Share

Bab 77

Masih nyata dalam ingatannya saat mendiang suaminya berpulang. Jasad masih tergeletak di tengah rumah ketiga iparnya menuntut harta peninggalan jasad itu.

Karna tidak ada yang berpihak padanya kebun yang tidak terlalu luas. Harus direlakan demi sepetak tanah tempat berdiri gubuk mereka.

Mendiang papanya Burhan empat bersaudara semuanya laki-laki. Seharusnya dia tidak perlu khawatir perihal biaya hidup ketiga anaknya. Ada kewajiban ipar-iparnya menyisihkan sedikit rezeki untuk mereka.

Tetapi, pada nyatanya dia harus berjuang sendiri.  Beruntung kala itu Burhan telah remaja. Pulang sekolah Burhan kerja serabutan untuk menambal kekurangan biaya hidup mereka.

Sedang dia bekerja sebagai buruh cuci dan setrika pada rumah yang sudi memakai jasanya. Setiap hari berangkat se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status