......Sean mengendarai Mercedes-Benz di jalan dengan liar. Kecepatannya dua ratus mil.Steven London melirik ke belakang dan melihat bahwa tidak ada mobil yang mengejar. Dia merasa lega dan berkata: "Toby Mars sialan itu benar-benar seperti hantu! Apa yang kamu lakukan, Mata Duitan? Bukankah tadi kamu bilang tidak terkalah di seluruh dunia!""Tuan London, itu hanya perumpamaanku saja. Siapa yang tak terkalahkan di dunia ini? Semua orang takut pada tinju anak muda. Begitu aku bertarung melawan Toby Mars, lenganku sudah retak dipukul Toby Mars." Mata Duitan berkata dengan sedih, merasakan sakit yang nyilu di lengannya.Paman Ben menghela nafas, merasakan perasaan malapetaka dan kesuraman ini. Dia berkata: "Ayo cepat cari tempat bersembunyi, aku merasa tidak tenang di hatiku.""Di mana ada tempat persembunyian di daerah pedalaman ini! Aku benar-benar tidak beruntung, bagaimana aku menyingung Toby Mars si bajingan ini! Kamu, cepat pikirkan cara bagaimana menghadapi bajingan ini!"Mata Dui
Setelah Mercedes-Benz jatuh ke jalan, semua kaca mobil pecah, dan sisi samping pengemudi berada di atas jalan. Kepala Steven London dan yang lainnya berdarah karena benturan, kepala mereka berdengung, dan mereka semua berada dalam kondisi gegar otak.Mata Duitan dalam kondisi yang lebih baik, menggelengkan kepalanya dengan kuat. Mata Duitan berjuang untuk keluar dari jendela yang pecah."Benar-benar punya tim yang berotak udang, hampir saja membunuhku."Mata Duitan mengeluh saat keluar dari mobil Mercedes-Benz. Dia menyeka darah di dahinya yang menetes karena berbenturan dengan kaca. Dia benar-benar ingin berjongkok di sisi jalan dan merokok.Tapi Mata Duitan hanya bisa memikirkannya dalam hati. Toby Mars yang melangkah kemari, membuat Mata Duitan kehilangan akal sehatnya, melompat keluar dari mobil dan berlari dengan panik.Toby Mars mencibir. Sebuah batu melayang hanya dengan jentikan tangan, batu itu mengenai lutut Mata Duitan dengan keras.Mata Duitan yang berlari dengan panik, ber
Toby Mars mencibir dan melemparkan Steven London ke depan Paman Ben, dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu mengikutinya melakukan banyak kejahatan, gunakan darahnya untuk menghapus dosa-dosamu.""Aah?"Paman Ben tertegun sejenak, tidak mengerti apa yang dimaksud Toby Mars.Setelah berpikir sejenak, Paman Ben menyadari bahwa Toby Mars ingin membunuh Steven London."Uhuk, huh, huh."Steven London mengambil nafas dalam-dalam, merasa lega bisa bernafas kembali.Paman Ben menunduk melihat Steven London yang menutup matanya dan menghirup nafas. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Jika aku menghapus dosa-dosaku, apakah kamu akan melepaskan aku!""Tentu saja.""Baik!"Paman Ben tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meraih leher Steven London dengan kedua tangannya."Maaf, Tuan London, hanya demi bertahan hidup, aku tidak punya jalan lain!"Sepuluh jari Paman Ben seperti kait, langsung menusuk kulit Steven London, dan jari-jarinya menembus leher Steven London.Rasa yang sangat sakit membuat
Mobil berhenti perlahan.Kakak Keller dan Ted Long turun dari mobil bersama.Kakak Keller melihat pemandangan tragis di jalan beserta mayat Steven London dan Paman Ben. Dia merasa sedikit takut lagi.Ted Long malah merasa lebih baik. Lagi pula, dia telah melihat banyak adegan orang mati saat berkelahi satu sama lain."Tuan Mars, apakah kamu tidak terluka? Apakah ingin aku antar ke rumah sakit?" Ted Long bertanya dengan gugup.Toby Mars menggelengkan kepalanya: "Tidak apa-apa, Steven London sudah mati. Kamu harus bergegas kembali ke tempatmu untuk menghindari perhatian. Jika Keluarga London menemukanmu, hidup atau mati tidak ada hubungannya denganku."Kepala Ted Long terasa mati rasa untuk beberapa saat. Hatinya sudah sangat bimbang. Dia ingin berlutut dan memeluk paha Toby Mars."Tuan Mars, aku, bagaimana aku bisa menghindar? Keluarga London pasti tidak akan menyerah. Jika mereka mencariku, aku pasti tidak akan bisa bersembunyi."Wajah Ted Long penuh dengan kepahitan, air mata sudah d
Toby Mars terpana memandang William Keller.William Keller berkata dengan ekspresi nakal, "Ya, aku si bodoh itu."“Dengan kemampuan mengemudimu, kamu menyia-nyiakan Bugatti, tapi itu normal. Pengemudi profesional mungkin tidak akan bisa mengemudi dengan baik. Sebenarnya, itulah mengemudi. Harus menyatu dengan kendaraan, baru bisa mengerti banyak hal."Toby Mars duduk di kursi pengemudi, William Keller mengingat kata-kata Toby Mars.Menyatu dengan kendaraan, Ini adalah kemampuan mengemudi tingkat tertinggi, tidak heran ada kesenjangan besar antara dirinya dan Toby Mars, perbedaan kemampuan ini sudah beda jauh.Berdasarkan level dalam novel Carman, kemampuan mengemudi Toby Mars setara dengan level emas, dan dia bahkan belum mencapai level dasar. Ini adalah perbedaan yang sangat jauh di antara mereka."Masuk mobil? jika kamu tidak masuk mobil, aku akan jalan." Toby Mars berteriak dari dalam mobil.William Keller tersadar dan buru-buru duduk di kursi samping pengemudi.Toby Mars menginja
"Jika tahu cepat katakan, cepat!"William Keller mendesak dengan cemas."Dengar-dengar Toby Mars adalah orang yang terkenal tidak berguna di Larnwick. Dia adalah menantu yang menikah masuk ke Keluarga Pitch, keluarga kelas tiga di Larnwick, tetapi baru-baru ini tampaknya Toby Mars telah bangkit. Bukankah kita tidak pergi ke perjamuan malam di Pentax Winery? Dengar-dengar Toby Mars menampar Tuan Steven London saat perjamuan malam di Pentax Winery.""Steven London?"William Keller tertegun sejenak, dan kemudian mengingat adegan yang baru saja dilihatnya. Sepertinya salah satu mayat di lokasi kecelakaan mobil sangat mirip dengan Steven London.Toby Mars membunuh Steven London? Ya Tuhan!William Keller merasakan hembusan angin dingin di punggungnya. Dia merasa sepertinya terlibat dalam pusaran besar. Tahu mengenai masalah ini, pasti akan bernasib buruk."Ya ampun, sepertinya Dewa Mars baru saja membunuh Steven London. Yang aku lihat sepertinya mayat Steven London. Apa yang harus aku lakuka
Paman Woodman menggeram dengan marah.Steven London tiba-tiba meninggal. Pemikiran pertama Paman Woodman adalah dia dijebak oleh saingannya. Bagaimana pun, ini adalah periode kritis bagi keluarga untuk memilih kepala keluarga masa depan. Dibunuh oleh saingannya, adalah hal yang lumrah terjadi."Orang-orang kami tidak berguna. Tuan Steven telah menyinggung orang yang kejam, bahkan Paman Ben bukanlah tandingan. Pada akhirnya, Paman Ben meminta adik seperguruannya Mata Duitan untuk datang, tapi juga tidak berguna.""Apa? Minta siapa untuk datang? Siapa yang telah membunuh Tuan Steven?" Paman Woodman bertanya dengan tajam."Melihat kondisi di lokasi sepertinya Tuan Steven dan Paman Ben saling membunuh. Aku bersembunyi dengan berpura-pura mati. Sepertinya Paman Ben demi bertahan hidup. Toby Mars meminta Paman Ben untuk membunuh Tuan Steven maka akan melepaskannya. Paman Ben membunuh Tuan Steven, dan pada akhirnya mereka berdua mati bersama."Paman Woodman mendengarkan penjelasan dengan bing
Toby Mars bangun pagi-pagi dan sibuk membuat sarapan di dapur.Patricia Higgins menarik Tella Calbort untuk duduk di sofa dan bertanya tentang pertemuannya dengan Xavier Higgins kemarin.Tella Calbort sedikit malu dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia menatap Helena Pitch memohon bantuan."Bu, jangan bahas itu lagi. Kakak sepupu dan Tella tidak cocok. Jangan jodohkan mereka secara membabi buta." Helena Pitch berkata tanpa daya."Aku mana ada jodohkan mereka secara membabi buta? Kakak sepupu menjadi pusat perhatian baru-baru ini. Aku dengar dia akan muncul di TV dalam beberapa hari ke depan."Patricia Higgins merasa bahwa keponakannya adalah pria yang baik, setidaknya jauh lebih baik daripada menantu laki-laki tidak berguna yang berada di depannya."Tella kamu harus dengarkan kata bibi. Mengenai Xavier, kamu harus memikirkannya baik-baik, orang muda sering-seringlah saling kontak satu sama lain, sehingga bisa tahu kelebihan pihak lain."Tella Calbort berkata dengan senyum malu-malu: "B
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro