Tuan Shallow, Blake Heart, dan Aaron Pitch tertawa terbahak-bahak, mendengar apa yang dikatakan Toby Mars.Tidak ada yang menganggap serius peringatan Toby Mars, bahkan jika Toby Mars adalah tuan muda kaya di Larnwick, dia tidak akan dianggap serius oleh Tuan Shallow.Bagaimanapun, Larnwick hanyalah kota biasa, tidak peduli seberapa kuat orang-orang di Larnwick, levelnya hanya tingkat menengah di ibukota provinsi.Sedangkan keluarga Tuan Shallow adalah keluarga kaya di ibukota, dan pasti bisa menghancurkan orang di Larnwick."Brengsek! Toby Mars, orang tidak berguna sepertimu sudah berani ya. Jika kamu memukulku, ya sudahlah. Kamu bahkan berani tidak menghormati Tuan Shallow. Tuan Shallow bisa menenggelamkan orang idiot sepertimu hanya dengan menggerakkan bibirnya dan meludahimu!"Aaron Pitch memanas-manasi dari samping. Dia berharap Tuan Shallow akan mengambil tindakan dan membereskan Toby Mars, sehingga dia memiliki kesempatan untuk menginjak Toby Mars.Blake Heart memiringkan kepala
Tuan Shallow merasakan sakit disekujur tubuhnya, seolah-olah semua tulang di tubuhnya patah."Saya tidak pernah dipermalukan seperti itu, berani memukul saya. Saya akan membunuh seluruh keluarganya!"Suasana genting.Pintu ruangan terbuka. Manajer restoran menarik nafas panjang, datang dengan sekelompok penjaga keamanan.Manajer restoran tidak bisa menahan dirinya menghela nafas, melihat wajah Tuan Shallow yang menyedihkan."Tuan Mars, kalian tidak terganggu kan."Manajer restoran memandang Toby Mars, membungkuk dan bertanya dengan hormat."Terganggu, usir mereka semuanya," kata Toby Mars."Ya, Tuan Mars."Manajer restoran tidak berani mengabaikannya, dan melambaikan tangannya pada penjaga keamanan. Sekelompok penjaga keamanan bergegas masuk dan menangkap ketiga orang tersebut."Brengsek, kamu, manajer restoran, apakah ingin dipecat! Apakah kamu tahu siapa kami? Barusan Tuan Shallow dari Crosstone dipukuli oleh Toby Mars. Kamu harusnya menangkap Toby Mars!"Teriak Aaron Pitch."Kami tid
Di luar Restoran Star Coast, Aaron Pitch dan Blake Heart berdiri dengan susah payah, dan bersama-sama mereka memapah Tuan Shallow yang tidak sanggup berdiri karena kesakitanKarena rasa sakit, Tuan Shallow tidak bisa menggunakan tenaganya sendiri. Seluruh badannya tampak seperti genangan lumpur.Aaron Pitch dan Blake Heart sekuat tenaga memapah Tuan Shallow masuk ke dalam mobil.Tuan Shallow membungkuk di kursi belakang, terengah-engah, dan terlihat tidak baik."Tuan Shallow, bagaimana kabarmu? Bagaimana jika langsung membawamu ke rumah sakit untuk diperiksa. Tendangan Toby Mars sepertinya sangat keras." Kata Aaron Pitch dengan prihatin.Pada saat ini, Aaron Pitch memperlakukan Tuan Shallow seperti ayahnya, Jika dia bisa mendapatkan dukungan dari Tuan Shallow, Aaron Pitch benar-benar bersedia memanggilnya ayah."Rumah sakit kepalamu, saya sudah tidak tahan. Cari tempat agar saya bisa beristirahat. Saya akan memanggil orang untuk membunuh orang itu nanti!"Aaron Pitch memandang Blake H
Tuan Shallow sangat bersemangat. Otaknya penuh imajinasi merasakan Helena Pitch di bawah tubuhnya.Aaron Pitch diam-diam tertegun, berpikir bahwa untungnya dia menyanjung Tuan Shallow. Jika dia menyinggung Tuan Shallow, maka dia menderita kehancuran dan hidup susah seumur hidup.Tuan Shallow menutup telepon, merasa jauh lebih baik. Ada Brian Shallow sebagai pendukungnya, semuanya bukan masalah."Hmph, berani melawanku, hanya ada satu akhir, yaitu lebih baik mati daripada hidup!"‘Tuan Shallow, kamu benar-benar hebat, sekarang si idiot Toby Mars akan tercengang, jangan lihat gaya Tuan Shallow tadi, jika Tuan Shallow kamu bergerak, langsung membuatnya menerima balasan."Kata Aaron Pitch datar......."Helena Pitch si jalang, saya tidak melepaskannya juga. Kudengar kamu mengatakan bahwa dia sepertinya bekerja sama dengan Grup Rockwood, kan?" Tanya Tuan Shallow."Ya, wanita jalang itu mendapat kontrak dengan Grup Rockwood karena tidur dengannya. Dia sudah tidak bersih lagi. Dia masih berpur
