Share

Bab 100

Penulis: Mirah Official
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-23 08:00:11

Pagi harinya, Prince bangun lebih dulu ketika mendengar rengekan sang anak. Ia segera turun dari ranjang rumah sakit Niana yang ia gunakan untuk tidur bersama untuk memeriksa sang anak.

"Daddy harus melakukan apa?" tanyanya bingung sekaligus panik. Meskipun tidak menangis, tetap saja rengekan Leon bisa membangunkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan Ayunda memesan satu ranjang berukuran lebih kecil dari milik Niana dan ditempatkan tak jauh dari ranjang Niana berada.

Perlahan, mata sayu Niana terbuka mendengar suara yang cukup menganggu telinganya. Niana melirik ke arah sumber suara, tampak Prince sedang mengajak Leon berbicara tanpa mengangkat tubuhnya.

"Leon akan tetap rewel jika hanya dibiarkan seperti itu. Kamu harus menggendongnya," ujar Niana memberitahu.

Prince spontan menoleh ketika mendengar suara sang istri, ia bahkan tidak sadar jika wanitanya telah bangun karena suara sang anak serta suara dirinya sendiri.

Prince ragu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 101

    Ketika tengah asyik berbincang ringan membicarakan Leon, tiba-tiba saja bel mansion kembali berbunyi menandakan adanya tamu. Seorang pelayan segera memberitahukan pada Prince ataupun Niana jika ada yang mencarinya."Siapa dia?" tanya Prince, ia rasa tidak memiliki urusan lain. "Namanya Ryan, Tuan. Beliau ingin mengucapkan selamat sekaligus memberikan sebuah bingkisan untuk tuan muda Leon," jawab Pelayan itu membuat kedua bola mata Niana membulat tak percaya. Ia tidak menyangka jika pria itu berani menginjakkan kakinya di sini. Terlebih lagi hubungan terakhirnya dengan Prince tidaklah baik.Prince menoleh pada sang istri, pria itu curiga jika Niana sengaja mengundang cecunguk yang tidak ia sukai itu."Suruh dia masuk saja, selagi tidak memiliki niatan buruk kita harus bersikap baik pada seorang tamu," ujar Ayunda membuat seorang pelayan yang menunggu keputusan Prince berbalik arah. "Kamu yang mengundangnya?" tanya Prince berbisik pelan agar tidak didengar oleh anggota keluarga yang l

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 102

    Malam harinya, mansion Prince kembali sepi seperti biasa. Para tamu yang sebelumnya meramaikan hunian itu kini telah kembali pada kediaman mereka masing-masing. Mungkin mereka akan kembali ketika usia Leon sudah 40 hari untuk merayakan kelahiran bayi itu.Niana baru saja kembali setelah membersihkan diri di dalam kamar mandi. Sebelumnya Niana tidak berniat mandi dua kali, namun tidak disangka Leon gumoh dan mengotori dadanya. Mau tak mau ia harus kembali membersihkan diri.Bukannya menuju walk in closet, Niana justru memilih duduk pada ranjang yang di mana Prince sudah siap untuk membantunya mengenakan pakaian. Bahkan pria itu juga yang menyiapkan pakaian sang istri.Prince terdiam ketika memegang bra khusus ibu menyusui. Ukurannya sendiri jauh lebih besar dari bra yang Niana miliki sebelum hamil dan melahirkan. "Ada apa?" tanya Niana ketika melihat suaminya malah asyik termenung seraya memegang benda keramat itu. "Bagaimana rasanya?" tanya Prince ambigu. Niana tidak paham dengan ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 103

    Seisi mansion kini dibuat heboh oleh acara yang akan diadakan pemiliknya. Kini usia Leon sudah genap 40 hari, Prince ingin membuat pesta kecil-kecilan untuk menyambut anak sulungnya. Meskipun kebanyakan tamu yang ia undang adalah keluarga sendiri, namun tetap saja hal itu perlu persiapan yang cukup baik untuk mencapai hasil yang maksimal.Bagian belakang mansion kini sudah disulap menjadi tempat yang cantik. Pinggiran danau juga telah dipagar agar tidak ada anak kecil ceroboh yang tenggelam di dalamnya. Satu jam lagi acara akan segera dimulai, para tuan rumah saat ini sedang sibuk mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian yang lebih menarik dari biasanya. Bahkan saat ini Leon sudah tampak menggemaskan dengan gayanya yang casual, bayi itu sengaja dibuat kembar dengan sang daddy. "Ayo Sayang, kita harus selfie terlebih dahulu," ajak Prince yang sedang menggendong Leon di sebelah tangannya. Sedangkan sebelah tangannya yang lain sibuk mengotak-atik ponsel mencari fitur kamera.Niana

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 104

    Meskipun menahan malu, Niana tetap memberitahukan rencananya pada Ayunda untuk bisa memberikan kejutan yang maksimal pada suaminya. Ia berencana akan membawa Prince menginap di salah satu hotel dan memberikan apa yang pria itu inginkan tanpa takut diganggu oleh Leon. Bayi menggemaskan itu akan ia titipkan pada Ayunda serta baby sitternya. "Prince sangat beruntung memiliki istri sepertimu, Sayang. Baiklah, Ibu dengan senang hati menjaga Leon selama apapun yang kamu inginkan. Namun, sebelum itu harus pastikan terlebih dahulu jika persediaan ASImu cukup. Ibu akan menyusulmu jika saat itu Leon menangis sedangkan tidak ada makanannya," ujar Ayunda membuat Niana tertawa mendengarnya. Ia tidak bisa membayangkan malam panasnya terganggu karena Leon. Prince pasti jengkel bukan main dibuatnya."Terima kasih banyak, Bu. Aku juga sudah menghubungi dokter dan berhasil mendapatkan lampu hijau. Mungkin sekitar 2 harian lagi rencanaku akan rampung," balas Niana dengan wajah yang masih terlihat memer

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 105

    Dua hari kemudian, Niana sudah menyiapkan kejutan yang akan ia berikan pada suaminya. Selepas pulang bekerja nanti, ia akan mengajak pria itu untuk berkencan terlebih dahulu di salah satu restoran yang berada tak jauh dari hotel yang ia pesan. Prince sendiri tidak mengetahui sang istri tengah menyiapkan santapan lezat untuknya malam ini. Yang ia tahu jika saat ini Niana sudah bisa disentuh kembali. Membuatnya tak sabar menunggu malam untuk melakukan ritual bersama istri tercinta di ranjang besarnya. Pikir Prince.Di dalam walk in closet, Niana sedang mencari pakaian terbaik yang akan ia kenakan di malam kencannya bersama sang suami. Serta tak lupa memilih pakaian dinas. Wanita itu sudah tersipu lebih dulu ketika melihat-lihat pakaian dinasnya yang begitu banyak. Dari warna yang paling terang sampai warna paling gelap semua lengkap mengisi lemarinya. Dan untuk malam nanti, ia memilih lingerie berwarna putih tulang. Warna kainnya yang mengkilap lagi lembut hampir menyamai warna kulitny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 106

    Niana menumpahkan seluruh kemampuannya dalam memuaskan sang suami di malam pertama setelah melahirkan. Tak peduli tubuhnya yang terasa remuk redam, Niana tetap memberikan apapun yang Prince inginkan. Pria itu tampak seperti singa kelaparan setelah tak diberi makan selama 2 bulan lebih.Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, Prince kembali menumpahkan benihnya di dalam karet ajaib yang entah ke berapa kali ia ganti. Ia tidak ingin Niana hamil dalam waktu dekat dan tidak sesuai rencana. Namun jika Tuhan tetap memberinya, ia juga pasti akan menerima.Prince melirik area bawahnya yang masih tertanam pada milik sang istri. Wanita itu tampak sangat kelelahan dengan bermandikan peluh. Niana tengkurap pasrah menerima segala bentuk kenikmatan yang diberikan suaminya. "Kasihan sekali istriku," ujar Prince seraya mengeluarkan miliknya. Ia juga melepas karet ajaib itu dan menyimpannya di tempat yang sudah disediakan. Melihat sang istri yang sudah tak sanggup melakukan apa-apa membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 107

    Baru beberapa jam memejamkan mata, Niana kembali dibangunkan oleh suara tangisan sang anak yang menggema. Ia pun segera bangkit dan mengenakan pakaian seadanya. Setelah itu, ia berlari secepat kilat menuju sumber suara tanpa peduli pada pangkal paha yang masih terasa sedikit ngilu.Tampak Leon yang tidak mau tenang dalam pelukan neneknya, hal itu membuat Niana merasa bersalah karena telah membuat Ayunda kesulitan. "Ke mari anakku, rindu Mommy ya, Nak?" Niana segera menimang sang anak tanpa berhenti bersuara karena anaknya sudah mengenali suara sang mommy. "Ajak dia bertemu daddy-nya juga, dia merindukan kedua orang tuanya," ujar Ayunda membuat Niana segera bangkit dan segera memasuki kamarnya kembali. Tampak di sana Prince yang perlahan-lahan membuka matanya ketika mendengar suara sang anak."Ada apa dengan Leon, Sayang?" tanya Prince seraya beralih duduk, ia segera menyiapkan bantal untuk menjadi sandaran Niana yang hendak duduk di sebelahnya. "Leon merindukan kita berdua kata Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 108

    Berhubung dia libur di hari kerja dan cukup dadakan, akhirnya Prince memilih untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bermunculan pada surel miliknya di mansion. Ruang kerja Prince sendiri sudah tampak ramai oleh Leon serta Niana yang sedang bermain, sesekali pria itu ikut menimpali obrolan ringan Niana dengan anaknya."Daddy, apakah Daddy tidak ingin sapi panggang? Leon sangat ingin sapi panggang, Daddy," ujar Niana dengan suara yang ia buat seperti anak kecil seolah Leon-lah yang sedang membujuk Prince untuk membeli sapi panggang.Prince terkekeh pelan di sela-sela aktivitasnya dalam mengerjakan beberapa pekerjaan karena tingkah sang istri. Ia melepas sejenak kacamata yang ia gunakan dan beralih menatap sang anak."Benarkah, Leon? Bagaimana kamu bisa menikmati sapi panggang sedangkan gigi saja kamu tidak punya?" tanya Prince yang hanya dibalas tatapan bingung oleh anaknya. Bayi itu tidak paham dengan percakapan mommy serta daddy-nya."Tentu saja dengan cara meminum ASI mommy, Dad

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   END

    Keesokan harinya, seisi mansion dibuat heboh oleh keadaan Niana yang tiba-tiba memburuk. Wanita itu mendadak pingsan di dapur saat menggoreng bawang. Prince yang baru saja bangun dan masih menggunakan boxer lari terbirit-birit menuju dapur ketika Yuna memberitahukan sang istri pingsan. Pria itu hampir membawa Niana menuju rumah sakit tanpa menggunakan pakaian yang pantas.Alhasil, Prince dengan secepat kilat mengenakan kaus serta celana panjang apapun yang ia raih lebih dulu. Setelah itu, barulah Prince pergi membawa sang istri yang sudah tidak sadarkan diri.Mendengar suara keributan, Leon segera turun dari kamarnya dan begitu terkejut ketika melihat sang mommy sudah digandong oleh daddy-nya dalam keadaan tak sadarkan diri. Beruntung saat itu Ayunda datang dan segera membawa sang cucu ke rumah sakit di mana Niana dilarikan. "Nenek, ada apa dengan mommy?" tanya Leon dengan wajah yang hampir menangis. Anak itu paling tidak bisa melihat orang-orang tersayangnya jatuh sakit. Terutama Nia

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 114

    Waktu terasa berjalan begitu cepat dilalui, rasanya baru kemarin Leon dilahirkan dengan tubuhnya yang begitu mungil. Saat ini, anak tampan itu sudah memasuki sekolah dasar yang Prince pilihkan khusus untuk anak-anak tertentu saja. Seleksi sekolah yang Prince lakukan begitu ketat dan sulit. Bahkan dua tahun sebelum Leon masuk sekolah, Prince sudah sibuk mencari info sekolah terbaik di kotanya. Saat ini, Leon si anak patuh sedang menikmati sarapan bersama daddy dan mommy-nya. Anak itu begitu menikmati makanan yang dibuat oleh sang mommy. Katanya, wanita itu memasak dengan campuran bumbu cinta sehingga menghasilkan cita rasa yang begitu nikmat.Tiba-tiba saja, Leon tersentak kaget ketika mengingat sesuatu. Anak itu bahkan sampai menjatuhkan sendoknya di atas piring sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring."Ada apa, Nak?" tanya Niana yang ikut terkejut mendengar dentingan sendok dan piring yang cukup nyaring.Leon menatap takut-takut sang mommy, ia benar-benar lupa akan pekerjaan r

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 113

    Sore harinya, mereka menikmati sunset bersama di tepi pantai. Dengan beralaskan karpet tebal dan luas, mereka bisa dengan leluasa duduk ataupun berbaring di sana.Jordan menggunakan kedua paha sang istri sebagai bantalan, perutnya sendiri saat ini sudah menjadi singgasana sang anak yang sedang menikmati camilannya. Meskipun Arga sudah jauh lebih berat, Jordan tetap bisa bersabar diri menahan bobot anaknya yang cukup membuat perutnya sesak."Turun, Nak. Papi kamu bisa mati jika perutnya terus diduduki seperti itu," ujar Niana yang segera mengangkat tubuh berisi balita itu dan memindahkannya pada permukaan karpet yang lebih aman. Jordan pun akhirnya bisa bernapas dengan lega tanpa menahan sesak ulah anaknya."Padahal aku baik-baik saja selama Arga dalam perutku," cibir Lyly membuat Niana secara spontan menggeplak lengan atas wanita itu. Lyly sontak mengaduh sakit meskipun geplakan yang Niana berikan tidak terlalu sakit dan cenderung main-main."Bedakan bobot saat Arga di dalam kandungan

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 112

    Puluhan jam mereka habiskan di perjalanan, kini saatnya untuk menikmati pemandangan indah yang disuguhkan oleh pulau milik Prince ini. Semua tertata dengan begitu rapi dan asri, Prince juga membangun sebuah Vila berukuran cukup besar dengan fasilitas yang fantastis untuk keluarganya. Di sana ada sekitar 3 penjaga dan pengurus vila, serta 5 orang yang menjaga pulau karena ukurannya sendiri cukup dijaga oleh 5 orang mereka. Satu pulau itu hanya di huni oleh 8 orang yang tinggal bersama di dalam paviliun khusus. Mereka semua laki-laki sehingga Prince tidak khawatir meninggalkan mereka berdelapan di pulau pribadinya. Seminggu sekali mereka kembali ke daratan untuk mengambil persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ini, orang-orang yang Prince bawa sedang merapikan barang-barang bawaan mereka di kamarnya masing-masing. "Apakah kamu menyukai pulau ini?" tanya Prince pada sang istri yang sedang sibuk memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari. Niana menghentikan gerakannya, wanita

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 111

    Hari cuti bersama telah tiba, Prince sepakat untuk mengajak keluarganya berlibur pada salah satu pulau pribadi miliknya di perairan Catania, Italia yang ia beli sekitar 3 bulan yang lalu.Tak hanya mengajak Niana, Ayunda dan Leon, Prince juga membawa keluarga kecil Jordan serta para baby sitter para bayi. Setidaknya, mereka bisa berlibur lebih tenang jika membawa pengasuh para anak mereka.Saat ini rombongan konglomerat itu sudah berada di pesawat pribadi yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Tak ketinggalan, Prince selalu menyediakan dokter karena takut keluarganya tiba-tiba jatuh sakit atau apalah itu yang membutuhkan tenaga medis."Priamu itu terlalu kaya, Niana. Hanya untuk berlibur selama satu minggu saja harus membeli pulau pribadi, menggunakan pesawat pribadi, dan dokter pribadi. Kepalaku tidak akan sanggup menghitung berapa banyak uang yang Prince keluarkan," ujar Lyly pada Niana yang sedang menimang anaknya. Niana mengendikkan bahunya, ia juga tidak tahu mengapa Pr

