Share

Bab 759

Author: Awan
“Aku ini teman kok, bukan musuh,” jawab Cecilia sambil menatap Louis dengan tenang.

Louis pun tertawa dan berkata, “Ada begitu banyak orang yang ingin menjadi temanku. Apa kamu layak?”

“Nilai saja sendiri apa aku layak atau nggak.” Cecilia meletakkan penjepitnya, lalu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan menekan beberapa tombol. Kemudian, ponsel Louis yang ada di atas meja bergetar sejenak.

Setelah itu, Cecilia meletakkan ponselnya dan lanjut memanggang daging dengan santai, seolah-olah tidak peduli pada masalah lainnya.

Louis menatap Cecilia, lalu melirik ponselnya. Pada akhirnya, dia mengambil ponselnya untuk melihat apa yang dikirim Cecilia.

“Data itu adalah hadiah pertama dariku. Kalau kita sudah jadi teman, aku masih punya hadiah yang lebih besar lagi untukmu,” ucap Cecilia sambil meletakkan daging yang sudah matang di piring Louis.

Louis membuka dokumen yang dikirim Cecilia. Dokumen itu berisi data tentang Yuna. Louis hanya membaca sekilas, tetapi dapat menilai bahwa informa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 760

    Bukankah gadis-gadis dari keluarga kaya biasanya selalu bersikap anggun dan terpelajar, atau mungkin manja dan keras kepala? Wanita di hadapan Louis ini memang tersenyum polos, tetapi malah mengucapkan kata-kata yang begitu berani. Louis yang sedang digoda pun tertawa. Ada banyak wanita yang ingin mendapatkannya, tetapi jarang ada yang begitu terus terang.“Kalau aku nggak salah ingat, kita sama sekali nggak saling kenal. Ini ... seharusnya juga pertemuan pertama kita, ‘kan? Kamu menginginkanku?” Louis juga mencondongkan tubuhnya, lalu menatap mata Cecilia dan bertanya, “Apa yang kamu inginkan dariku? Reputasi? Kedudukan? Atau ... cuma aku?”“Aku mau semuanya,” jawab Cecilia dengan suara manja.“Serakah juga kamu!” Louis merilekskan badannya lagi dan berkata, “Kamu kira kamu bisa mendapatkan begitu banyak hanya dengan sedikit informasi seperti ini?”“Hanya informasi itu tentu saja nggak cukup. Tapi, aku jamin ini adalah awal yang baik. Kalau kita jadian, kita bisa meraih banyak keuntu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 761

    Berhubung sudah memutuskan untuk mempertahankan anak ini, Yuna tentu saja harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Dia juga harus menanyakan apakah paparan bahan kimia dari lingkungan sebelumnya bisa memengaruhi kandungannya.Saat mengambil sampel urin dan melakukan USG, hati Yuna tiba-tiba menjadi sangat tenang. Dia sudah tidak segelisah beberapa hari yang lalu karena tahu Brandon menunggunya di luar. Setelah memutuskan untuk mempertahankan anak ini, Yuna bahkan merasa bahwa dirinya sudah menjadi seorang ibu. Dia juga mulai membiasakan diri untuk menerima peran ini.“Yuna.” Dokter memanggil nama Yuna, lalu mempersilakan Yuna dan Brandon untuk masuk ke ruangannya. Setelah mereka duduk, dia mengambil selembar laporan sambil mendorong kacamatanya dan berkata, “Kamu nggak hamil.”Yuna yang sudah mempersiapkan diri untuk mendengar berita kehamilannya pun mematung. “Apa?”“Menurut pemeriksaan USG, kamu nggak hamil,” jawab dokter itu sambil menyerahkan laporan pemeriksaan kepada Yuna.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 762

    Parfum ini dipromosikan secara besar-besaran di seluruh kota sehingga menjadi sangat terkenal. Iklannya juga tersebar di mana-mana. Saat menonton TV, berjalan di jalanan, dan bahkan hanya membuka media sosial, semua orang bisa melihat iklan parfum “Victory”. Jadi, sebelum resmi diluncurkan, parfum ini sudah menarik perhatian banyak orang.Di situs web Kusumo Group, layanan khusus untuk pre-order parfum ini sudah tersedia. Parfumnya pun langsung terjual habis dalam sehari. Saat melihat hasil ini, bukan hanya Edward sendiri, bahkan Daniel juga sangat senang. Mereka benar-benar puas terhadap laporan penjualan itu.“Pa, kamu sudah lihat, ‘kan? Baru sehari saja penjualannya sudah begitu banyak. Prospeknya pasti bagus banget!” Edward terlihat sangat sombong. Dia duduk di hadapan Daniel sambil menyilangkan kakinya, lalu melanjutkan, “Sudah kubilang dari awal kalau proyek ini pasti berhasil!”“Bagus! Bagus!” Daniel memujinya dengan gembira, lalu bertanya, “Gimana dengan produksi pabrik? Terkej

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 763

    Cecilia pulang dengan membawa banyak belanjaan. Saat dia masuk ke rumah, Tania juga kebetulan baru pulang. Suasana hatinya juga terlihat baik.“Hari ini menang lagi?” goda Cecilia.Tania melambaikan tangannya dan menjawab, “Cuma sedikit. Akhir-akhir ini, aku lumayan beruntung. Tapi kalau begini terus, teman-temanku sudah nggak mau main kartu bareng aku lagi. Hari ini saja, mereka sudah bilang nggak mau temani aku main lagi.”“Mana mungkin. Dulu, mereka juga sudah sering menang. Masa baru kalah beberapa kali saja sudah nggak tahan?” ujar Cecilia sambil tersenyum. Setelah meletakkan tas belanjaannya, dia mengeluarkan sebuah tas dan berkata, “Aku lihat model terbaru tas ini cocok sama Mama. Jadi, aku langsung membelinya.”“Aku nggak sering keluar kok, mana butuh.” Meskipun berkata begitu, Tania tetap merasa sangat gembira.“Kalau nggak terpakai ya pajang saja, cuma dilihat juga bisa buat senang kok!” Setelah mengesampingkan tas itu, Cecilia mengeluarkan sebuah botol kecil lagi dan berkata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 764

    Tania menggenggam tangan Cecilia dan hendak mengatakan sesuatu. Namun, tiba-tiba terdengar deru mesin mobil di luar rumah. Tania pun berkata dengan ekspresi muram, “Papamu sudah pulang.”Tidak lama setelah itu, Daniel berjalan masuk ke rumah dengan membawa sebuah tas belanja. Saat melihat Tania dan Cecilia yang sedang duduk di ruang tamu, dia tertegun sejenak.“Cecilia juga sudah pulang, ya.” Daniel berjalan ke arah mereka sambil berkata, “Bagus juga. Kebetulan ada yang mau kuberikan pada kalian.”“Apa itu?” Cecilia bertanya sambil tersenyum, lalu bangkit dan menerima tas belanja itu dari Daniel. Setelah membuka dan melihatnya, dia pun berseru, “Wah! Parfum, ya!”Saat melihat ekspresi Cecilia yang gembira, Daniel pun tersenyum dan menjawab, “Ini parfum pertama yang diluncurkan Kusumo Group dan sudah terjual habis, lho! Aku sengaja minta dua botol dari pabrik supaya kalian bisa pakai dulu!”Ekspresi Daniel yang bangga membuat Tania merasa sangat jengkel. Daniel senang bukan karena ini a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 765

    Di ruang baca, Daniel sedang memasukkan daun teh ke dalam cangkir. Air di dalam teko juga sedang dimasak.“Cecilia, kenapa akhir-akhir ini aku jarang ketemu kamu di perusahaan?” tanya Daniel sambil menaruh daun teh ke cangkir.Cecilia pun tertawa dan menjawab, “Pa, selama ini kamu juga jarang ketemu aku di perusahaan. Aku ada di kantor kok. Kenapa?”Mungkin karena sudah memulai topik yang canggung, Daniel pun menghentikan gerakannya sejenak. Kemudian, dia berdeham dan berkata, “Nggak kenapa-napa kok, cuma sekadar bertanya. Mungkin karena akhir-akhir ini terlalu sibuk, aku jadi kurang perhatiin. Oh iya, gimana pandanganmu terhadap proyek adikmu?” Setelah selesai menaruh daun teh ke cangkir, Daniel baru mendongak untuk menatap Cecilia.“Tentu saja harus didukung penuh! Lihat, aku juga sudah secara khusus membeli sebotol parfum untuk menunjukkan dukunganku!” jawab Cecilia sambil tersenyum. Ekspresinya terlihat tulus.Daniel menggeleng dan berkata, “Bukan itu maksudku. Maksudku, bagaimana

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 766

    Daniel juga tidak berencana untuk merekrut menantu dan sebagainya. Dia merasa berharap kepada menantu tetap saja seperti memberikan bisnis keluarga kepada orang luar. Jadi, dia hanya bisa menaruh harapan besar pada Edward. Dia berharap Edward bisa mencapai kesuksesan serta mewarisi asetnya.“Haih, kalau bisa bantu, aku pasti bantu. Tapi, Edward sangat kompetitif. Lagian, Papa juga harus mempertimbangkan harga dirinya. Kalau aku terlalu banyak menasihati atau ikut campur dalam masalahnya, dia bakal merasa aku mewaspadainya dan malah curiga padaku,” ujar Cecilia.Daniel memikirkannya sejenak, lalu merasa sepertinya ucapan Cecilia memang masuk akal. Dia pun berdesah dan berkata, “Ya sudah. Pokoknya masalah ini sudah hampir selesai. Di rapat eksekutif lusa, pujilah Edward di hadapan para pemegang saham lainnya. Pada hari itu, ada berita yang mau aku umumkan juga.”“Berita apa?” tanya Cecilia dengan penasaran.“Kamu bakal tahu nanti. Aku masih belum bisa terlalu memastikannya. Kalau sudah s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 767

    “Ada apa sama Yohanes?” tanya Cecilia sambil mengerutkan keningnya. Dia sangat tertarik tentang masalah ini. “Bukannya dia sudah hilang? Apa mungkin sudah ada kabar mengenainya?”Meskipun Cecilia agak memandang rendah Yohanes, bagaimanapun juga, Yohanes adalah putra kandung Beny. Para pemegang saham perusahaan masih sangat mengakuinya. Apalagi sebelum memberontak dan meninggalkan perusahaan, dia juga pernah bekerja di perusahaan dan membantu Beny menangani masalah perusahaan selama beberapa saat.Jika bukan karena Yohanes tidak berminat dalam berbisnis dan bersikeras mau mencari entah kayu apa, Cecilia mungkin tidak akan memiliki kesempatan untuk menjabat di perusahaan sama sekali. Jadi, Cecilia sedikit banyaknya juga merasa gelisah setelah mendengar bahwa ada kabar mengenai Yohanes.“Emm.” Ekspresi Tania terlihat agak serius. Dia mengangguk pelan, lalu menjawab, “Dengar-dengar, dia sudah mati.”“Sudah mati?” Berita ini terlalu mencengangkan. Untuk sesaat, Cecilia tidak bisa bereaksi d

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status