Sekian lama menetap dan tinggal di villa bersama Farrel, membuat pernikahan mereka langgeng tanpa ada permasalahan.
Mereka menjalani bahtera rumah tangga penuh kebahagiaan, Milka juga sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan yang sudah menginjak sembilan bulan lebih. Milka sudah merasakan kesakitan yang teramat sangat. Karena sudah waktunya untuk melahirkan.
Farrel ikut panik melihat istrinya kesakitan. meskipun sudah dibawa kerumah sakit terdekat, namun mereka menolak untuk membantu Milka, mengingat keterbatasan peralatan rumah sakit tersebut. Serta letak posisi bayi Milka yang tidak sempurna.
Sehingga Milka harus segera dibawa kerumah sakit besar, yang terletak dikota. yang mempunyai jarak tempuh tiga jam untuk sampai disana.
Ibu Farrel terus menangis, mengusap-usap sayang rambut menantunya yang kesakitan. posisi bayi Milka tidak memungkinkan baginya melahirkan secara normal, seh
“Bertahanlah sayang,” Ucap Farrel.Mobil yang dikendarai Meisya sudah memasuki salah satu rumah sakit besar dikota itu, Milka segera mendapatkan pertolongan. namun dia kehilangan banyak darah. sehingga membutuhkan transfusi darah secepatnya."Tolong dokter, lakukan yang terbaik untuk istriku. berapapun akan saya keluarkan asalkan istriku dan bayi kami bisa selamat." ucap Farrel yang panik."Iya pak, kami akan berusaha semaksimal mungkin, untuk istri bapak." ucap dokter.Milka harus segera dioperasi, selama proses berlangsung. Farrel terus mondar-mandir didepan pintu ruangan itu, sambil sesekali mengusap wajahnya kasar, menandakan bahwa dia terlihat begitu Bingung dan panik. hingga tanpa sadar tubuh Farrel tertunduk lesu bersandar pada dinding ruangan operasi.Sementara Mama, lebih memilih duduk dan menangis dibahu Meisya, pria itu terus membujuk dan menenangkan ibu da
“ Milka istriku....hu....hu... Milka Aaaagghhh.” Farrel benar-benar syok atas kepergian istrinya. Dia terus memukul dinding tembok itu, melupakan rasa sakit tangannya yang mengeluarkan darah."Ini salahku, ini hasil yang harus aku terima dan bayar atas kejahatanku. sehingga anak dan istriku yang menanggung semua kesalahanku itu.Aku dengan kejam menghancurkan kebahagiaan keluarga Hardian, sehingga dia kehilangan istri dan anaknya. sekarang aku juga mengalami hal itu... rasa sakit ditinggalkan orang yang kita cintai. " teiak Farrel terus menangis.Begitupun dengan Meisya, dia tidak sanggup melihat laki-laki yang merupakan Cinta pertama dan sahabat kecilnya itu sangat terluka dan kehilangan. Meisya menitikan air matanya, sebelum keluar dari ruangan itu, dia membisikkan ke telinga Milka. betapa dia ikut bersedih dan akan membantu dengan ikhlas merawat anaknya."Milka istriku, semoga en
Hardian dan Rey mengepalkan tangannya emosi begitu mengetahui keberadaan posisi Farrel, namun berkat bujukan Prisla yang meminta suaminya untuk bersabar, sampai kondisi Farrel benar-benar sembuh atas Kepergian istrinya Milka. Arjuna juga menjamin jika Farrel tidak akan melarikan dirinya lagi.Sebulan berlalu, Farrel mulai bisa menerima kenyataan itu, namun tiap hari dia seo mengunjungi kuburan istri nya.Diluar area pemakaman, beberapa orang polisi menunggu nya, Farrel yang dari semula sudah mengetahui kedatangan mereka. sudah ikhlas menerima segala hukuman atas perbuatan nya tersebut.Dengan langkah Gontai, Farrel berjalan mendekati para polisi yang menunggu nya itu. tanpa berkata-kata lagi, Farrel langsung menjulurkan kedua belah tangannya."Bapak saya ikhlas menjalani hukuman saya, dan menyerahkan diri secara langsung." ucap Farrel."Arjuna, tolong ka
Namun Meisya tidak menyerah, dia terus mencari cara untuk menarik perhatian Farrel, kadang dia sengaja mengajak Zaki dan mana Farrel untuk berkunjung ke penjara. Dengan alasan Zaki kangen bertemu papanya. alasan itu dia gunakan untuk menatap wajah tampan Farrel dari dekat. Cinta nya Meisya tidak pernah berkurang, meskipun Farrel sudah berstatus duda anak satu.Farrel sebenarnya mengetahui gelagat Meisya yang masih menyukai nya, namun Farrel masih belum bisa membuka hatinya untuk perempuan manapun. hatinya seakan telah terkunci seiring kepergian Milka wanita yang sangat Farrel cintai."Milka, namamu selalu abadi dilubuk hati terdalamku. sehingga aku tidak mampu melihat wanita selain dirimu." bathin Farrel sedih. sambil teringat masa mereka indah dan bercanda mandi di air terjun dikampnya dulu, menelusuri jalan kecil yang dikelilingi sawah yang menghijau yang membentang luas.Dirumah Berta kewalahan menen
“Milka...aaa,”Farrel langsung terduduk, keringat dingin bercucuran membasahi seluruh tubuhnya. dengan nafas yang masih terengah-engah dia mengusap kasar wajah nya. dia melirik teman-temannya satu sel nya masih tertidur pulas, seakan-akan mereka tidak terganggu dengan suara teriakan Farrel barusan."Ya Allah, aku kembali bermimpi bertemu istriku Milka. pertanda apa ini,?" berbagai pertanyaan bermunculan di benak Farrel. dengan menyeret langkah kakinya menuju kamar mandi, Farrel mencuci wajahnya, dan langsung berwudhu. dia ingin sholat malam berdoa untuk ketenangan Milka disana.“Mimpi tentang bertemu Milka selalu menghantui ku, membuat Raa bersalah ini semakin menyikku.”Farrel membentang sajadah dikeheningan malam. Farrel sholat dengan khusyuk, Setelah itu dia berdoa dengan air mata yang ikut membasahi kedua pipinya. dingin dan keras nya kehidupan penjara mengajarkan nya akan arti hidup ya
Hardian dan Prisla saling melemparkan senyum senang dan bahagia. mereka pun saling berjabat tangan dengan Farrel, sebagai bukti jika mulai detik itu tidak ada lagi dendam dan permasalahan yang mengikat mereka.Hardian juga langsung mencabut tuntutannya, membuat Farrel langsung melakukan sujud syukur saking bahagianya. dia sudah tidak sabar untuk bertemu keluarganya, terutama Zaki.Hardian dan Prisla menawarkan untuk mengantarkan Farrel pulang kerumahnya, karena Farrel juga belum memberitahukan pada keluarga nya dirumah. jika dia sudah dibebaskan hari ini karena Farrel ingin memberikan kejutan pada mereka semua.“Mas Farrel tidak perlu sungkan terhadap kami, mulai sekarang lupakan masa lalu buruk itu, semoga hubungan baik kita akan terus terjalin kedepan nya. Kami iklas melakukan ini semua,” Ucap Hardian mengajak Farrel berjalan Menuju mobilnya."Sebelum kalian mengantarkan aku
Beberapa hari setelah dibebaskan, Farrel merasa tidak enak dan kurang nyaman tinggal bersama dengan keluarga istrinya Arjuna dan Berta dirumah besar ini. Meskipun Arjuna dan Berta sangat baik. Tapi Farrel Ingin mandiri dan mengajak pindah mamanya dan Zaki dirumah milik Farrel sendiri, disana dia dan Mama akan lebih nyaman dan bebas.Dengan ragu Farrel pun menyampaikan keinginannya tersebut pada Arjuna dan Berta, meskipun semula Arjuna dan Berta agak keberatan. Namun Akirnya mereka berdua dapat memaklumi alasan Farrel.Dirumah mewah dan baru ini, Farrel ingin memulai semuanya dari awal. Membuka lembaran baru mengasuh dan merawat Zaki.Farrel juga memperkerjakan pelayan dan bebby sitter untuk membantu sang Mama dalam merawat dan mengasuh Zaki. Farrel tidak ingin diusia tua mamanya masih direpotkan oleh dirinya dan cucunya Zaki.Ditempat kerja nya, Meisya langsung tertawa bahagia, seka
Seiring berjalannya waktu, kedekatan Farrel dan Meisya sudah terlihat jelas. Kecanggungan diantara mereka juga sudah tidak terlihat lagi.Begitu juga dengan Farrel, kehadiran sahabat lamanya itu, seakan membuat hari-hari nya yang larut dalam kesedihan pasca kepergian Milka, lambat Laun sudah terlihat mulai ceria dan tersenyum.Ditambah lagi dengan sikap manis dan tulus Meisya dalam menyayangi Zaki. Mereka terlihat begitu dekat bermain dan bercanda.Mama yang tahu apa yang sedang dipikirkan Farrel, berjalan mendekati anaknya yang tengah duduk dikursi taman sambil memperhatikan Meisya dan Zaki.“Farrel,” sapa Mama berdiri disebelah Farrel.“Mama, duduk ma.” Tawar Farrel sambil menggeser duduknya agak ketepi.“Farrel seperti Zaki begitu bahagia ya nak, Mama rasa dia membutuhkan sosok seorang ibu.” Ucap Mama mencoba meman
Revano menatap kagum, pada pantulan wajah dan tubuhnya di cermin besar yang terdapat ditengah-tengah ruangan besar itu. pakaian yang dirancang Naura benar-benar pas dan melekat sempurna ditubuh Revano. termasuk mami, papi,opa dan kedua adiknya."Penampilan anak mami sangat tampan dan gagah," puji Prisla seraya memperbaiki posisi dasi Revano yang agak miring."Makasih pujiannya mi." ucap Revano."Tentu dong sayang, selain acara ulang tahun perusahaan kita. nanti Revano juga akan diperkenalkan sebagai seorang CEO baru, pada seluruh kolega bisnis dan investor perusahaan." Hardian ikut menimpali percakapan ibu dan anak itu."Tu kan, mami cuma muji penampilan kak Revano doang, padahal dunia telah mengakui jika aku lah anak mami yang paling gagah, bahkan mengalahkan papi dan kak Revano." Adiknya tidak mau kalah, dia sekuat tenaga menggeser tubuh Revano dari cermin besar."Udah ga
Dengan perasaan deg-degan Naura mengukur bidang tubuh Revano, posisi mereka begitu dekat. Revano perlahan memejamkan matanya. menikmati aroma wangi tubuh Naura. dan helaan nafasnya yang terasa begitu lembut dan wangi menthol.Saat posisi tubuh mereka berhadapan, tangan Revano terangkat pelan namun pasti. Revano dengan lembut menelusuri pipi mulus Naura dengan jemarinya. terus mengelus-elus rambut panjang lurusnya.Naura merasa terhipnotis, tidak ada penolakan sama sekali. dia membiarkan sentuhan hangat tangan Revano. seakan-akan dia sedang bermimpi indah. bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Revano mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak lagi yang mengikis diantara mereka berdua. Maura memejamkan matanya pelan. saat tubuh Revano makin merapat ke tubuhnya. dunia seakan terhenti ketika Naura merasakan lembutnya kecupan hangat bibir Revano dikening, kedua kelopak matanya hingga terus kedua pipinya.
Revano tersenyum puas, sebelah tangannya masih mengusap-usap layar ponselnya. dimana terpampang foto cantik Naura yang mengunakan pakaian kerja.Wajah Naura terlihat anggun, dan sudah terlihat sedikit dewasa. mengingat sekarang dia sudah menamatkan kuliah. juga mulai ikut merintis salah satu usahanya sendiri.Maura memang sangat mandiri, bahkan diusianya yang masih relatif muda. Dia telah mampu bangkit dan mengembangkan usaha. yang bergerak di bidang butik. yang merupakan salah satu bakat dan hobi nya selama ini.Naura memang sengaja, mengambil jurusan di bidang desainer. agar nanti kedepannya dia bisa mengembangkan usaha sendiri. tidak butuh waktu lama bagi Naura. sekarang nama butik dan rancangan nya sudah terkenal. bahkan seberapa artis ibukota sengaja memesan dan mengunakan rancangan pakaian Naura. diberbagai momen tertentu mereka."Naura aku sangat merindukanmu, meskipun hubungan kita yang
Satu bulan berlalu, kini mereka semua telah terpisah. melanjutkan kehidupan dan pendidikan masing-masing ditempat yang berbeda-beda.Sekarang Naura sudah bisa bernafas dengan lega, karena nilai-nilai melonjak menunjukkan peningkatan, semua ini tidak terlepas dari dukungan Revano dulunya.Meskipun Revano sudah pergi jauh meninggalkan nya. Namun Naura selalu berharap mereka akan dipertemukan kembali.Sementara Azka dan Arga, mereka memilih kuliah di kampus yang sama dengan wanita pujaan mereka Agnes dan Caca.Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Naura sudah menamatkan pendidikannya, bahkan sekarang dia sudah kuliah disebuah universitas ternama. tanpa pernah bertemu dan mendengar kabar tentang Revano lagi.Begitu juga dengan para teman-temannya yang lain, mereka semua seperti sudah putus contak. serta sibuk dengan kehidupan masing-masing.Naura me
Selepas ujian akhir, Revano menyiapkan hatinya untuk berpisah dengan Naura. Dia menghembuskan nafas dalam-dalam, mencoba memberi ketegaran dan kekuatan pada hatinya sendiri. berat' bagi Revano meninggalkan asrama terutama dengan Naura, namun dia tidak bisa berbuat banyak mengingat dia harus melanjutkan pendidikan nya keuangan lebih tinggi dan lebih baik.Lamunan Revano buyar ketika getaran ponsel, yang disimpan di kantung celananya. segera Revano mengangkat panggilan dari maminya tersebut, sambil berjalan masuk kedalam kamar."Assalamualaikum mi....!" ucap Revano dengan nada suara kurang semangat."Waalaikumsalam sayang ...., aduuuuuh anak ganteng mami kok lesu gitu, ayo semangat sayang. karena besok pagi sopir jemputan yang dikirim papi bakal kesana untuk menjemput mu nak" ujar Prisla."Iya mi""Apa kamu sudah berkemas sayang ?""Belum mi,
Seperti biasanya, Pihak sekolah mengadakan berbagai pertandingan tiap tahunnya, berdasarkan bakat dan minat para siswa dan siswi sekolah mereka. untuk tahun ini pihak sekolah pun memberikan kebebasan untuk memilih diantara nya.- Pemilihan Miss tercantik disekolah itu, semua siswa cewek bebas untuk mengikuti nya, tapi tetap harus mengikuti tes dan serangkaian seleksi- Lomba Tim Bola Basket- Lomba menyalurkan bakat akting, seperti mengikuti Drama dan pertunjukan disekolah.- Lomba menari BalletSemua menyambut antusias acara itu, termasuk tiga cewek cantik Agnes, Caca dan jeni. memilih mengikuti menjadi Miss. sementara Naura lebih menyukai bakat akting. sedangkan gea Memilih untuk menari Ballet yang merupakan kesenangannya.Revano yang mengetahui jika Naura mengikuti pentas drama, membatalkan niatnya untuk mengikuti lomba Bola Basket. karena sebentar l
Setelah melihat sekawanan monyet itu telah pergi menjauh, Revano menyalakan motor nya."Ayo Naura kita tinggal kan tempat ini"Maura naik keatas motor lalu Revano melesat dengan kecepatan tinggi, jalanan yang sepi membuat Revano bebas melajukan motornya."Kak Revano masih ingat jalan pertama yang kita masuki tadi" Naura sudah merasa sedikit cemas."Aku tidak ingat Naura, tapi kita harus tetap melakukan motor ini hingga bertemu penduduk sekitar untuk bertanya jalan menuju villa" ujar Revano yang sudah ikutan-ikutan cemas.Sudah capek berputar-putar dengan motor itu, namun mereka tidak menemukan Seorang pun yang melintasi jalan itu, maupun Rumah penduduk. Revano mulai putus asa sedangkan bahan bakar motor mereka sudah hampir habis."Kak Revano aku takut, sementara signal disini juga tidak bagus" Naura mengangkat ponselnya tinggi berharap mendapatkan signal yang
"Naura kamu pegangan ya.. soalnya jalanan ini terlalu licin. dan tidak rata, aku takut kamu ntar jatuh" ucap Revano sambil tersenyum."I...iya kak" dengan ragu-ragu akirnya tangan Naura melingkar di pinggang Revano.Sepanjang perjalanan itu Revano dan Naura tidak henti-hentinya bercerita dan bercanda, sesekali Naura mencubit pinggang Revano. tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua.Mereka saling tebak tebakan, atau bercerita tentang hobi dan Film kesukaan mereka masing-masing. sesekali Naura tertawa lepas. Revano puas menikmati wajah cantik Naura dari kaca spion motor itu.Terkadang tangan Revano mulai nakal mengelus lutut Naura atau sesekali merem mendadak motor nya, untuk menikmati moment indah kebersamaan mereka.Motor Revano berhenti di sebuah warung, mere membeli makanan khas daerah itu, dan minuman segar. setelah itu Revano kembali melanjutkan perjalanan memasuk
Hari ketiga mereka di villa ini, membuat kedekatan Revano dan Naura sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. selain sudah bertukar No ponsel masing-masing. Revano dan Naura jika hendak menutup jendela kamar masing-masing mereka akan saling lempar pesawat yang terbuat dari kertas."Yauupps...." Naura menangkap layangan kertas itu dan membacanya"Selamat malam kak Revano, met bobo.... moga mimpi indah" isi pesan yang tertulis di layangan kertas ituBegitu pun Naura membaca isi pesan dari layangan Revano."Met malam Cantik....,, besok kita jalan-jalan ke sekeliling area puncak ini yuk"Naura tersenyum membacanya, dan kembali membalas kemudian melemparkan kembali ke jendela kamar Revano."Okey... aku setuju banget, tidak sabar menikmati udara puncak yang segar dan bersih itu, tapi emang kita berdua sanggup, karena area ini terlalu luas, dan masih&