Pagi ini merupakan hari pertama Berta bekerja, Mulai pagi hingga sore dia harus selalu siap siaga mengantar dan menemani kemanapun Prisla ingin pergi, Hardian memberikan kebebasan ditambah lagi dia percaya Berta mampu melindungi Prisla.
Sampai ditempat pelatihan, Prisla baru teringat Arjuna yang masih dirawat akibat tembakan peluru yang mengenai lengan sebelah kirinya,. Sehingga sekarang dia masih butuh perawatan intensif. untuk mengejar Arjuna terpaksa digantikan oleh salah seorang teman seprofesinya.
Prisla berusaha untuk konsentrasi mengikuti proses belajarnya, meskipun pikirannya teringat kejadian kemaren, dimana dengan mudahnya Arjuna membekuk jambret itu menghajar tanpa ampun, namun naas saat Arjuna lengah salah seorang dari mereka melayangkan tembakan kearah Prisla namun Arjuna berhasil menghalangi sehingga peluru itu mengenai lengannya sendiri.
"Pak Arjuna memang gagah berani, dia rela berkorban demi
Sesuai kesepakatan mereka, Arjuna sudah Memilih salah satu restoran yang akan dia jadikan tempat untuk mengukir sejarah bersama Prisla nantinya. Arjuna sesekali menatap kearah pintu Restoran berharap Prisla segera muncul. Setengah jam berlalu Prisla belum juga muncul.Arjuna sesekali melirik jam dipergelangan tangannya, senyum yang semula penuh semangat dan kebahagiaan mulai memudar berganti persaan cemas jika Prisla tidak akan datang memenuhi janjinya.Arjuna mengusap kasar wajahnya, dia menunduk dalam-dalam menatap lantai keramik restoran itu sambil mencoba menenangkan perasaan nya yang berkecamuk.Arjuna tiba-tiba tercekat, ketika melihat sepasang kaki Indah dengan mengenakan sepatu terlihat sangat cocok melekat dikakinya, berhenti tepat dihadapan Arjuna. Perlahan pria itu mengangkat wajahnya."Prisla,"Arjuna kembali bersemangat, dia langsung berdiri dan mempersil
"Cantik aku akan bersabar menunggu jawaban mu, apapun keputusanmu nanti tidak akan mengubah perasaan cintaku, " teriak Arjuna sambil menatap punggung Prisla yang sudah menghilang dari pandangannya.Arjuna mengusap wajahnya kasar, dan mengayunkan langkah kakinya meninggalkan restoran, mengabaikan tatapan orang-orang yang masih melirik kearahnya, ada yang tersenyum mencemooh atas kegagalan nya dan ada juga diantara mereka yang menatap kasihan.Dalam mobil yang masih melaju, Prisla merasa nyalinya benar-benar menciut dia lebih memperhatikan rintik-rintik air hujan yang mulai turun kembali, dia merapatkan kedua belah tangannya kepada untuk mengurangi rasa dingin yang menyeruak, membuat lamunan Prisla jauh menerawang."Kamu akan menyesal, dan mundur dengan sendiri nya setelah mengetahui siapa aku sebenarnya pak Arjuna, meskipun begitu aku bersyukur paling tidak aku menjalani pernikahan ini sah di mata agama, dari
"Baiklah, aku akan mencari panggilan yang paling bagus." Prisla kembali berfikir dia tidak ingin memancing emosi Hardian kembali. "Bagaimana jika Abang?" "Ha.. ha... ha... kamu pikir aku Abang tukang bakso." Hardian tidak bisa mengendalikan tawanya. Prisla ikutan nyengir, dia tidak menyangka kemarahan Hardian kembali mereda. padahal semula dia menduga Hardian akan mengamuk dan mengeluarkan suara kerasnya kembali. "Truuz apa dong Tuan," Prisla sudah menyerah. "Cari panggilan yang biasa kamu dengar, saat seorang istri memangil sebutan untuk suaminya. yah kamu pasti pernah dengar dikampung mu percakapan suami istri yang penuh dengar dan penuh kasih sayang," "Kalau dikampung sering aku dengar, percakapan suami istri terutama Paman dan bibi. suami brengsek, bajingan, pemalas dan tukang tidur. begitu juga tetangga sebelah rumah pasti mengata
"Su... suamiku, lihat mereka." Tunjuk Prisla saat melihat dari jendela kaca, nampak Rey yang sedang menunggangi kuda, diikuti oleh Berta dari belakang."Biarkan saja, mereka juga butuh liburan." terang Hardian melanjutkan kembali langkah nya. lalu menidurkan tubuh Prisla di ranjang yang empuk."Suamiku, kamu pasti telah melupakan sesuatu.?" Ucap Prisla yang sangat berharap sekali agar Hardian teringat poin perjanjian mereka dulu, yang menyatakan tidak akan ada kontak fisik selama pernikahan sampai Waktu yang ditentukan.AkAku tidak peduli, yang jelas kamu harus menerima hukuman karena telah bertemu laki-laki lain, tanpa sepengetahuan suamimu ini."Melihat tatapan mata Hardian dan dan senyum mesumnya, membuat Prisla spontan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut yang berhasil digapainya dengan sebelah tangan."Ya Tuhan aku belum siap " ucap nya dibalik selimut sambil berhit
Berakhir sudah benteng pertahanan Prisla, Hardian telah berhasil melaksanakan tugas nya sebagai seorang suami. meskipun junior nya kewalahan dan kesulitan memasuki sesuatu yang masih bersegel, namun dia berhasil juga.Prisla mereremas spray putih itu, sambil memejamkan mata, perasaanya berkecamuk antara sakit dan menikmati permainan Hardian. sesuatu yang belum pernah Prisla rasakan dan lakukan selama ini.Hardian akhirnya ambruk didamping Prisla, mereka berdua langsung tertidur sambil berpelukan. ditambah udara pegunungan yang sangat dingin, sehingga mereka saling berbagi kehangatan dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh polos kedua pasangan ini.Hardian tiba-tiba terbangun begitu mendengar dering HP nya di atas meja, dengan malas dia menjulurkan meraba-raba ponselnya yang tergeletak di atas nakas."Hallo ada apa Rey?" ucap Hardian dengan suara serak, karena masih mengant
Prisla mengenakan pakaian yang dibelikan Berta, terlihat begitu pas dengan bentuk tubuhnya yang mungil . meskipun memakai pakaian yang murah namun terlihat mahal setelah melekat di kulit nya yang putih bersih.“Silahkan Nona,” pelayan membuka kan kursi untuk diduduki oleh Prisla.Sementara Hardian tidak berkedip, Prisla semakin mempesona dengan balutan baju sederhana dan rambut bergelombang yang terlihat masih basah.Prisla menunduk dalam-dalam, dia mersa malu untuk mengangkat wajahnya. Ditambah lagi setelah melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri pada umumnya.“Prisla kenapa kamu masih menunduk, apa makanannya kurang enak?”“Ti... tidak, makanan ini cukup enak Tuan, eh maaf suamiku.” Jawab Prisla terlihat masih gugup.“Prisla, mulai sekarang bersikap biasa saja padaku. Anggap aku sebagai sahabat sekaligus suamimu. D
Ajang Competition The Best Model, merupakan ajang fashion show tingkat dunia yang dikuti berbagai negara. diadakan disalah satu kota terbesar Perancis. setiap negara yang ikut ajang pemilihan ini berkesempatan untuk memperkenalkan karya rancangan desainer kenamaan dunia. ditingkat internasional dan akan mendapatkan market place sendiri dari sponsor, agar nilai dari desain mereka bisa tiga kali lipat dari harga pasaran.Milka, sangat bahagia dan merasa terhormat karena mendapat kan undangan khusus untuk bisa mengikuti fashion tingkat dunia ini. senyuman indah tak pernah lepas dari bibirnya. dia merasa bangga dengan hasil yang telah diperoleh nya."Tidakkah sia - sia pengorbanan ku selama ini jauh dari keluarga dan kekasih ku Hardian " ucap nya, sambil menyeka air mata yang tiba-tiba lolos di pipi mulusnya. aku yakin kalian semua pasti bangga. dengan hasil yang telah aku dapatkan.Karena akan
Pagi nya, Prisla merasa enggan sekali untuk membuka mata, Udara yang sangat dingin membuat gadis itu masih ingin meringkuk dalam balutan selimut tebal yang melilit tubuhnya. Sedangkan Hardian sudah terlihat rapi sambil membolak-balik sebuah majalah bisnis fisofa.Hardian tahu jika Prisla sudah bangun, tapi dia sengaja bermalas-malasan dan berpura-pura tidur. dia langsung bersembunyi kembali kedalam selimut sewaktu Hardian melirik kearahnya.“Dasar kucing kecilku, ternyata kamu mau bermain-main dengan ku pagi ini.” Gumam Hardian menutup majalah dan berjalan pelan-pelan agar Prisla tidak tahu.Hardian berjongkok didepan kepala Prisla yang bergerak dibalik selimut, perlahan Prisla kembali membuka selimut itu namun tiba-tiba“Aaaaaagghh,”Prisla berteriak kaget begitu ingin mengintip Hardian dari balik selimut, ternyata Hardian susah berada dihadapannya dengan jarak yang sa
Revano menatap kagum, pada pantulan wajah dan tubuhnya di cermin besar yang terdapat ditengah-tengah ruangan besar itu. pakaian yang dirancang Naura benar-benar pas dan melekat sempurna ditubuh Revano. termasuk mami, papi,opa dan kedua adiknya."Penampilan anak mami sangat tampan dan gagah," puji Prisla seraya memperbaiki posisi dasi Revano yang agak miring."Makasih pujiannya mi." ucap Revano."Tentu dong sayang, selain acara ulang tahun perusahaan kita. nanti Revano juga akan diperkenalkan sebagai seorang CEO baru, pada seluruh kolega bisnis dan investor perusahaan." Hardian ikut menimpali percakapan ibu dan anak itu."Tu kan, mami cuma muji penampilan kak Revano doang, padahal dunia telah mengakui jika aku lah anak mami yang paling gagah, bahkan mengalahkan papi dan kak Revano." Adiknya tidak mau kalah, dia sekuat tenaga menggeser tubuh Revano dari cermin besar."Udah ga
Dengan perasaan deg-degan Naura mengukur bidang tubuh Revano, posisi mereka begitu dekat. Revano perlahan memejamkan matanya. menikmati aroma wangi tubuh Naura. dan helaan nafasnya yang terasa begitu lembut dan wangi menthol.Saat posisi tubuh mereka berhadapan, tangan Revano terangkat pelan namun pasti. Revano dengan lembut menelusuri pipi mulus Naura dengan jemarinya. terus mengelus-elus rambut panjang lurusnya.Naura merasa terhipnotis, tidak ada penolakan sama sekali. dia membiarkan sentuhan hangat tangan Revano. seakan-akan dia sedang bermimpi indah. bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Revano mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak lagi yang mengikis diantara mereka berdua. Maura memejamkan matanya pelan. saat tubuh Revano makin merapat ke tubuhnya. dunia seakan terhenti ketika Naura merasakan lembutnya kecupan hangat bibir Revano dikening, kedua kelopak matanya hingga terus kedua pipinya.
Revano tersenyum puas, sebelah tangannya masih mengusap-usap layar ponselnya. dimana terpampang foto cantik Naura yang mengunakan pakaian kerja.Wajah Naura terlihat anggun, dan sudah terlihat sedikit dewasa. mengingat sekarang dia sudah menamatkan kuliah. juga mulai ikut merintis salah satu usahanya sendiri.Maura memang sangat mandiri, bahkan diusianya yang masih relatif muda. Dia telah mampu bangkit dan mengembangkan usaha. yang bergerak di bidang butik. yang merupakan salah satu bakat dan hobi nya selama ini.Naura memang sengaja, mengambil jurusan di bidang desainer. agar nanti kedepannya dia bisa mengembangkan usaha sendiri. tidak butuh waktu lama bagi Naura. sekarang nama butik dan rancangan nya sudah terkenal. bahkan seberapa artis ibukota sengaja memesan dan mengunakan rancangan pakaian Naura. diberbagai momen tertentu mereka."Naura aku sangat merindukanmu, meskipun hubungan kita yang
Satu bulan berlalu, kini mereka semua telah terpisah. melanjutkan kehidupan dan pendidikan masing-masing ditempat yang berbeda-beda.Sekarang Naura sudah bisa bernafas dengan lega, karena nilai-nilai melonjak menunjukkan peningkatan, semua ini tidak terlepas dari dukungan Revano dulunya.Meskipun Revano sudah pergi jauh meninggalkan nya. Namun Naura selalu berharap mereka akan dipertemukan kembali.Sementara Azka dan Arga, mereka memilih kuliah di kampus yang sama dengan wanita pujaan mereka Agnes dan Caca.Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Naura sudah menamatkan pendidikannya, bahkan sekarang dia sudah kuliah disebuah universitas ternama. tanpa pernah bertemu dan mendengar kabar tentang Revano lagi.Begitu juga dengan para teman-temannya yang lain, mereka semua seperti sudah putus contak. serta sibuk dengan kehidupan masing-masing.Naura me
Selepas ujian akhir, Revano menyiapkan hatinya untuk berpisah dengan Naura. Dia menghembuskan nafas dalam-dalam, mencoba memberi ketegaran dan kekuatan pada hatinya sendiri. berat' bagi Revano meninggalkan asrama terutama dengan Naura, namun dia tidak bisa berbuat banyak mengingat dia harus melanjutkan pendidikan nya keuangan lebih tinggi dan lebih baik.Lamunan Revano buyar ketika getaran ponsel, yang disimpan di kantung celananya. segera Revano mengangkat panggilan dari maminya tersebut, sambil berjalan masuk kedalam kamar."Assalamualaikum mi....!" ucap Revano dengan nada suara kurang semangat."Waalaikumsalam sayang ...., aduuuuuh anak ganteng mami kok lesu gitu, ayo semangat sayang. karena besok pagi sopir jemputan yang dikirim papi bakal kesana untuk menjemput mu nak" ujar Prisla."Iya mi""Apa kamu sudah berkemas sayang ?""Belum mi,
Seperti biasanya, Pihak sekolah mengadakan berbagai pertandingan tiap tahunnya, berdasarkan bakat dan minat para siswa dan siswi sekolah mereka. untuk tahun ini pihak sekolah pun memberikan kebebasan untuk memilih diantara nya.- Pemilihan Miss tercantik disekolah itu, semua siswa cewek bebas untuk mengikuti nya, tapi tetap harus mengikuti tes dan serangkaian seleksi- Lomba Tim Bola Basket- Lomba menyalurkan bakat akting, seperti mengikuti Drama dan pertunjukan disekolah.- Lomba menari BalletSemua menyambut antusias acara itu, termasuk tiga cewek cantik Agnes, Caca dan jeni. memilih mengikuti menjadi Miss. sementara Naura lebih menyukai bakat akting. sedangkan gea Memilih untuk menari Ballet yang merupakan kesenangannya.Revano yang mengetahui jika Naura mengikuti pentas drama, membatalkan niatnya untuk mengikuti lomba Bola Basket. karena sebentar l
Setelah melihat sekawanan monyet itu telah pergi menjauh, Revano menyalakan motor nya."Ayo Naura kita tinggal kan tempat ini"Maura naik keatas motor lalu Revano melesat dengan kecepatan tinggi, jalanan yang sepi membuat Revano bebas melajukan motornya."Kak Revano masih ingat jalan pertama yang kita masuki tadi" Naura sudah merasa sedikit cemas."Aku tidak ingat Naura, tapi kita harus tetap melakukan motor ini hingga bertemu penduduk sekitar untuk bertanya jalan menuju villa" ujar Revano yang sudah ikutan-ikutan cemas.Sudah capek berputar-putar dengan motor itu, namun mereka tidak menemukan Seorang pun yang melintasi jalan itu, maupun Rumah penduduk. Revano mulai putus asa sedangkan bahan bakar motor mereka sudah hampir habis."Kak Revano aku takut, sementara signal disini juga tidak bagus" Naura mengangkat ponselnya tinggi berharap mendapatkan signal yang
"Naura kamu pegangan ya.. soalnya jalanan ini terlalu licin. dan tidak rata, aku takut kamu ntar jatuh" ucap Revano sambil tersenyum."I...iya kak" dengan ragu-ragu akirnya tangan Naura melingkar di pinggang Revano.Sepanjang perjalanan itu Revano dan Naura tidak henti-hentinya bercerita dan bercanda, sesekali Naura mencubit pinggang Revano. tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua.Mereka saling tebak tebakan, atau bercerita tentang hobi dan Film kesukaan mereka masing-masing. sesekali Naura tertawa lepas. Revano puas menikmati wajah cantik Naura dari kaca spion motor itu.Terkadang tangan Revano mulai nakal mengelus lutut Naura atau sesekali merem mendadak motor nya, untuk menikmati moment indah kebersamaan mereka.Motor Revano berhenti di sebuah warung, mere membeli makanan khas daerah itu, dan minuman segar. setelah itu Revano kembali melanjutkan perjalanan memasuk
Hari ketiga mereka di villa ini, membuat kedekatan Revano dan Naura sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. selain sudah bertukar No ponsel masing-masing. Revano dan Naura jika hendak menutup jendela kamar masing-masing mereka akan saling lempar pesawat yang terbuat dari kertas."Yauupps...." Naura menangkap layangan kertas itu dan membacanya"Selamat malam kak Revano, met bobo.... moga mimpi indah" isi pesan yang tertulis di layangan kertas ituBegitu pun Naura membaca isi pesan dari layangan Revano."Met malam Cantik....,, besok kita jalan-jalan ke sekeliling area puncak ini yuk"Naura tersenyum membacanya, dan kembali membalas kemudian melemparkan kembali ke jendela kamar Revano."Okey... aku setuju banget, tidak sabar menikmati udara puncak yang segar dan bersih itu, tapi emang kita berdua sanggup, karena area ini terlalu luas, dan masih&