Saat ucapan Toby terlontarkan, ekspresi wajah Ultima langsung berubah menjadi dingin. Dia tidak menyangka ternyata Toby berani berbicara dengannya seperti itu,“Cih! Kamu orang yang aku cari!” kata Ultima tidak sabar untuk menyelesaikan misinya. Dia langsung melayangkan serangan pada Toby. Ultima pikir target untuk misinya kali ini merupakan orang yang sangat hebat sehingga perlu bantuan dari orang lain.Saat dia melihat penampilan Toby tadi yang terlihat biasa saja dan tidak mengancam keselamatannya, dia langsung memandang Toby dengan remeh.“Aku pikir kamu itu sangat hebat, tapi ternyata hanya segini saja!” kata Ultima dengan sombong.Kepalan tangan Ultima diarahkan pada sosok Toby tanpa menunggu lebih lama lagi. Tetapi yang terlihat di kedua mata lelaki itu adalah gerakan tangan Ultima yang terlihat sangat lambat seperti sebuah rekaman yang sengaja diputar dalam gerakan pelan.Toby terlihat santai dan tidak menganggap Ultima seorang lawan bagi dirinya. Ultima sendiri tidak menyangka
Toby terdiam sesaat, dia tidak terkejut ternyata lawannya ini merupakan seorang petarung internal yang memiliki kemampuan kuat. Tidak heran kalau lelaki di depannya ini memiliki sikap angkuh dan arogan.Tetapi Toby tidak merasa khawatir sama sekali karena dia bisa memusnahkan seluruh sikap angkuh musuhnya ini. Hingga pada akhirnya kesabaran Ultima sudah habis, dia berlari dengan langkah lebar dan menerjang ke arah Toby.Dengan mudahnya Toby berhasil menghindari terjangan lelaki itu dan berputar ke belakang tubuh Ultima. Lelaki itu melayangkan tendangan mautnya pada Ultima dengan kekuatan penuh.Sebelum Ultima sempat menyadarinya, tubuh lelaki itu sudah berhasil mengenai tendangan Toby. Lelaki itu terkejut dan mengeluarkan sumpah serapahnya. Kalau saja dia tidak mengalaminya sendiri, Ultima tidak akan percaya dengan semua ini.Mendadak Ultima terlihat berpikir kenapa Toby bisa begitu hebat?Toby hanya tertawa dan berkata pada Ultima, “Kamu bukan lawanku yang setimpal. Sebaiknya kamu min
Emosi Lindsey naik hingga ke ubun-ubunnya. Saat dia melihat Ultima yang memohon ampun pada Toby, amarahnya sudah tidak bisa dia kendalikan lagi. Lelaki itu tidak pernah bersikap begitu sopan pada dirinya yang notabene merupakan majikannya.Namun sekarang Ultima justru terlihat memohon di hadapan Toby. Apa maksudnya?! Memangnya dia tidak sebanding dengan Toby?“Bisa-bisanya dia lupa dengan siapa majikan dia yang sesungguhnya. Kalian cepat suntik dia dan biarkan dia sadar!” ujar Lindsey sambil tersenyum miring.Semua orang yang mendengar perintah lelaki itu terdiam sesaat. Apakah perlu menyuntikkan hormon pada Ultima? Bisa dikatakan kalau kemampuan lelaki itu sudah sampai di tahap tertinggi! Sepertinya terlalu boros jika menggunakan obat hormon pada Ultima.Sebenarnya Lindsey ingin menyingkirkan Ultima setelah lelaki itu selesai menyelesaikan misinya baik berhasil atau gagal. Tetapi sekarang dia telah memikirkan sebuah ide cemerlang. Lindsey ingin kemampuan Ultima sama tingginya dengan k
Dia menganggap ada yang salah dengan isi kepala Toby. Ultima mulai menyerang lelaki itu dengan membabi buta dan dengan tenaga yang semakin lama semakin kuat. Mendadak Ultima merasa seluruh tubuhnya diserang rasa sakit yang tidak bisa dia tahan hingga membuatnya mulai panik.Ultima mencoba menahannya dan ingin segera mengakhiri pertarungan ini.Toby menahan lengan Ultima yang jika dilihat dari tenaganya tentu saja jauh lebih unggul dibandingkan dengan Toby. Tetapi selanjutnya lelaki itu terlihat tidak bisa tenang, kedua tangan lawannya bagaikan paku yang menahan kedua lengannya dengan erat.Tidak peduli seberapa kuat tenaga yang dia keluarkan untuk memberontak, dia tetap tidak bisa terlepas dari Toby. Toby sendiri dapat merasakan bahwa hormon ini sedikit tidak asing. Tubuhnya yang jauh lebih kecil satu kali lipat dari Ultima, tetapi lawannya itu tidak bisa terbebas darinya.Ultima merasa rasa sakit di tubuhnya semakin lama semakin hebat, seketika sebersit perasaan tidak enak menyerangny
Kekalahan Ultima tadi telah membuat emosi Lindsey membara. Sekarang Weston melaporkan sebuah kabar buruk yang membuat emosinya semakin melonjak naik. Dia tidak menyangka bahwa dia akan menerima berita buruk secara terus menerus.Dia benar-benar sulit memercayainya, tetapi kejadiannya terjadi di depan mata Lindsey sehingga membuat dia mau tidak mau harus menerimanya.Wajah Lindsey tampak memerah menahan emosi. Dia melampiaskan amarahnya dengan menampar wajah Weston dan berseru marah, “Dasar tidak berguna! Kenapa kamu bisa masuk jebakan?!”Weston marah besar karena mendapat perlakuan seperti itu. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang bos mafia di Wieland. Tentu saja dia tidak terima ditampar oleh Lindsey di depan umum.Namun teringat dengan latar belakang Lindsey yang berasal dari Spectra, ditambah tidak ada satu orang pun dari kota Wieland yang berani menantang Spectra membuat Weston akhirnya memutuskan untuk menahan amarahnya.“Maaf, Tuan. Aku yang lalai, tapi awalnya Tuan juga yang me
Meskipun dengan cara curang dan juga licik, asalkan bisa menyingkirkan Toby maka segala cara akan dia lakukan. Lindsey sudah buka suara, tidak mungkin dia hanya diam dan tidak melakukan aksi apa pun. Weston tahu seberapa parah akibat dari masalah ini.Dengan tenang Lindsey berkata, “Jangan banyak bicara, aku tahu kamu orang yang seperti apa. Bisa saja kalau kita mau pakai cara seperti itu, tapi masih harus panggil satu orang lagi.”Lindsey masih merasa tidak tenang, kalau bisa dia ingin sekali memanggil seluruh orang berpotensi di Wieland untuk membuat perasaannya jauh lebih tenang. Weston yang sepertinya mengerti dengan apa yang Lindsey khawatirkan berkata sambil tertawa kecil,“Tuan, kali ini aku pasti panggil beberapa orang. Di Wieland ada Four Apocalypse.”“Oh iya? Four Apocalypse apa?” tanya Lindsey setelah mendengar ucapan Weston. Mau tidak mau dia merasa sedikit penasaran. Bisa dikatakan dirinya cukup paham dengan keadaan Wieland, tetapi Lindsey tetap tidak percaya di sana ada F
Weston memaksakan seulas senyum dan berkata lagi, “Nggak semudah itu, perempuan cantik yang mereka sukai itu bukan perempuan cantik karena dandanan. Salah satu contoh yang mereka sukai itu adalah yang seperti Helena.”Kening Lindsey berkerut seketika, dia mendecak dan berkata, “Permintaan mereka tinggi sekali. Aku juga mau kalau orang itu adalah Helena!”“Kalau nggak ada perempuan cantik, mereka nggak akan menyetujuinya,” kata Weston dengan tenang.“Memangnya nggak ada cara lain lagi?” tanya Lindsey.Bisa dikatakan bahwa dia merupakan orang penting dari Spectra. Biasanya dia bisa memerintahkan apa pun yang dia inginkan. Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan selain mengambil bintang di langit.Tapi permintaan yang baru saja diucapkan oleh Weston terasa sangat sulit sekali. Tidak masalah kalau hanya cari satu orang saja, tapi kalau yang dibutuhkan tiga orang merupakan hal yang tidak mungkin.Mendadak kepalanya diserang rasa pusing yang luar biasa hebat. Ekspresi keruh milik Lindsey tidak
Ekspresi perempuan itu terlihat sinis dan terlihat jijik. Weston ingin mencoba menggoda Quella, tetapi diabaikan oleh perempuan itu. Dia berkata dengan santai, “Maaf, aku nggak akan bicara dengan orang jelek.”Ucapan Quella membuat emosi Weston melonjak. Perempuan itu memasang maskernya setelah selesai berkata seperti itu. Apakah dia benar-benar sejelek itu? Dia hanya ada luka bekas goresan pisau yang terlihat sedikit lebih menyeramkan. Tetapi Weston tetap merasa dirinya bisa memberikan rasa aman untuk perempuan.Lindsey menertawakan Weston dengan puas, kemudian dia memasang sikap sok ganteng sambil berkata, “Cantik ….”“Maaf, kamu juga jelek. Sebaiknya aku pergi dari sini saja,” potong Quella kemudian bangkit dari duduknya.Lindsey hanya bisa melongo diam di tempatnya. Meski dia bukan tipe lelaki yang terlalu percaya diri, tetapi Lindsey merasa dirinya cukup tampan dan dia memercayai hal itu. Tapi ternyata dia dihina dengan begitu parahnya oleh Quella.Dia seperti tersambar petir di s
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro