Share

17. Semakin Memburuk

**

“Ugh! Uhkk ….”

Binar berlari menyingkir dari meja makan dengan telapak tangan menutup mulut. Diiringi oleh tatapan tajam dan hardikan keras dari Rachel.

“Nggak bisakah kamu membiarkan aku sarapan dengan tenang? Sial! Melihatmu seperti itu sungguh membuat moodku rusak, bahkan sebelum aku memulai hari!”

Anggapan Binar tentang morning sickness yang tidak parah itu agaknya keliru.

Memasuki bulan ketiga kehamilan, alih-alih membaik, keadaannya justru memburuk. Pada pagi hari, sekarang Binar bukan hanya mual, namun juga muntah-muntah hebat.

Hal ini membuat sang nyonya rumah begitu terganggu.

“Maaf, Mbak. Saya nggak sengaja, karena tadi bau susu. Mulai sekarang, saya akan keluar kamar setelah Mbak Rachel selesai sarapan,” ucap Binar dengan wajah sedih.

Sang istri pertama hanya mengerutkan alis, kentara sekali menahan emosi. Hanya karena tidak ingin kerutan muncul di wajahnya, Rachel menahan diri untuk tidak marah-marah lebih banyak.

Di balik pintu kamar, Binar menghela napas dengan sedih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status