Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love, dan follow aku yaa 🙏🤗🤗
Setelah lama menunggu akhirnya ada suara orang berjalan mendekati pintu."Ya sebentar, siapa ya" ucap nya di balik pintu.KreekeekkPintunya pun terbuka dan ternyata itu Sri. "Wa'alaikum salam. Maaf ibu siapa ya, dan ibu mau cari siapa?. Bapak sama ibu sedang pergi, ada yang bisa saya bantu?. Oh ya silahkan duduk bu" ucapnya mempersilah kan aku masuk dan duduk di kursi jelek itu. Ternyata dia belum tahu siapa aku. Bagus deh kalau gitu. Mumpung bapaknya lagi gak ada, aku labrak tuh perempuan."Duduk di kursi jelek itu, tidak usah makasih. Perkenalkan nama saya bu Rina, ibu tirinya Yadi. Saya datang kesini untuk ngelabrak kamu, jauhi Yadi atau kamu akan tahu akibat nya bila berurusan denganku dan saya tidak sudi punya menantu seperti kamu. Kamu tuh tidak pantas bersanding dengan anakku, anak pembantu dan bapak nya hutang nya banyak, gemar berjudi, hadeeuuhh mau taruh dimana mukaku. Sungguh memalukan. Kamu mau uang ini kan. Nih ambil uang untuk kamu jauhi anak saya, ingat itu" ucapku panjang lebar."Sudah selesai bicaranya, ibu Rina yang terhormat. Bukan aku yang minta dan menerima lamaran anak ibu. Tapi mas Yadi sendiri yang datang kesini untuk melamar. Itu bukan keinginan tapi bakti ku sama bapak dan ibu, lalu menerima lamaran mas Yadi. Ibu jangan menyalah kan dan saya tidak butuh uang ini, nih saya kembalikan uang ibu, kami memang orang miskin, tapi kami masih punya harga diri, tidak perlu belas kasihan dari ibu" "Halaaahh gak usah sok jual mahal kamu, pake ngomongin harga diri, memangnya harga diri kamu berapa?.Harus nya kamu tolak dia dong. Saya tahu orang seperti kamu cuma mau uang dan kamu tahukan kalau Yadi anak orang kaya?" "Cukup ya bu jangan hina aku dan keluarga kami lagi. Maaf bu, aku bukan perempuan seperti itu. Aku menerima mas Yadi sebagai bakti pada kedua orang tua""Alaahh jangan sok suci. Perempuan sepertimu tidak pantas jadi menantuku. Dasar benalu, bilang saja mau numpang hidup sama Yadi, biar keluargamu gak kekurangan kan, uang tinggal minta gak perlu capek - capek kerja. Kuli cuci gajinya berapa sih, kasihan ya Ningsih, nikah cuma buat tulang punggung seperti sapi perah dan untuk melunasi hutang bapakmu, buat makan aja pas - pas an apalagi buat bayar hutang, kasian ya""Stop!! Berhenti menghina keluarga kami. Ibu boleh menghina saya, tapi jangan bapak dan ibu. Bu Ningsih memang ibu tiri, beliau ibu yang baik, tulus menyayangi kami, malaikat pelindung yang menjaga kami setiap saat. Tanpa pamrih, tanpa meminta bayaran. Bukan ibu tiri yang matre, pengeretan, seperti bu Rina""Kurang ajar kamu" hampir menamparnya tapi Sri langsung menangkis tanganku."Lebih baik ibu pergi dari sini sekarang juga atau aku akan menyeret ibu keluar dari halaman rumah ku. Pergi!! Ayo pergi!! " teriaknya dan mengusirku. "Beraninya kamu mengusirku, dasar perempuan gak tahu diri, perempuan s**d*l perempuan j**a**g, awas kamu ya , akan ku balas nanti, liat aja, kamu akan menyesal Sri, s**t**n " ucap ku dan berlalu pergi dari rumahnya." S**l*n beraninya dia mengusir ku, memang dia siapa. Kamu belum tahu siapa aku Sri. Akan aku balas kamu" gumam ku dalam hati dan mengepal kan tangan.££££££££££££££££££££££££Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love dan follow aku yaa 🙏🤗Setelah sampai depan rumah. Ternyata anak - anak sudah menunggu ku di teras."Assalamu 'alaikum""Wa'alaikum salam pa" seru anak - anakku bebarengan."Kok di luar, ini udah malam. Mana mama?" Tanyaku."Mama belum pulang pa" sahut anak sulungku."Belum pulang jam segini?" gumamku dalam hati.Kemana pergi nya Lastri. Gak ngasih kabar gak apa. Mana ini udah malam, anak - anak sampai nunggu di luar. Ya Allah, kamu dimana Lastri."Nih papa beli martabak bangka kesukaan kalian" ucapku dan memberikan tiga kotak martabak sama anak sulungku Dani."Waahh, makasih ya pa" sahut Dini anakku yang kedua."Sama - sama sayang" ucapku sembari mengusap rambut putriku."Ya udah, yuk kita masuk" ajakku lalu menyuruh anak - anak masuk.
Sebelum membaca subscribe, tap love dan follow, cerita ku yaa 🙏😘Lastri langsung ngeluyur masuk kamar. Aku memperhatikan dia dari belakang, badan nya gendut, pendek, item. Ya lumayanlah gak cantik - cantik amat. Sekarang dia jadi rajin ke salon dan nge-gym. Katanya pengen nurunin berat badan. Sebelum nge-gym BB nya hampir 90 kg, gak kebayang kan besar nya, apalagi dia pendek.Dulu gadis nya langsing, setelah punya anak badan nya langsung melar, katanya karena efek KB. Sekarang sedikit berkurang sekitar 80 kg an. Ikut seneng juga sih, tapi kalau sudah begini kasihan anak - anak gak keurus, terlalu sibuk di luar.Aku gak pernah melarang Lastri untuk keluar, tapi inget waktu. Pergi pagi pulang nya malam, semua nya udah berubah. Tapi ya sudahlah terserah dia, lagian juga aku udah terpikat dengan wanita lain.Lusa aku akan kesana, ke rumah pak Imam. Untuk melamar Sri, putrinya. Aku takut keduluan yang lain. Polig
Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa 🙏😅Aku langsung turun dari mobil, dan menyuruh pak Imam masuk ke mobil."Maaf pak sudah menunggu lama, mari pak silahlan masuk" ujarku mempersilahkan pak Imam masuk ke mobil."Tidak pa - pa nak Yadi. Ya sudah yuk kita pergi"Setelah pak Imam masuk ke mobil, aku langsung melajukan mobil menuju restoran deket kantor ku."Terima kasih ya nak Yadi, sudah ajak bapak makan di restoran, pasti mahal harga semua makanannya" ucap pak Imam dan tersenyum"Santai aja pak, saya malah seneng ajak bapak makan di restoran. Malah saya kepengennya ajak keluarga bapak makan juga, tapi takutnya gak mau"****"Nah, sudah sampai di restoran, yuk pak kita turun""Baik nak" pak Imam mengangguk lalu mengikutiku masuk kedalam restoran.
Sebelum membaca jangan lupa klik subscribe dan follow cerita ku yaa. Agar aku makin semangat nulis nya. Agar kalian bisa mengikuti dan melihat cerita ku 🙏🤗"Assalamu 'alaikum bu ... ibu ... bapak pulang" panggilku pada Ningsih."Bapak dari mana saja, ibu nyariin bapak dari tadi tapi bapak gak ada di kamar. Bapak kemana aja sih?" cecar Ningsih bertanya padaku kemana saja aku pergi."Bapak tadi habis makan di restoran di traktir sama nak Yadi, nih bapak bawa makanan di beliin nak Yadi. Belinya di restoran loh bu, pasti ibu suka. Katanya buat ibu sama anak - anak" sahutku dan memberikan satu kantong plastik berisi makanan yang di belikan Yadi di restoran tadi."Waahh, nak Yadi baik sekali ya pak, pake di bungkusin makanan segala, mana beli nya di restoran lagi, pasti mahal. Kebetulan ibu belum masak, cuma ada nasi di meja makan, ibu tidak punya uang buat masak pak, beras tinggal sedikit. Hutang di w
Sebelum membaca jangan lupa klik follow dan subscribe cerita ku yaa. Agar kalian bisa up mengikuti dan tidak ketinggalan cerita ku selanjut nya 🙏😘"Ya bu silah kan"Setelah Ningsih ke belakang. Kami pun melanjutkan ngobrol nya."Nak Yadi kesini ada tujuan apa ? atau nak Yadi mau membicarakan perihal perjodohan yang kamu tanyakan di restoran kemaren, apa itu betul?""Betul pak, apa bapak sudah bicara dengan Sri?""Belum nak, sebentar ya bapak panggilkan Sri dulu, biar lebih jelas kalau ada Sri disini""Baiklah, terserah bapak saja""Sri ... Sri, sini nduk sebentar, bapak mau bicara" seruku memanggil Sri."Ada apa pak e" ucapnya dan muncul di balik gorden, tirai pembatas ruang tengah dan ruang tamu."Sini duduk di sebelah bapak, bapak mau bicara" ucapku.Akhirnya Sri menurut
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya yaa. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘🤗Pov Yadi"Assalamu 'alaikum""Wa'alailum salam. Kemana aja pa, jam segini baru pulang, katanya cuma sebentar kok ini lama?" tanya Lastri panjang lebar."Emmm, ya ma tadi pulang dari rumah temen papa, jalanan macet trus papa mampir ke masjid sholat dhohor dulu ma, takut keburu habis waktunya dan sekalian mampir isi bensin di SPBU, maaf ya ma udah nunggu lama""Oh gitu" ucapnya.Cuma gitu doang jawabannya. Aku pikir dia bakalan marah - marah. Huff untung gak di omelin. Tapi aku lihat dari mimik mukanya, sepertinya dia curiga dan seperti merencanakan sesuatu, ahh entah lah.Aku masuk kamar dulu memilih baju trus siap - siap pergi ajak anak - anak ke mall. Selesai mandi, ambil baju di lemari. Aku pake T-shirt kesuka
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘🤗Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku.Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain.Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame.Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku 🙏😘😊Bi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.BiJum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktuitu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku.Bib
Sebelum membaca jangan lupa klik rate, subscribe, dan follow akunku ya. Dan Ikuti terus ceritaku🙏😘☺Akhirnya selesai juga pekerjaan rumah. Baru selesai ngepel, Sri masuk membawa belanjaan. Ternyata benar Sri habis dari pasar."Assalamu 'alaikum, loh kok ibu gak kerja,?" Tanyanya padaku."Ibu masuk siang, Sri," jawabku."Oh _ oh ya bu, bapak udah bangun,?" Tanyaku."Udah, trus habis ngopi langsung pergi! Katanya adanya urusan." Jawabnya. Sambil membawa belanjaan, aku membantu Sri masak."Bu, aku udah putuskan, kalau aku menerima lamaran mas Yadi. Doa'in ya bu, semoga keputusanku gak salah." Ucapnya.Aku yang sedang memetik sayuran seketika berhenti."Kamu serius Sri? Ibu tahu kamu terpaksa menerima lamaran Yadi. Apa kamu yakin Sri,?" Tanyaku.Gak tega
Sebelum membaca jangan lupa klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku juga ya dan ikuti terus ceritaku 🙏😘🤗"Aku ke kamar dulu ya, ibu sama bapak lanjutkan makannya" ujar Sri.Aku tersenyum pada Sri dan mengangguk . Ibu tahu kamu sedih dan bimbang. Tahu sendirikan gimana bapak. Kalau sudah keinginannya tidak bisa di tolak. Semoga ada jalan buat kita ya nduk. Supaya tidak ada kesedihan lagi di matamu."Ya sudah kalau begitu, nanti ibu antar makanan ini ke kamarmu." Ujarku."Gak usah bu, nanti Sri ambil sendiri kalau Sri udah lapar" ucapnya."Heh, gak boleh nolak!!. Kecuali kalau kamu sudah menikah dan itu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi" kataku lalu tersenyum pada Sri."Terserah ibu saja" sahutnya lalu dia memelukku."Loh kok peluk ibu?, katanya mau ke kamar"
Sebelum membaca jangan lupa klik rate,tap love dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku 🙏🤗😘Setelah kamu menikah dengan Yadi. Ibu akan membuatmu mati secara perlahan seperti dulu ibu membunuh mas Wisnu, ayahnya Yadi. Ibu yang meracuninya dan sampai sekarang tidak ada yang tahu kalau ibu pembunuhnya. Karena semua barang bukti sudah di hapus dan membakarnya. Itu mudah buatku.Dulu aku ingin membunuh Yadi, tapi aku pikir nanti. Setelah menguras hartanya barulah aku akan membunuhnya. Karena dia ATM berjalan kami. Dia yang capek, aku dan Dewi yang menikmati hartanya. Hahahaha ....Dan sekarang akan ada tikus lagi, yaitu Sri. Semakin susah menguras hartanya. Satu menantu saja, aku sulit mengendalikannya, sekarang tambah lagi penghalang untuk menguras harta anak tiriku.*****Ini hari pertunangan Yadi. Aku harus berpura
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘😊Keesokan harinya aku bangun pukul 05.00 WIB, Lastri belum bangun, ya sudahlah. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar anak - anak. Membangunkan mereka, untuk melaksanakan sholat subuh.Anak - anak mengikutiku menuju mushola kecil yang ada di samping ruang keluarga. Aku memang membuat mushola kecil di dalam rumah untuk kami sholat jamaah bersama istri dan anak - anak. Sebelum itu kami ambil wudhu lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Lastri tidak ikut, katanya lagi datang bulan.Selesai sholat, aku mengajak anak - anak ke taman yang ada di halaman belakang rumah untuk joging. Rutinitas seperti biasa, olahraga pagi bersama ketiga anakku.Sementara bi Jum dan mba Surti di dapur sedang memasak untuk kami sarapan. Bi Jum sudah bangun dari pukul
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku 🙏😘😊Bi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.BiJum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktuitu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku.Bib
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘🤗Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku.Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain.Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame.Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak
Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya yaa. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘🤗Pov Yadi"Assalamu 'alaikum""Wa'alailum salam. Kemana aja pa, jam segini baru pulang, katanya cuma sebentar kok ini lama?" tanya Lastri panjang lebar."Emmm, ya ma tadi pulang dari rumah temen papa, jalanan macet trus papa mampir ke masjid sholat dhohor dulu ma, takut keburu habis waktunya dan sekalian mampir isi bensin di SPBU, maaf ya ma udah nunggu lama""Oh gitu" ucapnya.Cuma gitu doang jawabannya. Aku pikir dia bakalan marah - marah. Huff untung gak di omelin. Tapi aku lihat dari mimik mukanya, sepertinya dia curiga dan seperti merencanakan sesuatu, ahh entah lah.Aku masuk kamar dulu memilih baju trus siap - siap pergi ajak anak - anak ke mall. Selesai mandi, ambil baju di lemari. Aku pake T-shirt kesuka
Sebelum membaca jangan lupa klik follow dan subscribe cerita ku yaa. Agar kalian bisa up mengikuti dan tidak ketinggalan cerita ku selanjut nya 🙏😘"Ya bu silah kan"Setelah Ningsih ke belakang. Kami pun melanjutkan ngobrol nya."Nak Yadi kesini ada tujuan apa ? atau nak Yadi mau membicarakan perihal perjodohan yang kamu tanyakan di restoran kemaren, apa itu betul?""Betul pak, apa bapak sudah bicara dengan Sri?""Belum nak, sebentar ya bapak panggilkan Sri dulu, biar lebih jelas kalau ada Sri disini""Baiklah, terserah bapak saja""Sri ... Sri, sini nduk sebentar, bapak mau bicara" seruku memanggil Sri."Ada apa pak e" ucapnya dan muncul di balik gorden, tirai pembatas ruang tengah dan ruang tamu."Sini duduk di sebelah bapak, bapak mau bicara" ucapku.Akhirnya Sri menurut
Sebelum membaca jangan lupa klik subscribe dan follow cerita ku yaa. Agar aku makin semangat nulis nya. Agar kalian bisa mengikuti dan melihat cerita ku 🙏🤗"Assalamu 'alaikum bu ... ibu ... bapak pulang" panggilku pada Ningsih."Bapak dari mana saja, ibu nyariin bapak dari tadi tapi bapak gak ada di kamar. Bapak kemana aja sih?" cecar Ningsih bertanya padaku kemana saja aku pergi."Bapak tadi habis makan di restoran di traktir sama nak Yadi, nih bapak bawa makanan di beliin nak Yadi. Belinya di restoran loh bu, pasti ibu suka. Katanya buat ibu sama anak - anak" sahutku dan memberikan satu kantong plastik berisi makanan yang di belikan Yadi di restoran tadi."Waahh, nak Yadi baik sekali ya pak, pake di bungkusin makanan segala, mana beli nya di restoran lagi, pasti mahal. Kebetulan ibu belum masak, cuma ada nasi di meja makan, ibu tidak punya uang buat masak pak, beras tinggal sedikit. Hutang di w