. Kami berteman jauh sebelum aku bertemu denganmu,” jawab Rara kesal.

   “Tapi aku suamimu, aku berhak melarangmu untuk bertemu dengannya.”

   “Maka aku pun berhak melarangmu untuk bertemu dengan Clay!”

   “Kita sudah pernah membahas masalah ini, Ra! Aku tidak akan merubah keputusanku!”

   “Kita juga sudah pernah membahas tentang Brian. Keputusanku pun, tidak akan berubah!”

Joe mengerutkan keningnya dan menatap Rara dengan kesal. Sampai di rumah, Rara segera turun dari mobil dan masuk ke rumah tanpa memperdulikan Joe. Joe mendengus kesal karena sikap Rara yang semakin acuh pada semua perkataan Joe.

Joe turun dari mobil, mengikuti Rara untuk masuk ke rumah.

   “Rara Andini!” panggil Joe yang baru saja masuk ke rumah dan menutup pintu dengan kasar.

   “Apa lagi, Joe?” Rara menarik nafas panjang.

   “Aku belum selesai berbicara! Kenapa sekarang kamu sering mengacuhkanku?”

   “Tolong, Joe. Aku tidak ingin bertengkar.”

Rara berlalu melewati Joe dan masuk ke kamarnya. Kali ini, Joe mengalah pada Rara.

   “Aku akan pulang larut hari ini. Kamu tidur saja duluan, tidak perlu menungguku,” ucap Joe yang sekarang berdiri di depan pintu kamar.

   “Ya,” jawab Rara singkat.

   “Kamu tidak bertanya kenapa aku pulang larut?”

   “Untuk apa? Sudah jelas kan, kamu pasti menemui Clay.”

   “Di kantor sedang banyak pekerjaan! Aku tidak ada waktu untuk sekedar menemui Clay! Tapi mendengar ucapanmu, benar-benar membuatku ingin menemuinya dan tidak pulang ke rumah ini!” Joe mendengus kesal dan segera keluar untuk kembali ke kantor.

Rara menjatuhkan badannya ke ranjang. Dia memandangi langit-langit kamar. Air matanya menetes. Rara ingin sekali menjalani kehidupan rumah tangga yang normal dengan Joe.

Joe kembali ke kantor dengan perasaan yang sangat kesal. Menurut Joe, dia sudah berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk Rara, namun istrinya malah sering mengacuhkan perkataannya. Dia merasa frustasi karena pekerjaannya sangat banyak, sedangkan Rara dan Clay malah membuatnya semakin pusing.

***

 

Joe melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, “Sudah pukul tujuh,” gumam Joe.

Joe segera merapikan meja kerjanya dan beranjak untuk pulang. Dia enggan pulang ke rumah, karena sedang tidak ingin melihat Rara. Joe mengambil ponselnya, dan menelepon Clay. Joe berencana untuk pulang ke rumah Clay malam ini, namun Clay tidak mengangkat telepon dari Joe.

Joe segera masuk ke mobilnya dan melaju kencang untuk pergi ke rumah Clay. Joe pikir, Clay pasti sedang ada di rumah sekarang. Dalam perjalanan, Joe masih mencoba menghubungi Clay, namun kekasihnya itu belum juga menjawab telepon dari Joe. 

Joe semakin tidak sabar untuk sampai ke rumah Clay, karena khawatir terjadi sesuatu padanya. Tidak biasanya Clay mengabaikan telepon darinya. Clay akan segera mengangkat telepon dari Joe, meski sedang sibuk sekalipun. 

Sesampainya di rumah Clay, Joe dikejutkan dengan mobil asing yang terparkir di halaman rumah kekasihnya. Joe segera mengetuk pintu rumah Clay. Dia mengetuk pintu cukup lama, hingga ada seorang laki-laki yang membuka pintu dan berdiri di hadapannya.

   “Kamu siapa? Dimana Clay?”

Belum sempat laki-laki tadi menjawab, Joe sudah menerobos masuk ke rumah Clay. Dia berteriak memanggil nama Clay, hingga akhirnya Clay terlihat keluar dari kamar mandi. Rambutnya tampak basah, Clay baru saja selesai mandi.

   “Clay! Siapa pria ini?! Kenapa ada orang asing di rumahmu?!”

   “J—joe, kenapa kamu disini?”

   “Jawab pertanyaanku, Clay!” Joe memegang kedua lengan Clay kasar.

   “Akh... Joe, kamu membuatku sakit!” Rintih Clay.

   “Jawab sekarang, Clay!”

   “Lepaskan! Jangan bersikap kasar padanya!” Pria tersebut menyingkirkan tangan Joe dari Clay.

   “Jangan ikut campur!”

Joe menarik tangan Clay dan memaksa Clay untuk masuk ke mobilnya.

Bab terkait

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kisah Rumit

    “Joe! Tolong jangan kasar!” teriak Clay yang sekarang sudah berada di dalam mobil Joe.Joe tidak menanggapi perkataan kekasihnya, lalu segera memacu mobilnya. “Kita mau kemana?” tanya Clay. “Ke rumahku!” “Apa kamu sudah gila, Joe? Bagaimana dengan Rara?” “Biar aku yang menjelaskan padanya!”Clay hanya diam dan pasrah. Dia tidak mengatakan apapun, sampai mereka tiba di tempat tinggal Joe dan Rara. Joe segera menarik Clay dan membawanya masuk ke dalam. “Joe! Lepaskan!” rintih Clay, “Tolong, bicaralah baik-baik!” “Baiklah. Jelaskan! Siapa pria tadi?” “Dia teman dekatku, namanya Sean.” “Teman dekat? Kenapa aku tidak pernah tahu bahwa kamu memiliki teman dekat?!” “Joe, sudahlah! Dia hanya temanku!” “Teman macam apa? Kenapa kalian berada di rumahmu malam-malam begini?! Apa yang kalian lakukan?!” “Dia hanya mampir setelah pulang kerja, Joe. Kami tidak melakukan apa-apa.” “Jangan bohong. Kamu tidur dengannya, kan?!PLAK!! Clay menampar pipi Joe dengan sanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kehilangan

    Brian menggendong Rara masuk ke dalam mobilnya, lalu segera memacu mobil menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Brian mencoba menghubungi Joe, namun sama sekali tidak ada jawaban.Sampai di rumah sakit, Rara segera ditangani oleh Dokter. Brian menunggu di depan ruangan dengan perasaan cemas. Setelah menunggu beberapa saat, Dokter keluar dan memanggil Brian. “Apakah anda suami dari Ibu Rara?” tanya Dokter yang menangani Rara. “Bukan, Dok. Saya adalah kerabatnya.” “Dimana suaminya? Saya harus segera berbicara dengannya.” “Suaminya belum bisa datang karena ada yang sedang diurus, Dok. Bisakah Dokter berbicara pada saya?” “Baiklah. Silahkan ikut ke ruangan saya.”Brian mengikuti dokter ke ruangannya, lalu berbincang dengan beliau. Wajahnya tampak serius mendengarkan setiap perkataan dokter. “Apa tidak ada jalan lain, Dok?” tanya Brian. “Untuk saat ini, yang saya katakana tadi adalah jalan keluar terbaik, Pak.”Setelah mendapat penjelasan tentang kondisi Rara, Brian

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Memperbaiki Hubungan

    Rara terbangun dari tidurnya. Aroma obat-obatan dan suasana rumah sakit masih harus Rara rasakan hari ini. Dia belum diperbolehkan untuk pulang, karena dokter bilang Rara kekuarangan cairan yang membuatnya harus diinfus lebih lama.Pintu ruang inap Rara terbuka, terlihat seorang perawat yang masuk membawakan Rara sarapan. “Selamat pagi, Bu. Sarapannya segera dimakan, ya,” ucap perawat dengan ramah. “Baik, sus. Terimakasih,” Rara membalas senyumannya, lalu perawat tadi meninggalkan ruangan Rara.Tak lama, pintu kembali terbuka. Kali ini Brian yang datang. Dia bergegas menghampiri Rara, saat melihat Rara sedang berusaha meraih gelas yang terletak di nakas. “Biar aku bantu,” ucap Brian. “Terimakasih, Brian. Kamu tidak pergi ke kantor?” “Aku akan pergi ke kantor setelah memastikan kamu menghabiskan sarapanmu dan meminum obatmu.” “Aku bukan anak kecil!” seru Rara sembari berdecak kesal.Brian tertawa dan mengusap kepala Rara gemas. Brian menemani Rara makan sambil sesekal

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kebahagiaan

    Sudah satu minggu Joe menemani Rara. Dia benar-benar menepati janjinya, meluangkan banyak waktu untuk Rara dan mengerjakan semua pekerjaan kantornya di rumah. Bahkan, Joe membuat sekertarisnya harus mondar-mandir dari kantor ke rumah Joe, untuk menyerahkan berkas penting atau sekedar meminta tanda tangan darinya. Selama di rumah, Joe benar-benar berubah. Dia sangat perhatian pada Rara, dan mencurahkan semua waktunya untuk Rara.Hari sudah mulai petang, Rara dan Joe sedang menonton film. Rara bersandar pada bahu Joe, sementara Joe merangkul Rara. Mereka sama-sama larut pada adegan demi adegan dalam film tersebut. Tiba-tiba, ponsel Joe berdering. Terlihat Clay meneleponnya berkali-kali, namun Joe enggan menjawabnya. Joe bahkan mematikan ponselnya, kemudian kembali fokus pada film. Rara menghela nafas, dia merasa sedikit bersalah pada Clay. “Berhenti menonton, aku mengantuk,” ucap Rara sambil beranjak pergi. “Masih pukul 8, benarkah kamu sudah mengantuk?” tanya Joe yang mengikuti R

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Jangan Pergi

    Joe kembali ke ruangannya dan melihat Clay tertunduk lesu di kursi. Dia mendengus pelan, lalu berjalan menghampiri Clay. Joe pun duduk dihadapan Clay, lalu mengusap pipinya lembut. Clay menatap Joe sendu, “Joe, apa kamu akan meninggalkanku?” “Tentu tidak, Clay. itu tidak akan pernah terjadi.” “Lalu kenapa kamu sulit sekali dihubungi? Kamu bahkan meninggalkanku untuk mengejar Rara barusan.” “Sayang, Rara sedang sedih karena baru saja kehilangan janinnya. Keadaannya belum stabil, aku harus lebih sering menemaninya.” “Apa sekarang kamu mulai mencintainya?” tanya Clay dengan mata berkaca-kaca. Joe menatap Clay sendu, dia tidak tahu jawaban apa yang harus diberikan. “Joe? Kenapa kamu tidak menjawabku?” tanya Clay sekali lagi. “Clay, berhentilah berpikir yang tidak-tidak. Aku masih mencintaimu, akan selalu begitu.” Entah apa yang harus dikatakan Joe untuk menenangkan Clay. Saat ini, Joe hanya bisa memeluk dan meyakinkannya bahwa perasaan Joe tidak akan pernah berub

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   I Want You

    Joe baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat Clay yang sedang memengang ponsel miliknya. “Sayang? Kamu sedang apa?” tanya Joe. “Ah, aku hanya melihat-lihat isi galerimu,” jawab Clay berbohong. “Kemari Joe, aku ingin memelukmu.” Joe tersenyum gemas, lalu memeluk kekasihnya. “Kenapa kamu manja sekali, sih?” “Kenapa? Kamu tidak menyukainya?” “Suka, kok. Aku menyukai apapun yang ada padamu.” Clay tersenyum manis, lalu menyentuh kedua pipi Joe dengan tangannya. Dia menatap mata Joe lekat, lalu mencium bibir Joe dengan sekali kecupan. Joe tersenyum senang, kemudian mulai mencium Clay. Dia mengulum bibir ranum milik kekasihnya, lalu menggendong Clay menuju kamar tanpa melepas ciumannya. Joe menidurkan Clay di ranjang, lalu menahan tubuh mungil kekasihnya di bawah kungkungannya. Dia mencium Clay dengan intens, dan mulai turun ke leher hingga dada Clay. Tanpa sadar, Clay mulai melenguh pelan. Disaat yang bersamaan, Joe mendengar ponselnya terus berdering. Joe langsung m

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-27
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kecewa

    Dokter menjahit telapak kaki Clay yang robek, sedangkan Joe dengan sabar menenangkan Clay yang masih meringis kesakitan. Tak henti-hentinya Joe menggenggam tangan Clay dan mengusap lembut kepalanya.Setelah selesai, mereka lalu pulang ke rumah Clay. Sesampainya di sana, Joe segera menggendong Clay masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di ranjang. "Aku akan pulang sebentar untuk mandi dan mengganti pakaian. Setelah itu, aku akan kembali sebelum berangkat ke kantor dan membawakan sarapan untukmu," ujar Joe sembari mengusap halus pipi Clay. "Baiklah, Joe. Aku akan menunggu."Joe pun beranjak dan melajukan mobilnya untuk pulang. Sepanjang perjalanan, Joe sangat frustasi memikirkan tentang bagaimana dirinya akan mengurus Clay selama dia sakit. Joe tidak mungkin berkata jujur pada Rara, lalu membuatnya terluka lagi.Tak lama kemudian, Joe pun sampai di rumah. "Joe? Kamu dari mana?" tanya Rara yang melihat Joe masuk. "Ah, tadi aku sedang ada sedikit masalah. Jadi aku pergi u

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   The Beginning

    “Joe tidak akan menikah, kecuali dengan Clay!” Suara pria itu memenuhi ruangan. “Coba saja menikah dengannya! Kamu tidak akan mendapat sepeserpun dari harta Papa!” “Tapi, Pa! Joe mencintai Clay. Bagaimana bisa Joe menikah dengan wanita lain?” “Cinta hanya masalah waktu, Joe. Kamu akan mencintai istrimu saat sudah menikah nanti.” Kini mama Joe mencoba meyakinkan anaknya. “Tapi, ma—“ “Tidak ada tapi! Pilihannya adalah kamu menikahi wanita lain yang jauh lebih baik, atau kamu pergi dari rumah ini!” ucap papa Joe memotong kalimat anaknya.Joe hanya bisa mendengus kesal. Mengapa Papanya tidak menyukai Clay?Joe memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan tersebut, lalu keluar dari ruang kerja Papanya. Dia pergi dan mengendarai mobilnya cukup kencang. Kepalanya sangat sakit, karena semua tekanan dari Papanya. Papa Joe hanya memberikannya waktu dua bulan untuk membawa calon istrinya. “Dua bulan? Yang benar saja! Aku mencari pendamping hidup, bukan babby sitter,” keluh Joe dalam

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16

Bab terbaru

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kecewa

    Dokter menjahit telapak kaki Clay yang robek, sedangkan Joe dengan sabar menenangkan Clay yang masih meringis kesakitan. Tak henti-hentinya Joe menggenggam tangan Clay dan mengusap lembut kepalanya.Setelah selesai, mereka lalu pulang ke rumah Clay. Sesampainya di sana, Joe segera menggendong Clay masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di ranjang. "Aku akan pulang sebentar untuk mandi dan mengganti pakaian. Setelah itu, aku akan kembali sebelum berangkat ke kantor dan membawakan sarapan untukmu," ujar Joe sembari mengusap halus pipi Clay. "Baiklah, Joe. Aku akan menunggu."Joe pun beranjak dan melajukan mobilnya untuk pulang. Sepanjang perjalanan, Joe sangat frustasi memikirkan tentang bagaimana dirinya akan mengurus Clay selama dia sakit. Joe tidak mungkin berkata jujur pada Rara, lalu membuatnya terluka lagi.Tak lama kemudian, Joe pun sampai di rumah. "Joe? Kamu dari mana?" tanya Rara yang melihat Joe masuk. "Ah, tadi aku sedang ada sedikit masalah. Jadi aku pergi u

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   I Want You

    Joe baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat Clay yang sedang memengang ponsel miliknya. “Sayang? Kamu sedang apa?” tanya Joe. “Ah, aku hanya melihat-lihat isi galerimu,” jawab Clay berbohong. “Kemari Joe, aku ingin memelukmu.” Joe tersenyum gemas, lalu memeluk kekasihnya. “Kenapa kamu manja sekali, sih?” “Kenapa? Kamu tidak menyukainya?” “Suka, kok. Aku menyukai apapun yang ada padamu.” Clay tersenyum manis, lalu menyentuh kedua pipi Joe dengan tangannya. Dia menatap mata Joe lekat, lalu mencium bibir Joe dengan sekali kecupan. Joe tersenyum senang, kemudian mulai mencium Clay. Dia mengulum bibir ranum milik kekasihnya, lalu menggendong Clay menuju kamar tanpa melepas ciumannya. Joe menidurkan Clay di ranjang, lalu menahan tubuh mungil kekasihnya di bawah kungkungannya. Dia mencium Clay dengan intens, dan mulai turun ke leher hingga dada Clay. Tanpa sadar, Clay mulai melenguh pelan. Disaat yang bersamaan, Joe mendengar ponselnya terus berdering. Joe langsung m

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Jangan Pergi

    Joe kembali ke ruangannya dan melihat Clay tertunduk lesu di kursi. Dia mendengus pelan, lalu berjalan menghampiri Clay. Joe pun duduk dihadapan Clay, lalu mengusap pipinya lembut. Clay menatap Joe sendu, “Joe, apa kamu akan meninggalkanku?” “Tentu tidak, Clay. itu tidak akan pernah terjadi.” “Lalu kenapa kamu sulit sekali dihubungi? Kamu bahkan meninggalkanku untuk mengejar Rara barusan.” “Sayang, Rara sedang sedih karena baru saja kehilangan janinnya. Keadaannya belum stabil, aku harus lebih sering menemaninya.” “Apa sekarang kamu mulai mencintainya?” tanya Clay dengan mata berkaca-kaca. Joe menatap Clay sendu, dia tidak tahu jawaban apa yang harus diberikan. “Joe? Kenapa kamu tidak menjawabku?” tanya Clay sekali lagi. “Clay, berhentilah berpikir yang tidak-tidak. Aku masih mencintaimu, akan selalu begitu.” Entah apa yang harus dikatakan Joe untuk menenangkan Clay. Saat ini, Joe hanya bisa memeluk dan meyakinkannya bahwa perasaan Joe tidak akan pernah berub

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kebahagiaan

    Sudah satu minggu Joe menemani Rara. Dia benar-benar menepati janjinya, meluangkan banyak waktu untuk Rara dan mengerjakan semua pekerjaan kantornya di rumah. Bahkan, Joe membuat sekertarisnya harus mondar-mandir dari kantor ke rumah Joe, untuk menyerahkan berkas penting atau sekedar meminta tanda tangan darinya. Selama di rumah, Joe benar-benar berubah. Dia sangat perhatian pada Rara, dan mencurahkan semua waktunya untuk Rara.Hari sudah mulai petang, Rara dan Joe sedang menonton film. Rara bersandar pada bahu Joe, sementara Joe merangkul Rara. Mereka sama-sama larut pada adegan demi adegan dalam film tersebut. Tiba-tiba, ponsel Joe berdering. Terlihat Clay meneleponnya berkali-kali, namun Joe enggan menjawabnya. Joe bahkan mematikan ponselnya, kemudian kembali fokus pada film. Rara menghela nafas, dia merasa sedikit bersalah pada Clay. “Berhenti menonton, aku mengantuk,” ucap Rara sambil beranjak pergi. “Masih pukul 8, benarkah kamu sudah mengantuk?” tanya Joe yang mengikuti R

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Memperbaiki Hubungan

    Rara terbangun dari tidurnya. Aroma obat-obatan dan suasana rumah sakit masih harus Rara rasakan hari ini. Dia belum diperbolehkan untuk pulang, karena dokter bilang Rara kekuarangan cairan yang membuatnya harus diinfus lebih lama.Pintu ruang inap Rara terbuka, terlihat seorang perawat yang masuk membawakan Rara sarapan. “Selamat pagi, Bu. Sarapannya segera dimakan, ya,” ucap perawat dengan ramah. “Baik, sus. Terimakasih,” Rara membalas senyumannya, lalu perawat tadi meninggalkan ruangan Rara.Tak lama, pintu kembali terbuka. Kali ini Brian yang datang. Dia bergegas menghampiri Rara, saat melihat Rara sedang berusaha meraih gelas yang terletak di nakas. “Biar aku bantu,” ucap Brian. “Terimakasih, Brian. Kamu tidak pergi ke kantor?” “Aku akan pergi ke kantor setelah memastikan kamu menghabiskan sarapanmu dan meminum obatmu.” “Aku bukan anak kecil!” seru Rara sembari berdecak kesal.Brian tertawa dan mengusap kepala Rara gemas. Brian menemani Rara makan sambil sesekal

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kehilangan

    Brian menggendong Rara masuk ke dalam mobilnya, lalu segera memacu mobil menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Brian mencoba menghubungi Joe, namun sama sekali tidak ada jawaban.Sampai di rumah sakit, Rara segera ditangani oleh Dokter. Brian menunggu di depan ruangan dengan perasaan cemas. Setelah menunggu beberapa saat, Dokter keluar dan memanggil Brian. “Apakah anda suami dari Ibu Rara?” tanya Dokter yang menangani Rara. “Bukan, Dok. Saya adalah kerabatnya.” “Dimana suaminya? Saya harus segera berbicara dengannya.” “Suaminya belum bisa datang karena ada yang sedang diurus, Dok. Bisakah Dokter berbicara pada saya?” “Baiklah. Silahkan ikut ke ruangan saya.”Brian mengikuti dokter ke ruangannya, lalu berbincang dengan beliau. Wajahnya tampak serius mendengarkan setiap perkataan dokter. “Apa tidak ada jalan lain, Dok?” tanya Brian. “Untuk saat ini, yang saya katakana tadi adalah jalan keluar terbaik, Pak.”Setelah mendapat penjelasan tentang kondisi Rara, Brian

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Kisah Rumit

    “Joe! Tolong jangan kasar!” teriak Clay yang sekarang sudah berada di dalam mobil Joe.Joe tidak menanggapi perkataan kekasihnya, lalu segera memacu mobilnya. “Kita mau kemana?” tanya Clay. “Ke rumahku!” “Apa kamu sudah gila, Joe? Bagaimana dengan Rara?” “Biar aku yang menjelaskan padanya!”Clay hanya diam dan pasrah. Dia tidak mengatakan apapun, sampai mereka tiba di tempat tinggal Joe dan Rara. Joe segera menarik Clay dan membawanya masuk ke dalam. “Joe! Lepaskan!” rintih Clay, “Tolong, bicaralah baik-baik!” “Baiklah. Jelaskan! Siapa pria tadi?” “Dia teman dekatku, namanya Sean.” “Teman dekat? Kenapa aku tidak pernah tahu bahwa kamu memiliki teman dekat?!” “Joe, sudahlah! Dia hanya temanku!” “Teman macam apa? Kenapa kalian berada di rumahmu malam-malam begini?! Apa yang kalian lakukan?!” “Dia hanya mampir setelah pulang kerja, Joe. Kami tidak melakukan apa-apa.” “Jangan bohong. Kamu tidur dengannya, kan?!PLAK!! Clay menampar pipi Joe dengan sanga

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Jealous

    Hari ini Rara bertemu dengan Brian. Mereka bertemu saat makan siang di dekat perusahaan milik papa Joe. “Hai, Ra,” sapa Brian saat melihat Rara yang sudah duduk menunggunya. “Kamu naik apa ke sini?” “Tadi aku naik taksi, Brian.” “Ah, Joe memang benar-benar tidak berguna, ya.” “Dia tidak seburuk itu, kok.” “Iya, iya... tidak perlu membela suamimu terang-terangan di depanku,” Brian tersenyum sembari menggeleng pelan, “Kenapa mengajakku bertemu?” “Karena kamu temanku satu-satunya,” ucap Rara sambil tertawa. “Kita benar-benar tidak bisa lebih dari sekedar teman, ya,” balas Brian menggoda Rara. “Brian! Hentikan atau kamu akan kuhajar habis-habisan!” Rara mencubit lengan Brian dan mereka tertawa bersama.Saat sedang bercanda, ponsel Rara berdering dan tertulis nama Joe di layarnya. “Halo, Joe. Ada apa?” “Kamu sudah makan siang?” tanya Joe diujung telepon. “Aku sedang makan siang sekarang, bersama Brian.” “Brian? Kamu sedang bersamanya?” “Iya, Joe. Aku

  • Istri Palsu Tuan Ahli Waris   Badai

    “Yang benar, Dok? Istri saya hamil?” “Benar, Pak. Usia kandungan Istri anda baru menginjak tiga minggu. Selamat, ya, Bapak dan Ibu,” dokter memberikan hasil pemeriksaan pada Joe dan Rara, “Karena ini adalah kehamilan pertama dan usia kandungan masih sangat muda, tolong lebih berhati-hati dan jangan sampai kelelahan, ya.” “Terimakasih banyak, Dok,” ucap Rara sembari tersenyum. Joe tampak sangat bahagia, dia segera memeluk Rara setelah keluar dari ruangan Dokter. “Terimakasih, Ra. Terimakasih karena kamu memberikan hadiah yang sangat berharga untukku,” ucap Joe yang masih memeluk Rara. “Joe...” Rara memanggil Joe lembut. “Hmm?” Joe melepas pelukannya dan menatap Rara sembari tersenyum. “Aku tidak akan lagi memintamu untuk meninggalkan Clay. Tapi, bisakah kamu setidaknya meluangkan lebih banyak waktu untukku?” “Tentu saja,” Joe tersenyum lembut dan membelai rambut Rara. Saat hendak pulang dari rumah sakit, Joe segera menelepon Mamanya dan memberi kabar bahwa Rara s

DMCA.com Protection Status