Tadi depan semua orang, Toby Mars terlihat tidak sombong dan mendominasi, tetapi setelah membalikan badan, dia akan menginstruksikan Zhakaria Queenday untuk mengatur segala sesuatu. Dia merasa tidak nyaman berada di sini."Kalian pergi dulu. Hari ini ada sebuah barang. Aku harus mendapatkannya. Kalian pergilah dulu. Aku akan mengundang kalian berdua di lain hari." kata Fredick Hallway dengan wajah dingin.Tuan Zean dan Tuan Queen berhenti berbicara, berbalik dan meninggalkan tempat itu bersama-sama.Fredick Hallway memejamkan mata dan mengambil napas dalam-dalam dua kali, mengambil segelas wiski dari nampan pelayan yang lewat, dan meminum seluruh isi gelas wiskinya.Pada saat ini, Fredick Hallway tidak berani memandang siapapun. Dia mengetahui bahwa semua orang di sekitarnya sedang menatapnya dengan mata mengejek dan sarkasme.Namun, Fredick Hallway tidak bisa pergi karena dia ingin mendapatkan sebuah benda penting, yaitu liontin batu giok antik Sun Green.Saat dia melihat liontin itu,
"Sepuluh juta!"Ahli lelang Fredick Hallway yang sudah bosan sepanjang waktu, akhirnya menerima instruksi dari bosnya. Dia dengan panik melambaikan papan nomor di tangannya untuk menyebutkan harganya.Petugas lelang tersenyum dan berkata: "Oke, No. 78 menawar sepuluh juta, apakah ada orang lain yang ingin menawar? Ini adalah liontin giok antik Sun Green yang terbaik."Fredick Hallway tersenyum di sudut mulutnya, merasa bahwa dia langsung menawar sepuluh juta dolar, pasti mengejutkan semua orang yang hadir.Toby Mars dengan santai menatap petugas lelang di layar kaca, menyalakan interkom, dan berkata, "Ajukan dua puluh juta.""Baik bos."Ahli lelang eksklusif Toby Mars menerima perintah dan mengangkat papan nomor di tangannya: "Dua puluh juta."Beberapa tuan muda yang sedang bersiap untuk mengajukan tawaran, menghela nafas ketika mereka mendengar harga dua puluh juta di layar TV. Mereka berpikir dalam hatinya, orang yang menawar benar sadis, langsung menambah sepuluh juta. Jika begini,
Untuk berjaga-jaga, Fredick Hallway mengertakkan gigi dan mengumpulkan tambahan sepuluh juta dolar. Pada akhirnya dia membawa enam puluh juta ke pelelangan.Pada saat ini, Fredick Hallway merasa jika orang dengan papan nomor 118 adalah orang yang bijaksana dan memahami nilai liontin giok ini, dia tidak akan menawarkan harga lebih dari 60 juta dollar. Karena itu sudah melebihi nilai giok ini.Setelah harga disebutkan, Fredick Hallway merasa sedikit tercekik. Dia menarik simpul dasi di lehernya dengan kuat sehingga dia tidak bisa bernapas dengan lancar.Di layar, ahli lelang eksklusif Fredick Hallway berteriak sekuat tenaga sampai terdengar di langit-langit: "Enam! Enam puluh juta!"Nada, aksen, dan kecepatan bicara semuanya meniru Fredick Hallway. Ahli lelang eksklusif itu benar-benar putus asa untuk memenuhi permintaan Fredick Hallway.Toby Mars melihat sikap tubuh ahli lelang eksklusif Fredick Hallway. Dia tidak bisa menahan senyum, merasa bahwa pria ini hanya datang untuk menjadi lel
Klik.Fredick Hallway memutar pegangan pintu, terdengar suara yang tajam.Fredick Hallway mengambil napas dalam-dalam, menendang pintu ruangan 118, dan kemudian menerobos masuk sambil berteriak, "Bajingan mana yang bersaing denganku!"Petugas kebersihan yang sedang membersihkan ruangan memandang Fredick Hallway dengan bingung."Tuan, ada yang bisa saya bantu."Meskipun dia merasa tindakan Fredick Hallway memalukan, petugas kebersihan tidak berani menunjukkannya.Fredick Hallway melihat ke ruangan yang hanya ada petugas kebersihan, mengacak rambutnya dan meremas rambutnya dengan keras."Brengsek! Di mana bajingan sialan ini! Di mana orang dalam ruangan ini!""Pria di ruangan ini sudah pergi. Saya tidak tahu ke mana dia pergi." Petugas kebersihan berkata dengan lemah.Fredick Hallway mencengkram kerah baju petugas kebersihan dan mengguncangnya dengan kuat: "Apakah kamu tahu siapa dia? Katakan padaku, katakan padaku!""Maaf, Pak, saya tidak melihatnya. Atasan saya menyuruh kemari dan ber