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 110

    Prince pulang dengan membawa buah tangan berupa sebouqet mawar berukuran cukup besar. Sudah satu bulan terakhir ia tidak membawakan bunga untuk istri tercintanya. "Akhirnya kamu ingat kembali untuk membawakan aku bunga," ujar Niana setelah menerima pemberian sang suami. Wanita itu menghirup dalam-dalam aroma mawar yang begitu harum, setelah hamil ia kembali memfavoritkan bunga mawar.Prince memeluk Niana dari belakang ketika wanita itu masih asyik menghirup aroma mawar. Kini ia juga sedang menghirup, menghirup aroma tubuh sang istri.Niana membiarkan apa yang pria itu lakukan, tak jarang ia mendapat serangan mendadak sewaktu Prince pulang bekerja untuk menghilangkan rasa lelah pria itu. Ia senang-senang saja melakukannya.Niana tersentak kaget ketika tubuhnya dibalik secara mendadak oleh Prince sehingga saat ini posisinya berhadapan dengan pria itu. Tanpa basa-basi lagi Prince segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri. Niana menyambut dengan senang hati, segera ia taruh bou

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 109

    Tak terasa, usia Leon kini genap 6 bulan, bayi itu semakin pintar dan menggemaskan membuat semua orang berebut ingin bermain dengannya. Ocehan Leon selalu menjadi suara termerdu yang selalu ingin didengar, apalagi gelak tawanya membuat candu semua orang.Prince dan Niana sudah menyiapkan kamar Leon yang masih terhubung dengan kamar keduanya. Mereka sudah melakukan sleep training pada Leon sejak umur 4 bulan. Saat ini, Leon sudah pandai tidur sendiri tanpa menangis ketika bangun di malam hari.Meskipun, awalnya Niana tidak tega melihat anaknya menangis sendiri di malam hari. Wanita itu bahkan sampai ikut menangis dan menunggu sang anak di depan pintu seraya memantaunya melalui kamera yang langsung tersambung pada ponselnya. Prince juga berhasil memberikan pemahaman pada sang istri jika sleep training sangat penting dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi Leon maupun mereka berdua.Kini, Niana tengah bersiap mengajak sang anak untuk mengantarkan makan siang milik Prince. Lyly pu

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 108

    Berhubung dia libur di hari kerja dan cukup dadakan, akhirnya Prince memilih untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bermunculan pada surel miliknya di mansion. Ruang kerja Prince sendiri sudah tampak ramai oleh Leon serta Niana yang sedang bermain, sesekali pria itu ikut menimpali obrolan ringan Niana dengan anaknya."Daddy, apakah Daddy tidak ingin sapi panggang? Leon sangat ingin sapi panggang, Daddy," ujar Niana dengan suara yang ia buat seperti anak kecil seolah Leon-lah yang sedang membujuk Prince untuk membeli sapi panggang.Prince terkekeh pelan di sela-sela aktivitasnya dalam mengerjakan beberapa pekerjaan karena tingkah sang istri. Ia melepas sejenak kacamata yang ia gunakan dan beralih menatap sang anak."Benarkah, Leon? Bagaimana kamu bisa menikmati sapi panggang sedangkan gigi saja kamu tidak punya?" tanya Prince yang hanya dibalas tatapan bingung oleh anaknya. Bayi itu tidak paham dengan percakapan mommy serta daddy-nya."Tentu saja dengan cara meminum ASI mommy, Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 107

    Baru beberapa jam memejamkan mata, Niana kembali dibangunkan oleh suara tangisan sang anak yang menggema. Ia pun segera bangkit dan mengenakan pakaian seadanya. Setelah itu, ia berlari secepat kilat menuju sumber suara tanpa peduli pada pangkal paha yang masih terasa sedikit ngilu.Tampak Leon yang tidak mau tenang dalam pelukan neneknya, hal itu membuat Niana merasa bersalah karena telah membuat Ayunda kesulitan. "Ke mari anakku, rindu Mommy ya, Nak?" Niana segera menimang sang anak tanpa berhenti bersuara karena anaknya sudah mengenali suara sang mommy. "Ajak dia bertemu daddy-nya juga, dia merindukan kedua orang tuanya," ujar Ayunda membuat Niana segera bangkit dan segera memasuki kamarnya kembali. Tampak di sana Prince yang perlahan-lahan membuka matanya ketika mendengar suara sang anak."Ada apa dengan Leon, Sayang?" tanya Prince seraya beralih duduk, ia segera menyiapkan bantal untuk menjadi sandaran Niana yang hendak duduk di sebelahnya. "Leon merindukan kita berdua kata Ibu

DMCA.com Protection Status