“Sekarang aku kasih amu kesempatan. Kalau kamu nggak mau ngomong sekarang, jangan harap akan ada kesempatan kedua!”Mendengar itu, Yuna perlahan berbalik menatap Fred dengan tatapan mata yang dingin. Dia masih tidak berbicara sedikit pun dan kembali membuang muka.“Aku penasaran. Sampai detik ini kamu sudah menerima kenyataan, atau kamu masih dengan lugunya berharap akan ada yang datang menolongmu? Sebenarnya kalau bukan karena tuntutan keadaan, aku akan sangat menghargaimu. Harus kuakui kamu ini orang yang sangat berbakat!”Masih tetap menghadap ke tembok, Yuna menarik napas dalam-dalam dan akhirnya menyahut ucapan Fred, “Aku juga penasaran. Ratumu itu benar-benar percaya sama kamu karena dia nggak tahu sifat aslimu, atau justru kamu yang nggak sadar kalau selama ini kamu cuma dimanfaatkan?”Wajah Fred yang semula dihiasi dengan senyum congkak seketika sirna, diganti dengan wajah yang serius, “Apa maksud kamu?”“Nggak ada, kok. Aku cuma merasa kamu pasti mengira diri kamu yang paling
“Oh? Nggak boleh menghina, tapi boleh membohongi dia, begitu? Tujuan sebenarnya kamu menjalankan eksperimen ini untuk dia atau untuk keuntungan kamu sendiri?”“Omong kosong!”“Cuma omong kosong atau aku berhasil membongkar rahasiamu, cuma kamu sendiri yang tahu. Ratu kalian itu dari awal cuma dibodohi saja olehmu!” ucap Yuna sambil memegang gelasnya dengan kuat hingga bentuknya berubah. Fred dan kawanannya tahu Yuna sangat mahir bela diri, karena itu untuk berjaga-jaga, mereka melakukan persiapan yang sangat matang. Gelas yang digunakan oleh Yuna terbuat oleh plastik, karena mereka takut Yuna akan melakukan sesuatu yang berbahaya apabila gelasnya terbuat dari beling.“Sayang sekali ratu kalian masih nggak tahu apa-apa. Dia percaya sama setiap omongan yang kamu ucapin ke dia.”“Yuna, ternyata kamu hebat juga dalam perang psikologis dan tahu gimana caranya membuat pihak lawan cerai berai. Tapi … sayangnya taktikmu itu keliru. Kamu sama sekali nggak tahu seberapa dalam kepercayaan Yang Mu
Setelah dua hari saling berinteraksi satu sama lain, cara Bella memandang Chermiko sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Bella mulai percaya padanya dan hubungan mereka kini kurang lebih sudah seperti teman.“Coba aku cek nadimu,” kata Chermiko.Bella mengulurkan tangannya dan Chermiko pun dengan serius memeriksa. Setiap kali pemeriksaan nadi adalah kesempatan bagi Chermiko untuk mengumpulkan pengalaman. Sekarang Chermiko sudah tidak seperti dulu lagi yang berpikir tidak perlu turun tangan sendiri hanya karena penyakit remeh. Sekarang baik itu penyakit yang parah atau tidak, dia akan selalu memeriksanya dengan teliti. Ini adalah tanggung jawab dan panggilannya sebagai seorang dokter.Melihat Chermiko yang begitu serius juga membuat Bella tanpa disadari teringat dengan momen ketika mereka pertama kali bertemu. Awalnya Bella curiga Chermiko hanya membual, kemudian Yuna juga datang yang mana menambah bukti kalau Chermiko memang dokter gadungan. Akan tetapi sikap Chermiko yang sedang b
“Nggak apa-apa, maksudku … kamu mau cari Kak Yuna?”Chermiko berpikir Bella mengkawatirkan Yuna, dia pun tersenyum dan berkata, “Nggak, aku nggak tahu sekarang dia ada di mana. Tapi dia punya urusannya sendiri, dan aku juga punya tugasku sendiri di sini. Bicara soal ilmu kedokteran aku memang masih jauh di bawah dia, masih banyak hal yang perlu aku pelajari.”“Jadi … sekarang kamu mau pergi ke mana?”“Aku mau pulang ke tempat kakekku dulu untuk beres-beres, mungkin habis itu aku pergi ke Argana.”“Argana? Jauh banget.”“Iya, jaraknya dari sini memang lumayan jauh, tapi masih lebih dekat daripada harus ke luar negeri. Obat-obatan dan serangga beracun di sana lebih banyak, seharusnya aku bisa belajar banyak hal berguna di sana.”“Serangga beracun? Aku tahu di sana memang ada banyak serangga beracun, tapi apa nggak terlalu berbahaya?! kayaknya lebih baik jangan pergi ke sana, deh,” ucap Bella dengan nada khawatir.Andaikan percakapan ini terjadi di masa lalu, Chermiko pasti sudah kesal da
“Tapi sekarang kamu sudah nggak begitu lagi. Sekarang kamu jadi lebih percaya sama diri sendiri dan lebih bersemangat menjalani hidup. Kalaupun kau terkena virus, kamu masih tetap kuat. Itu sudah jauh lebih hebat dari kebanyakan orang!” ujar Chermiko memuji.“Serius?” Bella tersipu malu dan menutupi wajah dengan tangannya. Ini pertama kalinya dia mendapatkan pujian seperti itu. “Yang kamu bilang itu benar maksudnya aku?”“Ya jelaslah! Siapa lagi! Kamu sudah banyak banget berubah. Kamu yang sekarang benar-benar kelihatan percaya diri.”“Tapi aku kan jelek!” balas Bella sembari mengusap wajahnya yang masih terisi dengan lemak. “Kalaupun aku rajin kurusin badan, aku masih belum kurus-kurus banget. Aku masih nggak jauh beda dari yang dulu secara penampilan!”“Siapa bilang jelek!” sela Chermiko. “Lihat, tuh. Baru saja tadi aku puji kamu percaya diri, sekarang malah langsung minder lagi! Kamu nggak jelek, kok. Kamu cantik!”“Kamu lagi menghiburku, ya?”“Nggak, aku cuma … merasa kamu nggak pe
“Iya, aku ngerti. Oh ya, ada kabar … tentang Kak Yuna?”Chermiko tersentak dan menggelengkan kepala. Melihat adanya tatapan kecewa dari sorot mata Bella, dia berkata, “Tapi Yuna cerdas, aku yakin dia pasti baik-baik saja! Kalau aku dapat kabar tentang dia, aku pasti akan langsung mengabari kamu.”“Oke, aku juga yakin Kak Yuna baik-baik saja!” tutur Bella tersenyum. Melihatnya tersenyum juga membuat Chermiko ikut tersenyum.Setelah percakapan mereka berakhir, Chermiko langsung pergi. Yang menghubungi tadi adalah Brandon, yang meminta dia untuk segera kembali ke rumahnya tanpa memberikan detail yang jelas. Brandon hanya berpesan kepada Chermiko untuk pergi secepatnya.Brandon sangat jarang menghubungi Chermiko secara langsung. Biasanya dia lebih sering melakukan kontak dengan Juan. Ada sekali Brandon menghubungi Chermiko langsung untuk bicara soal keadaan Bella. Lantas, apa kali ini lagi-lagi karena virus? Chermiko tidak banyak berpikir tentang itu karena tidak ada gunanya juga. Dia lang
Tempat itu tidak ada bedanya dengan neraka, bahkan lebih mengerikan lagi! Penyiksaan yang dia alami selama berhari-hari karena dijadikan bahan eksperimen, dan penderitaan tak hanya dari segi fisik tapi juga mental membuat Chermiko tak berani mengenang masa lalu yang kelam itu.“... lanjutkan saja!”“Lab itu pindah tempat dan sekarang berada di pusat penelitian vaksin. Aku yakin kamu juga pasti sudah tahu.”“Iya, terus kenapa? Kamu mau aku pergi ke sana? … nggak masalah.”“Tapi kamu harus tahu di sana sangat berbahaya. Kemungkinan masih ada banyak virus lain yang belum kita ketahui. Di luar itu … ada risiko terjadi infeksi akibat kebocoran virus.”Brandon sekali lagi menekankan betapa bahayanya tempat itu meskipun Chermiko juga sudah tahu akan hal tersebut.“Iya, aku tahu,” jawab Chermiko mengangguk.“Selain virus, mereka mungkin masih punya beberapa penjaga di sana yang militan. Aku pasti akan mengirimkan bala bantuan untukmu di sana, tapi tetap ada risikonya ….”“Aku harus ngapain di
“Pak Liman? Siapa itu?” tanya Chermiko.Mereka berdua hanya saling tatap-tatapan, tidak ada seorang pun yang berinisiatif mengulurkan tangan dan hanya menatap satu sama lain.“Pak Liman, seperti yang sudah kubilang. Sekarang kita lagi masa kritis. Chermiko ini bukan orang biasa, dia juga cucunya ….”Sebelum Brandon selesai berbicara, Liman mengangkat tangannya sebagai tanda kepada Brandon untuk berhenti. Kemudian, dia mengulurkan tangannya kepada Chermiko dengan hangat dan memperkenalkan diri, “Salam kenal. Namaku Liman, kepala Departemen X.”Chermiko yang semula waspada, mau menjabat tangan Liman setelah dia memperkenalkan dirinya. Setelah itu dia langsung menanyakan pertanyaan yang sudah pasti akan ditanyakan oleh setiap orang. “Departemen X?”“Betul, kami divisi rahasia pemerintahan yang nggak diketahui oleh orang awam, terkecuali situasi mendesak.”“Jadi, aku termasuk orang yang spesial?” tanya Chermiko seraya menunjuk diri sendiri. Dia baru pertama kalinya mendengar tentang depart
“Tapi sudah terlambat kalau terus menunggu sampai eksperimennya dimulai!” kata Shane seraya menggertakkan gigi.Dia tidak punya sisa waktu lagi untuk bertaruh. Kalau sampai ternyata eksperimennya keburu dimulai, betapa sakit hatinya Shane membayangkan tubuh Nathan yang masih kecil itu harus terbaring di atas meja operasi yang dingin dan dibedah seperti tikus percobaan. Dia tidak bisa menerima hal seperti itu terjadi. Dia tidak tega melihat anaknya yang masih kecil harus mengalami penderitaan yang sebegitu parahnya. Nathan tidak tahu apa-apa dan diculik begitu saja, terpisah dari ayahnya begitu lama. Dan sekarang, dia harus menghadapi semua ini. Bahkan … bahkan dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi.“Tapi kalau kamu ke sana sekarang, memangnya kamu bisa menolong Nathan?” Brandon bertanya.“Aku nggak peduli. Kalaupun aku harus mati, aku bakal tetap berusaha!”“Ya sudah, terserah kamu. Pergi sana!” Brandon tak lagi membujuk Shane. Dia memukul meja yang ada di depannya dan berseru kepada
Mau dipikir seperti apa pun, itu rasanya agak mustahil.“Aku juga berharap informasiku salah, tapi ….”Brandon tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi itu sudah menyiratkan intensi yang sangat jelas. Berhubung ini sudah menyangkut nasib Nathan, jika informasi yang dia dapat tidak bisa dipercaya, dia pun tidak akan memberitahukannya kepada Shane.“Jadi selama ini dia nggak mau membebaskan Nathan karena itu? Itu alasan kenapa selama ini aku nggak pernah berhasil menemukan dia. Jadi … mereka dari awal memang nggak ada niat untuk melepaskan Nathan, dan mereka menyandera dia dengan alasan membutuhkan investasi dana dariku, itu semua bohong?!”Rona wajah Shane di saat itu sudah pucat pasi. Suaranya pasti terdengar cukup datar, tetapi bisa terdengar bibirnya sedikit gemetar. Siapa pun yang menghadapi hal semacam ini pasti akan memberikan reaksi yang sama.Chermiko tidak tahu seperti apa rasanya memiliki seorang anak, tetpai dia dapat memahami perasaan Shane. Dia sendiri juga tidak keberatan di
“Ratu mau Fred jadi bahan percobaannya?” Chermiko bertanya, tetapi dia langsung membantah pertanyaan itu. “Nggak, itu mustahil! Aku dulu pernah ada di sana dan banyak tahu tentang R10. eksperimen ini nggak pernah diuji coba karena syarat dari penerimanya terlalu ketat.”Syaratnya adalah mendapatkan dua tubuh yang cocok, dan itu jelas bukan hal yang mudah untuk dicari. Sama seperti melakukan donor organ, tubuh pendonor dan penerima donor harus cocok baru bisa dilaksanakan. Hanya dengan syarat itu terpenuhi barulah tidak terjadi reaksi penolakan. Makanya, kalaupun Ratu punya niat untuk itu, dia harus mencarikan tubuh yang cocok dengan Fred.“Kamu kira nggak ada?” Brandon bertanya balik dan seketika membuat Chermiko dan Shane kaget. Chermiko dan Shane sama-sama dibuat bertanya-tanya, siapa orang yang akan menjadi wadah baru bagi jiwa Fred.“Dan orang yang bakal menampung jiwa Fred itu bukan orang asing. Fred sendiri yang cari,” kata Brandon. “Kalau dia nggak ketemu orang yang cocok, mana
“Sudah nggak ada lagi, itu saja. Dia bilang yang kita butuhkan sekarang cuma waktu. Sebenarnya nggak ada yang penting, sih. Mungkin dia takut karena masih diawasi. Takutnya ada orang yang mendengar percakapan, makanya dia nggak berani bilang banyak.”“Bukan. Informasi pa yang mau diasampaikan sudah semuanya dia kasih tahu ke kamu,” ucap Brandon.Chermiko, “Eh?”Shane, “Hah? Jadi yang Pak Juan mau sampaikan itu apa?”“Pak Juan bilang kita nggak bisa tangani, tapi ada orang lain yang bisa. Orang yang bisa itu maksudnya siapa?” tanya Brandon kepada mereka berdua. Tetapi baik Shane dan Chermiko di saat itu hanya bertukar pandang dan menggelengkan kepala.“Dan juga kenapa kita nggak bisa? Sebelumnya kita sudah tahu mereka ada di dalam kedutaan, terus kenapa tiba-tiba Pak Juan bilang ini di luar batas kemampuan kita?” tanya Brandon lagi.Kali ini Shane dan Chermiko lebih kompak lagi. Mereka berdua sama-sama menggelengkan kepala serentak tanpa perlu menatap satu sama lain.“Karena Pak Juan me
Chermiko datang dengan penuh tanda tanya dan pergi dengan penuh tanda tanya pula. Dia merasa belum mengatakan atau melakukan apa-apa selama dia bertemu dengan kakeknya tadi, dan langsung disuruh pulang begitu saja. Selama perjalanan, Chermiko berulang kali memikirkan apa yang tadi Juan katakan kepadanya, tetapi dia tidak mendapatkan jawabannya. Jadi apa maksud Juan sebenarnya?Begitu Chermiko sampai ke rumah, benar saja Brandon dan Shane sudah menunggunya. Mereka langsung datang menyambut dan bertanya, “Gimana? Mereka ngundang kamu ke sana untuk apa?”Bahkan mobil yang mengikuti Chermiko dari belakang juga sudah melakukan persiapan jaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang buruk padanya. Namun mereka bisa tenang setelah mendapat kabar kalau Chermiko sudah dalam perjalanan pulang. Namun di saaat yang sama mereka pun terheran-heran mengapa hanya Chermiko sendiri yang keluar.“Mereka mengancam kamu? Apa saja yang mereka bilang di sana?” tanya Shane. “Pasti Rainie, ‘kan? Kali ini apa lagi yan
“Kami semua panik setengah mati waktu dengar Kakek dibawa. Untung saja Kakek baik-baik saja!”“Omong kosong! Kalau kamu pani, kenapa baru sekarang kamu datang menolongku?” tanya Juan melotot.“Bukannya nggak mau nolong, tapi tempat ini nggak bisa main datang kapan pun aku mau. Lagi pula aku tahu sifat Kakek. Kalau Kakek sendiri yang mau ke sana, aku bujuk untuk pulang kayak apa juga Kakek nggak bakal mau pulang! Kakek sendiri yang mau datang ke sini untuk menolong Yuna, ‘kan?”Dengan tatapan mata setuju, Juan menatap Chermiko dan berkata padanya, “Iya, sih. Akhir-akhir ini kamu ada banyak kemajuan juga, ya. Kamu sudah bisa menganalisis keadaan dengan baik dan bisa mengerti sifatku seperti apa.”Chermiko terlihat tidak terlalu senang meski mendapat pujian dari kakeknya. Saat ini dia punya masalah yang lebih mendesak untuk dia sampaikan.“Kakek yang minta aku datang ke sini, ya?” tanyanya.“Ya, untung saja mereka kasih aku ketemu orang lain! Kalau Brandon, mereka pasti nggak akan setuju.
Chermio sudah berada di ruang tamu kedutaan dan melihat sekelilingnya. Dia curiga apakah tempat ini menyimpan suatu konspirasi, karena di antara yang lain, hanya dia sendiri yang mendapatan undangan secara tiba-tiba.Mereka bertiga kaget saat mendapat undangan tersebut. Tidak ada yang menyangka ternyata undangan itu ditujukan kepada Chermiko, dan tidak ada yang tahu apa maksud dari undangannya. Apalagi Chermiko juga yang paling asing dengan kedutaan dibanding Shane atau Brandon. Setelah melalui proses perundingan yang cukup laa, akhirnya mereka bertiga mencapai kesepakatan bersama, Chermiko harus pergi!Jika tidak pergi, bagaimana mereka bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan undangan ini juga dibuat secara resmi, jadi seharusnya tidak akan ada keanehan yang terjadi, atau surat ini tidak akan sampai ke tangan mereka. Maka itu Chermiko datang sesuai dengan waktu dan tempat undangan. Saat masuk dia juga diperiksa karena untuk masuk ke kedutaan tidak diizinkan membawa barang-barang ya
Saat Ross berniat untuk berlari keluar lagi, seketika Ricky datang membuka pintu dari luar.“Pangeran Ross.”“Ah! Kamu yang kasih perintah ke mereka untuk nggak kasih aku keluar dari kamar ini?”“Pangeran Ross jangan salah paham. Aku nggak punya wewenang untuk itu. Ini semua perintah langsung dari Yang Mulia.”“Aku nggak percaya! Mamaku saja sekarang lagi pingsan. Mana mungkin dia kasih perintah ke kamu untuk menahanku di sini. Kamu pikir aku nggak tahu kamu cuma menggunakan perintah untuk berbuat semena-mena di sini?! Kamu nggak ada bedanya sama Fred!”Seketika mendengar itu, terlihat ada sebersit ekspresi kesal di mata Ricky. Dia pun lalu berkata, “Pangeran Ross tolong jangan samakan aku dengan si pengkhianat itu.”Nada bicara Ricky dipenuhi dengan perasaan tidak puas. Bagi Ricky, Fred adalah pengkhianat yang bahkan namanya tidak layak untuk disebut. Ratu memberikan kepercayaan yang begitu besar kepadanya, menyerahkan tugas yang sangat penting, tetapi dengan keserakahanya, dia dengan
“Andaikan kamu nggak selamat. Menurut kamu apa yang bakal terjadi?” tanya Juan.“.…”Sebelum Ratu membuka mulut, Juan melanjutkan, “Apa dunia bakal kiamat? Nggak, nggak bakal! Nggak bakal terjadi apa-apa! Begitu kita mati, kita sudah nggak bisa apa-apa lagi, baik itu rakyatmu, anakmu, atau apa pun itu, semuanya sudah bukan urusan kita lagi! Kamu sudah nggak lagi mengatur dunia ini. Kamu bahkan sudah nggak perlu pusing lagi sama pemakamanmu.”“.…”“Hidup manusia paling cuma bertahan beberapa puluh tahun saja, apa menurut kamu itu kurang? Sebenarnya itu sudah lebih dari cukup selama setiap harinya kita jalani dengan penuh sukacita! Banyak banget orang yang hidupnya sampai di umur kita, jadi kenapa kamu malah mempersulit diri sendiri? Jadi saranku, kamu nggak perlu terlalu pusing terlalu banyak mikir, cukup jalani hari-hari dengan senang hati, itu lebih penting dari apa pun. Untuk apa kamu harus pusing sama urusan negara ataupun perdamaian dunia. Kamu serahkan saja ke generasi berikutnya!