Matthias tertawa mendengar pertanyaan lelaki itu. Dia melayangkan tatapan tajam pada orang di depannya. Di saat seperti ini lelaki itu masih berani mengucapkan kalimat seperti itu dengannya? Keberanian dari mana yang dia dapatkan?Menurut Matthias, pemimpin Jindo tersebut yang mencari penyakit untuk dirinya sendiri. Dia berkata dengan sorot dingin pada pemimpin Jindo, “Jangan salahkan aku.”Emosinya tersulut dalam seketika. Lelaki itu mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi seseorang.“Matthias, ini permintaan kamu sendiri! Di sini adalah tempat kekuasaanku! Kalau kamu mau melawanku, aku akan membuatmu nggak bisa meninggalkan Jindo!” kata pemimpin Jindo dengan nada mengancam.Matthias sendiri terlihat tenang mendengar ucapan lelaki itu. Dia sudah mempersiapkan semua kemungkinan ketika bertemu dengan pemimpin Jindo. Meski dia tidak bisa meninggalkan tempat ini dalam keadaan hidup, setidaknya dia tidak merasa ada penyesalan.Pemimpin Jindo bingung melihat gerak gerik Matthias. Di
Toby berhasil menghindar dan berkata, “Ternyata kemampuan kalian hanya segini saja? Nggak ada apa-apanya. Aku pikir kalian sehebat apa.”Ekspresi para prajurit itu berubah keruh setelah mendengar ucapan Toby. Lelaki itu sudah menginjak-injak harga diri mereka semua. Mereka mulai menyerang Toby yang terlihat tidak panik dan gusar. Lelaki itu hanya tertawa miring dan membalas para prajurit itu.“Hahaha, kalian sendiri yang minta untuk dipukul!” kata Toby.Para prajurit tersebut terlihat kebingungan karena tidak sanggup melumpuhkan Toby. Tidak ada satu pun yang menyangka akan begitu sulit menghadapi lelaki itu.“Hei, sepertinya kami terlalu memandangmu remeh. Tapi kamu jangan terlalu sombong karena kamu nggak akan bisa kabur!” kata pemimpin tersebut pada Toby. Meski dalam keadaan ketakutan, lelaki itu masih tetap tidak lupa untuk melayangkan kalimat sombong.Toby sendiri terlihat biasa saja dan menatap orang-orang di depannya dengan alis sebelah terangkat. Dia tahu kalau dia akan kehilang
Namun Toby sendiri juga tidak ada pilihan lain. Karena pemimpin ini sangat ingin berhadapan dengannya, maka dia hanya bisa menemani lelaki itu untuk bermain bersama.“Ok, aku tahu kamu nggak akan semudah itu melepaskan orang lain. Tapi kamu juga jangan lupa, kalau kamu nggak melepaskannya, kamu juga nggak akan bisa keluar dari sini,” sahut Toby.“Kemungkinan kamu juga nggak bisa keluar dari sini,” balas pemimpin itu.“Kalau gitu kita coba bertaruh. Aku bahkan sudah mempertaruhkan nyawaku sendiri, jadi aku juga nggak akan peduli dengan apa yang kamu katakan,” ujar Toby sambil tersenyum.Senyuman mengerikan milik Toby tadi tidak luput dari pandangan sang pemimpin. Dia meneguk air liurnya tanpa sadar. Kalau dia memutuskan untuk tetap melawan Toby, maka dia pasti tidak akan menang melawannya. Oleh karena itu, dia harus mencari cara untuk menolak lelaki itu.“Nggak! Aku nggak akan menyetujuimu,” sahut pemimpin Jindo dengan emosi.“Kalau begitu, jangan salahkan aku yang nggak akan sungkan! K
Pemikirannya cukup sederhana. Dia hanya ingin Toby mengetahui kemampuannya yang hebat dan setelah itu dia akan langsung menyerang Toby.Ekspresi wajah pemimpin tersebut membuat Toby langsung dapat menebak apa yang tengah lelaki itu pikirkan. Dia membebaskan sang pemimpin dan sedetik kemudian terdengar suara tembakan yang memenuhi udara.Toby menghindar dengan cepat hingga di tubuhnya tidak terdapat luka apa pun. Pembunuh yang terkenal dengan kecepatannya itu tampak sangat terkejut. Para pembunuh itu merasa yakin dengan kemampuan mereka yang akan selalu tepat sasaran. Namun yang terjadi justru Toby berhasil menghindari tembakan mereka.Kalau bukan karena mereka yang melihatnya secara langsung, mereka pasti akan enggan mempercayainya. Semua orang menahan napas karena tidak percaya dengan kehebatan Toby. Kemampuan lelaki itu dalam menghindar benar-benar luar biasa.Pemimpin Jindo tampak kebingungan dan tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. Yang ada dipikirannya saat ini adala
Pemimpin Busang itu tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya, dia bersumpah akan membuat Toby membayarkan semua perlakuan lelaki itu padanya. Kalau Toby tidak menderita, maka semua hasil kerja kerasnya sia-sia.Rasa bencinya pada Toby sudah berakar di hati lelaki itu. Yang dia inginkan hanya satu, yaitu kematian Toby. Dia menatap anak buahnya dengan dingin dan membuat semua anak buah lelaki itu menggigil di tempat. Sorot pandangan majikan mereka terlihat begitu menyeramkan dan penuh aura pembunuhan. Semua orang yang ada di sana dibuat ketakutan oleh pandangan lelaki itu.Saat ini Toby sudah berada di dalam pesawat. Matthias menghela napas lega ketika melihat Toby dalam keadaan yang baik-baik saja. Dia sangat khawatir akan terjadi sesuatu pada diri Toby.“Pak, aku pikir kamu nggak akan kembali,” kata Matthias sambil menghela napas berat.Toby hanya memutar bola matanya mendengar ucapan lelaki itu. Dia sudah berniat baik membantu Matthias, tetapi lelaki itu justru menyum
Toby sendiri terlihat tidak berdaya. Tadi dia hanya menyetujui ajakan perempuan itu sebagai bentuk formalitas saja. Namun ternyata malah dianggap serius oleh kedua anak dan ayah tersebut.“Pak Toby, kamu harus menjaga putri aku. Kalau terjadi sesuatu, tolong segera hubungi aku,” kata Matthias. Dia merasa tenang pada Toby dan yakin tidak akan terjadi sesuatu pada putrinya selama berada di sisi Toby.Alicia bisa dikatakan sebagai salah satu pecinta kuliner. Perempuan itu tahu semua tempat-tempat enak di Larnwick. Baru saja mendarat, dia langsung menarik Toby ke salah satu pusat perbelanjaan. Toby hanya bisa menemaninya mengelilingi tempat tersebut.Sebenarnya dia pribadi tidak tertarik mengelilingi tempat keramaian seperti ini. Toby tidak mengerti kenapa makhluk bernama perempuan itu akan terlihat sangat bersemangat ketika berada di pusat perbelanjaan.Alicia mulai sibuk berkeliling kesana kemari tanpa membeli barang. Saat tiba di sebuah toko aksesoris, perhatian perempuan itu tertuju pa
Toby terlihat biasa saja ketika mendengar ucapan lelaki itu. Dia mendongak dan menatap pemuda tersebut. Toby tidak tahu ada masalah apa di antara dirinya dan pemuda hidung belang ini hingga membuat lelaki itu berkata seperti itu.Toby tahu kalau dirinya tidak menunjukkan sedikit kemampuannya, maka kemungkinan pemuda itu tidak akan percaya. Dia memutuskan untuk memberi tahu kehebatannya pada orang-orang ini.“Baik, aku mau membeli kalung ini,” kata Toby.Saat karyawan toko mendengar kalimat tersebut, dia tercenung dan menatap Toby dengan sorot aneh. Dia seperti tidak mengerti dengan tingkat kepercayaan diri Toby. Akan tetapi karyawan tersebut yakin kalau ada yang salah pada diri Toby sehingga membuatnya berkata seperti itu.“Pak, apakah Bapak yakin mau membelinya? Bapak nggak mau melihat harganya dulu?” tanya karyawan tersebut.Dia tidak percaya kalau Toby sanggup membeli kalung berlian ini dan menganggap lelaki itu tengah berbual. Kalau benar seperti tebakannya, maka dia akan memandang
Seluruh keadaan di sekeliling mereka mendadak menjadi sunyi senyap. Ekspresi pemuda hidung belang dan juga karyawan toko berubah menjadi keruh. Mereka tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Semuanya curiga kalau apa yang mereka alami hanya sebuah mimpi. Benar-benar sulit dipercaya!“Nggak mungkin! Pasti ini palsu! Hei! Kamu pasti sedang mempermainkan aku!” ujar pemuda itu dengan lantang.Toby menggeleng dan kehabisan kata-kata melihat sikap pemuda tersebut. Dengan pelan dia berkata, “Faktanya sudah terpampang di depan mata. Terserah kamu mau percaya atau nggak.”Karyawan toko juga tampak melongo dan menatap Toby dengan sorot tidak percaya. Dalam hatinya diserang rasa panik karena Toby bisa mengeluarkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Kemungkinan dia merupakan salah satu orang penting di Larnwick.Rasa penyesalan menyerangnya kenapa harus mengusik Toby. Jika tidak, kemungkinan kejadiannya tidak akan menjadi seperti sekarang. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa bers