"Cepat selesaikan makanmu, sebentar lagi aku harus sudah kembali ke kantor!" seru Leia sambil melirik jam tangannya.
"Aku sudah selesai, ada yang mau kamu bungkus?" tanya Guzmán,"Tidak, kalau begitu aku ke toilet sebentar ya!"Setelah mengatakan itu, tanpa menunggu jawaban dari Guzman, Leia bergegas ke arah toilet. Tapi baru saja ia masuk ketika seseorang juga ikut masuk, dan langsung mengunci pintu toilet itu,"Leuis!! Sedang apa kamu di sini? Dan kenapa mengunci pintunya?!" cecar Leia, ia melangkah mundur saat Leuis berusaha menutup jarak di antara mereka,"Pria sederhana? Kamu menginginkan pria yang sederhana? Apa itu Guzmán?" tanyanya dengan sorot mata yang dingin, lalu mengungkung Leia di antara kedua tangannya saat tidak ada space lagi untuk wanita itu bergerak,"Apa kamu menguping pembicaraan kami? Sejak kapan kamu mulai mencampuri urusan orang lain?""Orang lain? Kamu adikku, tentu saja aku akan mengkhawatirkanmGuzmán yang melihat Leia berderap ke arahnya seperti tengah dikejar hantu itu langsung berdiri dan menghampirinya, ada jejak air mata di pipi seputih porselen itu, ia meletakkan kedua tangannhya di pundak Leia,"Kamu kenapa? Apa ada yang mengganggumu?" tanyanya.Leia berpaling ke arah belakangnya sebelum menarik Guzmán keluar dari restoran itu, "Kita pergi sekarang!""Leia, ada apa? Kalau ada pria yang mengganggumu biar aku yang memberinya pelajaran!""Di mana kamu memarkir mobilmu tadi?!" desak Leia.Sekarang, gantian Guzmán yang menarik Leia ke arah mobilnya. Ia tahu ada yang tidak beres dengan Leia, melihat bibirnya yang terlihat bengkak pasti seseorang telah memaksakan c1uman pada wanita cantik itu,"Mau ke mana kita sekarang? Kembali ke kantor?" tanyanya saat sekian lama mobilnya melaju tanpa arah yang jelas, sementara Leia hanya merenung sambil melihat ke arah luar jendela. "Terserah, yang pasti aku tidak mau kem
"Kenapa kamu meminta semua anak buahmu untuk ke hotel terlebih dahulu?" tanya mommy Aliana pada daddy Elrick saat mereka sedang menyusuri salah satu jalan terindah di dunia Champs Elysees, yang memiliki nama lengkap Avenues des Champs Elysees, yang merupakan tujuan wisata kota ini dan wajib dikunjungi oleh para wisatawan."Aku ingin napak tilas berdua saja denganmu di kota ini, My Luv ... " jawab daddy Elrick sambil menepuk lembut punggung tangan mommy Aliana yang melingkari lengannya itu."Itukah yang menjadi alasanmu untuk tidak membiarkan anak-anak menjemput kita di bandara?""Ya, dan lagi kita bukan anak kecil yang harus dijemput tiap kali kita mendatangi kota ini, My Luv."Mommy Aliana mendengus pelan, "Kamu dan harga dirimu yang masih saja terlalu tinggi itu ... Memangnya apa salahnya kita memerlukan bantuan dari anak-anak kita itu? Mereka pasti senang kalau merasa kita membutuhkan mereka, dan melibatkan mereka dalam hal apapun."D
"Kamu tidak apa-apa tidak kembali lagi ke kantor?" tanya Leia sambil menjilat es krimnya."Tidak masalah. Paling besok Leuis sedikit marah padaku, tapi pria sepertinya tidak akan bisa berlama-lama dalam kemarahannya. Sebentar saja dia akan kembali menegurku," jawab Guzmán sambil terkekeh pelan.Tiga jam mereka duduk di salah satu kafe yang berada di Taman Tuileries ini, membicarakan hal apapun yang membuat mereka lupa akan waktu, dan juga membuat Leia melupakan kekesalannya pada Leuis.Selama itu pula Guzmán hanya meninggalkannya satu kali hanya untuk membelikan es krim ini untuknya, yang harus Leia akui rasanya masih jauh lebih lezat dan lembut di tempat yang Leuis ajak dulu, di hari saat ia kesal karena daddy Elrick memblokir semua kartunya.Berkali-kali Leia mendapati dirinya yang ingin sekali kembali ke tempat itu dan kembali menikmati setiap scoop es krimnya yang super lezat dengan rasa yang juga unik itu. Hanya saja ia tidak tahu n
