“Apa? Kamu membela pria itu?” kata pria kaya itu dengan marah.Manajer Ocean Sky Resort langsung mengusir pria kaya itu tanpa terlalu banyak omong.Pria kaya itu akhirnya sadar kalau itu sama sekali bukan lelucon. Dia sangat kesal dan tidak bisa menerimanya. Dia menatap Toby dengan dingin dan diam-diam menyimpan dendamnya.Toby mengantar Helena dan Tella pulang ke vila.Pada saat ini, William tiba-tiba melambai ke arah Toby.Melihat sikap William, Toby kurang lebih mengerti apa maksud pria itu. Pria itu memintanya untuk datang. Ada berita baru mengenai Kunci Spectra.William memandang Toby dengan canggung dan tiba-tiba menghela napas, seolah ragu untuk mengatakannya.Toby mengerutkan kening. Ada yang aneh. William biasanya tidak bersikap seperti ini. Apa jangan-jangan sesuatu terjadi? Memikirkan hal itu, Toby bertanya, “William, apa yang terjadi?”Dia dapat melihat bahwa apa yang dibawakan William untuknya kali ini bukanlah kabar baik. Ini membuatnya pusing.William tidak punya piliha
Mendengar itu, Toby merasa seperti baru mendengar lelucon terbesar di dunia. Di saat seperti ini, pria itu masih saja berpikiran aneh. Dia tidak tahu dari mana pria itu mendapat keberaniannya.“Hehe. Kurasa kamu ini sedang bermimpi. Aku beri tahu kamu. Itu nggak mungkin,” kata Toby dengan datar.Pria berjas itu berkata dengan santai, “Jika kamu nggak menyerahkannya, dia akan mati.”Toby tersenyum dan berkata, “Dia sama sekali nggak ada hubungannya denganku. Lagi pula, kalau kamu ingin membuka gudang harta karun Spectra, kamu seharusnya lebih membutuhkan lelaki itu dariku. Untuk apa aku menyelamatkannya? Aku nggak punya hubungan dengan dia.”Pertanyaan retoris yang dilontarkan Toby itu membuat pria berjas itu tertegun. Pria itu terdiam selama beberapa detik, lalu berkata, “Benar, tapi dia ada di tanganku sekarang. Kalau dia berhasil membuat kunci Spectra, maka kamu akan habis.”Toby tersenyum, tidak mengucapkan sepatah kata pun, lalu langsung menutup telepon.Pria berjas itu memintanya
Ketika Sheehan kembali ke kantor, dia mendapati tidak ada satu orang pun yang mengenalinya. Bahkan tidak ada orang yang menyapanya. Semuanya memperlakukannya sebagai orang asing.Biasanya, orang-orang ini memanggilnya dengan sebutan Bu Sheehan. Kenapa jadi seperti ini setelah beberapa hari tidak bertemu?Sheehan sampai curiga dia datang ke tempat yang salah. Selain itu, dia juga menyadari bahwa sebagian besar orang-orang di perusahaannya itu adalah orang baru. Karyawan lama hanya sedikit.Pada saat ini, seorang karyawan lama mengenali Sheehan. Karyawan lama itu adalah seorang bapak tukang bersih-bersih.“Bu Sheehan, Ibu sudah kembali,” kata bapak itu dengan hormat.Sheehan bertanya, “Pak, apa yang terjadi? Mengapa ada banyak orang baru di kantor? Aku nggak mengenal satu pun dari mereka.”Bapak itu berkata dengan tak berdaya, “Aku juga nggak mengerti. Semenjak Ibu menyerahkan posisi Ibu pada asisten Ibu untuk sementara, dia mulai mengganti orang lama. Banyak karyawan lama yang sudah dip
“Santi, apa maksudmu? Bukannya aku memintamu untuk menjadi pengganti presdir untuk sementara? Mengapa kamu memecat karyawan lama perusahaan dan berkonflik dengan pemegang saham?” tanya Sheehan sambil mengerutkan keningnya.Santi menguap dan berkata, “Oh, jadi kamu datang ke sini untuk masalah ini, ya. Sebenarnya aku nggak ingin menyembunyikannya lagi darimu. Aku adalah anggota Spectra sekarang, dan semua ini adalah perintah Dragon Queen. Aku adalah presdir perusahaan ini sekarang. Bukan kamu lagi.”Dalam sesaat, Sheehan tidak bisa mencerna semua ini. Dia sampai curiga apakah wanita itu sedang membohongi dirinya. “Apa?”Santi tersenyum dan berkata, “Sheehan, apa kamu ingin aku mengulanginya lagi? Aku sudah mengatakannya dengan cukup jelas. Ini bukan lagi perusahaanmu, tapi milikku. Aku sarankan kamu jangan banyak berharap, deh.”Sheehan sangat marah mendengarnya. Dia tidak menyangka Santi akan berkata seperti itu. Kalau dia tidak mendengarnya sendiri, dia tidak akan percaya. Dia sangat
“Benarkah? Bagus sekali kalau begitu,” ujar Sheehan, jadi punya motivasi.Kemudian, Sheehan tiba-tiba menjadi lesu lagi. Dia berkata, “Tapi, orang finance itu belum tentu mau membantu kita. Dia mungkin nggak akan berani melawan Spectra.”“Kamu coba saja dulu. Kalau dia nggak mau, kamu bisa mengajaknya untuk membicarakannya di luar,” kata Toby dengan datar.Sheehan memutuskan untuk mencobanya. Dia menelepon karyawan yang bekerja dalam bagian keuangan perusahaan itu, dan sama seperti yang dia pikirkan, pria itu takut pada Spectra dan tidak setuju.Pada saat ini, Sheehan pun akhirnya menggunakan rencana berikutnya, yaitu mengajak pria itu untuk bertemu di luar. Sampai di sini, dia mulai merasa lebih lega. Dia yakin dia akan berhasil setelah berbicara langsung dengan pria itu.Toby tidak banyak bicara. Dia sangat setuju dengan ide Sheehan.Seperti yang Sheehan pikirkan, pria itu setuju untuk bertemu di luar dan berbicara padanya.Toby dan Sheehan pergi ke tempat yang disepakati. Orang fina
Pria itu tertegun di tempat. Kalau dia tidak mendengarnya sendiri, dia tidak akan percaya. Dia tahu keluarga Kingdom dari Wieland itu keluarga seperti apa. Dia tidak menyangka Sheehan bisa mengenal seseorang dari keluarga Kingdom.Dia tahu jelas keluarga Kingdom itu memiliki pengaruh seperti apa. Keluarga Kingdom bisa dibilang mengendalikan satu kota Wieland. Keluarga itu bahkan bisa mengendalikan setengah kota Larnwick. Keluarga-keluarga kaya di Larnwick pun pasti sangat menghormati mereka.Pria itu tampak ragu. Dia hanya setengah percaya dengan perkataan Sheehan. Namun, dia masih belum memutuskan apa-apa. Bagaimanapun juga, keluarga Kingdom dari Wieland bukan keluarga biasa. Tidak ada orang yang berani mencari masalah dengan mereka.Pria itu sangat ragu. Sheehan juga bisa melihat pria itu tidak terlalu mempercayai perkataannya. Dia melirik Toby, tidak tahu harus berbuat apa lagi selanjutnya.Sheehan tidak tahu apa Toby benar-benar punya hubungan dengan keluarga Kingdom dari Wieland.
“Aku percaya pada kalian,” kata pria finance itu.Toby tersenyum kecil. Setelah mengatakan begitu banyak, pria itu akhirnya percaya pada mereka. Dia awalnya mengira pria itu tidak akan mempercayainya. Baguslah. Dia jadi tidak perlu bersusah payah menjelaskan lagi.Setelah berbincang singkat dengan Darren, Toby menutup telepon.Darren sangat bingung, tidak mengerti apa maksud Toby. Kenapa Toby tiba-tiba menyapa dan berbasa-basi dengannya? Dia tidak habis pikir.Darren pikir pasti ada yang tidak beres, tapi dia juga tidak tahu apa. Dia juga tidak terlalu memikirkannya. Pada saat ini, Hendy dan yang lainnya mengelilingi kakak mereka dan berkata, “Kak, ada apa? Mengapa Pak Toby meneleponmu?”“Aku juga nggak tahu, tapi dia pasti nggak membawa kabar baik. Sudahlah, kita lihat saja nanti apa yang akan dikatakan Pak Toby nanti.” Darren gelisah dan punya firasat buruk.Toby menatap pria finance itu, tersenyum dan berkata, “Kamu percaya kan sekarang?”Pria itu mengangguk kuat. Dia awalnya tidak
Sheehan percaya bahwa Toby tidak akan membohonginya. Dia mulai merasa kacau sekarang. Dia takut rencana ini akan gagal. Namun, ketika melihat senyuman Toby yang percaya diri, dia jadi lebih tenang.Setelah memiliki dukungan dari Toby, semuanya jadi berbeda. Dia percaya, kalau ada Toby, semuanya tidak akan menjadi masalah.Toby juga tahu apa yang dipikirkan Sheehan. Dia tidak mengatakan apa-apa. Semuanya dibuktikan dengan kemampuan. Selebihnya, dia juga tidak memikirkannya terlalu banyak.Satu-satunya hal yang penting sekarang adalah, kakek Sheehan masih berada di tangan pria berjas itu. Lelaki tua itu mungkin berada di markas Spectra.Toby mengerutkan kening. Apa pun yang terjadi, dia harus menyelamatkan kakek Sheehan terlebih dahulu. Siapa tahu pria berjas itu akan berubah pikiran dan tiba-tiba menyakiti kakeknya Sheehan.Bagaimanapun juga, memiliki pemikiran seperti ini sangatlah normal. Berhati-hati dan waspada pada orang sangat diperlukan.Setelah melakukan semua persiapan dengan b
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro