Azizah langsung menutup mulutnya. Karena, dia sadar susah salah bicara kepada Angga. Sebab, pria itu bertanya apakah dia mengerti dan ia malah menjawab kalau ia tahu pria itu mencintainya.
"Maaf Pak, saya tadi tidak fokus jadi salah menjawab maksudnya, saya mengerti," ujar Azizah pelan."Tidak apa-apa saya mengerti kamu sedang tidak fokus tadi," sahut Angga lembut.Sebenarnya Angga mulai menyukai Azizah. Namun, dia tidak berani mengungkapkan hal itu takut gadis cantik tersebut menjadi pelampiasannya. Karena, kecewa dan sedih sudah ditolak oleh Jihan.Jadi, Angga membiarkan perasaan sukanya kepada Azizah agar ia bisa dengan sempurna melupakan Jihan,barulah mengungkapkan perasaannya itu kepada wanita yang dicintai.***Abraham meminta Seem untuk kembali ke kantor. Karena, ia harus mengantar sang istri pulang dan juga Salsa. Namun, pria itu sama sekali tidak mau dan terus membuntutinya membuat Abraham benar-benar sangat ma"Kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Abraham sambil menatap Seem dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.Seem hanya diam. Kemudian,dia menghampiri sang-bos dan duduk di samping pria itu dengan sangat lemah seperti tidak memiliki tenaga dan tulang.Kemudian, menceritakan kalau Salsa tidak bisa pergi dengannya dan akhirnya ia pun tidak pergi sebab malas pergi sendirian."Bagus sekali. Sekarang kamu bantu mengerjakan ini ya! Periksa berkas-berkas ini saya tinggal tanda tangani saja! mata saya sudah sangat pegel sejak tadi membaca. Karena, Azizah mengurus acara resepsi dengan Angga," jelas Abraham.Seem tidak menjawab kemudian mulai mengerjakan tugas yang diminta oleh sang-Bos. Kemudian, datanglah Sarinah memberikan mereka jus dan juga beberapa cemilan."Tadi katanya Tuan Seem mau pergi sama Salsa. Kenapa masih di sini?" tanya Sarinah pelan."Jika Bibi melihat saya masih di sini. Itu artinya tidak jadi pergi,
Angga menjelaskan kalau satu set perhiasan itu dia yang membeli bukan milik Salsa. Kemudian Azizah menceritakan kalau dia melihat Salsa juga memiliki perhiasan yang sama seperti ini hanya berbeda warna saja.Kalau punya Azizah warna emas jika punya Salsa emas dan berwarna merah, membuat Angga kesal sebab yakin Seem yang membeli perhiasan itu.'Aku yakin pasti yang membeli itu adalah Seem. Sebab, harganya sangat mahal aku akui kalau pria itu hanya asisten. Tapi, gajinya melebih seorang CEO,' batin Angga.Azizah ingin menolak karena satu set perhiasan itu pasti harganya sangat mahal. Namun, ia tidak enak kepada Angga kalau terus-menerus menolak pemberian pria itu sebab sudah seringkali menolak.Sehingga dia terpaksa menerima satu set pria samahal itu. Ya, walaupun tidak tahu harganya tetap ia mengira pasti harganya sangat mahal karena begitu mewah dan elegan.****Keesokan paginya …Semua orang su
Seem sama sekali tidak menghiraukan ucapan Angga dan menghampiri mereka. Kemudian, duduk di samping pasangan itu. Sedangkan Salsa tidak enak mengajak Seem pergi. Namun, pria itu tidak mau."Sudahlah Salsa, sebaiknya kita di sini saja! Tidak baik mereka berdua-duaan. Karena, yang ketiga adalah setan. Kita berempat dan aku bukan setan," jelas Seem kepada Salsa.Angga hanya menatap kesal kepada pria itu. Karena, sudah mengganggu momen kebahagiaannya bersama dengan Azizah. Padahal, ia ingin bercanda tawa dengan gadis itu. Namun, tidak bisa."Tuan, sebentar ya, bu Jihan memangil saya, katanya Jibran menangis di pelaminan," pamit Salsa lembut.Seem membiarkan Salsa pergi. Kemudian, ia kembali memakan makanan yang ada di meja sambil terus menatap ke arah Azizah dan Angga.Salsa menghampiri Jibran yang tengah duduk bersama mama dan papa yang di pelaminan, terlihat bocah kecil itu terus menangis dan ia menggendong Jibran.
Abraham sangat terkejut saat mendengar sang istri datang bulan. Kemudian, dia terjatuh dan Jihan membantunya bangun."Maaf Tuan, saya tidak sengaja datang bulan. Karena, bukan saya yang memintanya," ucap Jihan pelan."Sudah tidak apa sayang, saya tidak marah dan jangan panggil Tuan lagi ya! panggil papa," sahut Abraham."Terima kasih Papa," jawab Jihan dengan lembut. Abraham menjelaskan kalau bulan madu mereka tidak akan diundur dan akan berangkat hari ini. Sebab, ingin membawa Jihan berjalan-jalan dan menghabiskan waktu berdua untuk menebus masa mereka yang lewati sudah hilang selama satu tahun.Jihan sama sekali tidak keberatan dan meminta agar suaminya menjaga keamanan untuk sang anak, selama mereka pergi berlibur. Abraham menyetujui yaitu sebab dia juga mengkhawatirkan keadaan jibran dan juga Salsa.Mereka bersiap-siap. Setelah itu bergegas pulang ke rumah. Karena, sudah sangat rindu kepada Jibr
Salsa menjelaskan kalau dirinya sudah lama tadi berada di sini, membuat Seem ketar-ketir, pasti wanita itu melihatnya marah-marah tadi kepada para satpam."Kalian berdua cepatlah pergi mandi! Setelah itu kita makan malam bersama," ujar Seem pelan.Salsa menganggukan kepala. Kemudian, bergegas pergi dari sana untuk memandikan Jibran. Setelah itu, mereka bersiap-siap untuk makan malam bersama. Karena, Seem akan berada di rumah ini selama kedepan minggu kedepan sampai bos mereka pulang.Mereka semua ada di meja makan. Kemudian, menelpon Abraham video call sebab Jibran merindukan mama dan papanya. Walaupun dia tidak berbicara tetap Salsa mengerti. Karena, bayi laki-laki itu seperti mencari seseorang yang tidak ada di sini.Abraham: Jaga Salsa dan Jibran baik-baik ya! Saya titipkan kepada kamu selama dua minggu ini.Seem: Aku akan menjaga mereka seperti anak dan istriku sendiri.Abang tertawa menden
Seem membawa Salsa pergi dari sana. Kemudian, menjelaskan kalau dia memang anak angkat dari almarhum Salim Wijaya.Menjelaskan kepada Salsa, kalau Abraham juga sudah tahu dan mereka menyembunyikan hal tersebut agar dia bisa terus melindungi keluarga Wijaya ya walaupun kadang-kadang ia juga abil.Seperti waktu itu malah mendukung Mikhaela untuk menyingkirkan Jihan, dan memfitnah wanita itu. Untungnya tidak jadi karena dia sudah terlanjur pergi ke kota A."Pantas saja Anda dan tuan Abraham sangat dekat. Ternyata kalian berdua kakak dan adik angkat," ucap Salsa.Seem tersenyum. Karena, dia harus berani menghadapi semua musuh-musuh yang ingin menghancurkan keluarga Salim Wijaya termasuk keturunan Abraham. Jadi, tidak memiliki rasa takut pada siapa pun."Aku melakukan ini semua karena ingin mengabdi kepada orang tua angkatku, dia sangat baik sudah membuat aku menjadi seperti saat ini," jelas Seem.Ini ada
Angga dan Seem menoleh. Kemudian, melihat Azizah ada di sana sambil memberikan beberapa berkas untuk Seem.Kemudian, Angga membawa gadis cantik itu pergi dari sini menuju ruangan gadis itu dan menjelaskan kalau dia tadi bertengkar dengan Sam jadi mengucapkan hal tersebut."Kamu tahu, 'kan kalau Seem itu sangat menyebalkan. Walaupun umurnya sudah tua, kolotan, tetap tidak ingin kalah dengan kita yang muda," jelas Angga sambil menjelek-jelekkan Seem di mata Azizah."Ya, sebaiknya Bapak berdamai saja dengan tuan Seem, saya juga tidak marah sebenarnya. Karena, kita tidak memiliki hubungan apa-apa, hanya bertanya tadi," jelas Azizah.Kemudian, Angga memegang tangan gadis itu dan mengungkapkan perasaannya bahwa dia mencintai Azizah sejak mereka bertemu, dan dia juga mengatakan tidak ingin membuatnya menjadi pelampiasan. Karena, sudah ikhlas Jihan menjadi milik Abraham."Sebenarnya saya juga sangat mencintai A
Dokter tersebut bergegas pergi dari sana setelah memberikan obat untuk Jibran. Sedangkan Salsa dan Seem kembali merawat bayi itu dan memberikan obat."Kenapa kamu tadi menjawab kalau Jibran anak kita, dan tidak menjelaskan yang sebenarnya?" tanya Seem. Sebab, dirinya sudah baper dan berharap mereka bisa segera menikah dan memiliki seorang anak."Sudahlah Tuan, lagipula kita tidak punya pilihan lain untuk menjelaskan hal yang tidak penting itu, yang penting adalah kesembuhan Jibran, bagaimana pun dia harus segera sembuh," jawab Salsa.Seem mengganggukan kepala. Kemudian, mereka menjaga Jibran yang tengah minum susu. Bayi itu Satu jam sekali minum susu dan Salsa menggantikan Pampers Jibran berulangkali. Sebab, terus-menerus pipis.Mereka berdua merasa lega. Karena, setelah empat jam minum Paracetamol, kini Gibran sudah sembuh panasnya sudah menurun membuat mereka bisa tidur.Namun, tidak berselang lama Matahari mula