"Aletta! Jadi kamu yang menolong Mommyku?" tanya Leia sambil menyeringai lebar. "Lohh, kalian sudah saling kenal?" Mommy Aliana terlihat bingung. "Ya, Mom. Aletta ini adalah satu-satunya teman aku di kantor," jawab Leia. "Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, tolong kamu bujuk Aletta untuk mau ikut makan malam dengan keluarga kita!" "Serius, Mom? Aletta boleh ikut?" "Ya, kalau memang Aletta bersedia." "Kamu tahu sendiri kan bagaimana kehidupanku? Aku tidak bisa ikut Leia, maaf Tante, Om," jelas Aletta. Ia harus menjaga adik-adiknya di Panti, dan membantu mereka mengerjakan tugas mereka. "Aletta please, kali ini saja kamu ikut makan malam nanti demi aku,. "Tapi, aku tidak memiliki gaun yang bagus, aku pasti akan mempermalukan kalian," desah Aletta. Pakaian terbaiknya hanyalah pakain
Dan saat tangan pria itu mencengkram bahunya, refleks tangan kanan Aletta balas mencengkeram bagian atas tubuh pria itu dengan kuat, sementara tangan kirinya mencengkeram lengannya. Dan dengan kekuatan penuh ia mengangkat tubuh pria itu, memutar tubuhnya sendiri lalu membanting pria itu melewati bahunya, hingga tergelatak di lantai, "Beraninya kau membantingku! Apa kau tidak tahu siapa aku?" raung pria itu dengan kedua mata yang membulat karena amarahnya. "Tahu, manusia kan?" jawab Aletta sambil menaikkan dagunya dengan gaya menantang. Dalam sekejap pria itu sudah berdiri menjulang di depan Aletta, ia tidak menyangka kalau ternyata pria itu teramat sangat tinggi, kemungkinan di atas seratus sembilan puluh centimeter. Dan ia berhasil menjatuhkannya tadi? 'Wah! sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa,' pujinya pada diri sendiri. Pria itu maju selangkah dan Aletta menguatkan dirinya untuk
Untuk kedua kalinya di minggu ini Leia kembali makan di restoran mewah itu, restoran yang menjadi trending topik karena seorang super model kedapatan makan malam romantis bersama dengan kekasih barunya, Leuis.Saat ini, Leia dan Aletta duduk tepat di seberang Leuis dan Aurora, yang diapit oleh sepupu-sepupu mereka, sementara mommy Aliana dan daddy Elrick duduk di sebelah kanan Leia, berhadapan langsung dengan Leon dan Axel.Leuis nyaris tersedak makanannya saat daddy Elrick mengatakan, "Daddymu akan segera ke kota ini untuk menanyakan perihal hubunganmu dengan Leuis, Aurora.""Ada apa denganmu?" Daddy Elrick mengalihkan perhatiannya dari Aurora ke Leuis yang masih terus batuk, ia menerima segelas air pemberian Aurora dan langsung menegak habis dengan sekali teguk, "Maaf ... " hanya itu yang keluar dari mulut Leuis saat ia sudah bisa mengeluarkan suaranya meski dengan sedikit serak. Ia melirik sekilas Leia yang tidak mengalihkan sedikitpun pandang
"Maaf, minggu ini aku ada acara lain dengan Aletta," ujar Leia membuat semua mata beralih ke arahnya dan juga Aletta."Acara apa, Leia? Apa lebih penting dari melihat penampilan sepupumu?" tanya daddy Elrick."Bukan seperti itu, Dad. Tapi aku sudah terlebih dahulu janji dengan suster Mary dan anak-anak panti tempat Aletta tinggal. Bukankah Daddy sendiri yang berkali-kali menasehatiku untuk jangan pernah mengingkari janjiku, untuk selalu menepati apapun janjiku pada seseorang," jawab Leia.Mommy Aliana memajukan sedikit badannya agar bisa melihat Aletta yang terhalang Leia, "Memangnya kamu tinggal di panti, Aletta?" tanyanya."Iya, Tan. Dan minggu ini memang ada acara di sana untuk menghibur anak-anak panti," jawab Aletta dengan sopan."Acaranya hanya satu hari saja kan?" kali ini mommy Aliana bertanya pada Leia,"Ya, Mom." jawab Leia."Kalau begitu kamu bisa mendatangi fashion week di hari berikutnya. Acara itu berlangsu
"Apa? Me ... Menjodohkannya dengan Leia?" tanya Leuis. Seumur hidupnya tidak pernah sekalipun ia tergagap. Tapi mendengar permintaan daddy Elrick tadi membuatnya seolah ia tidak bisa berkata-kata lagi. "Kenapa? Apa kamu merasa pria bernama Guzmân ini tidak layak untuk Leia kita?" "Bukan seperti itu, Dad. Hanya saja, apa Leia akan setuju." "Aku setuju ... " celetuk Leia. Ia menghapus air matanya sebelum menjauhkan diri dari pelukan mommy Aliana dan menatap penuh wajah daddy Elrick, "Setelah Daddy melihat dan menilai Jean nanti, lalu merasa pria itu baik untukku, maka aku akan setuju, Dad. Aku percaya pada kemampuan Daddy dan juga Mommy dalam menilai seseorang. Aku tidak mau lagi dimanfaatkan para pria," lanjutnya. "Kau dengar sendiri, Leuis? Leia setuju. Kalau begitu besok segera pertemukan pria itu dengan Daddy!" seru daddy Elrick. Leuis tidak ada pilihan lain lagi selain mengangguk,
Venesia sudah terlalu mainstream, terlalu banyak dikunjungi wisatawan karena kota itu merupakan salah satu destinasi terpopuler turis mancanegara. Jadi meski hari sudah malam, kawasan itu tetaplah terlihat ramai. Leuis merangkul pinggang Leia saat mereka dalam perjalanan kembali ke Apartment. Mereka lebih memilih jalan kaki mengingat perut Leia yang masih terasa mual. Meski jaraknya lumayan jauh, tapi tidak akan terasa dengan pemandangan kota itu yang terlihat cantik di malam hari. Bangunan tuanya terlihat lebih mewah dan elegan, dengan cahaya lampu yang terpantul ke kanalnya. "Sepertinya kita tidak akan bisa mengubah keputusan Daddy. Suka atau tidak Daddy pasti akan tetap menikahkan kita," ujar Leuis, ia menarik Leia merapat ke arahnya saat beberapa anak muda yang baru saja keluar dari sebuah bar, melangkah sempoyongan dari arah berlawanan. "Kamu hangat sekali ... " desah Leia saat berada di pelukan Leuis. Meski
"Daddy dan Om Keanu memang sudah meminta semua media untuk menarik turun berita itu, juga menghapus semua foto-foto kalian. Tidak adalagi c1uman viral kalian yang menjadi trending topik itu. Meski begitu, Daddy yakin ada beberapa kolega Daddy yang sudah melihat beritanya, yang pasti telah mengenali kalian berdua. Jadi tidak ada pilihan lain lagi, mau tidak mau, setuju tidak setuju, kalian berdua harus segera menikah!" tegas daddy Elrick, membuat semua yang ada di dalam ruangan itu tercengang."Menikah bukan sebuah permainan, Dad... Kami tidak bisa menikah begitu saja tanpa adanya perasaan cinta di antara kami. Yang menikah atas nama cintapun banyak yang berpisah, apalagi kami yang tidak saling mencintai, Aku tidak akan menikahi Leia!" tegas Leuis."Aku juga masih kuliah, aku belum mau menikah, Dad ... " rengek Leia."Daddy sudah tegaskan tadi, mau tidak mau, setuju tidak setuju, kalian harus menikah! Daddy tidak mau mendengar bantahan lagi dari mulut kalia
"Kalau kau sering memanfaatkan wanita, bukan berarti aku juga akan seperti itu!" geram Leuis, ia menghapus darah di sudut bibirnya."Tidak memanfaatkan apa? Leia mengenakan kemejamu, dan kau memegang pakaian pribadinya, belum lagi dadamu yang telanjang, apalagi yang kalian lakukan selain melakukan itu?!""Leon cukup!" suara dalam daddy Elrick menyentak mereka semua, hingga secara bersamaan mereka berpaling ke arah pintu, dimana daddy Elrick dan daddy Keanu berdiri.Leuis mengerang pelan, sudah pasti mereka juga akan berpikir kalau ia dan Leia telah melakukan itu. Siapa yang tidak akan berpikiran seperti itu ketika melihat kondisinya dan juga Leia saat ini."Duduk kalian semua!" seru daddy Elrick tajam.Tidak ada satupun dari mereka yang bisa membantahnya, jadi satu persatu mencari posisi duduknya sendiri. Hotel itu bukanlah hotel mewah berbintang lima, tapi hanya hotel biasa yang tidak terlalu besar, hingga terasa pengap dengan kehadiran
Setelah memasuki kamar hotel yang telah Leuis pesan, Leia segera menghambur ke arah kamar mandi dan mengeluarkan isi perutnya. Seharian ini ia menaiki water taxi, ditambah lagi gondola, membuat perutnya itu terasa diaduk-aduk."Perlu bantuanku?" tanya Leuis dari balik pintu."Tidak, terima kasih ... " jawab Leia dengan suara parau sebelum kembali muntah.Di balik pintu, Leuis sangat mengkhawatirkan wanita itu. Ia belum bisa tenang sebelum melihat Leia keluar dari kamar mandi tanpa kekurangan suatu apapun, karena sudah setengah jam lebih Leia di dalam, hingga ia kembali mengetuk pintu itu lagi,"Leia, boleh aku masuk?" tanyanya.Tidak adanya jawaban dari Leia membuat Leuis bertambah khawatir. Dengan cepat ia membuka pintu dan nampak Leia yang tengah terduduk lemas di lantai, Leuis segera menghampirinya,"Separah itukah? Mau ke dokter?" tanyanya sambil mengelap keringat di kening Leia."Aku mual sekali ... " erang Leia, "
Hingga akhirnya Leuis menunduk dan menempelkan bibirnya ke bibir Leia dengan lembut, takut wanita itu akan menolak dan mendorongnya. Tapi alih-alih mendorong Leuis, Leia malah melingkarkan lengannya di leher Leuis, sebelum akhirnya membuka bibirnya untuk membiarkan Leuis menguasai mulutnya itu.Tepat pada saat itu laju gondola berhenti, matahari mulai terbenam dan lonceng St. Mark Campanile berdentang kencang, sekencang detak jantung mereka berdua saat merasakan gejolak jiwa muda mereka yang begitu membara dengan gairah.Sementara dari jembatan satunya lagi, banyak wisatawan yang memotret mereka, sang gondolier juga mengabadikan momen romantis itu dengan ponselnya, hingga Leia pada akhirnya menyadari kalau gondola itu tidak bergerak.Ia membuka kedua matanya, lalu mendorong Leuis dan membersihkan bibirnya dengan lengannya,"kenapa kamu menciumku lagi?" tanyanya.Lalu metanya tertuju pada jembatan yang melengkung di atasnya. Jembatan yang terbu
Leuis segera berdiri, ia mencoba untuk menenangkan Leia, tapi Leia mendorongnya dengan sekuat tenaganya, "Jangan sentuh aku! Aku membencimu! Aku sungguh-sungguh membencimu!" geramnya sebelum lari keluar dari unitnya itu. "Leia!" Leuis menahan lengan Aletta yang berniat mengejar sahabatnya itu, "Tunggu di sini, biar aku saja!" serunya sebelum bergegas mengejar Leia dengan terlebih dahulu mengambil sepatu kets wanita itu. "Biarkan Leuis saja, dia yang paling bisa menenangkan Leia!" terdengar seruan Leon yang mungkin saja sedang mencegah Aletta untuk turut mengejar Leia. "Sial! Cepat juga larinya wanita itu!" geram Leuis, tatapannya tidak pernah lepas dari punggung Leia, hingga akhirnya ia bisa meraih lengan wanita itu, "Tunggu! Jangan pergi saat sedang marah seperti ini," cegahnya. "Lepaskan aku!" geram Leia sambil berusaha menarik lengannya, dan terus berontak saat
Keesokan harinya, saat Leia dan Aletta telah siap untuk berangkat ke lokasi proyek, Leuis memutuskan di detik-detik terakhir kalau para pria saja yang akan mengunjungi lokasi itu, mengingat letaknya di salah satu pulau yang belum terlalu ramai. Ia takut baik Leia maupun Aletta akan suntuk di pulau itu, karena masih terlihat kosong. Itu makanya mereka memulai proyek ini untuk menarik wisatawan ke pulau itu dan meramaikannya. Beruntung dari sekian banyaknya perusahaan raksasa yang mengikuti tender pembangunan itu, perusahaan Leuis lah yang keluar sebagai pemenangnya. "Selain itu, kasihan Aurora sendirian di Apartment ini," lanjut Leuis. Aahh ... Inilah masalah utamanya. Pria itu tidak mau meninggalkan kekasihnya sendirian. Juga tidak mau membuatnya kepanasan di pulau itu. Dan kenyataan itu membuat hati Leia benar-benar hancur. Lalu apa gunanya ia dan Aletta ikut ke kota ini? Untuk menemaninya bermesraan dengan
"Untung maps itu mengarahkanmu ke jalan yang tercepat, Aletta. Karena Jalan-jalan kecil menuju Rialto Bridge ini seperti labirin dengan berbagai cabang, yang jika salah arah kamu bisa saja sampai ke lorong yang makin mengecil yang ternyata mengarah ke jalan buntu," ujar Guzmán sesaat setelah berhasil menemukan Aletta. Ia yang mengarahkan Aletta menggunakan mapsnya menuju Rialto Bridge sebagai meeting point mereka. "Guzmán benar, Aletta. Sebenarnya tanpa maps pun banyak petunjuk jalan yang menunjukkan arah ke Jembatan Rialto. Tapi, kita tidak pernah tahu apakah arah tersebut adalah jalan yang tercepat atau justru membuat kita memutari labirin ‘toko’ ini," lanjut Leia. Mereka tengah melalui jalan sempit yang dipadati dengan pertokoan, baik yang menjual barang-barang branded internasional, maupun produk kerajinan dan oleh-oleh khas Venesia, untuk mencapai ke tengah Rialto Bridge itu. 'Bukan maps yang mengarahkanku ke jalur tercepat itu, tap
Tidak ada jalan besar di Venesia, hanya ada jalan kecil dan sempit. Gang yang hanya bisa dilewati oleh orang-orang bukan kendaraan. Satu-satunya alat transportasi di sana hanyalah gondola dan vaporetto, sejenis water bus atau taksi air sebagai transportasi publik. Meski bagunannya terlihat padat, tapi tetap terlihat bersih dan juga tertata rapi.Yang rencana awalnya mereka hanya ingin jalan bertiga saja, sekarang jadi berenam, karena Leuis yang lebih dulu memergoki mereka saat baru akan keluar dari unitnya.Mereka sudah menyebrangi beberapa kanal dan menelusuri sejumlah gang sempit, tapi Leia masih belum mau berhenti bahkan hanya untuk sekedar bersantai sejenak di kafe."Ini makanya aku tidak mau para pria ikut. Mereka akan rewel kalau diajak jalan!" sungut Leia saat Leuis memintanya untuk berhenti."Bukan aku, tapi Aurora sudah kelelahan, Leia," ralat Leuis.Leia beralih menatap Aurora, wajah wanita itu sudah memerah karena matahari, kul