Share

Bab.20 Bukan anak kecil semata

Tapi rasa kantuk yang sejak awal mendera Air tiba-tiba saja menghilang, menguap bersama semilir angin malam yang menyisir masuk lewat celah jendela, pun denting jam seakan berhenti. Begitupun juga dengan Bara, pria yang pergi tergesa-gesa dari rumahnya itu tidak sabar untuk melihat Air dan memastikan semuanya baik-baik saja. Tatapan yang kini saling beradu pun hanya membuat keduanya canggung saja.

"Kau belum mengantuk?"

"Gak tahu ... tiba- tiba gak ngantuk lagi,"

"Mau kubuatkan cokelat hangat? Itu akan membuat tubuhmu relaks." kata Bara, mencoba membuat suasana kembali kembali normal.

Air mengangguk kecil, entahlah apa yang dilakukannya, tapi kepalanya kadung bergerak naik turun.

"Baiklah, tunggu disini!" Bara bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya yang kini ditempati Air.

Pria itu berjalan ke arah dapur dan menyalakan kompor, mengambil gelas dan mengisinya dengan Air. Tapi dia tidak dapat menemukan bubuk Cokelat yang telah ia janjikan itu. Didalam lemari penyimpanan, didalam top
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status