Share

Bab 24. Hamil?

Bibir Rani seketika sulit terucap mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Galvin.

“M-as!” sapa Rani gugup.

“Jawab, ucapanku Rani! Siapa dia?” bentak Galvin terbawa emosi.

Marko yang mendengar bentakan Galvin tidak terima, meski ia dulunya kasar kepada Rani. Melihat Rani diperlakukan seperti itu hatinya terasa sakit.

“Aku Marko, kerabat Rani.” Marko akhirnya yang menjawab. Sebab, Rani masih saja terdiam.

“Aku tidak bertanya kepadamu!” hardik Galvin menatap ke arah Marko. “Jawab, Rani! Siapa dia?” ulangnya geram.

“Marko benar, Mas. Dia kerabatku, lebih tepatnya saudara dari ibu.” Rani berkata jujur. Kedua matanya yang mengembun kini menetes dengan menatap ke arah wajah Galvin yang memerah.

“Kita pulang sekarang!” ajak Galvin dengan menarik lengan kanan Rani secara kasar. Namun, tangan kiri Rani ditahan oleh Marko.

“Jangan bersikap kasar kepadanya!” tekan Marko tak terima.

Rani pun menengok ke arah belakang di mana Marko berada. Ia seperti salah mendengar ucapan yang dika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status