“Tuan Keller, aku merasa orang ini tidak enak dipandang, kamu lakukanlah seperti permintaanku.” Fred Wall merasa saat sulit dan berbisik kepada Wiliam Keller.Dia telah mengatakan begitu banyak di sini, tetapi Toby Mars masih belum dikeluarkan. Bukankah itu lelucon, dia tidak menyukai Toby Mars, dan hanya ingin segera mengusir Toby Mars."Jika kamu tidak menyukai orang, trus mau mengusirnya. Jika aku tidak menyukaimu, haruskah aku mengusirmu?"Wiliam Keller mencibir, tidak baik baginya untuk memprovokasi siapa pun, tetapi jika dia memprovokasi gurunya, dia tentu saja akan berdiri di pihak Toby Mars, dan dia sudah mulai memanggil penjaga keamanan dari pintu masuk.“Tuan Keller, jangan bercanda.” Fred Wall tidak menyangka Wiliam Keller begitu emosional, berpikir bahwa Wiliam Keller bercanda dengannya.Wiliam Keller menunjuk ke penjaga keamanan di belakang Fred Wall dan berkata, "Aku tidak bercanda, aku merasa kamu benar-benar tidak enak dipandang."Ketika Fred Wall berbalik, dia terkejut
Dia percaya diri dengan kemampuan minumnya. Selama dia membuat Toby Mars mabuk, maka tidak ada batu sandungan. Jika Toby Mars tahu pemikirannya, Toby Mars pasti akan tertawa terbahak-bahak."Aku tidak bisa menjawab.""Bagaimana kemampuan minummu? Jika ada sekelompok orang yang minum bersama, aku khawatir kemampuan minummu tidak bisa minum lama."Setelah minum gelas dalam jumlah yang sudah tidak diketahui, muak(muka) tuan muda itu mulai memerah. Ketika dia melihat bahwa Toby Mars bisa minum dengan sangat baik, dia bingung.Awalnya, dia ingin membuat Toby Mars mabuk, tetapi siapa yang tahu bahwa dia sudah dibuat mabuk oleh Toby Mars. Dia ingin bertanya kepada Toby Mars berapa banyak botol bir yang sanggup dia minum, sehingga dia bisa mempersiapkan diri secara mental."Sekitar lima botol bir."Mereka yang mengenal Toby Mars tahu bahwa kemampuan minum Toby Mars pasti lebih dari itu. Alasan mengapa Toby Mars mengatakan ini karena dia takut akan mengejutkan orang-orang.Generasi anak orang k
Semua teman Tuan Muda Waber sudah minum terlalu banyak. Di hari biasa, mereka pasti tidak akan berani menerima tantangan seperti ini, tetapi hari ini, mereka mengutuk dalam keadaan mabuk: "Jangan senang dulu, jangan berpikir kami tidak tahu rencanamu. Kamu bukankah ingin membuatnya mabuk? Jika kamu sanggup maju saja sendiri."Tuan Muda Waber menggertakkan giginya dengan marah, dia merasa sangat malu, dan dia tidak mau pergi seperti ini.“Tuan Mars, aku ingin bermain denganmu, apakah kamu mau?” Tuan Muda Waber tiba-tiba memikirkan sebuah ide, setumpuk kartu poker muncul di tangannya, dan dia tersenyum.Toby Mars tersenyum dan berkata, "Main apa?"“Kartu, mudah, nanti kita akan mengambil tiga kartu sekaligus, siapa pun yang memiliki kartu paling banyak akan menang.” Setelah selesai berbicara, Tuan Muda Waber meletakkan kartu poker di atas meja.“Apakah ada taruhannya?” Toby Mars bertanya balik.Tuan Muda Waber melambaikan tangannya, dia menatap Helena Pitch dan Tella Calbort tanpa sadar,
"Wah, keberuntungannya bagus sekali." Semua orang menghela nafas.Wiliam Keller terus memperhatikan Toby Mars, juga mendecakkan lidahnya, dia tidak menyangka bahwa gurunya tidak hanya pandai mengemudi, tetapi juga pandai berjudi.Tuan Muda Waber tidak terima kekalahannya, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu pasti bermain curang."Toby Mars tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Namun trik yang dia pakai hari, bukan menukar kartu, tetapi kemampuan supernatural.Tentu saja, dia tidak bisa mengatakannya.Semua orang juga berpikir bahwa Toby Mars sepertinya menukar kartu , lagi pula, keberuntungan ini terlalu bagus.Tepat ketika semua orang akan menuduh Toby Mars, Toby Mars berkata perlahan, "Kamu bilang aku menukar kartu, apakah kamu punya bukti?"Pertanyaan ini membuat Tuan Muda Waber tidak bisa berkata apa-apa, dia benar-benar tidak memiliki bukti, dia hanya mengandalkan perasaan, karena keberuntungan orang tidak mungkin begitu baik.Namun, dia tidak memiliki bukti sekar
