"Siapa yang begitu bodoh? Siapa yang berani membuat kami menyesal lahir ke dunia ini. Aku tidak pernah menyesal sejak aku dilahirkan! Siapa pun yang berani membuat aku menyesal, aku akan membuatnya menyesal terlebih dahulu.""Hans, ada orang yang begitu ingin menjadi pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik. Kita bersaudara harus memberi tahu dia menyelamatkan wanita cantik adalah hal yang sangat berbahaya."Saat Hans dan yang lainnya berbalik untuk melihat Toby Mars di pintu, mereka menggosok pergelangan tangan mereka dengan senyum menghina,.Toby Mars mengaitkan jarinya pada Hans dan yang lainnya, dan berkata dengan nada menghina, "Ayo maju semua, hemat waktu.""Kamu benar-benar pikir kamu adalah tokoh besar, minta kami maju bersama. Aku sendirian saja sudah bisa mengalahkan dan membuatmu memanggilku ayah. Anak kura-kura terima pukulanku!"Hans berteriak keras dan memukul Toby Mars dengan kepalan tangan seukuran panci. Hans, yang pernah memenangkan juara pukulan bebas di tingkat pro
"Tentu saja itu bukan imajinasimu. Kakak Toby Mars sangat kuat. Semuanya benar-benar di luar imajinasimu." Tella Calbort berkata seperti penggemar Toby Mars.Hans menatap kosong rekannya yang sudah tergeletak di lantai, hatinya perlahan menciut. Darah di sekujur tubuhnya perlahan menjadi dingin.Dalam waktu kurang dari setengah menit, pria berbadan kekar yang bisa memukul tiga lima orang, bisa dipukuli sampai pingsan oleh Toby Mars. Ini berada di luar batas imajinasi Hans."Saudaraku, kita mungkin salah masuk ruangan dan salah cari orang. Kami pamit dulu. Bisakah kamu melepaskanku?" Hans tersenyum canggung dan sopan."Kamu bilang kamu salah cari orang begitu saja? Jika Aku bilang aku yang cari kamu bagaimana? Sudah memukul kakak sepupuku terus ingin kabur, jadi orang harus bertanggung jawab."Toby Mars mengepalkan tinjauannya, sama sekali tidak ada niat melepaskan Hans.Hans bertanya-tanya apakah dia telah melakukan sesuatu yang dikutuk oleh Tuhan, sehingga bertemu Toby Mars."Saudara,
Hans terhuyung-huyung ke ruang VIP. Ted Long melihat wajah Hans yang berdarah di sudut bibirnya dan pipinya yang bengkak seperti kepala babi. Wajah Ted tiba-tiba berubah jelek."Hans, apa yang kamu lakukan? Aku minta kamu bawa dua gadis kemari, kenapa kepalamu bengkak seperti kepala babi, bagaimana dengan yang lainnya?" Ted Long bertanya dengan marah."Kakak Ted, kami dipukuli, yang lainnya dihajar sampai pingsan. Aku satu-satunya yang bisa bertahan."Hans merasa ditindas sehingga air matanya mengalir deras. Dia tidak pernah diperlakukan semena-mena sejak kecil.Ted Long mengangkat alisnya, dan berkata dengan terkejut: "Kalian begitu banyak orang, makan gaji buta ya? Atau apakah ketemu dengan geng lokal di kota kita? Kalian bisakah lebih berhati-hati, hal kecil seperti ini saja tidak bisa dibereskan! ""Bukannya kami tidak hati-hati, pihak lain bukan orang biasa. Satu orang bisa menjatuhkan anak buah kita dalam sekejap mata. Aku bahkan tidak menyentuh jarinya ketika aku maju, bahkan di
Kedua pria bersenjata itu juga mengangkat senjata mereka dan mengarahkannya ke Toby Mars dengan sudut empat puluh lima derajat.Helena Pitch dan Tella Calbort berdua adalah orang yang sudah mengalami hal ini. Mereka biasa saja saat melihat Ted Long dan yang lainnya memegang senjata, sementara Xavier Higgins menyusut langsung ke sudut sofa dengan ketakutan."Senjata, mereka punya senjata!" Xavier Higgins yang pucat pasi berkata dengan suara rendah. "Kakak Sepupu, jangan gugup, itu hanya pistol." Helena Pitch berkata untuk menenangkan Xavier Higgins."Pistol! Kamu tidak takut?""Takut apa? Ini bukan pertama kalinya ada orang menodongkan pistol ke arahku, tapi selama ada Toby Mars, tidak akan ada masalah." Helena Pitch berkata dengan sikap biasa.Otak Xavier Higgins langsung berhenti berfungsi. Dia tidak menyangka Helena Pitch dan Toby Mars memiliki pengalaman yang begitu banyak. Melihat pistol sepertinya sudah menjadi hal biasa.Toby Mars tersenyum dan menatap Ted Long. Dia mengulurkan
"Ah! Tanganku! Tanganku patah!"Ted Long menjerit dengan keras. Pistol di tangannya jatuh ke lantai. Pada saat ini, dia sepenuhnya mempercayai kata-kata Hans.Tapi sudah terlambat untuk percaya.Kedua pria bersenjata itu menahan rasa sakit dan memindahkan pistol ke tangan kiri mereka, tetapi keduanya tahu diri untuk tidak mengangkat senjata mereka lagi.Tindakan Toby Mars menusuk pergelangan tangan mereka dengan kuaci telah memberi tahu mereka bahwa perbedaan di antara mereka sangat jauh.Bahkan dengan pistol di tangan, mereka sama sekali bukan lawan Toby Mars. Pistol ini benar-benar menjadi seperti mainan."Kakak Ted, kamu, sudah percaya kan, bukan karena aku tidak berusaha keras, tapi karena dia sangat kuat." Hans berkata sambil menutupi perutnya dan berbaring di lantai.Wajah Ted Long sangat gelap. Dia tidak sabar ingin menendang Hans sampai mati dengan tendangan yang kejam. Buat apa kamu bahas saat ini!"Saudaraku, aku salah, aku mengaku kalah dan terima hukuman. Menurutmu bagaiman
Toby Mars berkata tentu saja."Kalau begitu, kamu harus berhati-hati.""Aku akan berhati-hati. Aku akan antar kamu pulang dulu. Aku akan sibuk malam ini.""Aku tidak tenang jika kamu sendirian, kenapa kamu tidak meminta bantuan orang lain?"Helena Pitch memikirkan hal ini dan merasa khawatir, merasa lebih baik bagi Toby Mars untuk meminta bantuan Matthias Shatner."Hehe, tidak perlu, aku akan mengurusnya sendiri, dan tidak akan ada masalah."Ketika Toby Mars sedang berbicara, ponselnya bergetar. Toby Mars mengeluarkan ponselnya dan melihat Tuan Kedelapan yang menelepon. Toby Mars mengangkat alisnya.Dalam beberapa hari terakhir, Dragon Queen tiba di Larnwick tetapi tidak ada informasi apa pun. Toby Mars bertanya-tanya apakah ada informasi baru dari Tuan Kedelapan."Halo, Kedelapan.""Tuan Muda, dimana Anda sekarang? Saya punya informasi untuk Anda."Tuan Kedelapan berkata dengan senyum di wajahnya, tetapi dia berpikir dalam hatinya bahwa sudah waktunya untuk minum obat. Jika dia tidak
Malam yang gelap menyelimuti bumi. Bulan yang cerah serta bintang-bintang tersembunyi di balik awan gelap, membuat langit semakin gelap.Steven London sedang berbaring di kursi malas, menatap langit malam yang gelap, dan merasa bahwa suasana hatinya saat ini segelap langit malam.Paman Ben sedang berbaring di ranjang datar tidak jauh dari Steven London. Sesekali dia menghela nafas, kesal karena peruntungannya terlalu buruk sehingga bertemu lawan seperti Toby Mars.Steven London mengangkat telepon dan melihat layar. Dia sedikit mengernyit ketika melihat pesan baru di ponselnya."Ted Long akan datang menemuiku. Saat ini bagaimana bisa aku bertemu dengan orang? Penampilanku yang menyedihkan ini, sama sekali tidak bisa bertemu siapa pun."Paman Ben memiringkan kepalanya dan memandang Steven London. Dia berkata dengan suara rendah, "Tuan London, apakah kamu benar-benar tidak ingin ketemu? Aku rasa tidak baik jika kamu tidak bertemu orang. Lagi pula, begitu banyak orang telah melihat apa yan
Ted Long tidak berani berbicara lagi. Dia meletakkan ponselnya diam-diam, dan menutup matanya seperti Toby Mars.Waktu berlalu dengan cepat. Pada pukul satu pagi, ponsel Ted Long berdering.Ted Long mengeluarkan ponselnya tanpa sadar, melirik nama penelepon, dan tiba-tiba tersadar."Kakak, kakak, telepon dari anak buah Steven London.""Angkat." Toby Mars berkata dengan dingin.Ted Long gemetaran sambil menjawab telepon. Dia bahkan tidak tahu apakah dia bersemangat, gugup, atau takut."Halo, aku Ted Long.""Aku tahu ini kamu, kamu sangat beruntung. Tuan London suasana hatinya baik malam ini, memutuskan untuk bertemu denganmu. Aku akan mengirimkan lokasinya nanti. Kamu ke sini dalam waktu dua puluh menit, jika belum sampai di sini dalam waktu dua puluh menit, maka kamu tidak memenuhi syarat bertemu Tuan London.""Hei, oke, aku pasti akan sampai di sana secepat mungkin."Ted Long belum selesai bicara, pihak lain sudah menutup telepon, dan kemudian mengirim lokasinya ke ponselnya.Setelah
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro