Share

Bab 60

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-09 04:59:52

Sementara itu, Raka memastikan jika tak ada hal serius yang terjadi pada Salsa setelah tamparan Indri.

"Kamu baik-baik saja?" tanya pria itu kembali pada Salsa.

Ia masih tak menyangka jika Indri bisa meminta dirinya untuk menggugurkan kandungan Salsa.

Raka tidak mungkin bisa menerima itu karena secara tidak langsung Indri meminta untuk membunuh calon anaknya.

Bahkan, di depan matanya!

Siapa yang bisa menerima keinginan ini?

Apakah mungkin ada orang tua waras yang mampu melenyapkan anaknya?

Tidak mungkin!

Justru bisa murka.

"Aku gak apa-apa, Mas," jawab Salsa.

Meskipun sebenarnya dirinya ingin sekali menangis karena takut jika saja Raka juga ikut meminta kandungannya untuk digugurkan.

Ini adalah hal yang sangat mengerikan.

"Jangan pikirin ucapan Indri, dia sangat keterlaluan," kata Raka lagi terus berusaha untuk meyakinkan Salsa.

"Maaf ya, Mas. Gara-gara Salsa, kalian ribut. Salsa nggak papa kok sendirian disini. Lagian ada perawat yang jagain 24 jam penuh," ujar Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 61

    "Ingat, Indri. Kamu harus bisa tenang dan kembali kendalikan Raka. Kamu tidak boleh membiarkan posisi mu yang luar biasa, menjadi istri Raka Januartha adalah impian semua wanita, jangan sampai jatuh ke tangan wanita lain," kata Miska, "Kembali fokus ke tujuan awal, kemudian setelah kamu mendapatkan anak, lempar wanita gembel itu kembali ke jalanan seperti awalnya!"Itulah kata-kata sang ibu semalam pada Indri. Oleh sebab itu, Indri bertekad untuk tetap mempertahankan pernikahannya dengan Raka dan menuju rumah sakit untuk memulai rencananya."Tarik nafas dan hembuskan. Lalu, tenang," gumam Indri mengingatkan dirinya. Setelah dirasa cukup baik, Indri pun mulai mendorong pintu untuk masuk. Ia dapat melihat Raka duduk di sofa. Namun, kedua pasang bola mata menatapnya, tajam.Sedangkan Salsa yang tengah duduk di atas ranjang, mulai tampak panik. Setelah kejadian tadi malam rasa was-was jika bertemu Indri mulai menghantuinya. Bagaimana jika Indri telah mempersiapkan semuanya untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 62

    "Selamat ya, Raka. Akhirnya Indri hamil juga," ujar Sinta. Ibu Raka itu merasa terharu dengan kehamilan Indri, menantu yang telah dia pilih untuk menjadi istri putranya. Bertahun-tahun lamanya Raka dan Indri menikah, Mala terus saja mendesaknya untuk segera memberikan anak. Sayangnya bertahun-tahun pula, Raka dan Indri tak juga dikaruniai anak. Hingga pagi ini, Sinta begitu bahagia saat Indri memberitahukan bahwa dirinya tengah mengandung. Tentunya Mala juga akan sangat bahagia jika diberi tahu.Pewaris tahta kerajaan bisnis keluarga Januartha sudah ada! Lantas bagaimana dengan Raka? Pria itu hanya diam dengan wajah datarnya. Raka tak menyangka jika Indri bisa mengatakan sebuah kebohongan pada keluarganya. Tapi, seharusnya Raka tidak terkejut, sebab sejak awal pun Indri telah mengatur semuanya.Hingga hari ini keluarga tahu bahwa sebentar lagi akan ada anak yang lahir dari kandungan Indri yang sebenarnya adalah dari kandungan Salsa."Oma harus tahu, ini yang dia mau,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 63

    "Atau ... sekarang saja kita ke dokter kandungan? Oma mau memastikan apakah benar atau tidak," terang Oma Mala. Glek! Indri semakin menegang mendengar ucapan Oma Mala. Bagaimana caranya untuk bisa lolos dari situasi mencekam ini? Kalau dia bisa pergi ke dokter kandungan bersama dengan Oma Mala padahal dirinya tidak hamil, tamat riwayatnya!Kepercayaan yang diberikan oleh Sinta terhadap dirinya bisa hilang seketika. Dalam hati, Indri menjerit keras karena bingung harus bagaimana lagi agar bisa lolos dari Oma Mala. Indri pun mencoba untuk melihat wajah Raka, berharap suaminya itu bisa menolongnya. Karena, ini juga terjadi demi mendapatkan anak untuk Raka. Tapi, Raka tampak hanya diam menyaksikan semuanya. Tak ada bantuan sama sekali! Hal ini membuat Indri kian semakin menahan kesal. Padahal menurutnya, dia adalah wanita yang paling di dunia ini baik karena telah mengizinkan suaminya menikah lagi, untuk mendapatkan seorang anak. Tidakkah Raka menyadari itu semuanya?M

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 64

    Setelah Sinta pergi, Indri pun melihat Raka.Keduanya tampak bersitatap beberapa saat, sebelum Raka terlihat melangkahkan kakinya.Sepertinya, pria yang baru sampai di rumah itu akan pergi lagi. Tunggu, pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya? Indri tak terima! Kali ini, ia akan menahannya. Indri harus membuat Raka kembali berada di bawah kendalinya! "Darling!" Dengan cepat, Indri memeluk suaminya itu. Apapun yang terjadi dia harus bisa membuat Raka mengikut pada semua ucapannya. Raka pun terpaksa harus menghentikan langkah kakinya karena Indri. Padahal dia sudah ingin segera pergi dari sana. "Kamu mau ke mana?" tanya Indri. "Aku perhatikan kamu mulai ingin tahu kemana, dan dimana aku berada, padahal sebelumnya tidak pernah peduli pada ku. Ada apa?" tanya Raka kembali. Indri menghela napas.Dicobanya menahan diri. 'Kembali kuasai suamimu yang kaya raya ini, jangan sampai di kuasai wanita lain,' batinnya mengingatkan.Ya, wanita gembel yang seharusnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 65

    "Hari ini, Anda sudah diperbolehkan pulang," kata seorang dokter yang menangani Salsa. "Terima kasih, Dok," ucap Salsa. "Sama-sama." Begitu sang dokter keluar, Raka yang berdiri di depan ruangan pun berpura-pura memunggungi pintu dan fokus pada ponselnya. Karena dokter tersebut adalah teman ayahnya yang juga merupakan seorang dokter. Raka tak ingin mendapatkan banyak pertanyaan. Lagi pula, dokter tersebut tahu istrinya adalah Indri. Bukan Salsa, wanita yang kini dia hampiri. Setelah memastikan dokter tersebut pergi, Raka pun menghubungi Gio. "Gio, siapkan apartemen untuk tempat tinggal Salsa sampai dia melahirkan," katanya sambil meletakkan ponselnya pada daun telinganya. Tak hanya itu, Raka juga melakukan beberapa instruksi pada asisten dan sahabatnya itu. Ia terlihat sangat serius. Bahkan tak menyadari jika Indri sudah menyusul Raka ke rumah sakit. Wanita itu mengintip dari kejauhan dan mendengar apa yang dikatakan oleh Raka barusan. "Oh, jadi kamu mau melindu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 66

    "Kamu dari mana?" tanya Mayang yang berpapasan dengan Salsa. "Mayang?" balas Salsa dia juga bingung harus menjawab yang sebenarnya atau tidak. Apalagi tentang kehamilannya dan juga tentang apa yang terjadi pada adiknya. Salsa sangat terbebani dengan itu semua, tetapi tidak memiliki keberanian untuk bercerita. "Aku tanya, soalnya kamu dihubungin juga nggak bisa," omel Mayang. "Aku sakit," jawab Salsa. "Oalah." Mayang pun mengangguk mengerti. "Tapi, aku kangen sama kamu!" Kini Mayang langsung saja memeluk Salsa seakan begitu bahagia bisa bertemu kembali.Salsa juga tersenyum karena Mayang begitu baik padanya."Mayang!" panggil seseorang. Gadis itu pun menoleh dan ternyata Sinta yang memanggilnya. "Ya, Nyonya?" sahut Mayang."Tolong bantu saya masak, Mbok Iyem lagi sakit," kata Sinta. "Baik, Nyonya." Mayang pun segera mengikuti perintah dari sang majikan. "Dan, kamu? Siapa namamu?" Sinta lupa siapa nama seorang wanita yang masih terbilang baru di rumah anaknya itu.I

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 67

    "Bereskan ini semua," ucap Raka tiba-tiba pada Mayang.Gadis itu pun membalas dengan anggukan kepala karena bingung. Namun, sesaat kemudian Raka pun menarik lengan Salsa untuk ikut dengannya. Ternyata Raka membawanya ke kamar dan menguncinya dengan cepat. Salsa yang berdiri di sudut ruangan pun kini menundukkan kepalanya. Dia tak tahu apakah Raka pun akan marah padanya juga seperti Sinta, akibat kecerobohan yang dia lakukan barusan. Akan tetapi, ternyata Raka memeluknya erat seakan tak ingin melepaskannya. Perasaan Salsa terasa lebih baik saat Raka memeluknya erat seperti ini.Entah mengapa, rasa nyaman itu kian semakin terasa. Seakan beban yang begitu berat terasa lebih ringan dan itu hanya karena sebuah pelukan hangat Raka. "Kamu masih butuh istirahat, makanya Mas mau kamu tidak tinggal di sini dulu," kata Raka sambil mengecup singkat kening Salsa. Raka tak mengerti, mengapa Salsa begitu ingin tinggal di sana. Padahal, sudah jelas dia akan kesulitan untuk meluangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 68

    Tok tok tok! "Salsa!" seru Indri yang semakin tidak sabaran. Kesal rasanya sejak tadi sudah mengetuk pintu namun tak kunjung dibuka. "Salsa, buka pintu! Kamu tidur atau mati di dalam sana, hah?!"Di sisi lain, Salsa semakin panik kala mendengar suara Indri yang memanggilnya dari luar."Mas, sembunyi!" Sedangkan Raka terlihat santai, bahkan tidak terusik sama sekali. Padahal sudah jelas Indri yang saat ini mengetuk pintu kamar. Tidakkah Raka takut jika saja Indri murka nantinya? Sebenarnya, apa isi kepala Raka hingga tak perduli pada suara istri pertamanya di luar sana? Apakah tidak takut pada amukan Indri nantinya? "Mas," panggil Salsa lagi. "Kita tidur aja, yuk." Raka pun menarik Salsa untuk kembali naik ke atas ranjang dan tidur bersamanya. Benar-benar membingungkan seorang Salsa. "Kok tidur sih? Di luar ada Nyonya Indri istri, Mas!" terang Salsa yang tampak sangat kesal pada Raka. "Dan, kita juga sudah menikah Salsa!" terang Raka. "Iya, Mas. Tapi, beda."

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 122

    Salsa merasa sedih karena Indri telah memutuskan untuk pergi. Tapi apa yang bisa dia lakukan untuk mencegahnya, meskipun telah berusaha untuk meyakinkan Indri tapi hasilnya tetap sia-sia. *** Kini Salsa telah menjadi istri satu-satunya, pernikahannya pun tak lagi menjadi rahasia, semua orang juga telah mengetahui bahwa Salsa lah istri Raka yang sah. Hingga beberapa bulan kemudian Salsa pun melahirkan seorang anak perempuan, keluarga besar Januartha sangat berbahagia menyambutnya. Salsa juga tidak lagi merasa takut, jelas terlihat semua anggota keluarga suaminya menerima anaknya penuh kehangatan. Salsa melahirkan anaknya secara normal, tapi Raka merasa kasihan terhadap istrinya tersebut karena menyaksikan sendiri bagaimana sebelumnya Salsa menahan sakit sendirian. Andai saja rasa sakit itu bisa dibagi dia mau mengurangi rasa sakitnya. "Terima kasih," ucap Raka sambil menggenggam tangan Salsa dengan sangat erat. Salsa pun tersenyum sebagai jawaban, dia merasa sempurna

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 121

    "Kak Indri," ucap Salsa sambil berjalan masuk ke kamar Indri. Krang! Piring di tangannya seketika terjatuh dari tangganya, tak menyangka melihat Indri telah berdiri tegak. Dirinya seperti sedang dikejutkan dengan apa yang kini dia lihat. "Salsa," panggil Indri. Saat itu Salsa pun mulai tersadar dari keterkejutannya. Dia tak menyangka jika kini Indri bisa berdiri sendiri. "Salsa, ada apa?" tanya Sinta yang menyusul masuk setelah mendengar suara pecahan. Sinta takut jika saja Salsa yang terpeleset, bagaimana dengan keadaan janinnya? Bahkan Sinta juga sangat mengkhawatirkan keadaan Salsa. Semua pikiran buruknya benar-benar membuatnya panik bukan main. Tapi dia pun dibuat terkejut melihat Indri sudah bisa berdiri. Rasanya tak percaya dengan apa yang telah dia lihat saat ini. Ini seperti tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi. "Indri?" Sinta menatap tidak percaya tapi inilah kenyataannya. Matanya membulat sempurna tanpa bisa berkedip sama sekali, sekarang dia men

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 120

    Salsa pun tersenyum bahagia karena hari ini dirinya telah menjadi seorang sarjana, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan dirinya sendiri sekalipun merasa ini adalah sebuah hal yang mengejutkan, siapa sangka ternyata disaat dirinya merasa terjatuh-sejatuh-jatuhnya ternyata ada setitik cahaya yang membawanya sampai di hari ini. Hari dirinya menjadi salah satu dari mereka yang menyelesaikan pendidikan seperti yang diinginkan oleh sang Nenek. Ya, air mata Salsa juga menetes haru seiring mengenang kembali wajah mending sang Nenek yang telah menghadap sang illahi. Semua ini juga tak lepas dari peran penting dalam proses pencapaian pendidikannya. Mendukungnya dalam segala hal, sayang kini Neneknya tak bisa mengucapkan selamat padanya. Padahal Salsa juga ingin mengucapkan selamat juga pada sang Nenek karena perjuangan Neneknya tidak sia-sia. Kini hasilnya dirinya telah seperti ini, bahagia rasanya tak dapat terucap oleh kata-kata.

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 199

    Salsa langsung mengambil ponselnya dia tidak lagi menggunakan ponsel lamanya, karena kata Raka sudah butut. Lagi pula ponsel seharga 1 m nya juga harus digunakan, sebab dia sudah membayarnya mahal tadi malam. Tentu saja mahal karena dirinya harus bergoyang seperti orang gila, ah sudahlah. Salsa pun tidak lagi bisa berkata-kata. Dan ketika panggilan telepon tersambung dia langsung saja berbicara. "Abang, Salsa mau kasih tahu hal yang penting," ucap Salsa dengan cepat. "Kamu sakit? Mau melahirkan?" tanya Raka panik. Dia takut terjadi sesuatu pada istrinya tersebut. "Kok melahirkan? Hamil juga masih 6 bulan," gerutunya. "Jadi berapa bulan baru bisa melahirkan?" tanya Raka dengan bodohnya. Inilah Raka jika sudah berbicara dengan Salsa otaknya tak akan bisa bekerja dengan baik lagi. "Sembilan bulan, Abang!" kesal Salsa. "Oh iya, lupa," ucap Raka sambil menggaruk kepalanya. Dia sendiri bingung kenapa bisa bodoh seperti ini, tapi sudahlah saat ini dia ingin berbicar

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 198

    Salsa pun tersenyum sambil melangkahkan kakinya, dia tak dapat menahan kebahagiaan yang tengah dia rasakan. Bahkan tidak menyangka jika hari ini keluarga suaminya begitu menyayangi dirinya. Hingga akhirnya langkah kakinya pun terhenti saat melihat Indri tengah berjemur di halaman. Segera Salsa pun melangkah mendekati Indri.Dia ingin melihat bagaimana keadaan Indri, semoga saja ada kemajuan. "Nyonya Indri, apa kabar?" tanya Salsa. Sebab, kemarin tidak bertemu dengan Indri sama sekali. Rasanya ada banyak hal yang harus dia tanyakan, terutama apakah sudah ada kemajuan.Meskipun sadar Indri tidak bisa menjawab pertanyaannya, tidak apa yang terpenting adalah kesehatan Indri baik. "Sa, aku ke toilet bentar ya," kata Mayang yang bertugas membantu Indri untuk melakukan segala sesuatunya. Termasuk berjemur juga. "Iya, nggak papa aku juga pengen berjemur dulu. Kamu istirahat dulu aja sekalian, nanti kalau ada sesuatu aku panggil kamu ya," jawab Salsa. "Siap, makasih Nyonya

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 197

    Pagi ini rasanya sangat melelahkan karena malam panjang yang terlalu panas. Namun, meskipun sedemikian Salsa juga harus bangun pagi-pagi karena perutnya terasa lapar. Tentunya setelah dia mandi pagi. "Lho, kamu sudah sarapan pagi?" tanya Sinta ketika melihat Salsa sudah selesai sarapan. Padahal dirinya baru saja bangun dan sarapan pun tengah disiapkan oleh para Art. Sepertinya Salsa membuat sarapannya sendiri dan untuk dirinya sendiri saja agar lebih cepat prosesnya. "Iya, Ma. Maaf ya, Salsa sarapan duluan. Soalnya laper banget," ucap Salsa dengan perasaan tidak enak karena biasanya sarapan pagi bersama. "Tidak masalah, bahkan itu sangat bagus karena cucu Mama butuh nutrisi juga," balas Sinta. Kemudian dia pun segera duduk di samping Salsa Tentu saja karena ingin memegang perut buncit Salsa. "Cucu, Oma," katanya dengan senyuman penuh kebahagiaan. "Ma," panggil Salsa dengan ragu, dia ingin tahu apakah benar Sinta sudah tahu jenis kelamin calon anaknya seperti yan

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 196

    Dengan terpaksa Salsa pun harus menuruti keinginan Raka. Bukan, mungkin lebih tepatnya dia harus memenuhi janji yang telah dia ucapkan sendiri dengan penuh kesadaran. Jika mungkin waktu bisa diputar kembali maka dia akan menarik ucapannya. Sayangnya itu tidak mungkin. Karena kenyataan kini Raka terus menagih janjinya. Malu rasanya tidak terkira dan tidak dapat terucapkan oleh kata-kata. Lihatlah kini dirinya harus memakai lingerie, warnanya begitu kontras dengan warna kulitnya. Dan membuat Raka semakin bersemangat untuk melihatnya. "Mana goyangannya?" pinta Raka sekaligus menggoda Salsa. Semakin Salsa merasa malu maka semakin membuatnya merasa gemas. "Aku tidak bisa gerak," ucap Salsa memberi alasan. "Benarkah?" tanya Raka lagi. "Hu'um," Salsa pun mengangguk cepat. Berharap Raka memintanya untuk segera menghentikan semua kekonyolan ini. "Coba dulu," ucap Raka. Ah! Batinnya pun mendesah pasrah karena ternyata Raka tidak memintanya untuk menghentikan semu

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 195

    "Salsa." "Ya, Oma," jawab Salsa. Salsa pun merasa bahagia karena kedatangan Oma Mala cukup membantunya. Artinya dia bisa lolos dari Raka. "Ini Oma bawakan rujak, barusan Oma dan yang lainnya ngerujak," Oma Mala pun tersenyum sambil berjalan ke arah Salsa. "Wah terima kasih, Oma. Melihatnya saja udah ngiler," kata Salsa. Bertempat dengan Raka yang keluar dari kamar mandi, tentunya setelah menyelesaikan mandinya. "Kalau gitu Oma keluar dulu," pamit Oma Mala. "Lho, kok buru-buru?" tanya Salsa dengan panik. Padahal sebelumnya sudah begitu bersemangat karena merasa mendapatkan bantuan. Sayangnya tidak. "Memangnya kenapa?" Oma Mala terlihat bingung dengan pertanyaan Salsa. Salsa pun tersenyum kecut sambil menatap wajah Raka dengan horor. Padahal pria tampan itu hanya diam saja menyaksikan dirinya dan Oma Mala tengah berbicara. Tapi kenapa dia merasa bulu kuduknya berdiri? "Oma, jadikan ngajakin Salsa masak?" tanya Salsa tiba-tiba. Membuat sang Oma pun bingung

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 194

    Perlahan Salsa pun mulai tersadar dari ingatannya, dia pun mengedarkan pandangannya untuk mencari ponsel yang telah dia jatuhkan. Hingga akhirnya menemukan ponsel tersebut. Kakinya pun kembali melangkah dan tangannya pun bergerak untuk meraih ponsel tersebut. Namun, karena perutnya yang sudah begitu membuncit membuatnya kesulitan untuk berjongkok. Raka yang dari tadi hanya berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan seperti apa reaksi Salsa pun kini mulai melangkah lebih maju. Dengan cepat membantu Salsa untuk mengambil ponsel tersebut. Tapi Salsa yang dibuat sok bukan main, bukan karena takut pada Raka. Namun, ada ingatan yang membuatnya menjadi sulit untuk bernafas sekalipun. Bahkan untuk menerima ponsel yang diberikan Raka padanya pun sulit rasanya untuk menerimanya. "Ambil," kata Raka sambil menggerakkan ponsel di tangannya. Glek! Salsa dibuat meneguk saliva dengan begitu pahitnya, padahal Raka tidak marah, apa lagi suka memukulnya. Namun, tetap sa

DMCA.com Protection Status