Share

Elang Yang Berubah

Penulis: Rcancer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Papa!" teriak dua bocah berbeda usia yang kala itu sedang bermain bersama sang asisten ruman tangga di teras rumahnya. Dua bocah itu menyambut kedatangan sosok pria yang sangat mereka idolakan, saat sosok pria itu baru saja keluar dari mobil.

"Hai, kesayangan Papa, jangan lari-lari, Sayang, Nanti jatuh," pria yang baru saja pulang kerja itu langsung memberi peringatan kepada dua anaknya sembari melangkah cepat agar dua anaknya bisa lekas meraih dirinya dan terhindar dari sesuatu yang dia khawatirkan.

Dua bocah kakak beradik itu malah tertawa dan tidak menghiraukan peringatan Ayahnya. Mereka bahkan langsung memeluk pria tersebut begitu mereka sudah saling berhadapan dan sang pria berjongkok menyambut kedua anaknya.

"Sudah dibilangin jangan lari, kalian ini bandel ya kalau dibilangin," dengan gemas pria itu langsung menyerang dua anaknya dengan memberi ciuman lembut pada pipi keduanya. Anak-anak itu bukannya takut, tapi malah terkekeh dan terlihat sangat bahagia.

"Udah pulang, Mas?" su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Muda sang Hot Duda   Sosok Dari Masa Lalu

    Petang ini Elang terlihat cukup bahagia. Setidaknya pergi bersama istri dan memenuhi segala yang dibutuhkan istrinya membuaat Elang merasa kali ini keputusannya untuk bekerja keras, ada gunanya juga. Karena hasil dari kerja kerasnya bisa dia nikmati bersama sang istri.Setelah cukup lelah berkeliling dan memasuki hampir semua tempat yang ada di Mall, dengan hasil belanjaan yang cukup banyak juga, Elang dan Ayunda memutuskan singgah di pusat kuliner yang ada di Mall tersebut.Selain untuk istirahat, keduanya juga sengaja mampir ke tempat itu untuk sekalian mengisi perut, agar nanti begitu sampai rumah, mereka tidak perlu makan lagi.Dengan antusias Ayunda melahap beberapa makanan yang sama sekali belum pernah dia santap. Hal itu tentu saja membuat Elang cukup senang mengajak istrinya makan di tempat itu.Namun kesenangan Elang agak terusik, saat tanpa sengaja mata pria itu menatap sosok yang dia kenal, berada tepat di bangku kosong yang ada di belakang tubuh istrinya. Sosok itu menghad

  • Istri Muda sang Hot Duda   Pulang Ke Rumah

    Untuk beberapa saat, Ayunda sempat tertegun begitu mengetahui fakta tentang pria yang baru saja dia kenal. Ingin rasanya Ayunda bertanya lebih banyak lagi tentang pria itu, tapi melihat raut wajah suaminya yang nampak muram, membuat Ayunda memilih mengurungkan niatnya.Begitu selesai menikmati hidangan yang ada, Elang memutuskan segera pulang. Suasana hati Elang menjadi buruk setelah pertemuannya dengan Erik. Sikap pria itu bahkan tidak sehangat tadi saat mantan suami dari sahabatnya itu belum mengganggu kebersamaan Elang dan istrinya.Ayunda hanya bisa menuruti ajakan suaminya. Wanita itu setuju untuk segera pulang karena memang dia juga sudah bosan berada di Mall. Keduanya segera beranjak menuju tempat parkir mobil setelah semua urusan pembayaran makanan selesai."Kamu tidak ada yang ingin ditanyakan, Ay?" tiba-tiba Elang bertanya saat mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah. Tentu saja Ayunda cukup terkejut karena sejak keluar dari area parkir, mereka hanya diam, tanpa ada pemb

  • Istri Muda sang Hot Duda   Obrolan Menjelang Mandi

    "Astaga! Kenapa aku lupa menyembunyikan barang beginian?" pekik Elang begitu tangannya memungut benda yang masih berada di dalam kardus, tapi dia tahu isi dari kardus tersebut. Sambil memegang benda tersebut, Elang nengok ke kanan dan ke kiri nampak mencari sesuatu."Nyari apa, Mas?" suara Ayunda yang tiba-tiba menggema sedikit membuat Elang tersentak. Pria itu seketika berbalik badan dan menyembunyikan benda yang dia pegang di belakang tubuhnya."Ngapain di sembunyikan? Orang aku udah lihat barang itu," celetuk Ayunda. Dengan cueknya wanita itu melangkah menuju ke tempat lemari baju miliknya. "Makanya, naruh barang rahasia itu di tempat yang benar-benar aman. Jangan di tempat sembarangan," suara Ayunda kembali menggema dan kali ini nada bicara wanita agak mengejek karena keteledoran suaminya."Siapa yang naruh sembarangan?" Elang langsung tidak terima, "aku kan nggak kepikiran kalau akan ada penghuni lain di kamar ini," kilahnya sembari melangkah menuju ke lemari bajunya sendiri unt