Helena Pitch memarkir mobil dengan baik di tempat parkir. Ponsel Toby Mars berdengung dan bergetar.Toby Mars melihat nama penelepon di ponselnya. Dia mengangkat telepon dan berbicara dengan santai, "Matthias, ada apa?""Jika tidak ada apa-apa, saya tidak berani mengganggumu. Ada hal-hal yang benar-benar rumit kali ini. Jika kamu punya waktu, datanglah ke Imperial Private Lounge."Suara Matthias Shatner cemas, dan jelas bahwa masalahnya cukup serius.Toby Mars menatap Helena Pitch.Helena Pitch tersenyum dan berkata: "Jika ada yang harus dikerjakan pergilah, yang penting segera pulang.""Ada masalah dengan temanku, saya akan antar kamu pulang dulu, lalu saya akan pergi dan bertemu dengannya."Toby Mars mengantar Helena Pitch pulang ke rumah, berpisah dengan Helena Pitch di pintu rumah, dan kemudian langsung naik taksi ke gedung Imperial Privat Lounge.Di bawah arahan anak buah Matthias Shatner, Toby Mars memasuki ruangan Matthias Shatner.Matthias Shatner yang menggosok dahinya, buru-b
"Jangan terlalu repot, kamu cukup mengirim satu orang ke sana, satu orangnya lagi adalah saya." Kata Toby Mars dengan dominan.Matthias Shatner tertegun, menatap Toby Mars untuk waktu yang lama, dan tidak bisa berkata-kata.Tuan Muda Spectra akan pergi ke kompetisi?Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Tuan Muda Spectra?Matthias Shatner memikirkan adegan di mana Toby Mars mengalami cedera di atas arena. Tiba-tiba keringat muncul di dahinya."Tuan Muda Spectra, kamu, kamu adalah tubuh sepuluh ribu emas, bagaimana kamu bisa pergi ke arena? Ini tidak baik, sama sekali tidak."Kepala Matthias Shatner menggeleng seperti mainan."Bukan kamu yang memutuskan, saya sudah memutuskan," kata Toby Mars.Melihat sikap tegas Toby Mars, Matthias Shatner mengangguk tak berdaya: "Kalau begitu kamu harus memperhatikan keselamatan. Saya akan menjemputmu kapan saja."Pada saat ini juga, Matthias Shatner memutuskan bahwa bahkan jika dia kehilangan harga diri, dia harus melindungi keselamatan Toby Mars. Ji
Dia mencibir dan berkata dengan ringan, "Kamu akan melihat siapa yang akan mati.""Puff, hahaha."Pria besar itu tertawa senang: "Kamu benar-benar lucu, kamu pikir kamu sangat hebat, jangankan orang-orang garang yang ada di atas arena. Saya mungkin tidak bisa mengalahkanmu. Saya hanya mengingatkanmu, jangan pergi mengantar nyawa. Apakah kamu tidak mengerti perkataan orang."Matthias Shatner sedikit gugup, khawatir Toby Mars akan langsung menyerang mereka, dan berbisik: "Masuk dulu."Toby Mars mengangguk sedikit, dan mengikuti Matthias Shatner dan Marvick Mill masuk ke Stadium Tempur."Puh!"Pria besar itu meludah, berjalan menuju Stadium Tempur dengan tangan di pinggul, dan bergumam, "Saya ingin melihat kamu dipukuli sampai mati, hum."Toby Mars dan rombongannya memasuki tempat tersebut. Lampu penerangan panggung di tempat tersebut segera menyala. Ketiga orang ini menyipitkan mata mereka dan mengangkat tangan mereka untuk memblokir sinarnya."Ya, Matthias Shatner, kamu benar-benar bera
"Tuan Muda, anda ... atau jangan naik." Bisik Matthias Shatner."Itu hanya petarung, apakah kamu takut?" Tanya Toby Mars balik.Matthias Shatner terdiam, sangat ketakutan."Keluarga Shatner, dan si kecil itu, kalian lihat baik-baik. Hanya dengan satu tinju dari saya, sudah bisa mengirimnya ke neraka, hahaha."Lucas Wand menantang Matthias Shatner dan Toby Mars dengan pandangannya, tidak menganggap Toby Mars sama sekali.Marvick Mill sangat marah sampai matanya memerah. Dia berteriak dan langsung menyerang Lucas Wand dengan tinjunya.Lucas Wand menyeringai, otot-ototnya tiba-tiba keluar. Seluruh tubuhnya tampak membesar."Saya biarkan kamu memukul beberapa pukulan kali dulu, jika kamu mati terlalu cepat, itu akan membosankan."Lucas Wand berdiri di tempat dan memasang postur agar Marvick Mill bisa memukulnya sesuka hati.Mata Marvick Mill berkedip, tangannya diarahkan dengan cepat. Dia meninju jantung dan tenggorokan Lucas Wand.Bang bang bang.Terdengar suara pukulan yang terus meneru
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro