Share

Bab 51

Penulis: Mirah Official
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Cukup lama Prince pergi, dan selama itu pula Niana menunggu suaminya untuk kembali tiba padanya. Kini, tampak pintu kamarnya kembali dibuka dari luar dan menampilkan sang suami dengan wajah yang lebih sembab.

Pria itu bergegas melangkah dengan cepat dan menghambur ke dalam pelukan istrinya. Sama halnya dengan Prince, Niana ikut menangis sambil berpelukan.

“Aku sangat benci dengan ucapanmu itu. Tolong ingat ini baik-baik, aku tidak akan pernah mencari wanita lain untuk menggantikan sosokmu, aku tidak akan sudi tubuhku disentuh oleh selain kamu, aku tidak mau. Tolong jangan ragukan aku lagi, percayalah padaku bahwa aku hanya untukmu, milikmu, dan selalu akan bersamamu,” ujar Prince penuh kesungguhan meskipun dengan suara sedikit bergetar.

“Iya Sayang, maafkan aku, maaf karena telah meragukanmu. Aku janji setelah ini tidak akan lagi mengucapkan hal yang kamu benci itu, juga tidak akan lagi meragukan cinta suamiku ini. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah sudi menjadikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 52

    Dua bulan lebih setelah Niana pulang dari rumah sakit dan memastikan wanita itu pulih total dari operasi, Prince berencana akan membawa wanitanya berkencan sebagai hadiah atas operasi yang wanita itu lakukan. Prince sudah menyiapkannya dari jauh hari agar bisa memberikan sesuatu yang maksimal untuk sang istri tercinta. Di mansion, Niana tengah bersiap dengan gaun di bawah lutut dengan bagian atas yang sedikit lebih terbuka dari biasanya sehingga bisa menampilkan bahu mulusnya. Sebenarnya Niana sedikit tak nyaman mengenakan pakaian seperti ini, namun ia juga ingin memberikan yang terbaik untuk sang suami.Seisi mansion dibuat melongo ketika melihat nyonya di rumah besar ini tampak anggun serta menawan, kecantikan Niana benar-benar terpancar. Niana bahkan sampai tersipu ditatap sedemikian rupa oleh para pekerjanya."Astaga, cantiknya anakku ...," ujar Tina yang baru saja selesai dengan urusannya. Tampak wanita itu sangat takjub dengan kecantikan Niana. Hanya menggunakan riasan sederha

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 53

    Di tengah-tengah asyiknya menikmati makan malam romantis, tiba-tiba saja Niana merasa ada yang janggal di dalam makanannya. Dan ketika makanan itu ia belah, terpampanglah cincin berlian yang menyilaukan pandangannya. Ia beralih menatap Prince, sedangkan pria itu sendiri hanya menatapnya dengan sesekali mengangkat kedua alis."Sayang ... apa ini?" tanya Niana sambil mengambil cincin cantik itu, serta menarik secarik tissue guna membersihkan cincin teramat cantik itu."Hadiah kecil untuk istriku tersayang. Maaf aku hanya bisa memberikan hadiah utama kencan kita berupa cincin," ujar Prince yang juga ikut melupakan makanannya. Fokus keduanya kini teralihkan pada cincin indah itu.Kedua bola mata Niana sudah tampak berkaca-kaca, ia tak menyangka akan diberi kejutan yang begitu indah dari suaminya.Segera Niana bangkit dan beralih duduk di pangkuan sang suami, melingkarkan kedua lengan kecilnya pada leher Prince yang kokoh, dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher sang suami. Air matany

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 54

    Decitan ranjang kayu terdengar begitu nyaring di dalam ruangan kecil ini, kedua pasangan yang sejak 1 jam lalu menyatu tampak masih menikmati penyatuannya tanpa berniat berhenti terlebih dahulu.Posisinya saat ini Niana sedang membelakangi Prince, pinggul wanita itu diganjal oleh bantal agar tidak perlu menungging. Plak!Satu tamparan mendarat pada gumpalan daging seksi milik Niana. Bukannya mengaduh sakit, wanita itu justru semakin memekik nikmat. Perpaduan antara benda tumpul yang keluar masuk dalam tubuhnya, dengan cengkeraman atau tamparan pada gumpalan lemak bagian belakangnya membuat ia semakin melayang nikmat. "Ohh ..., kenapa ini nik-ahh nikmat sekali sayang, oohh ...," racau Prince dengan terus bergerak maju mundur. Ketika menatap ke bawah, ia bisa melihat dengan jelas bagaimana miliknya keluar masuk dari milik Niana. Tampak di sekitar lubang itu sudah terdapat lelehan cairan putih yang membuat miliknya semakin licin melesat keluar masuk."S-sayang aakuh tidak tahan-Ahh!"N

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 55

    Waktu ... berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan-kenangan manis dari setiap insan manusia. Sama halnya dengan Prince dan Niana. Waktu yang mereka tunggu kini telah tiba, di mana Niana akan melakukan operasi pendonoran dari seseorang yang sudah menerima miliaran kompensasi dari suaminya. Prince bahkan sengaja membawa Niana ke tempat pengobatan terbaik di dunia dan ditangani langsung oleh para dokter terbaik pula. Jangan tanya berapa dana yang ia keluarkan untuk memberikan yang terbaik untuk Niana, Prince sama sekali tidak menghitungnya dan menggunakan uang-uang itu sesuka hati.Saat ini, Niana sudah dimasukkan ke dalam ruang tindakan. Semua orang terdekat Niana sudah kumpul lengkap di ruang tunggu guna memberikan semangat ataupun mendengar secara langsung informasi jalannya operasi.Sudah 3 hari Prince tak bisa tidur memikirkan hari ini, pria itu terlihat bahagia dan takut di waktu yang bersamaan. Bahagia karena Niana sudah memiliki pendonor yang tepat. Dan takut jika pada akhir

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 56

    Niana kini telah dipindahkan ke ruang rawat terbaik pasca operasi, semua orang yang menunggu tak hentinya silih berganti untuk melihat dengan jelas keadaan wanita itu. Tentunya dengan syarat tidak terlalu berisik karena saat ini Niana masih membutuhkan istirahat.Jika semua orang keluar masuk, maka tidak dengan Prince yang menetap dengan sempurna menunggu istrinya. Genggaman tangannya sama sekali tidak terlepas, ia ingin mengisi daya tubuhnya yang sudah terkuras habis karena terlalu banyak bersabar.Setelah semua orang berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing, menyisakan Prince dan sang ibunda yang dengan setia menemani Niana.“Ibu, Ibu lebih baik pulang saja dan istirahat di mansion, Niana biar aku yang menjaga,” ujar Prince menyuruh Ayunda untuk istirahat. Ia tidak tega melihat wanita tersayangnya ini ikut lelah menunggu istrinya.“Tapi janji pada Ibu jika kamu tidak akan macam-macam pada Niana? Jangan dulu untuk tidur satu ranjang dengan istrimu ini, Ibu takut nanti kamu meru

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 57

    Selesai mengajak istrinya menghirup udara luar, Prince akhirnya kembali memasukkan wanita itu ke dalam tempat yang seharusnya. Istrinya ini tidak diperbolehkan terlalu lelah."Sayang, kenapa sebentar sekali?" tanya Niana dengan wajah yang murung. Mungkin hanya setengah jam Prince membawanya pergi. Dan untuknya sangatlah sebentar."Dari awal sudah aku katakan, Cintaku. Boleh keluar hanya saja tidak terlalu lama, jadi waktu setengah jam sudah lebih dari cukup untuk kamu menghirup udara di luar ruangan," jawab Prince yang tentunya tidak bisa dibantah sedikit pun oleh Niana. Melihat mood Niana yang kembali memburuk tentu saja Prince tak tinggal diam, ia akan berusaha semaksimal mungkin agar Niana tetap bahagia. Apapun caranya."Sayang, lihat aku!" pinta Prince sambil menenteng satu kostum di tangannya.Sontak Niana menoleh, dahinya mengkerut melihat Prince menunjukkan kostum sapi padanya. Untuk apa?"Lyly mengatakan ada kartun baru tema hewan beberapa hari yang lalu. Dan aku sudah membel

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 58

    Menunggu masa pemulihan sang istri di rumah sakit, Prince benar-benar menguras tenaganya mati-matian untuk mengurus pekerjaan serta istrinya. Meskipun Ayunda tidak turut pulang ke Amerika dan memilih untuk mengurus Niana bersamanya, ia tetap tidak bisa membiarkan 100% sang istri diurus oleh ibunya.Seperti saat ini, pukul 7 malam Prince baru saja kembali ke rumah sakit setelah melewati hari-hari penuh tekanan dari pekerjaannya. Wajah tampannya saat ini sedikit lebih pucat, pria itu juga melupakan makan siangnya.Di depan pintu ruang rawat inap sang istri, Prince tampak berusaha menormalkan kembali raut wajahnya. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan sang istri.Ketika pintu dibuka, terpampanglah Niana yang sedang duduk santai menikmati film serta makanan ringan yang selalu tersedia. Sontak senyum Prince tersibak, hatinya kembali menghangat ketika sapaan manis dari istrinya menggema di setiap sudut ruangan. Ia pun segera berlari guna mempercepat langkah mendekat ke arah pujaan hati

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 59

    Niana berbaring di samping suaminya, merengkuh hangat tubuh pria tersayangnya. Perlahan tanpa sadar, air matanya luruh begitu saja. Takut, sangat takut. Sebisa apapun ia menyembunyikan rasa takutnya, tetap saja tidak bisa tenang 100%.Sudah 2 jam Prince masih tak sadarkan diri, sepertinya pria ini memang sangat lelah. Niana dengan penuh kesabaran menunggu meskipun air matanya tak henti berderai. Beruntung Ayunda sudah ia paksa untuk istirahat di kamar yang sudah tersedia, ia tidak ingin mertua tersayangnya itu ikut sakit."Sayang," lirih Niana, kedua tangannya semakin memeluk erat pinggang Prince. Lelakinya masih belum bangun, sedangkan ia tak tenang karena belum meminta maaf padanya.Merasa terusik karena pelukan erat serta isak tangis dari seseorang yang ada di sebelahnya, saat itu pula Prince berusaha untuk membuka mata. Ia takut jika yang menangis itu adalah istrinya.Benar saja. Niana tengah menangis tersedu-sedu dengan memeluknya."Kenapa menangis?" tanya Prince seraya mengger

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   END

    Keesokan harinya, seisi mansion dibuat heboh oleh keadaan Niana yang tiba-tiba memburuk. Wanita itu mendadak pingsan di dapur saat menggoreng bawang. Prince yang baru saja bangun dan masih menggunakan boxer lari terbirit-birit menuju dapur ketika Yuna memberitahukan sang istri pingsan. Pria itu hampir membawa Niana menuju rumah sakit tanpa menggunakan pakaian yang pantas.Alhasil, Prince dengan secepat kilat mengenakan kaus serta celana panjang apapun yang ia raih lebih dulu. Setelah itu, barulah Prince pergi membawa sang istri yang sudah tidak sadarkan diri.Mendengar suara keributan, Leon segera turun dari kamarnya dan begitu terkejut ketika melihat sang mommy sudah digandong oleh daddy-nya dalam keadaan tak sadarkan diri. Beruntung saat itu Ayunda datang dan segera membawa sang cucu ke rumah sakit di mana Niana dilarikan. "Nenek, ada apa dengan mommy?" tanya Leon dengan wajah yang hampir menangis. Anak itu paling tidak bisa melihat orang-orang tersayangnya jatuh sakit. Terutama Nia

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 114

    Waktu terasa berjalan begitu cepat dilalui, rasanya baru kemarin Leon dilahirkan dengan tubuhnya yang begitu mungil. Saat ini, anak tampan itu sudah memasuki sekolah dasar yang Prince pilihkan khusus untuk anak-anak tertentu saja. Seleksi sekolah yang Prince lakukan begitu ketat dan sulit. Bahkan dua tahun sebelum Leon masuk sekolah, Prince sudah sibuk mencari info sekolah terbaik di kotanya. Saat ini, Leon si anak patuh sedang menikmati sarapan bersama daddy dan mommy-nya. Anak itu begitu menikmati makanan yang dibuat oleh sang mommy. Katanya, wanita itu memasak dengan campuran bumbu cinta sehingga menghasilkan cita rasa yang begitu nikmat.Tiba-tiba saja, Leon tersentak kaget ketika mengingat sesuatu. Anak itu bahkan sampai menjatuhkan sendoknya di atas piring sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring."Ada apa, Nak?" tanya Niana yang ikut terkejut mendengar dentingan sendok dan piring yang cukup nyaring.Leon menatap takut-takut sang mommy, ia benar-benar lupa akan pekerjaan r

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 113

    Sore harinya, mereka menikmati sunset bersama di tepi pantai. Dengan beralaskan karpet tebal dan luas, mereka bisa dengan leluasa duduk ataupun berbaring di sana.Jordan menggunakan kedua paha sang istri sebagai bantalan, perutnya sendiri saat ini sudah menjadi singgasana sang anak yang sedang menikmati camilannya. Meskipun Arga sudah jauh lebih berat, Jordan tetap bisa bersabar diri menahan bobot anaknya yang cukup membuat perutnya sesak."Turun, Nak. Papi kamu bisa mati jika perutnya terus diduduki seperti itu," ujar Niana yang segera mengangkat tubuh berisi balita itu dan memindahkannya pada permukaan karpet yang lebih aman. Jordan pun akhirnya bisa bernapas dengan lega tanpa menahan sesak ulah anaknya."Padahal aku baik-baik saja selama Arga dalam perutku," cibir Lyly membuat Niana secara spontan menggeplak lengan atas wanita itu. Lyly sontak mengaduh sakit meskipun geplakan yang Niana berikan tidak terlalu sakit dan cenderung main-main."Bedakan bobot saat Arga di dalam kandungan

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 112

    Puluhan jam mereka habiskan di perjalanan, kini saatnya untuk menikmati pemandangan indah yang disuguhkan oleh pulau milik Prince ini. Semua tertata dengan begitu rapi dan asri, Prince juga membangun sebuah Vila berukuran cukup besar dengan fasilitas yang fantastis untuk keluarganya. Di sana ada sekitar 3 penjaga dan pengurus vila, serta 5 orang yang menjaga pulau karena ukurannya sendiri cukup dijaga oleh 5 orang mereka. Satu pulau itu hanya di huni oleh 8 orang yang tinggal bersama di dalam paviliun khusus. Mereka semua laki-laki sehingga Prince tidak khawatir meninggalkan mereka berdelapan di pulau pribadinya. Seminggu sekali mereka kembali ke daratan untuk mengambil persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ini, orang-orang yang Prince bawa sedang merapikan barang-barang bawaan mereka di kamarnya masing-masing. "Apakah kamu menyukai pulau ini?" tanya Prince pada sang istri yang sedang sibuk memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari. Niana menghentikan gerakannya, wanita

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 111

    Hari cuti bersama telah tiba, Prince sepakat untuk mengajak keluarganya berlibur pada salah satu pulau pribadi miliknya di perairan Catania, Italia yang ia beli sekitar 3 bulan yang lalu.Tak hanya mengajak Niana, Ayunda dan Leon, Prince juga membawa keluarga kecil Jordan serta para baby sitter para bayi. Setidaknya, mereka bisa berlibur lebih tenang jika membawa pengasuh para anak mereka.Saat ini rombongan konglomerat itu sudah berada di pesawat pribadi yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Tak ketinggalan, Prince selalu menyediakan dokter karena takut keluarganya tiba-tiba jatuh sakit atau apalah itu yang membutuhkan tenaga medis."Priamu itu terlalu kaya, Niana. Hanya untuk berlibur selama satu minggu saja harus membeli pulau pribadi, menggunakan pesawat pribadi, dan dokter pribadi. Kepalaku tidak akan sanggup menghitung berapa banyak uang yang Prince keluarkan," ujar Lyly pada Niana yang sedang menimang anaknya. Niana mengendikkan bahunya, ia juga tidak tahu mengapa Pr

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 110

    Prince pulang dengan membawa buah tangan berupa sebouqet mawar berukuran cukup besar. Sudah satu bulan terakhir ia tidak membawakan bunga untuk istri tercintanya. "Akhirnya kamu ingat kembali untuk membawakan aku bunga," ujar Niana setelah menerima pemberian sang suami. Wanita itu menghirup dalam-dalam aroma mawar yang begitu harum, setelah hamil ia kembali memfavoritkan bunga mawar.Prince memeluk Niana dari belakang ketika wanita itu masih asyik menghirup aroma mawar. Kini ia juga sedang menghirup, menghirup aroma tubuh sang istri.Niana membiarkan apa yang pria itu lakukan, tak jarang ia mendapat serangan mendadak sewaktu Prince pulang bekerja untuk menghilangkan rasa lelah pria itu. Ia senang-senang saja melakukannya.Niana tersentak kaget ketika tubuhnya dibalik secara mendadak oleh Prince sehingga saat ini posisinya berhadapan dengan pria itu. Tanpa basa-basi lagi Prince segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri. Niana menyambut dengan senang hati, segera ia taruh bou

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 109

    Tak terasa, usia Leon kini genap 6 bulan, bayi itu semakin pintar dan menggemaskan membuat semua orang berebut ingin bermain dengannya. Ocehan Leon selalu menjadi suara termerdu yang selalu ingin didengar, apalagi gelak tawanya membuat candu semua orang.Prince dan Niana sudah menyiapkan kamar Leon yang masih terhubung dengan kamar keduanya. Mereka sudah melakukan sleep training pada Leon sejak umur 4 bulan. Saat ini, Leon sudah pandai tidur sendiri tanpa menangis ketika bangun di malam hari.Meskipun, awalnya Niana tidak tega melihat anaknya menangis sendiri di malam hari. Wanita itu bahkan sampai ikut menangis dan menunggu sang anak di depan pintu seraya memantaunya melalui kamera yang langsung tersambung pada ponselnya. Prince juga berhasil memberikan pemahaman pada sang istri jika sleep training sangat penting dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi Leon maupun mereka berdua.Kini, Niana tengah bersiap mengajak sang anak untuk mengantarkan makan siang milik Prince. Lyly pu

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 108

    Berhubung dia libur di hari kerja dan cukup dadakan, akhirnya Prince memilih untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bermunculan pada surel miliknya di mansion. Ruang kerja Prince sendiri sudah tampak ramai oleh Leon serta Niana yang sedang bermain, sesekali pria itu ikut menimpali obrolan ringan Niana dengan anaknya."Daddy, apakah Daddy tidak ingin sapi panggang? Leon sangat ingin sapi panggang, Daddy," ujar Niana dengan suara yang ia buat seperti anak kecil seolah Leon-lah yang sedang membujuk Prince untuk membeli sapi panggang.Prince terkekeh pelan di sela-sela aktivitasnya dalam mengerjakan beberapa pekerjaan karena tingkah sang istri. Ia melepas sejenak kacamata yang ia gunakan dan beralih menatap sang anak."Benarkah, Leon? Bagaimana kamu bisa menikmati sapi panggang sedangkan gigi saja kamu tidak punya?" tanya Prince yang hanya dibalas tatapan bingung oleh anaknya. Bayi itu tidak paham dengan percakapan mommy serta daddy-nya."Tentu saja dengan cara meminum ASI mommy, Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 107

    Baru beberapa jam memejamkan mata, Niana kembali dibangunkan oleh suara tangisan sang anak yang menggema. Ia pun segera bangkit dan mengenakan pakaian seadanya. Setelah itu, ia berlari secepat kilat menuju sumber suara tanpa peduli pada pangkal paha yang masih terasa sedikit ngilu.Tampak Leon yang tidak mau tenang dalam pelukan neneknya, hal itu membuat Niana merasa bersalah karena telah membuat Ayunda kesulitan. "Ke mari anakku, rindu Mommy ya, Nak?" Niana segera menimang sang anak tanpa berhenti bersuara karena anaknya sudah mengenali suara sang mommy. "Ajak dia bertemu daddy-nya juga, dia merindukan kedua orang tuanya," ujar Ayunda membuat Niana segera bangkit dan segera memasuki kamarnya kembali. Tampak di sana Prince yang perlahan-lahan membuka matanya ketika mendengar suara sang anak."Ada apa dengan Leon, Sayang?" tanya Prince seraya beralih duduk, ia segera menyiapkan bantal untuk menjadi sandaran Niana yang hendak duduk di sebelahnya. "Leon merindukan kita berdua kata Ibu

DMCA.com Protection Status