Toby Mars berjalan ke ruang tamu dan melihat seorang wanita paruh baya duduk di sebelah Patricia Higgins, yang sebelas dua belas mirip dengan Patricia Higgins."Kamu tidak kemari untuk menyapa. Kamu tercengang disana mau jadi tiang kayu. Ini bibi kedua Helena. Kamu juga harus memanggil bibi kedua." Patricia Higgins menundukkan wajahnya dan menatap Toby Mars dengan marah.Keluarga Patricia Higgins adalah keluarga kecil yang tidak terlalu kuat di Larnwick. Saat itu, kakek Higgins menggunakan kekuatannya yang sedikit untuk mengembangkan keluarga Higgins. Saat ini, keluarga Higgins bisa dianggap sebagai keluarga tingkat ketiga di Larnwick.Keluarga Higgins memiliki empat anak yaitu dua anak laki-laki dan dua perempuan. Patricia Higgins adalah anak perempuan terakhir. Ada Kakak laki-laki, Kakak perempuan dan adik laki-laki. Hari ini yang datang adalah kakak perempuan Patricia Higgins, Mella Higgins."Bibi kedua."Toby Mars berjalan ke arah Mella Higgins dan menyapanya."Oh, ini Mars ya, Adi
Setelah mengantar Mella Higgins, Patricia Higgins mengusap jantungnya yang hampir meledak karena marah. Dia berjalan dengan cepat ke pintu kamar Helena Pitch, dan membanting pintu dengan keras."Helena, kamu bawa sampah itu keluar, ada beberapa hal yang harus dibicarakan!" Patricia Higgins berteriak dengan marah.Dihina oleh Mella Higgins. Hal ini membuat Patricia Higgins benar-benar merasa malu. Emosi yang disimpan dari dulu langsung meledak saat ini."Cepat dan minta Toby Mars sampah tidak berguna itu keluar. Pikirkan baik-baik kata bibi keduamu. Dua hari lagi adalah ulang tahun kakekmu. Toby Mars si sampah tidak boleh dibawa ke acara!"Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Helena Pitch memandang Patricia Higgins dengan sedih: "Bu, kamu mau apa? Bibi kedua menyombongkan dirinya, kamu biarkan saja dia menyombongkan dirinya. Mengapa mempersulit Toby Mars karena kata orang lain."“Mempersulit dia? Ini karena dia mempermalukan keluarga kita, oke? Semua kerabat dan teman membenci kita karena ora
Toby Mars tersenyum, membenamkan kepalanya di rambut panjang Helena Pitch, mencium aroma rambut Helena Pitch."Apa yang telah aku perbuat sehingga mendapatkan istri seperti ini.""Oke, berhenti mengalihkan pembicaraan, apakah menurutmu apakah kita akan pergi ke pesta ulang tahun kakek lusa nanti?"Helena Pitch ragu-ragu. Jika dia pergi bersama Toby Mars ke sana, sebenarnya dia akan dihina oleh kerabat kakeknya.Sebenarnya Helena Pitch tidak ingin pergi, lebih baik pergi jalan-jalan bersama Toby Mars atau pergi menjenguk Mia di hari itu.Toby Mars berbisik: "Pergi, kamu harus pergi, bagaimanapun ini adalah acara ulang tahun kakekmu yang ketujuh puluh. Bagaimana mungkin kamu sebagai cucu tidak hadir."Helena Pitch mengangguk perlahan dan setuju dengan pemikiran Toby Mars.......Pada hari acara ulang tahun Kakek Higgins, Mella Higgins dengan bangga membawa putrinya Henny Zen dan menantunya Danny Harrison ke rumah Patricia Higgins.Begitu dia sampai di pintu, Mella Higgins berseru: "Kakak
"Bu, kenapa kamu harus melihat orang lain, ada memberikan kapal pesiar, jet pribadi kepada istrinya, Perbandingan ini akan membuatmu kesal setengah mati." Helena Pitch berkata tanpa daya.Patricia Higgins sangat marah sehingga dia tidak bisa berkata-kata lagi. Dia mengulurkan tangannya dan memberi ketukan dua kali kepada Toby Mars dan Helena Pitch, dan berkata dengan getir, "Kalian segera bersiap-siap! Kita akan naik mobil bibi keduamu ke acara ulang tahun. Di acara nanti, Toby Mars, duduk di sudut. Lebih baik tidak terlihat oleh orang dan jangan membuatku malu lagi!"Helena Pitch memperhatikan Patricia Higgins berjalan keluar, dan menghela nafas pelan. Dia meraih tangan Toby Mars, dan berjalan keluar ruangan bersama.Alfred Pitch berdiri di ruang tamu dengan wajah gelap, menatap Toby Mars dengan sengit, dan bergumam: "Ayo jalan, tunggu apa lagi."Mella Higgins berjalan di depan sambil tersenyum, memimpin keluarga Helena Pitch keluar, berjalan ke sisi jalan dan menunjuk ke dua mobil
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro