Share

35. Ponsel

“S-sakit, Kak.”

“Cepat, bangsat!” umpat Avram ketika dirinya merasa tak tenang mendengar rintihan Lavira.

Siara sekarang bergerak membantu Feria untuk berdiri. Sepasang ibu dan anak itu menatap pungguh Avram yang sedang membelakangi mereka dengan wajah heran. Mereka tak kenal orang itu, dari postur tubuhnya dan rambut abu-abu itu bukanlah Rino, apalagi dari suaranya.

“Ma, dia siapa? Itu bukan Tuan Rino, orang ini lebih tinggi dan punggungnya lebih lebar dari Tuan Rino. Siapa?” tanya Feria berbisik kepada Siara.

“Tidak tahu, kenapa juga dia sampai teriak-teriak tidak jelas di mansion kita,” sahut Siara. “Hei, kau! Siapa kau sehingga berani berteriak tidak jelas di sini?” sambung Siara teruntuk orang tak mereka kenal itu.

“Dokter sudah dijalan, Tuan. Apa tidak sebaiknya Nyonya Dakasa dibawa ke atas dulu, Tuan?” ucap Rino tiba-tiba muncul dengan langkah tergesa.

Siara dan Feria menoleh ke arah sumber suara dan menatap Rino yang menunduk hormat kepada sosok yang tak mereka kenali itu. Mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ling Ling
Bener...jdi mlah kurang srek sma Lavira
goodnovel comment avatar
Acil Wookie
Kak blue.. Lavira nya jangan dibuat terlalu polos dong. kasihan.... Suruh Avram merubah sikap dan Sifat Lavira kak... Kayak Si Reo Ngerubah Cyra Dulu.... Kasihan Lavira nya.. Di tindas Mulu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status