Sudah lewat satu minggu masa perkiraan lahir, namun Niana maupun Prince sama-sama tenang dan damai. Bukannya tak khawatir, namun dokter mengatakan hal tersebut adalah wajar. Perkiraan di 39 minggu, namun saat ini sudah memasuki minggu ke 40. Dan dua hari lagi adalah hari ulang tahun Prince yang ke 30. Niana dibuat pusing memikirkan hadiah apa yang cocok untuk suaminya.
"Apapun yang kamu berikan akan selalu membuat Prince senang. Jangan terlalu pusing, ingat kandunganmu. Belikan saja dasi atau jas baru sebagai kado, apapun itu selalu spesial jika kamu yang memberinya," ucap Ayunda memberikan masukan pada menantunya. Sudah berhari-hari wanita itu selalu dipusingkan mencari kado yang cocok.Ini akibatnya memiliki suami yang sudah punya segala, ia bingung hendak memberi apa."Apakah itu tidak terlalu sederhana, Bu? Tahun-tahun kemarin juga aku memberi dasi atau jas. Untuk tahun ini, aku benar-benar buntu ingin memberi apa pada suamiku," balas Niana dengan wajPrince merasakan hatinya seperti tersayat sembilu mendengar rintihan kesakitan sang istri. Ia merutuki dirinya sendiri telah berani membentak wanitanya, wanita yang saat ini tengah kesakitan karena anaknya yang sedang wanita itu kandung."Sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit, Sayang. Aku mohon bertahan," pinta Prince dengan suara gemetar. Pria itu memangku kepala sang istri sehingga ia bisa dengan mudah melihat betapa tersiksanya Niana saat ini. Peluh wanita itu bahkan sampai membuat basah pakaian yang tengah ia kenakan. "Maafkan aku, aku mohon beri aku kesempatan untuk membahagiakanmu," pinta Prince sungguh-sungguh. Hatinya sangat kalut melihat keadaan sang istri.Kesadaran Niana semakin lama semakin menghilang, matanya terasa sangat berat untuk terbuka. Wanita itu pun akhirnya pasrah dengan takdir Tuhan yang masih mengizinkan dirinya hidup atau tidak.Teriakan Prince menggema di dalam mobil yang sedang membawa dirinya serta s
Niana tersenyum haru ketika anaknya tampak menikmati ASI yang ada pada tubuhnya. Air matanya tak sanggup ia bendung saking bahagianya melihat sang anak yang ia kandung selama 9 bulan lahir dengan selamat."Bagaimana rasanya menyusui, Nak?" tanya Ayunda pada Niana. Ia bahkan ikut terharu melihat tatapan ibu muda itu pada anaknya."Sedikit geli, namun aku menyukainya. Dia sangat menggemaskan dari jarak yang sangat dekat ini," jawab Niana tanpa mengalihkan pandangannya dari sang anak. Rasanya ia kembali merasakan jatuh cinta yang kedua kalinya. Di ruang rawat Niana saat ini sudah tak terlalu ramai seperti sebelumnya. Selain Ayunda dan Prince, semua orang memilih berada di luar sampai Niana selesai menyusui. Setelah istrinya sadar, Prince justru tak berani mendekat ke arahnya. Pria itu terlihat sangat merasa bersalah. Niana menggigit kecil bibir bawahnya tanda bingung melihat sang suami. Pria itu seperti enggan berada di dekatnya. Ia tahu
Pagi harinya, Prince bangun lebih dulu ketika mendengar rengekan sang anak. Ia segera turun dari ranjang rumah sakit Niana yang ia gunakan untuk tidur bersama untuk memeriksa sang anak."Daddy harus melakukan apa?" tanyanya bingung sekaligus panik. Meskipun tidak menangis, tetap saja rengekan Leon bisa membangunkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan Ayunda memesan satu ranjang berukuran lebih kecil dari milik Niana dan ditempatkan tak jauh dari ranjang Niana berada.Perlahan, mata sayu Niana terbuka mendengar suara yang cukup menganggu telinganya. Niana melirik ke arah sumber suara, tampak Prince sedang mengajak Leon berbicara tanpa mengangkat tubuhnya."Leon akan tetap rewel jika hanya dibiarkan seperti itu. Kamu harus menggendongnya," ujar Niana memberitahu. Prince spontan menoleh ketika mendengar suara sang istri, ia bahkan tidak sadar jika wanitanya telah bangun karena suara sang anak serta suara dirinya sendiri. Prince ragu
Ketika tengah asyik berbincang ringan membicarakan Leon, tiba-tiba saja bel mansion kembali berbunyi menandakan adanya tamu. Seorang pelayan segera memberitahukan pada Prince ataupun Niana jika ada yang mencarinya."Siapa dia?" tanya Prince, ia rasa tidak memiliki urusan lain. "Namanya Ryan, Tuan. Beliau ingin mengucapkan selamat sekaligus memberikan sebuah bingkisan untuk tuan muda Leon," jawab Pelayan itu membuat kedua bola mata Niana membulat tak percaya. Ia tidak menyangka jika pria itu berani menginjakkan kakinya di sini. Terlebih lagi hubungan terakhirnya dengan Prince tidaklah baik.Prince menoleh pada sang istri, pria itu curiga jika Niana sengaja mengundang cecunguk yang tidak ia sukai itu."Suruh dia masuk saja, selagi tidak memiliki niatan buruk kita harus bersikap baik pada seorang tamu," ujar Ayunda membuat seorang pelayan yang menunggu keputusan Prince berbalik arah. "Kamu yang mengundangnya?" tanya Prince berbisik pelan agar tidak didengar oleh anggota keluarga yang l
Malam harinya, mansion Prince kembali sepi seperti biasa. Para tamu yang sebelumnya meramaikan hunian itu kini telah kembali pada kediaman mereka masing-masing. Mungkin mereka akan kembali ketika usia Leon sudah 40 hari untuk merayakan kelahiran bayi itu.Niana baru saja kembali setelah membersihkan diri di dalam kamar mandi. Sebelumnya Niana tidak berniat mandi dua kali, namun tidak disangka Leon gumoh dan mengotori dadanya. Mau tak mau ia harus kembali membersihkan diri.Bukannya menuju walk in closet, Niana justru memilih duduk pada ranjang yang di mana Prince sudah siap untuk membantunya mengenakan pakaian. Bahkan pria itu juga yang menyiapkan pakaian sang istri.Prince terdiam ketika memegang bra khusus ibu menyusui. Ukurannya sendiri jauh lebih besar dari bra yang Niana miliki sebelum hamil dan melahirkan. "Ada apa?" tanya Niana ketika melihat suaminya malah asyik termenung seraya memegang benda keramat itu. "Bagaimana rasanya?" tanya Prince ambigu. Niana tidak paham dengan ar
Seisi mansion kini dibuat heboh oleh acara yang akan diadakan pemiliknya. Kini usia Leon sudah genap 40 hari, Prince ingin membuat pesta kecil-kecilan untuk menyambut anak sulungnya. Meskipun kebanyakan tamu yang ia undang adalah keluarga sendiri, namun tetap saja hal itu perlu persiapan yang cukup baik untuk mencapai hasil yang maksimal.Bagian belakang mansion kini sudah disulap menjadi tempat yang cantik. Pinggiran danau juga telah dipagar agar tidak ada anak kecil ceroboh yang tenggelam di dalamnya. Satu jam lagi acara akan segera dimulai, para tuan rumah saat ini sedang sibuk mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian yang lebih menarik dari biasanya. Bahkan saat ini Leon sudah tampak menggemaskan dengan gayanya yang casual, bayi itu sengaja dibuat kembar dengan sang daddy. "Ayo Sayang, kita harus selfie terlebih dahulu," ajak Prince yang sedang menggendong Leon di sebelah tangannya. Sedangkan sebelah tangannya yang lain sibuk mengotak-atik ponsel mencari fitur kamera.Niana
Meskipun menahan malu, Niana tetap memberitahukan rencananya pada Ayunda untuk bisa memberikan kejutan yang maksimal pada suaminya. Ia berencana akan membawa Prince menginap di salah satu hotel dan memberikan apa yang pria itu inginkan tanpa takut diganggu oleh Leon. Bayi menggemaskan itu akan ia titipkan pada Ayunda serta baby sitternya. "Prince sangat beruntung memiliki istri sepertimu, Sayang. Baiklah, Ibu dengan senang hati menjaga Leon selama apapun yang kamu inginkan. Namun, sebelum itu harus pastikan terlebih dahulu jika persediaan ASImu cukup. Ibu akan menyusulmu jika saat itu Leon menangis sedangkan tidak ada makanannya," ujar Ayunda membuat Niana tertawa mendengarnya. Ia tidak bisa membayangkan malam panasnya terganggu karena Leon. Prince pasti jengkel bukan main dibuatnya."Terima kasih banyak, Bu. Aku juga sudah menghubungi dokter dan berhasil mendapatkan lampu hijau. Mungkin sekitar 2 harian lagi rencanaku akan rampung," balas Niana dengan wajah yang masih terlihat memer
Dua hari kemudian, Niana sudah menyiapkan kejutan yang akan ia berikan pada suaminya. Selepas pulang bekerja nanti, ia akan mengajak pria itu untuk berkencan terlebih dahulu di salah satu restoran yang berada tak jauh dari hotel yang ia pesan. Prince sendiri tidak mengetahui sang istri tengah menyiapkan santapan lezat untuknya malam ini. Yang ia tahu jika saat ini Niana sudah bisa disentuh kembali. Membuatnya tak sabar menunggu malam untuk melakukan ritual bersama istri tercinta di ranjang besarnya. Pikir Prince.Di dalam walk in closet, Niana sedang mencari pakaian terbaik yang akan ia kenakan di malam kencannya bersama sang suami. Serta tak lupa memilih pakaian dinas. Wanita itu sudah tersipu lebih dulu ketika melihat-lihat pakaian dinasnya yang begitu banyak. Dari warna yang paling terang sampai warna paling gelap semua lengkap mengisi lemarinya. Dan untuk malam nanti, ia memilih lingerie berwarna putih tulang. Warna kainnya yang mengkilap lagi lembut hampir menyamai warna kulitny