"Siapa bilang aku tidak punya bukti." Toby Mars bertanya secara retoris.Setelah kata-kata ini keluar, orang-orang yang hadir menjadi diam, dan mereka semua otomatis memandang Tuan Muda Waber, Mungkinkah(mungkinkah) Tuan Muda Waber benar-benar menukar kartu?Setelah Tuan Muda Waber melihat Toby Mars dengan dekat, wajahnya langsung menjadi jelek. Dia mulai menyerang Toby Mars karena merasa bersalah. Toby Mars sudah bersiap dari tadi jadi bisa menahannya dulu.Tuan Muda Waber mengelak tanpa sadar, Toby Mars meraih pakaiannya dan menariknya ke bawah. Setelah Tuan Muda Waber melihat pakaiannya ditarik, wajahnya berubah. Dia menatap Toby Mars dengan sangat gugup, jika dia menggeledah pakaian maka akan menjadi masalah besar.Toby Mars tidak menggeledah, tetapi hanya mengguncang pakaiannya beberapa kali, dan puluhan kartu poker jatuh.Semua orang yang hadir dapat melihatnya dengan sangat jelas, ada kartu poker yang disembunyikan di pakaiannya, dia jelas menukar kartu!”Ketika Tuan Muda Waber
Setiap orang bertanya-tanya di dalam hati mereka, kapan Wiliam Keller memiliki guru? Bahkan gurunya adalah menantu Keluarga Pitch, ini agak tidak masuk akal.Mendengar ini, Tuan Muda Waber menarik nafas dalam-dalam, menatap Wiliam Keller dengan tertegun, berpikir bahwa Wiliam Keller sedang bercanda, menggosok tangannya dan berkata, "Tuan Keller, berhenti menggodaku, bagaimana mungkin sampah ini bisa menjadi gurumu?"“Apakah ada hubungannya denganmu?” Wiliam Keller menatapnya dengan dingin dan berkata, “Jika kamu mengatakan sesuatu yang buruk tentang guruku lagi, aku akan menendangmu keluar.”Sudut mulut Tuan Muda Waber sedikit berkedut, yang mengejutkannya adalah bahwa Wiliam Keller benar-benar akan mengusirnya demi sampah ini? Dia tidak bisa tidak memikirkan Fred Wall yang baru saja diusir keluar.Mungkinkah fakta bahwa Fred Wall diusir tidak hanya karena tidak disukai oleh Wiliam Keller? Dia secara perlahan memahami alasan mengapa Fred Wall diusir.“Tuan Keller, apa yang kamu katakan
Sebelum dia berdiri, seorang pria paruh baya berjas datang dengan wajah ramah dan berkata, "Presdir Pitch, saya Paul Hatway dari Mountain Building Materials Group. Kami ada proyek baru-baru ini. Saya merasa Grup Center Cloud adalah Perusahaan yang sangat bagus, bisakah kita bekerja sama?"Helena Pitch tiba-tiba diajak untuk bekerja sama, ini mengejutkan Helena Pitch. Dia pikir tidak ada yang mau bekerja sama dengannya. Siapa sangka, partner bisnis benar-benar datang ke depannya.Meskipun itu karena status Wiliam Keller, Helena Pitch tahu betul bahwa Toby Mars juga berjasa besar untuk ini.Paul Hatway tidak peduli tentang partner bisnisnya, terutama karena dia ingin menjalin dengan Keluarga Keller, jadi dia sengaja datang untuk menjilat Helena Pitch. Dengan cara ini, dia bisa lebih dekat dengan Keluarga Keller. “Tentu saja.” Helena Pitch tidak ragu-ragu, kerja samanya sangat menguntungkan, dia langsung menyetujuinya.Paul Hatway sangat gembira, kemudian mulai mendiskusikan kerja sama d
Charles Oakwood tidak menyembunyikan kondisi Keluarga Oakwood, dan berkata dengan senyum masam: "Tuan Keller, kondisi Keluarga Oakwood sangat kritis. Memang sedikit memalukan untuk mengatakan hal ini."“Tidak apa-apa, guruku sudah buka mulut, aku tentu saja membantu sampai akhir,” kata Wiliam Keller dengan riang.Charles Oakwood sangat gembira, seolah melihat harapan.Toby Mars melihat bahwa Charles Oakwood sedang mengobrol dengan Wiliam Keller, dia tidak mengganggu mereka, tetapi ketika Wiliam Keller membahas tentang kerja sama, dia tampak lebih kompeten dari biasanya.Setelah sampai di pesta kolam renang, banyak wanita cantik di kolam renang mengenakan pakaian renang yang terlihat sangat menggoda.Ini mungkin alasan mengapa dia sering bersama dua wanita cantik, Helena Pitch dan Tella Calbort. Ketika melihat wanita-wanita ini, Toby Mars biasa saja.Kebetulan ada penjual pakaian renang di sini, jadi Tella Calbort membeli satu untuk dirinya sendiri dan membantu Toby Mars memilih satu.T
