Luke Falgren tersenyum, duduk dengan nyaman, dan berkata dengan lambat, "Saya tidak akan meminta Tuan Caerter untuk melakukan sesuatu yang ilegal, biarkan saja dia tinggal di sini selama beberapa hari lagi. Lagi pula, apakah ini pelanggaran hukum? Tangani dengan tidak memihak dan tegaskan hukum. Benar begitu kan Tuan Carter?"Luke Falgren berkata sambil tersenyum, wajahnya penuh dengan ekspresi kemenangan.Zane Carter ini, selalu kalah dari istrinya.Ini adalah kekurangannya.Zane Carter merenung sejenak, mata tertuju pada Luke Falgren. Dia mengangguk dan menjawab: "Oke."Sepuluh menit kemudian, Zane Carter merapikan data dan datang ke kantor atasannya. Dia mengetuk pintu, dan setelah mendapat tanggapan barulah masuk.Gerald Young, Kepala Tim Penegakan Hukum Kota Larnwick, sedang bertugas saat ini.Dia adalah pelayan masyarakat yang baik, bekerja hingga larut malam.“Carter, ada apa, datang menemuiku selarut ini?” Gerald berkata nada yang lembut, mengangkat cangkirnya, meniupnya sebent
Apa yang dilakukan orang-orang di sini!Gerald Young sangat marah dan panik."Tuan Young, saya berterima kasih padamu. Tahun depan saya akan mendanai pendirian sekolah khusus, untuk mendukung perkembangan stabil masyarakat di Larnwick." Kata Burt.Huh!Gerald Young tercengang!Bangun Sekolah? Mengejutkan! Itu mengejutkan!"Terima kasih, Tuan Burt, atas dukungan besar untuk pekerjaan kami! Saya akan menanganinya sendiri. Anda tunggulah sebentar, saya akan memberimu jawaban yang memuaskan!"Gerald Young segera berterima kasih, dan menutup telepon. Dia mengambil napas panjang dan pulih dari keterkejutan.Gerald Young segera mengenakan seragam dan topinya, dan hendak keluar.Selain kegembiraan, juga ada kemarahan!Bahkan Tuan muda dan Tuan Burt berani mereka menangkap sembarangan, bawahannya ini terlalu lancang!Pada saat ini, telepon meja berdering lagi.Gerald Young yang sedang buru-buru, menghidupkan speaker dan berkata dengan buru-buru: "Siapa, tidak bisakah kamu menelepon kembali nan
Zane Carter tampak bingung saat ini. Dia tidak menyangka Gerald Young akan semarah ini! Dia belum pernah melihatnya sebelumnya.Sebagai orang lama di sini selama bertahun-tahun, Carter sangat jelas bahwa sesuatu pasti telah terjadi!Mungkinkah laki-laki yang ditangkap itu memiliki latar belakang yang menakutkan? “Kakak Young, kamu?” Carter bertanya dengan hati-hati.Gerald Young yang sedang marah, berkata dengan suara dingin: "Apakah kamu tidak malu bertanya padaku? Hal bodoh apa yang telah kamu lakukan! Di mana orangnya? Bawa saya kesana! Sekarang!"Zane Carter ini masih belum jelas tentang situasinya.Salahkan dirinya yang telah bekerja selama bertahun-tahun, malah tidak melihat hal dengan jelas. Carter menyadari bahwa Gerald Young marah dan tidak berani menunda, jadi dia memimpin jalan menuju ke ruang interogasi.Pada saat ini di ruang interogasi. Toby Mars duduk dengan acuh tak acuh, menutup matanya dan beristirahat.Dia tidak perlu khawatir sama sekali.Mengenai masalah ini,
"Luke Falgren, bukankah ini mengejutkan, ini saya."Suara yang familiar itu membuat Luke Falgren gemetar, tangan dan kakinya dingin, dan butiran keringat di dahinya juga mengalir turun."Toby Mars?! Kenapa kamu punya..."Kata-kata Luke Falgren tersangkut di tenggorokannya!Ini ponsel Knight Miller, dan sekarang Toby Mars yang menjawabnya. Otak udang pun tahu ada sesuatu yang salah.“Di mana Knight Miller?” Luke Falgren menenangkan kepanikannya dan bertanya."Di pintumu."Toby Mars dengan tenang berkata, dan kemudian suara isakan terdengar dari ponsel.Luke Falgren tiba-tiba terkejut, bangkit dari sofa di ruang tamu. Dengan cepat berlari ke jendela, dan melihat ke luar jendela melalui kaca.Dua Mercedes-Benz hitam diparkir di depan villa, ada setitik api merah.Di bagian depan mobil, seorang pria bersandar di bagian depan mobil, merokok, sedikit api merah dari rokoknya. Ini membuat Luke Falgren benar-benar panik.Toby Mars!Kenapa dia datang secepat ini?Brak!Sebelum Luke Falgren bisa
Mata Toby Mars sedikit menyipit, matanya menunjukkan rasa dingin.Luke Falgren gemetar, merasa bahwa Toby Mars pada saat ini memancarkan aura yang sulit dijabarkan.Ini adalah aura yang tak terkalahkan dan percaya diri.“Toby Mars, apakah kamu benar-benar berpikir sudah hebat telah mengenal Matthias Shatner?” Luke Falgren mencibir, memaksa dirinya untuk tenang.Ini pasti salah. Atas dasar apa Toby Mars, orang yang tidak berguna, tiba-tiba menjadi sangat kuat.Luke Falgren memiliki seorang ayah, dan ayahnya mengenal orang-orang.Dia tidak akan takut, apa yang bisa dilakukan Toby Mars padanya!Namun, Toby Mars berkata dengan acuh tak acuh: "Luke Falgren, saya tidak ingin menyerangmu, tetapi kamu terus menyerang saya. Saya tahu kamu merencanakan semuanya malam ini. Jika saya melepaskanmu seperti ini, saya akan bersalah padaku, juga bersalah pada Helena Pitch."Dalam hati Toby Mars tidak ada rasa kasihan, terhadap Luke Falgren. Orang ini terus ingin memiliki Helena Pitch. Dia datang untuk
Luke Falgren duduk di sofa di ruang tamu sendirian, tertawa lepas dan kemudian menangis.Tanpa disangka, Luke Falgren akan kalah dari Toby Mars!Bahkan, dia bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan Toby Mars.Hanya satu panggilan telepon, satu panggilan telepon!Sangat menakutkan!Toby Mars terlalu menakutkan!Namun, saya tidak terima!Luke Falgren tidak terima!Dia segera mengeluarkan ponselnya, memutar nomor dengan gemetar, dan tersedak: "Paman, selamatkan saya, selamatkan keluarga Falgren, paman ...".....Kembali ke Toby Mars. Dia masuk ke mobil Matthias Shatner setelah keluar dari vila Luke Falgren dan pergi ke tempat Burt terlebih dahulu.“Burt, kenapa kamu mencariku selarut?” Toby Mars duduk di sofa empuk, minum anggur merah.Burt dengan hormat berdiri di depan Toby Mars, setengah membungkuk dan berkata, "Tuan Kecil, saya minta maaf, kelalaian saya yang menyebabkan anda menderita ketidakadilan."Toby Mars berkata dengan acuh tak acuh: "Burt, jangan bahas ini, tidak ada ya
Klik!Pintu terbuka, dan Toby Mars berdiri di pintu.Ekspresi wajah Patricia Higins mengeras, dan berkata dengan curiga: "Bukankah kamu ditahan, bagaimana kamu bisa dibebaskan?"Toby Mars tersenyum dan berkata, "Bu, saya tidak melanggar hukum. Mereka tentu saja membebaskan saya."Pada saat yang sama, Helena Pitch mendengar suara Toby Mars. Dia bergegas, memeluk Toby Mars, dan menangis.Toby Mars menghiburnya dengan beberapa kata: "Tidak apa-apa, saya baik-baik saja, bukankah sudah dibebaskan."Di ruang tamu, semua orang duduk bersama.Patricia Higins dan Alfred Pitch yang duduk di sofa, menatap Toby Mars dengan mata tajam dan marah, serta penuh tanda tanya.Dan di samping Toby Mars, ada seorang lelaki tua bernama Burt.Patricia Higins terus menatap Burt, dengan ekspresi tidak senang: "Toby Mars, siapa lelaki tua ini, bagaimana kamu bisa dengan seenaknya membawa orang yang tidak dikenal ke rumahku?"Patricia Higins tidak terlalu menyukai pakaian lelaki tua itu. Dia masih mengenakan sete
Bahkan Alfred Pitch ingin menyela, tetapi dia dipotong Patricia.“Duduk di sana dan baca koranmu.” Patricia Higins berkata kepada Alfred Pitch. Kemudian, dia menoleh, matanya berbinar, dan menatap Burt seperti harta pusaka.Helena Pitch sangat tidak berdaya, sangat memalukan saat ibunya sendiri seperti ini.Beberapa saat yang lalu, ingin mengusir orang, dan sekarang matanya fokus menatap Burt."Bu, Tuan Burt memiliki banyak hal yang harus diurus, dia masih ada hal yang harus diurus," kata Helena Pitch.Patricia Higins menatap Helena Pitch dan berkata, "Apa yang kamu tahu, jangan bicara sembarangan."Setelah itu, dia berdiri lagi sambil menyeringai. Kemudian, menatap langsung ke Toby Mars dan berkata, "Berdiri , duduk di sana."Toby Mars tidak punya pilihan selain berdiri.Patricia Higins menjatuhkan pantat besarnya dan duduk disebelah Burt dengan ekspresi menyanjung, dan berkata, "Tuan Burt, bagaimana anda bisa kenal Toby Mars?"Sekarang dia mulai menyebut-nyebut Toby Mars, benar-benar
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro