Share

Bab 23 Wanita Murahan

Rona muka Rania seketika cerah saat mendengar ucapan Arif. Sebentar lagi dia akan punya sekutu yang mau bekerjasama dengannya dalam menghancurkan Tama. Dan Arif adalah satu-satunya calon sekutu paling potensial menurut Rania, karena Arif adalah orang yang paling dekat dengan Tama. Pasti Arif tahu apapun kelemahan dari tuannya itu.

"Maaf menunggu lama," tukas Lea, buru-buru duduk di samping Arif. Dia melingkarkan tangannya di lengan pria itu. "Lama ya?" tanyanya penuh sesal.

Arif hanya mengangkat bahu. "Pulang sekarang, yuk?"

"Ayo!" Lea bersemangat menyahut. Tersirat sikap gugup seakan sedang menutupi sesuatu.

Dan sebagai sesama wanita, Rania bahkan tahu ada sedikit noda lipstik yang tak beraturan di sudut bibir Lea.

"Kalian mau pergi?" Tama tiba-tiba datang. Kini dia sudah berganti pakaian dengan yang lebih santai.

"Kamu kemana saja, Sayang?" tanya Rania berpura-pura sedikit kesal. "Kita semua menunggumu,"

"Aku ada urus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status