Beranda / Pernikahan / Istri Kedua Untuk Suami / Bab 65 Sakit yang Menghujam

Share

Bab 65 Sakit yang Menghujam

Penulis: Cold_Writer
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-19 20:47:04

Allura baru saja mengantar suaminya ke depan rumah untuk berangkat kerja setelah menyiapkan serta menemaninya sarapan. Sebagai istri yang baik, dia memeluk serta mencium punggung tangan Rayan hingga membuat suaminya memberikan kecupan sayang di dahinya.

"Mas, berangkat dulu ya, Sayang?"

Allura mengangguk lalu melambaikan tangan saat mobil Rayan membawanya meninggalkan pekarangan rumah mereka.

Dengan wajah sendu, Allura memasuki rumah kembali. Lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang, tapi notifikasi yang ia lihat pertama kali adalah pesan dari Badai. Allura mengernyit, namun dia mencoba untuk membukanya. Terdapat banyak sekali permintaan maaf dari Badai yang mengatakan bahwa laki-laki itu tidak bermaksud apa pun dengan mengirimkan chat serta voice note. Semalam dia sedang mabuk hingga mengirim pesan tidak jelas. Yang membuat Allura tiba-tiba tersenyum adalah, penjelasan Badai yang mengatakan jika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 66 Sekeras Baja

    Setelah makan siang bersama, Allura mengajak Safiya untuk salat dzuhur di masjid yang tak jauh dari kafe. Karena Safiya memang belum sempat melakukan kewajibannya sebagai umat muslim itu, dia mengangguk setuju. Saat ini sepertinya dia memang butuh mengadu pada sang pemilik hati agar hatinya yang sedang dilema saat ini menemukan titik terang. Duduk bersimpuh di atas sajadah dengan mukena yang selalu dia bawa dalam tasnya, Safiya meminta pada pemilik hati agar bisa mengatakan kejujuran pada Allura. Meskipun semua ini terjadi atas permintaan wanita itu sendiri, namun, hati Safiya adalah miliknya. Jadi, dia yang sudah lancang jatuh hati pada Rayan merasa bersalah pada Allura. Seusai berdo'a, Safiya menoleh pada Allura yang juga sudah melakukan hal yang sama. Wanita itu bahkan menyeka air matanya lalu membalas tatapan Safiya. Sontak saja, Safiya bersimpuh di lutut Allura sambil menangis. Dia tak peduli jika jama'ah lain di ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 67 Semakin Memburuk

    Beberapa hari kemarin Allura menjalani hari yang cukup sulit. Saat berada di rumah sendirian dia merasakan kepalanya sering sakit, dan persediaan obatnya mulai menipis. Karena janji temu dengan dokter Albert ditetapkan hari ini, setelah Rayan pergi ke kantor, Allura bergegas mengganti pakaian rumahannya dengan dress bunga-bunga serta kerudung polos berwarna senada. Dia tahu jika pergi keluar rumah tanpa memberitahu suami adalah dosa, maka dia mengirimkan pesan pada Rayan bahwa dia akan pergi untuk membeli persediaan bulan ini untuk mengisi kulkas. Tentu saja Allura tak berbohong, karena niatnya memang seperti itu setelah pulang dari klinik dokter Albert nanti. Bergegas mengambil tas tangannya, Allura menaiki mobil taksi yang tadi ia pesan, dengan perlahan kendaraan itu membawanya meninggalkan perkarangan rumah lalu menembus jalanan yang lumayan ramai. Sepanjang perjalanan Allura berusaha untuk berkonsentrasi, dia menepis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 68 Dunia yang Berbeda 

    Menyadari kedekatannya dengan Badai yang tak seharusnya, Allura jadi sedikit murung dan tak seleluasa tadi. Setelah makan siang mereka selesai, dia pun jadi tak banyak bicara. Namun, saat Badai mengajaknya masuk ke ruangan gelap di mana tempat ia mencuci cetak hasil fotonya secara manual, Allura merasa kembali bersemangat. Dia seakan memasuki dunia baru, dunia yang berbeda dengan apa yang selama ini ia tahu. "Ini sangat menakjubkan, Badai," pujinya dengan mata berbinar. Badai memang tak bisa melihat itu karena kondisi ruangan yang minim penerangan, tapi dari suara Allura yang sangat bersemangat, dia tahu wanita yang berada di dekatnya saat ini merasa bahagia. "Mbak, ingin mencobanya?" tawar Badai sambil menunjukkan cara mencetak foto. Tentu saja, Allura langsung mengiakan dengan sangat riang. Karena pada dasarnya, Allura adalah wanita yang selalu penasaran akan banyak hal menarik. Seandainya dia tak harus berada di rumah demi ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 69 Belum Terbiasa

    Dalam perjalanan pulang, Allura jadi banyak bicara hingga membuat Badai tak henti tersenyum. Sungguh berbeda saat di studio setelah mereka makan siang bersama tadi. Sekarang, Allura seolah kembali nyaman berada di sampingnya. "Nanti saat bertemu wanita beruntung itu kau harus menunjukkan perhatianmu, Badai," katanya sambil menatap Badai dengan serius. "Perhatian? Contohnya?" tanya Badai sambil memutar setir mobil saat berada di belokan. "Cari tahu apa makanan favoritnya, lagu, hobi, dan film kesukaannya. Dan, oh,iya. Ajak dia nonton film, atau ke taman, jalan-jalan berdua. Dengan begitu dia pasti akan sadar dengan perasaanmu meskipun kau belum mengungkapkannya." Allura menjelaskan panjang lebar karena dulu saat Rayan mendekatinya, suaminya itu melakukan hal yang sama. "Begitu? Kapan-kapan akan aku coba," jawab Badai tak berminat sama sekali. Dia bahkan belum membalas tatapan Allura karena fokus pada jalanan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 70 Kecanggungan

    Rayan baru saja keluar dari kantor dan bergegas hendak pulang, tapi dia mendesah saat melihat ban mobilnya kempes. Rasanya saat pergi tadi kendaraan beroda empat miliknya itu baik-baik saja, kenapa tiba-tiba bisa kempes begitu. Baru saja dia mengambil ponsel hendak menghubungi bengkel langganannya, suara klakson mobil membuatnya menoleh. Safiya terlihat menurunkan kaca mobilnya yang melintas di depan Rayan. "Kenapa, Mas?" tanya Safiya yang melihat wajah bingung Rayan. "Ban mobilku kempes, sepertinya aku harus pulang naik taksi," jawab Rayan lesuh. "Taksi? Ah, itu pasti butuh waktu lumayan lama, Mas. Karena di jam pulang kerja begini di mana-mana akan macet. Bagaimana kalau Mas ikut mobilku saja? Sekalian aku memang ingin ke rumah Mas untuk bertemu Mbak Allura." Rayan mengernyit. "Bertemu Allura? Kenapa?" "Kami ada janji, Mas. Kata Mbak Allura langsung ke rumah saja. Jadi, karena kita satu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 71 Main Perasaan

    Berada berdua dengan Rayan dalam satu ruangan membuat tubuh Safiya seakan makin meriang. Meskipun dia sudah meminum obat yang diberikan Rayan, tetap saja, dia tak bisa baik-baik saja. Setelah menghabiskan teh buatan suami Allura itu, Safiya hendak pamit pulang. Namun, karena waktu sudah cukup malam, Rayan tak enak membiarkan Safiya pulang sendiri, maka tanpa basa-basi dia mengantarkan Safiya pulang. Awalnya tentu Safiya menolak, karena kasihan jika Rayan harus pulang naik taksi, tapi karena Rayan setengah memaksa Safiya jadi luluh juga. Saat sampai di depan rumahnya, Safiya menawarkan pada Rayan untuk masuk, mengingat sudah terlalu malam untuk bertamu, Rayan menolaknya halus. Dia menyarankan Safiya untuk segera istirahat saja agar tubuhnya besok lebih baik. Setelah itu Rayan langsung naik taksi untuk kembali ke rumahnya. Rumah yang sepi tanpa kehadiran dari istri tercintanya. Memasuki rumah kembali, Rayan bergegas membersihkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 72 Dia Berbohong