Tuan Muda Waber tertawa terbahak-bahak ketika melihat bahwa poin Toby Mars hanya belasan poin, dia pikir Toby Mars sangat kuat, tetapi kemampuannya biasa saja.Dia sangat percaya diri dengan kemampuannya menukar kartu, jika dia menukar kartu, tidak akan ada yang mengetahuinya.Ketika Toby Mars melihat ekspresi bangga Tuan Muda Waber, lengkungan misterius muncul di sudut bibirnya.“Sepertinya keberuntunganmu sudah habis.” Tuan Muda Waber berkata dengan arogan.Toby Mars juga berpura-pura tidak berdaya dan berkata, "Ya mau apalagi, keberuntungan tidak datang setiap saat."Tuan Muda Waber langsung tertipu oleh kemampuan akting Toby Mars, dan dia tertawa terbahak-bahak.Tella Calbort dengan penuh semangat membela: "Kakak Toby Mars tidak akan kalah, mungkin dia hanya mengalah padamu."Dahi Toby Mars berkerut, tebakan gadis ini terlalu akurat.Wiliam Keller sangat gugup sekarang, ketika dia melihat penampilan gurunya yang acuh tak acuh, dia langsung merasa santai. Berdasarkan kemampuan gurun
"Siapa bilang aku tidak punya bukti." Toby Mars bertanya secara retoris.Setelah kata-kata ini keluar, orang-orang yang hadir menjadi diam, dan mereka semua otomatis memandang Tuan Muda Waber, Mungkinkah(mungkinkah) Tuan Muda Waber benar-benar menukar kartu?Setelah Tuan Muda Waber melihat Toby Mars dengan dekat, wajahnya langsung menjadi jelek. Dia mulai menyerang Toby Mars karena merasa bersalah. Toby Mars sudah bersiap dari tadi jadi bisa menahannya dulu.Tuan Muda Waber mengelak tanpa sadar, Toby Mars meraih pakaiannya dan menariknya ke bawah. Setelah Tuan Muda Waber melihat pakaiannya ditarik, wajahnya berubah. Dia menatap Toby Mars dengan sangat gugup, jika dia menggeledah pakaian maka akan menjadi masalah besar.Toby Mars tidak menggeledah, tetapi hanya mengguncang pakaiannya beberapa kali, dan puluhan kartu poker jatuh.Semua orang yang hadir dapat melihatnya dengan sangat jelas, ada kartu poker yang disembunyikan di pakaiannya, dia jelas menukar kartu!”Ketika Tuan Muda Waber
Setiap orang bertanya-tanya di dalam hati mereka, kapan Wiliam Keller memiliki guru? Bahkan gurunya adalah menantu Keluarga Pitch, ini agak tidak masuk akal.Mendengar ini, Tuan Muda Waber menarik nafas dalam-dalam, menatap Wiliam Keller dengan tertegun, berpikir bahwa Wiliam Keller sedang bercanda, menggosok tangannya dan berkata, "Tuan Keller, berhenti menggodaku, bagaimana mungkin sampah ini bisa menjadi gurumu?"“Apakah ada hubungannya denganmu?” Wiliam Keller menatapnya dengan dingin dan berkata, “Jika kamu mengatakan sesuatu yang buruk tentang guruku lagi, aku akan menendangmu keluar.”Sudut mulut Tuan Muda Waber sedikit berkedut, yang mengejutkannya adalah bahwa Wiliam Keller benar-benar akan mengusirnya demi sampah ini? Dia tidak bisa tidak memikirkan Fred Wall yang baru saja diusir keluar.Mungkinkah fakta bahwa Fred Wall diusir tidak hanya karena tidak disukai oleh Wiliam Keller? Dia secara perlahan memahami alasan mengapa Fred Wall diusir.“Tuan Keller, apa yang kamu katakan
Sebelum dia berdiri, seorang pria paruh baya berjas datang dengan wajah ramah dan berkata, "Presdir Pitch, saya Paul Hatway dari Mountain Building Materials Group. Kami ada proyek baru-baru ini. Saya merasa Grup Center Cloud adalah Perusahaan yang sangat bagus, bisakah kita bekerja sama?"Helena Pitch tiba-tiba diajak untuk bekerja sama, ini mengejutkan Helena Pitch. Dia pikir tidak ada yang mau bekerja sama dengannya. Siapa sangka, partner bisnis benar-benar datang ke depannya.Meskipun itu karena status Wiliam Keller, Helena Pitch tahu betul bahwa Toby Mars juga berjasa besar untuk ini.Paul Hatway tidak peduli tentang partner bisnisnya, terutama karena dia ingin menjalin dengan Keluarga Keller, jadi dia sengaja datang untuk menjilat Helena Pitch. Dengan cara ini, dia bisa lebih dekat dengan Keluarga Keller. “Tentu saja.” Helena Pitch tidak ragu-ragu, kerja samanya sangat menguntungkan, dia langsung menyetujuinya.Paul Hatway sangat gembira, kemudian mulai mendiskusikan kerja sama d
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro