Toby terdiam sesaat, dia tidak terkejut ternyata lawannya ini merupakan seorang petarung internal yang memiliki kemampuan kuat. Tidak heran kalau lelaki di depannya ini memiliki sikap angkuh dan arogan.Tetapi Toby tidak merasa khawatir sama sekali karena dia bisa memusnahkan seluruh sikap angkuh musuhnya ini. Hingga pada akhirnya kesabaran Ultima sudah habis, dia berlari dengan langkah lebar dan menerjang ke arah Toby.Dengan mudahnya Toby berhasil menghindari terjangan lelaki itu dan berputar ke belakang tubuh Ultima. Lelaki itu melayangkan tendangan mautnya pada Ultima dengan kekuatan penuh.Sebelum Ultima sempat menyadarinya, tubuh lelaki itu sudah berhasil mengenai tendangan Toby. Lelaki itu terkejut dan mengeluarkan sumpah serapahnya. Kalau saja dia tidak mengalaminya sendiri, Ultima tidak akan percaya dengan semua ini.Mendadak Ultima terlihat berpikir kenapa Toby bisa begitu hebat?Toby hanya tertawa dan berkata pada Ultima, “Kamu bukan lawanku yang setimpal. Sebaiknya kamu min
Emosi Lindsey naik hingga ke ubun-ubunnya. Saat dia melihat Ultima yang memohon ampun pada Toby, amarahnya sudah tidak bisa dia kendalikan lagi. Lelaki itu tidak pernah bersikap begitu sopan pada dirinya yang notabene merupakan majikannya.Namun sekarang Ultima justru terlihat memohon di hadapan Toby. Apa maksudnya?! Memangnya dia tidak sebanding dengan Toby?“Bisa-bisanya dia lupa dengan siapa majikan dia yang sesungguhnya. Kalian cepat suntik dia dan biarkan dia sadar!” ujar Lindsey sambil tersenyum miring.Semua orang yang mendengar perintah lelaki itu terdiam sesaat. Apakah perlu menyuntikkan hormon pada Ultima? Bisa dikatakan kalau kemampuan lelaki itu sudah sampai di tahap tertinggi! Sepertinya terlalu boros jika menggunakan obat hormon pada Ultima.Sebenarnya Lindsey ingin menyingkirkan Ultima setelah lelaki itu selesai menyelesaikan misinya baik berhasil atau gagal. Tetapi sekarang dia telah memikirkan sebuah ide cemerlang. Lindsey ingin kemampuan Ultima sama tingginya dengan k
Dia menganggap ada yang salah dengan isi kepala Toby. Ultima mulai menyerang lelaki itu dengan membabi buta dan dengan tenaga yang semakin lama semakin kuat. Mendadak Ultima merasa seluruh tubuhnya diserang rasa sakit yang tidak bisa dia tahan hingga membuatnya mulai panik.Ultima mencoba menahannya dan ingin segera mengakhiri pertarungan ini.Toby menahan lengan Ultima yang jika dilihat dari tenaganya tentu saja jauh lebih unggul dibandingkan dengan Toby. Tetapi selanjutnya lelaki itu terlihat tidak bisa tenang, kedua tangan lawannya bagaikan paku yang menahan kedua lengannya dengan erat.Tidak peduli seberapa kuat tenaga yang dia keluarkan untuk memberontak, dia tetap tidak bisa terlepas dari Toby. Toby sendiri dapat merasakan bahwa hormon ini sedikit tidak asing. Tubuhnya yang jauh lebih kecil satu kali lipat dari Ultima, tetapi lawannya itu tidak bisa terbebas darinya.Ultima merasa rasa sakit di tubuhnya semakin lama semakin hebat, seketika sebersit perasaan tidak enak menyerangny
Kekalahan Ultima tadi telah membuat emosi Lindsey membara. Sekarang Weston melaporkan sebuah kabar buruk yang membuat emosinya semakin melonjak naik. Dia tidak menyangka bahwa dia akan menerima berita buruk secara terus menerus.Dia benar-benar sulit memercayainya, tetapi kejadiannya terjadi di depan mata Lindsey sehingga membuat dia mau tidak mau harus menerimanya.Wajah Lindsey tampak memerah menahan emosi. Dia melampiaskan amarahnya dengan menampar wajah Weston dan berseru marah, “Dasar tidak berguna! Kenapa kamu bisa masuk jebakan?!”Weston marah besar karena mendapat perlakuan seperti itu. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang bos mafia di Wieland. Tentu saja dia tidak terima ditampar oleh Lindsey di depan umum.Namun teringat dengan latar belakang Lindsey yang berasal dari Spectra, ditambah tidak ada satu orang pun dari kota Wieland yang berani menantang Spectra membuat Weston akhirnya memutuskan untuk menahan amarahnya.“Maaf, Tuan. Aku yang lalai, tapi awalnya Tuan juga yang me
Meskipun dengan cara curang dan juga licik, asalkan bisa menyingkirkan Toby maka segala cara akan dia lakukan. Lindsey sudah buka suara, tidak mungkin dia hanya diam dan tidak melakukan aksi apa pun. Weston tahu seberapa parah akibat dari masalah ini.Dengan tenang Lindsey berkata, “Jangan banyak bicara, aku tahu kamu orang yang seperti apa. Bisa saja kalau kita mau pakai cara seperti itu, tapi masih harus panggil satu orang lagi.”Lindsey masih merasa tidak tenang, kalau bisa dia ingin sekali memanggil seluruh orang berpotensi di Wieland untuk membuat perasaannya jauh lebih tenang. Weston yang sepertinya mengerti dengan apa yang Lindsey khawatirkan berkata sambil tertawa kecil,“Tuan, kali ini aku pasti panggil beberapa orang. Di Wieland ada Four Apocalypse.”“Oh iya? Four Apocalypse apa?” tanya Lindsey setelah mendengar ucapan Weston. Mau tidak mau dia merasa sedikit penasaran. Bisa dikatakan dirinya cukup paham dengan keadaan Wieland, tetapi Lindsey tetap tidak percaya di sana ada F
Weston memaksakan seulas senyum dan berkata lagi, “Nggak semudah itu, perempuan cantik yang mereka sukai itu bukan perempuan cantik karena dandanan. Salah satu contoh yang mereka sukai itu adalah yang seperti Helena.”Kening Lindsey berkerut seketika, dia mendecak dan berkata, “Permintaan mereka tinggi sekali. Aku juga mau kalau orang itu adalah Helena!”“Kalau nggak ada perempuan cantik, mereka nggak akan menyetujuinya,” kata Weston dengan tenang.“Memangnya nggak ada cara lain lagi?” tanya Lindsey.Bisa dikatakan bahwa dia merupakan orang penting dari Spectra. Biasanya dia bisa memerintahkan apa pun yang dia inginkan. Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan selain mengambil bintang di langit.Tapi permintaan yang baru saja diucapkan oleh Weston terasa sangat sulit sekali. Tidak masalah kalau hanya cari satu orang saja, tapi kalau yang dibutuhkan tiga orang merupakan hal yang tidak mungkin.Mendadak kepalanya diserang rasa pusing yang luar biasa hebat. Ekspresi keruh milik Lindsey tidak
Ekspresi perempuan itu terlihat sinis dan terlihat jijik. Weston ingin mencoba menggoda Quella, tetapi diabaikan oleh perempuan itu. Dia berkata dengan santai, “Maaf, aku nggak akan bicara dengan orang jelek.”Ucapan Quella membuat emosi Weston melonjak. Perempuan itu memasang maskernya setelah selesai berkata seperti itu. Apakah dia benar-benar sejelek itu? Dia hanya ada luka bekas goresan pisau yang terlihat sedikit lebih menyeramkan. Tetapi Weston tetap merasa dirinya bisa memberikan rasa aman untuk perempuan.Lindsey menertawakan Weston dengan puas, kemudian dia memasang sikap sok ganteng sambil berkata, “Cantik ….”“Maaf, kamu juga jelek. Sebaiknya aku pergi dari sini saja,” potong Quella kemudian bangkit dari duduknya.Lindsey hanya bisa melongo diam di tempatnya. Meski dia bukan tipe lelaki yang terlalu percaya diri, tetapi Lindsey merasa dirinya cukup tampan dan dia memercayai hal itu. Tapi ternyata dia dihina dengan begitu parahnya oleh Quella.Dia seperti tersambar petir di s
Igor memandangi Weston dan Lindsey dengan tak acuh, kemudian dia duduk di kursi dengan tenang tanpa ada emosi sama sekali.Di bagian tengah tampak memegang sebuah pedang dan berpakaian baju kuno. Usianya sekitar 30 tahun dan dia berjalan sambil melipat kedua lengannya. Sorot mata lelaki itu terlihat tajam hingga membuat orang yang melihatnya merasa waspada.Hanya berdiri saja dia sudah mampu membuat orang ketakutan. Weston dan Lindsey menghirup napas dalam-dalam. Keduanya melihat lelaki itu memegang pedang dan menebak sepertinya orang itu adalah Juggernaut.Orang yang paling terakhir adalah seorang pemuda. Ekspresi wajahnya terlihat datar dengan tangan yang mengelus senapan seolah-olah senapan itu adalah istrinya. Dari awal dia masuk, senapan tersebut tidak pernah terlepas dari tangannya.Lindsey pernah melihat senapan tersebut. Senapan itu merupakan senapan yang paling bagus dari semua senapan yang lain. Pemuda itu mengenakan seragam tentara dengan banyak peluru di tubuhnya. Di atas k