  • Istri Muda sang Hot Duda   Salah Paham Lagi

    Elang masih terdiam dengan otak yang terus memikirkan ucapan istrinya. Wajah pria itu jelas sekali nampak kebingungan atas apa yang baru saja dia dengar sejak beberapa saat lalu, sebelum istrinya meninggalkan dirinya, duduk sendiri dalam rasa penasaran."Mas Elang nggak mandi?" tanya Ayunda beberapa menit kemudian setelah wanita itu selesai mandi. Dia agak terkejut begitu keluar dari kamar mandi, Matanya masih melihat sang suami, masih duduk di tempat yang sama dalam keadaan termenung."Ya mandi, nanti, sebentar lagi. Kan kamar mandinya tadi lagi di pakai kamu," jawab Elang, yang tadi sempat sedikit kaget kala mendengar pertanyyaan dari istrinya. "Ay, itu tadi maksud ucapan kamu apa sih?" karena masih dihantui rasa penasaran, Elang segera melempar pertanyaan kepada istrinya.Ayunda yang hendak naik ke atas ranjang sempat menghentikan gerakannya sembari menatap suaminya dengan tatapan penuh tanya. "Maksud ucapanku? Ucapan yang mana?" bukannya pura-pura lupa, tapi Ayunda memang lupa be

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tentang Perasaan

    Hening. Seketika, pertanyaan yang keluar dari mulut Elang, membuat suasana menjadi hening. Ayunda tidak lekas menjawab pertanyaan suaminya karena dia cukup terkejut dengan apa yang baru saja ditanyakan Elang.Entah jawaban apa yang pas untuk sebuah pertanyaan tersebut. Ayunda cukup berpikir keras untuk menjawabnya dengan meraba hatinya sendiri. Pertanyaan yang terlontar untuknya seakan malah membuat Ayunda terjebak dalam rasa bingung."Kamu itu juga dekat dengan aku, bahkan sudah sah menjadi istriku. Apa itu juga bisa dikategorikan kalau kamu menaruh hati sama aku?" Elang kembali melontarkan sebuah pertanyaan, seakan mendesak Ayunda untuk segera menjawab pertanyaan yang sebelumnya."Emang kita menikah lewat jalur mana? Jalur jatuh cinta dan saling mencintai seperti orang pada umumnya? enggak kan?" akhirnya Ayunda menemukan kata yang tepat untuk membalas pertanyaan suaminya."Kalau bukan karena kasus tanah, aku bahkan tidak pernah kepikiran akan mengenal Mas Elang. Jadi, apa mungkin a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Pagi Berikutnya

    "Mas, sarapan sudah siap," ucap Ayunda kepada sang suami, yang saat itu sedang fokus dengan pekerjaannya. Tatapan Elang seketika teralihkan dari layar laptop begitu suara istrinya, menggema, memenuhi ruangan tempat Elang berada."Ya, sebentar lagi aku turun," balas Elang sambil menatap istrinya yang berdiri memegangi gagang pintu. Ayunda nampak mengangguk. "Baiklah, aku tunggu di bawah," ucapnya, lalu wanita itu segera berbalik badan dan beranjak meningalkan ruangan tersebut setelah mendapatkan anggukan kepala dari suaminya. Begitu tubuh sang istri hilang dari pandangan matanya, Elang kembali mengalihkan matanya ke layar laptop dan juga kembali fokus dengan beberapa tulisan dan angka yang terpampang pada layar laptop tersebut.Setelah menunggu sekitar lima belas menit lamanya, Ayunda yang saat itu hanya bengong di dekat meja makan, akhirnya merasa lega dan senang, begitu melihat tubuh pria yang dia tunggu, mendekat ke tempat dia berada. Ayunda segera bangkit dari duduknya dan bersia

  • Istri Muda sang Hot Duda   Teror

    "Aku berangkat dulu. Kalau ada apa-apa, secepatnya kabarin aku," kata Elang kepada sang istri begitu mereka berdua sudah sampai di teras depan rumah. Sikap Elang saat ini terlihat sudah tenang, tidak seperti beberapa waktu yang lalu, kala dirinya membaca pesan yang membuat amarahnya tiba-tiba meninggiAyunda pun mengangguk diiringi dengan senyuman. "Mas Elang bawa mobil sendiri atau diantar supir?" tanya wanita itu kala tidak melihat sang supir di dekat mobil yang akan Elang kendarai. "Aku bawa mobil sendiri aja. Pak Kardi biar nanti nganterin kamu kayak kemarin. Apa lagi Mama mau ke sini, takutnya nanti kalian butuh apa-apa, bisa minta tolong Pak Kardi," mendengar alasan Elang yang cukup masuk akal, Ayunda hanya mengangguk saja.Berhubung waktu sudah cukup siang dan tidak ada lagi hal yang perlu dibicarakan, Elang pun memutuskan kembali pamit dan setelah Ayunda mencium punggung tangan suaminya, Elang melangkah menuju ke arah mobilnya dengan hati yang cukup senang dan tenang.Namun

  • Istri Muda sang Hot Duda   Melawan Tiga Wanita

    Setelah sang suami berangkat kerja, Ayunda disibukkan dengan aktifitas yang tidak terlalu padat. Apa lagi hampir semua pekerjaan rumah, sudah dikerjakan oleh Bi Sari, membuat wanita itu bingung harus melakukan pekerajaan yang mana lagi. Sambil menunggu Mama mertua yang katanya akan datang, Ayunda memilih merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang, sembari menikmati tayangan televisi. Karena waktu juga baru menunjukan pukul sembilan pagi, jadi tidak mungkin Ayunda membuat hidangan makan siang untuk suaminya sepagi ini."Enak ya, yang sudah jadi Nyonya besar, jam segini bisa bermalas-malasan di saat suami sedang sibuk kerja," sebuah sindiran tiba-tiba menggema, membuat Ayunda kaget bukan main. Wanita itu segera saja mengalihkan pandangan matanya ke arah sumber suara dan betapa terkejutnya dia kala matanya menangkap tiga sosok wanita yang dia kenali sudah berdiri dalam satu ruangan.Ayunda seketika langsung bangkit dari berbaringnya dan berdiri untuk menyambut mereka. "Eh, Tante Ratih,

Bab terbaru

  • Istri Muda sang Hot Duda   Akhir Yang Bahagia

    Elang dan Ayunda kini sudah bisa bernafas lega. Setelah tadi berbicara cukup lama dengan orang tua Ayunda, akhirnya Malik dan Rumana mengerti dan memahami alasan Elang menikahi anak mereka.Pada akhirnya, Elang memilih jujur, tentang surat tanah yang dijadikan jaminan untuk mengajak Ayunda menikah. Menurut Elang, dia memang lebih baik jujur saat itu juga karena kalau Elang memilih berbohong, Elang takut akan ada kejadian tidak terduga seperti beberapa hari terakhir ini.Tentu saja Rumana dan Malik cukup kecewa kala mendengar kejujuran dari mulut sang menantu. Bahkan Rumana sempat menangis saat dia tahu dari mulut anaknya sendiri, kalau Ayunda mau menikah dengan Elang semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan harta berharga milik orang tuanya.Setelah terjadi sedikit perdebatan, akhirnya secara perlahan, Elang mampu meyakinkan orang tua Ayunda kalau dia akan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan istrinya. Elang juga dengan lantang mengatakan kalau pernikahan yang dia jalani bersa

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Kecewa Orang Tua

    Untuk beberapa saat Ayunda terdiam sembari menatap salah satu sahabatnya, yang baru saja melempar pertanyaan kepadanya. Ayunda tertegun untuk beberapa saat lalu dia berpikir mengenai pertanyaan tersebut dan berusaha mencari jawaban yang tepat.Tak lama setelahnya Ayunda tersenyum dan melempar pandangannya kepada dua sahabatnya. "Kalaupun selamanya Mas Elang tetap memandangku sebagai mantan istrinya yang meninggal, bukankah itu merupakan hal yang bagus?"Sekarang gantian dua sahabatnya yang tertegun mendengar penuturan Ayunda. "Hal yang bagus? Apa maksudmu?" tanya Yanti.Ayunda masih setia dengan senyumnya yang terkembang. "Bayangkan saja, selama Mas Elang menjadi duda, dia selalu tenggelam dalam bayangan istrinya, bukankah setidaknya itu sesuatu yang bagus? Hal itu menunjukan betapa setianya Mas elang pada satu nama wanita. Lalu, apa aku harus terlalu mempermasalahkan jika Mas Elang menganggapku hanya sebagai pelepas rindu pada mantan istrinya?"Untuk beberapa saat Maya dan Yanti menu

  • Istri Muda sang Hot Duda   Para Wanita

    "Kamu ingin bertemu dengan istri Elang?" sontak, Laras langsung bertanya kembali begitu mendengar permintaaan mantan besannya. Dengan kening berkerut dan mata agak menyipit, Laras menatap lawan bicaranya, menuntut alasan dibalik permintaan tamunya itu.Rebeca mengangguk yakin. Wanita berwajah blesteran itu mambalas tatapan Laras dan tatapannya sukar untuk diartikan. "Aku ingin melepas rindu pada anakku, Jeng," ucap Rebeca lirih dan wanita itu sedikit menunduk.Laras semakin menunjukan wajah terkejutnya. Namun setelah pikirannya mencerna untuk beberapa saat, kepala Laras mengangguk beberapa kali sebagai tanda kalau dia memahami tujuan tamunya meski ada perasaan sedikit curiga."Asal tidak ada niat lain, saya sendiri tidak keberatan kamu menemui menantuku," Laras menjawabnya dengan tenang dan pelan, tapi sukses membuat lawan bicaranya menatapnya penuh tanya."Apa maksud kamu?" Rebeca bertanya dengan wajah terlihat bingung."Selama ini, aku sering mendengar, kamu selalu menyalahkan anakk

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berbeda Rasa

    "Mama!" Bella sedikit memekik kala matanya menangkap sosok wanita yang sudah melahirkannya, berada dalam ruang kerjanya. Dari sorot mata sang mama, Bella dengan jelas melihat amarah yang besar dan Bella bisa menebak kalau amarah itu tertuju kepadanya.Di sana juga ada sosok pria yang menatap Bella dengan pandangan yang cukup membuat Bella semakin gelisah. Bella tidak menyangka kalau pria yang baru saja dia hubungi melalui telephone, ada di kantornya, membuat wanita itu diliputi penuh tanda tanya juga."Mama ngapain di sini?" tanya Bella dengan sikap yang dibuat setenang mungkin. Meski dia sudah tahu tujuan wanita yang akrab dipanggil Marina berada di kantornya, tapi Bella memang harus bisa bersikap biasa saja."Maksud kamu apa, berbuat seperti itu kepada Elang?" Marins langsung melempar pertanyaan yang menjadi sumber kemarahannya. "Berbuat apa sih, Ma?" Bella bertanya seperti orang bodoh dan sikap wanita itu justru semakin membuat sang Mama bertambah murka."Nggak perlu banyak drama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tamu Tak Terduga

    "Mas Erik!" suara Ayunda sedikit meninggi karena dia cukup terkejut dengan kedatangan tamu tak terduga, yang baru saja disebut namanya. Sudah pasti rasa heran tumbuh dalam benak wanita itu dan saat itu juga banyak pertanyaan yang bermunculan dalam pikirannya."Apa kabar, Ayund?" sapa pria yang sudah duduk di kursi, yang ada di teras rumah Ayunda. Pria itu bahkan langsung berdiri dan segera mengulurkan tangan, mengajak Ayunda untuk berjabat tangan. "Baik," jawab Ayunda agak tidak nyaman, meski dia membalas uluran tangan tamunya, lalu dia kembali mengajak pria itu untuk duduk. "Mas Erik tahu darimana rumah saya?" tanya wanita itu penuh selidik karena hal itu salah satu alasan yang membuat Ayunda heran."Dari orang-orang sekitar kota ini. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di kota ini, jadi ya aku sekalian aja pengin mampir. Tidak cukup sulit loh mencari alamat rumah kamu," jawab Erik nampak begitu tenang dengan senyum tipis yang masih terkembang."Terus, bagaimana Mas Erik tahu aku a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Curahan Hati Elang

    "Sayang?" gumam Ayunda lirih dengan kening berkerut. Wanita itu merasa heran serta takjub secara bersamaan, begitu mendengar kata sayang keluar dari mulut Elang. "Apa dia sudah gila?" gumamnya lagi merasa geli dan wanita itu menahan senyumnya agar tidak merekah.Ayunda sungguh terperangah kala menyaksikan sang suami dengan penuh rasa percaya diri mengucapkan kata sayang dalam acara konferensi persnya. Entah apa yang harus Ayunda lakukan saat ini, dia seketika diliputi rasa bingung. "Nggak usah pura-pura kaget gitu," celetuk Rumana yang diam-diam memperhatikan tingkah putrinya sampai Ayunda terkesiap dan menoleh ke arahnya saat itu juga."Apaan sih, bu?" sungut Ayunda menutupi rasa malunya. Wanita itu sedikit salah tingkah karena tatapan dan senyum sang ibu, benar-benar sedang meledeknya."Ya harusnya kamu seneng dong, kalau Elang beneran sayang sama kamu. Berarti dia memang nggak main-main waktu ngajak nikah kamu secara mendadak," ucap Rumana mencoba bersikap bijak dan sedikit mengh

  • Istri Muda sang Hot Duda   Kejujuran Hati

    Untuk beberapa detik lamanya, Elang masih berdiri, menatap layar lebar yang menampilkan beberapa foto wajah istrinya. Foto-foto yang Elang pamerkan saat menikmati waktu berdua bersama sang istri, meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pria tersebut."Apa anda semua percaya dengan yang namanya tertarik pada pandangan pertama?" suara Elang memecah keheningan ruangan konferensi pers. Setelah tadi hampir semua terdiam karena menunggu Elang berbicara, saat ini ruangan tersebut kembali terdengar riuh begitu Elang mengeluarkan satu pertanyaan.Elang tersenyum, lalu pria itu berbalik badan dan melangkah pelan menuju tempat duduk yang sedari tadi dia gunakan. "Kalian pasti pernah merasakan tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama kali bukan?" tanya Elang lagi sembari melangkah.Beberapa suara langsung berkomentar, mengiyakan pertanyaan pria tersebut. "Apa itu yang anda alami kepada istri anda yang sekarang?" tanya salah satu wartawan.Elang kembali menunjukkan senyum bahagianya de

  • Istri Muda sang Hot Duda   Bukti Tak Terbantahkan

    Wanita yang sedari tadi duduk di antara para wartawan, seketika terkesiap kala Elang dengan sangat tenang menunjukan jari ke arahnya. Dia begitu terkejut dan tidak menyangka kalau Elang akan mengetahui kehadirannya dalam jumpa pers kali ini.Saat itu juga, semua mata dan kamera pun langsung mengarah kepada wanita yang namanya baru saja disebut oleh pria yang sekarang berdiri angkuh sembari menunjukkan senyum sinisnya. Bella seketika merasa terpojok dan terlihat begitu salah tingkah.Sungguh, apa yang dilakukan Elang saat ini membuat Bella syok luar biasa. Penyamaran yang menurutnya sempurna, nyatanya tidak bisa mengelabui mata Elang. Bella benar-benar dibuat terkecoh dengan sikap Elang yang sedari tadi nampak tidak memandang ke arahnya."Apa! Kamu menuduhku? Nggak salah?" karena sudah terlanjur tertangkap basah, Bella pun tidak memiliki pilihan lain selain membuka masker dan menunjukan dirinya. Wanita itu juga berpikir cepat untuk membela diri agar terlepas dari tuduhan yang Elang lay

  • Istri Muda sang Hot Duda   Cerita Di Balik Foto

    "Wahh, foto apa itu?" seru beberapa orang kala mata mereka menyaksikan beberapa foto yang terpampang pada layar lebar. Bukan hanya orang-orang yang berada dalam satu ruangan pertemuan dimana dalam ruangan tersebut terdapat banyak wartawan, tapi suara penuh keterkejutan juga menggema dari berbagai pelosok, orang-orang yang menyaksikan tayangan konferensi pers seorang pemimpin perusahaan dari berbagai media."Elang? Kenapa dia bisa berbuat nekat seperti itu? Apa sebenarnya yang dia rencanakan?" gumam seseoang, yang sedari tadi duduk di antara para wartawan. Orang yang memilih kursi di deretan paling belakang tersebut benar-benar tercengang dengan apa yang dilakukan Elang saat ini.Berbagai tanggapan dan dugaan pun mulai bermunculan seiring terpampangnya beberapa foto tersebut. Ada yang mengomentarinya dengan cukup bijak, ada juga yang langsung menghina dan memaki serta menvonis dengan segala perkataan buruk. "Ma, kenapa Mas Elang menunjukan foto-foto itu? Apa Mas Elang mau nyari mati?

DMCA.com Protection Status