    Terbangun dalam keadaan lelah karena semalaman menangis, membuat kepala Allura pening. Dia segera bersandar di head board sambil mengurut pelipisnya. Matanya belum benar-benar terbuka, namun dia tahu ini sudah menjelang subuh, karena adzan dari masjid yang tak jauh dari hotel tempat dia menginap telah berkumandang. Mengusap kedua matanya yang terasa membengkak, Allura membawa langkah menuju kamar mandi, dia ingin membersihkan diri lalu menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim, yaitu salat subuh. Setelah bersujud dan meminta ketenangan hati pada Sang Pencipta akan semua yang terjadi pada hidupnya, Allura membereskan barangnya yang tak seberapa. Dia berniat untuk segera pulang, karena apa pun yang terjadi semalam, itu mungkin pertanda dari Tuhan, bahwa apa yang dia inginkan akan segera terwujud, dan Allura tak boleh bersedih untuk itu, dia harus baik-baik saja. Meski sudah merapikan penampilan, mata Allura tak bisa berbohong, ada gurat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Istri Kedua Untuk Suami   Bab 73 Sebuah Tuduhan

    Sepanjang perjalanan, Allura hanya diam. Dia sedang menyusun kalimat untuk menghadapi amarah Rayan. Dia yakin suaminya itu pasti sudah menghubungi mamanya dan menanyakan keberadaannya. Ponselnya sengaja dimatikan, karena Allura belum siap jika dikonfrontasi melalui ponsel. "Mbak, kita sarapan dulu sebentar, mau?" Allura tersentak dari lamunannya dan menoleh pada Badai yang menatap lurus jalanan. "Sarapan?" tanyanya mengulang apa yang Badai tawarkan. "Iya. Di hotel tadi pasti Mbak belum sarapan, kan?" Benar. Jangankan sarapan, Allura bahkan tak ingat apa dia sempat menyentuh air putih yang disiapkan di meja kamarnya tadi. "Tidak, Badai. Aku belum lapar," jawabnya sambil membuang muka kembali ke jendela. Jangankan memikirkan perutnya, saat ini yang ada di benak Allura hanya Rayan, suaminya. Apa laki-laki itu sudah sarapan, atau justru sudah pergi ke kantor. Allura sangat penasaran. Karena penolakan A

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29

Bab terbaru

  • Istri Kedua Untuk Suami   Simbol Abadi (END)

    Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, tidak terlalu cepat jaraknya sejak Rayan datang ke rumah orang tua Allura di kampung halamannya yang lumayan jauh jaraknya dari Jakarta. Pernikahan digelar di kampung saja karena Rayan sangat-sangat menghargai keputusan ibu dan ayah Allura yang ingin menjalankan tradisi adat di kampung beliau juga, ibu dan ayah Rayan tidak keberatan dengan hal itu karena menurut mereka apapun yang membuat anaknya bahagia maka biarlah seperti itu.Allura sudah mandi kembang di pagi-pagi hari sekali sesuai adat kampungnya, tidak ada yang menyalahi syariat dalam ajaran agama Islam menurut Rayan juga Allura karena itulah kedua sama-sama yakini.Acara pernikahan akan dilaksanakan pagi hari sekali di aula perkampungan. Seluruh warga di kampung sangat bersyukur dapat juga berpartisipasi dalam menyiapkan aula kampung sebagai tepat ijab kabul nanti dilakukan.Suasana kampung sangat meriah di hari sebelum hari pernikahan ini. Ada yang memasak, merapikan

  • Istri Kedua Untuk Suami   Pilihan Allura

    Jujur saja seperti tidak ada pilihan yang tepat selain jawaban iya dari Allura karena memang itulah yang sekarang ada di hatinya. Rayan benar-benar mengagetkannya dengan lamaran yang mendadak ini dan mengatakan akan melakukan semuanya dalam waktu cepat, jika tidak ada yang sedang ditunggu-tunggu dan jika bisa.Saat ini hatinya benar-benar sedang berbunga-bunga karena Rayan akhirnya melamarnya dan mengatakan akan segera juga menyampaikan niat baiknya kepada keluarganya Allura di kampung.Seusai ke area panahan pun Rayan mengajak Allura ke tempat makan di kapal yang ada di tengah sungai tidak jauh dari tempat panahan itu. Allura masih dalam mode diam yang senang, tidak bisa merespon apapun yang sedang Rayan ingin lakukan dengannya.“Allura,” panggil Rayan sambil sedikit menepuk pundak Allura hingga gadis yang sudah mengetahui perasaannya juga tujuannya untuk masa depannya itu menoleh ke arahnya.Masih gugup, masih sangat gugup.

  • Istri Kedua Untuk Suami   Simbol Pengikat

    Sudah sejak ia bertemu Allura Rayan memikirkan banyak cara untuk memberi Allura sesuatu yang mengejutkan di kehidupan Allura.Ingin sekali Rayan selalu memberi kebahagiaan kepada Allura yang saat ini sedang menghiasi pikirannya di setiap malam yang kini selalu terasa panjang karena rindu.Seminggu sudah Rayan menyiapkan satu kejutan besar untuk Alluara. Harinya telah tiba, hari di mana Rayan akan memberi Allura sesuatu yang sepertinya akan terjalin seumur hidupnya, rencana Rayan.Semuanya Rayan lakukan sangat rahasia, karena Rayan ingin menjadi satu hal yang paling membahagiakan di hidup Allura. Rayan selalu berpikir itulah tujuannya kanapa dirinya selalu bernafas hingga saat ini.Rayan sudah janjian dengan Allura tiga hari yang lalu, ketika Rayan sudah yakin kalau kejutannya sudah siap.Kebetulan sekali Allura tertarik kepada panahan, Rayan mengajaknya ke tempat panahan yang berada di taman yang cukup indah, Taman Cornalia yang berte

  • Istri Kedua Untuk Suami   Kebetulan yang Menyenangkan

    Hari nampak mendung kebetulan yang sangat langka kembali terjadi, ini seakan pertemuannya yang pertama dengan Allura. namun kali ini tidak sama dengan kali pertama karena Rayan sudah banyak sekali mengetahui tentang kehidupan Allura dengan baik, bahkan dengan sangat baik. “Hay,” sapa Rayan kepapa Allura yang tengah berdiri seperti biasa menunggu bus yang tak kunjung datang. “Masih jadi misteri ya, Rayan.” Allura tiba-tiba mulai berkata namun terhenti setelah melihat wajahnya. Rayan bertanya, “Misteri, kenapa?” Allura malah tersenyum. “Ini … kenapa setiap mendung busnya telat datang, padahal kan semua orang kalau sudah mendung seperti ini pasti tergesa-gesa dan menjadi cepat kerena takut nanti hujan. Lah, coba lihat bus yang sekarang tidak ada di sini, ini sudah melanggar etika duniawi. Busnya malah telat datang. Aneh sekali, bukan?” tanya Allura kepada Rayan yang sangat tertawa karena Allura yang tidak seperti biasanya memikirkan hal ya

  • Istri Kedua Untuk Suami   Dia Siapa?

    Rayan dan Allura sudah jarang bertemu untuk jalan-jalan bersama semenjak keduanya fokus pada pekerjaan masing-masing. Namun, keduanya masih sempat mengirim kabar melalu pesan singkat ataupun telepon suara. Allura kini sudah bisa memaklumi kalau Rayan begitu sibuk dan kadang tidak membalas pesannya walaupun masih dengan sedikit rasa kesal karena terabaikan. Ia juga masih sering curhat perihal Rayan pada Jena. Tentu saja Jena sebagai wanita yang lebih berpengalaman dalam hal pacaran daripada Allura pun memberinya banyak saran dan masukan. Walau terkadang saran dari Jena itu agak melenceng dan berbau hal-hal dewasa, tetapi Allura bisa memilahnya. Ia juga paham bagaimana sifat sahabatnya yang satu itu.Allura sangat senang karena ia baru saja mendapatkan kenaikan gaji setelah bekerja begitu keras. Ia sangat ingin membagi kebahagiaannya itu bersama Rayan. Saat itulah muncul ide untuk memberi sang kekasih kejutan. Allura berniat untuk datang ke rumah Rayan tanpa sepengetahuannya. U

  • Istri Kedua Untuk Suami   Satai

    "Jen, tanganmu kok jadi kekar begini sih? Kamu sering olahraga, ya?" tanya Allura memandang ke arah bawah tempat ia mengambil biji popcornnya. Ia merasa takut ketika tangan itu bukanlah tangan putih susu milik Jena. Melainkan tangan dengan warna tone yang lebih gelap.Allura langsung mengarahkan pandangannya ke samping. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui pemilik tangan itu bukanlah Jena. Pemilik tangan itu langsung tersenyum lebar ketika Allura memandangnya dengan tatapan terkejut. Mungkin jantungnya sudah hampir copot saat itu."Apa kabar, sayang?" tanya Rayan dengan senyum yang masih mengembang."Uhuk uhuk!" Allura langsung tersedak popcorn yang baru saja ia telan. Bagaimana bisa teman kostnya berubah menjadi Rayan?"Hei, pelan-pelan kalau makan. Ini minumlah," Rayan menyodorkan minuman lemon tea yang sudah ia beli sebelum masuk ke bioskop. "Kalau makan juga jangan sambil berbicara, yang ada kamu akan tersedak seperti ini."'Astaga bisa-bisa

  • Istri Kedua Untuk Suami   Popcorn

    Pagi-pagi sekali Allura sudah terbangun untuk memeriksa ponselnya. Padahal ini hari weekend, tidak biasanya ia bangun sepagi itu, terlebih langsung memeriksa ponselnya. Penyebab perubahan tingkah laku Allura itu tak lain adalah Rayan kekasihnya. Sudah beberapa hari ini Rayan tidak membalas pesan dari Allura. Ia tahu kalau Rayan sedang sibuk, tetapi apakah begitu sibuknya sampai tidak bisa mengirim satu pesan pun pada pacarnya sendiri?Dengan kesal Allura melempar ponselnya sembarangan ke kasur. Kemudian menenggelamkan kepalanya di bawah tumpukan bantal. Mencoba untuk memejamkan matanya kembali lalu menikmati kebahagiaan di alam mimpi. Daripada menunggu kabar dari Rayan yang seperti menunggu Bang Toyib pulang saja."Arrgghh!" teriak Allura frustasi. Ia tidak bisa begini terus. Mencoba tidur pun gagal ketika pikirannya hanya terus diisi oleh Rayan. "Aku harus bagaimana untuk menghilangkannya dari kepalaku?" tanya Allura sembari memegangi keningnya.

  • Istri Kedua Untuk Suami   Invented

    "Gadis yang aku sukai itu kamu, Allura," ucap Rayan sembari menyerahkan buket mawarnya pada Allura. "Aku sudah jatuh hati padamu sejak awal pertemuan kita. Bagaimana aku bisa melakukan saran yang kamu berikan tadi kalau gadis yang aku sukai itu adalah kamu?"Tiap kata yang dikeluarkan oleh Rayan saat itu bak mantra sihir yang bisa membuat orang menjadi patung. Begitulah yang dialami Allura sekarang, hanya diam tak bergerak. Betapa ia merasa malu karena sudah bertingkah sangat bodoh di depan Rayan saat itu. Semburat merah langsung terpampang jelas di permukaan pipinya. Ia sudah tidak bisa menahan lagi desiran hangat itu. Sebelum Rayan mengatakan hal yang lebih lanjut lagi, cepat-cepat Allura menghabiskan makanan penutupnya.Rayan bingung ia harus bersikap bagaimana. Jelas-jelas sang gadis sedang merasa malu karena sikapnya sendiri, tetapi Rayan tidak bermaksud untuk seperti itu. Sikap Allura yang salah tingkah pun tampak menggemaskan bagi Rayan. Sampai-sampai ia sangat

  • Istri Kedua Untuk Suami   The Suck Dinner

    Satu pekan sudah berlalu, keadaan Ayah Allura pun sudah membaik. Itu berarti saatnya Allura kembali ke Jakarta untuk bekerja. Selama perjalanan pulang pikiran Allura selalu terganggu dengan satu lelaki yang belakangan ini memang sering berada di kepalanya. Hatinya gelisah ketika memikirkan wanita yang disukai oleh Rayan. Ia tak ada niat untuk berharap lebih, tetapi apalah daya jika hati tak sanggup tuk berdusta. Allura sudah terlanjur memiliki perasaan pada Rayan, tetapi Rayan malah menyukai wanita lain–begitu pikirnya.Melihat pemandangan melalu jendela adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika pemandangan seperti desa tempat Allura dibesarkan. Namun, tatapan Allura hanya kosong seolah tak menikmati pemandangan yang ditangkap oleh netranya."Ah, untuk apa aku memikirkannya. Lagi pula dia pasti sedang memikirkan gadis yang disukainya," gumam Allura yang masih saja menatap kosong ke arah luar.Beberapa menit berlalu Allura masih saja memikirkan Raya

DMCA.com Protection Status