Apa yang bisa dibandingkan orang ini dengannya? Dia berjalan ke tepi kolam renang dan berjalan kesana dengan arongan: "Cantik, apakah ini pacarmu?"Yang paling disukai Tella Calbort adalah ada orang yang menganggap dia sebagai pacar Kakak Toby Mars, dan dia mengangguk dengan gembira.Toby Mars terdiam, apa yang membuatmu senang, aku kan tidak menyetujuinya.“Apakah kamu tidak bisa berenang?” Ketika pria muda itu melihat bahwa Toby Mars tidak mengganti celana renangnya, dia menyimpulkan bahwa Toby Mars pasti tidak bisa berenang, tapi takut membuat dirinya malu.Toby Mars tidak menjawab, tetapi pria muda itu mengira tebakannya benar.Tella Calbort juga sedikit mempercayainya. Mungkin Kakak Toby Mars benar-benar tidak bisa berenang, tetapi dia tidak kecewa sama sekali, tidak ada orang yang sempurna, tdak masalah jika Toby Mars tidak bisa berenang, yang penting dia menyukainya.“Cantik, ayo berenang bersama.” Kata pria muda itu sambil tersenyum.Kali ini dia telah memikirkannya dengan bai
Pria muda itu naik terus menerus untuk mengambil nafas, dia tidak melihat sosok Toby Mars, dan tiba-tiba berpikir bahwa lawannya sudah tenggelam, dia berteriak sambil tertawa: "Penjaga kolam kemari, ada orang tenggelam."“Berhenti berteriak, aku di sini.” Toby Mars melambai di garis finish sambil tersenyum.Senyum pria muda langsung membeku. Ada apa ini? Kapan lawannya mencapai garis finis, hasilnya sungguh mengejutkan dirinya.Jika dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, dia tidak akan percaya sama sekali.Pada saat dia berenang tadi, dia tidak mendengar suara di belakangnya sama sekali, mentalnya langsung jatuh, mungkinkah lawannya adalah orang yang berpura-pura lemah dan menerkam lawannya?Tella Calbort dengan bersemangat berlari ke arah Toby Mars dan berkata, "Kakak Toby Mars, jadi kamu bisa berenang."“Siapa bilang aku tidak bisa, kamu dengar kata idiot itu?” Toby Mars berkata sambil tersenyum.Setelah pria muda mendengar kalimat ini, dia hampir memuntahkan darah. Ini jelas m
"Bu, diamlah," bisik Helena Pitch.Siapa pun yang sudah minum alkohol, biasanya tidak bisa mengendalikan emosinya, dia takut Toby Mars akan melakukan sesuatu ketika dia disinggung.Patricia Higgins mencibir: "Orang tidak berguna ini membuatku dalam kesulitan, lihat ini."Pada saat ini, Patricia Higgins melemparkan surat.Toby Mars meraihnya. Ketika dia membukanya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kening. Itu jelas surat ancaman. Dia bertanya tanpa sadar, "Dari mana surat ini?"“Dari mana asalnya? Aku tidak tahu. Begitu aku sampai di rumah, aku melihat surat di atas meja.” Patricia Higgins yang merupakan ibu mertua berkata dengan marah, “Itu pasti karena kamu, bintang kesialan, apa yang kamu lakukan di luar?"Toby Mars berkata: "Bu, jangan khawatir, mereka tidak berani datang, paling-paling ini hanya ancaman saja."Patricia Higgins setengah percaya, tetapi dia masih agak panik, karena ini adalah pertama kalinya dia menerima surat ancaman seperti itu, bagaimana mungkin
Setelah Martin Moore mendengar suara bosnya, dia tercengang, berlutut di lantai dengan bunyi gedebuk, dan langsung mengakui: "Bos, maaf, misi ini gagal."“Bagaimana misi ini bisa gagal?” Dewa Pembunuh memutar kursi putar dan mematikan cerutu yang di tangannya di asbak.“Pria itu sangat kuat sehingga dia mampu melawan dibawah senapan kami. Pada akhirnya, aku melarikan diri sendirian pulang ke sini.” Martin Moore buru-buru menjelaskan.Dia hanya bisa meminta keberuntungan yang banyak bagi dirinya sekarang. Jika bos mau menghukumnya, dia hanya bisa menerima nasibnya, tetapi dia tahu bahwa pasti tidak mungkin untuk melarikan diri dan pergi dari sini.Wajah Dewa Pembunuh menjadi keras, dan dia berkata, "Kamu benar-benar sampah, kamu bahkan tidak bisa melakukan misi sekecil ini."Martin Moore menundukkan kepalanya saat dimarahi. Dia mendengar dari nada bosnya yang sepertinya sudah tidak menyalahkannya lagi, dia diam-diam merasa lega.“Lakukan lagi malam ini, jika kamu gagal lagi, jangan sala
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro