Beranda / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Bab 27. Perkenalan Manis

Share

Bab 27. Perkenalan Manis

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa yang sudah aku lakukan? Seorang bidadari ternyata bersembunyi di rumahku!” gumam Shawn dengan mata terus menatap mata indah Kiran. Itu adalah momen pertama saat Shawn bisa menatap Kiran begitu dekat secara sadar. Setelah beberapa bulan menikah dan tak pernah bertemu muka sama sekali kecuali karena kejadian malam itu.

Tangan Shawn yang berada di punggung Kiran lantas naik dan sekilas membelai helai rambut Kiran. Kiran masih terus memandang dengan dua bola mata besarnya pada mata kecil sipit namun tajam milik Shawn.

“Aku akan memberikan hewan peliharaanmu ini, tapi ada syaratnya,” ujar Shawn begitu lembut dengan suara husky-nya. Kiran masih menunggu dan tak bergerak. Apa yang diinginkan suaminya itu darinya?

“Kamu harus menciumku. Setelah itu aku akan memberikanmu ... hewan ini!” sambungnya lagi sambil memperlihatkan kura-kura di tangannya itu. Kiran jadi terdiam dan sedikit bingung. Kenapa dia harus mencium? Sementara Shawn sudah sedikit menyandarkan sisi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 28. Kecupan Cinta Seorang Suami

    Shawn mungkin pria yang agresif ketika berhubungan dengan seorang wanita di ranjang, tapi dengan Kiran, ia mati kutu. Wanita itu seperti main kucing-kucingan dengannya.Usai kejadian di ruang sauna, Shawn seakan betah di rumah. Ia sengaja pulang lebih cepat dan tak pergi kemanapun saat akhir minggu. Tujuannya hanya satu, ia ingin menggoda Kiran. Seperti pada hari Senin, Shawn harusnya berangkat lebih awal untuk memulai hari seperti biasa. Akan tetapi sampai pukul 7 pagi, Shawn masih di kamarnya.Setelah berpakaian seragam seperti biasa, Shawn bersiap sarapan. Sesuatu yang ia jarang lakukan belakangan ini karena kesibukannya. Kali ini, ia ingin merasakan masakan Kiran yang dulu pernah ia cemooh.Dengan santai, Shawn berjalan ke meja makan lalu duduk di tempatnya seperti biasa. Belum ada makanan apapun di sana dan Bibi Shimla malah mengernyitkan keningnya.“Admiral sedang apa?” tanya Bibi Shimla pada Shawn yang menyilangkan jemari di atas meja.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 29. Hidangan Spesial

    Kiran hanya terkesiap mendengar saat namanya disebut sebagai salah satu Jaksa yang pernah menuntut Shawn Miller dalam sebuah pengadilan militer. Sementara Shawn hanya sedikit menyeringai.“Ya, aku rasa aku baru ingat siapa Jaksa Kiran Kanishka,” ujar Shawn dengan sikap tenang seolah ia dan Kiran memang hanya pernah bertemu di pengadilan saja.“Oh, ini kebetulan yang luar biasa. Aku harap jaksa Kanishka tidak takut pada Admiral Miller. Dia memang orang yang sedikit menyusahkan!” sindir salah satu Jenderal menggoda Shawn sambil tertawa. Sementara Shawn sedikit mengangguk dengan sopan dan tak terlalu memandang Kiran.“Ya, kami berdua memang pernah bertemu dengan Admiral Miller di pengadilan beberapa minggu lalu,” tambah Robert lalu sedikit mendekatkan dirinya pada Kiran. Shawn yang melihat itu langsung tak tersenyum sementara Kiran terus menerus membuang pandangannya ke arah lain.“Hakim Admiral Stone yang saat itu m

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 30. Tertipu Lagi

    Yousef Kanishka benar-benar berang. Setelah tak berhasil menjebak Shawn Miller dalam sebuah transaksi saham sekarang ia malah didatangi oleh beberapa pemegang saham meminta kejelasan statusnya sebagai presiden direktur.“Aku tidak mau menanamkan uangku di tempat yang jelas-jelas sarang penipu!” tunjuk David Bones salah seorang investor yang juga menanamkan uangnya pada tim yang disponsori oleh Winthrop Motors. Yousef yang sudah kadung kesal karena dituduh memiliki saham palsu lalu memukul meja dengan keras sampai ia dan kedua temannya terkejut.“Kalian berani menunduhku sebagai penipu. Apa kalian tidak tau siapa aku!” bentak Yousef bahkan sampai berdiri dari kursinya.“Kami tidak menuduhmu tanpa bukti, Tuan Kanishka. Tapi kamu memang sudah menipu kami untuk duduk di kursi presiden direktur dan menguras uang kami!” jawab investor yang lain bernama Richard Collins.“Jangan sembarangan menuduhku, Tuan Collins. Jelas-

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 31. Ladu Cinta Yang Manis

    Sebelum pulang, Shawn tak lupa mampir ke sebuah butik perhiasan ternama untuk mengambil pesanan cincin berlian yang ingin ia hadiahkan untuk Kiran.Usai makan siang itu, Shawn sudah berpikir, perhiasan apa yang cocok untuk bidadari di mansionnya itu. Kiran bahkan tak memakai perhiasan apa pun kecuali jika ia memakai sari dan pakaian panjang. Itu pun hanya aksesoris biasa. Ia wanita sederhana dan tidak mencolok.Pulang ke mansionnya, Shawn punya semangat baru. Ia tau jika istrinya pasti sudah tiba lebih dulu. Namun begitu ia masuk ke melewati lobi dan beberapa pengawal memberikan hormat, ponsel Shawn bergetar.“Hai, J!” sapa Shawn dengan suara husky-nya yang khas. Ia masih terus berjalan masuk, tujuannya adalah mencari Kiran.“Aku dengar Barnett dan Kanishka bertengkar. Grey yang melaporkan, Kanishka datang melabrak Barnett!” lapor James Belgenza langsung pada Shawn Miller. Ujung bibir Shawn naik dengan sorot wajah angkuh d

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 32. Cinta Dan Gairah

    Masih dengan remah laddu di bibirnya, Shawn mendekat dan mengecup bibir Kiran perlahan. Lidah Shawn lalu sedikit keluar dan menjilati bibir sebelum mengulum bibir Strawberry Kiran lagi.“Admiral ...” desah Kiran mencoba menjauhkan bibir Shawn darinya.“Ahh ... aku ...” Shawn hanya bisa berhenti dan terpana menatap mata Kiran. Gairahnya naik lagi sampai Shawn harus mengepalkan tangannya.“Aku ingin memilikimu,” gumam Shawn berbisik tanpa sadar. Ia tak bisa mengendalikan diri di depan wajah Kiran. Mata itu seakan memiliki mantera untuk menghipnotis Shawn Miller, si Admiral angkuh.“Apa maksudmu, Admiral?” Kiran balik bertanya dengan suara lembutnya. Shawn baru ingat jika ia memiliki perjanjian dengan Yousef, ayah Kiran. Perjanjian yang memaksa Shawn untuk menjauh dan tak boleh menyentuh Kiran sama sekali.Tapi ia sudah melanggar kontrak jaminan itu berkali-kali. Sementara Kiran tak mengetahui apapun jik

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 33. Memulai Menjadi Istri

    Shawn dan Kiran tidur di satu ranjang yang sama untuk pertama kali, tapi sayangnya tak ada yang terjadi selain hanya berciuman. Shawn tak berani menyentuh Kiran meski ia sudah tak tahan.Tubuhnya begitu menginginkan Kiran tapi hatinya terus menahan. Sikap kasar Shawn di ranjang, ia tak ingin melakukan hal seperti itu pada Kiran sama sekali.Bibir Shawn hanya menempel pada tekuk Kiran dan ia bernapas di sana. Pagi hari, Kiran adalah yang paling pertama terbangun. Ia mencoba berpaling tapi terhalang oleh ciuman kecil Shawn di tekuknya.“Admiral ...” rengek Kiran bergumam kecil. Shawn tidak melepaskan dan malah makin menciumi tekuk sampai pundak istrinya.“Aku malas pergi,” gumam Shawn dengan suara berat dan serak. Ia terdengar begitu seksi dengan suaranya itu.“Akan kusiapkan sarapan dan seragammu dulu, Admiral.” Shawn makin manja dan membenamkan wajahnya di leher Kiran. Kiran sedikit tergelak meski malu-malu denga

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 34. Pesta Dan Topeng Kemunafikan

    Shawn Miller tiba dengan mobil Cadillac yang ia kendarai sendiri. Arjoona dan Earth baru saja tiba dengan mobil yang berbeda. Begitu pula dengan teman-temannya yang lain, kecuali Bryan Alexander yang lebih memakai SUV BMW mewah karena ia membawa Claire bersamanya. Claire sedang hamil besar dan lebih nyaman baginya daripada naik mobil sport.Arjoona dan Shawn tiba di waktu yang bersamaan. Mereka kemudian berjalan bersama melewati beberapa wartawan yang sempat mengambil foto. Pengusaha-pengusaha super kaya dari seluruh Amerika berkumpul di pesta itu termasuk pesaing terberat King Enterprise, Jared Wright. Tapi Mars King malah memilih tidak hadir karena konfrontasi terakhirnya dengan Jared yang membuatnya kalah tender di stadion football.Jayden dan James tiba di saat yang bersamaan dan disambut oleh Aidan Caesar. Dan seperti model catwalk ketiganya berjalan melewati lampu blitz yang sedikit menyilaukan mata.Keenam sahabat itu sengaja pergi dan berkumpul terpisah

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 35. Rumahku, Aturanku!

    Shawn sedikit melirik pada Jayden saat Kiran meminta persetujuannya untuk datang mengunjungi sang mertua, Yousef Kanishka. Jayden memang belum mengetahui apa yang sebenarnya tengah dibicarakan oleh Shawn di ponselnya. Namun melihat raut wajah Shawn yang tak enak, sudah pasti ia sedang berhadapan dengan masalah.“Little Flower, apa maksudmu? Kamu ingin pergi kemana?” tanya Shawn lagi pura-pura tidak mendengar jelas apa yang dimaksudkan Kiran.“Aku sudah lama tidak melihat keadaan Ayah. Aku kira, Ayah akan datang mengunjungiku tapi dia tidak datang.” Shawn menaikkan dagunya pada jawaban yang diberikan Kiran.“Aku tidak bisa memberi ijin padamu untuk bepergian selain ke kantor Jaksa. Terlebih selama aku berada di luar dan belum pulang,” jelas Shawn memberi larangan pada Kiran. Kiran tampak tak bicara dan membantah apapun.“Little Flower, aku tidak ingin kamu berkeliaran di luar rumah. Aku tidak ingin ada yan

Bab terbaru

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 213. Akankah Kita Bertemu Lagi?

    Ares bahkan sempat mencegat Andrew tapi yang ditunjukkan sahabatnya itu hanyalah tatapan kebencian. Ia pergi tanpa ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Andrew ternyata pulang ke Boston tapi The Seven Wolves terutama Jayden terus mengejar dirinya.Andrew pun tak lama menghabiskan waktunya di mansion sang Ayah, ia bahkan tak hadir saat pembacaan warisan yang memberikan seluruh harta milik Shawn Miller padanya. Andrew berhenti datang ke sekolah dan mulai menghilang. Ia lari dari asrama sekolah dan tak pernah kembali ke penthouse mewah di Belligers lagi.Andrew sempat menyelinap masuk ke dalam apartemen ayahnya yang dijaga oleh anggota Golden Dragon. Ia hanya ingin mengambil barang peninggalan ayahnya yaitu sebuah album lagu dalam bentuk vinil milik mendiang ibunya dan sebuah foto milik orang tuanya yang diambil oleh neneknya Kiriko Matsui.Setelah mendapatkan yang diinginkannya, Andrew hendak menyelinap lagi keluar sebelum ia melihat Nana Tantria ternyata tidur di

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 212. Amarah Terpendam

    "Waktu kematian … " begitu sakralnya kalimat tersebut saat seorang dokter menyatakan kematian seseorang. Kalimat itulah yang tak ingin di dengar oleh siapa pun. Itu termasuk Arjoona yang hanya duduk menyaksikan jasad temannya Shawn dinaikkan ke dalam ambulans dan dibawa.Semuanya hancur dalam sehari. Semuanya tanpa terkecuali. Dengan tubuh basah kuyup serta masih meneteskan air, Rei lantas menyelimuti ayahnya."Dad ... Daddy bisa pneumonia dan mati jika seperti ini!" ucap Rei dengan suara beratnya pada sang Ayah. Arjoona tak menjawab dan malah menengadahkan kepala menatap langit yang masih mendung. Hujan sudah berhenti dan membawa jiwa Shawn terbang ke angkasa. Mungkin saat ini, ia tengah bertemu Kiran dan berkumpul bersama James juga Delilah.Mata Rei lantas menoleh pada ambulans yang membawa Andrew. Ia tak sadarkan diri setelah tak mampu menangkap ayahnya Shawn yang memilih melompat dari ketinggian 15 meter lebih langsung ke lantai beton bersama Rohan K

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 211. Perang Terakhir; Kehilangan

    Jayden menggunakan tali pinggangnya sebagai alat bela diri dengan memanfaatkan tenaga lawan."Om Jay!" pekik Ares hendak menolong tapi ia salah jatuh dan hampir terjerembap ke lantai dua tempat dimana Jayden tengah dikeroyok. Andrew dengan cepat memegang tangan Ares sebelum ia terjatuh. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi takut kehilangan. Punggung Andrew tiba-tiba dihantam oleh seseorang menggunakan kayu dan ia hampir saja melepaskan Ares.Mars yang berada di lantai satu melihat putranya bergelantung di lengan Andrew langsung membelalakkan matanya. Pertolongan bagi Andrew datang dari Aldrich dan Rei yang menghajar orang-orang yang memukul Andrew. Selagi Aldrich dan Rei sibuk berkelahi, Andrew menarik Ares kembali ke atas.Dengan mata terbelalak, Ares tak sempat bernapas selain memukul salah satu pria yang hendak memukul Andrew dari arah belakang. Mars di bawah sudah kalah telak karena kini dihajar oleh tiga orang bersenjata tajam. Salah satunya sudah men

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 210. Perang Terakhir

    Ares menatap horor ke arah Andrew yang hanya mendengus meliriknya sekilas."Ini bahaya!" gumam Ares lagi masih dengan pandangan horor yang sama."Dia Pamanku, Ares. Dia kakak dari ibuku!" gumam Andrew membuat Ares semakin membelalakkan matanya."Fuck!" kutuk Ares tanpa sadar. Ia lalu memandang dashboard mobil sport milik Andrew dan berpikir sementara Andrew terus mengebut dengan mobilnya. Ia memasukkan nama taman yang dimaksudkan oleh Elena pada mesin navigasi dan sebisa mungkin tiba lebih cepat. Ares lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jupiter, Rei serta Aldrich bersamaan."Kamu mau apa?" tanya Andrew pada Ares yang menempelkan ponsel di telinganya."Menghubungi yang lain. Kita butuh bantuan!" aku Ares dengan jujur. Andrew menggelengkan kepalanya."Jangan ... mungkin tak akan terjadi apa pun!""Jangan gila kamu. Dia pria yang berbahaya!""Dia Pamanku, Ares!" bantah Andrew makin sengit."Tapi dia pembunuh Aunty Kiran.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 209. Jangan Pergi

    Ares benar-benar menyebalkan. Ia terus menguntit Andrew bahkan sampai masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya ingin Andrew bicara tentang apa yang membuatnya berubah tiba-tiba."Keluar!" sahut Andrew mengusir Ares yang ikut masuk ke dalam mobilnya."Tidak!" jawab Ares tak peduli. Andrew makin mendengus kesal lalu diam tak bicara maupun menekan pedal gas."Kenapa kamu pindah ke asrama sekolah? Memangnya kenapa jika tinggal di Bellingers?" tanya Ares begitu serius pada Andrew yang tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke asrama sekolah dan tak mau lagi tinggal bersama ayahnya."Itu bukan urusanmu!""Aku temanmu, Andy!" Andrew terkekeh sinis dan menggelengkan kepalanya."Yang benar saja!" gumamnya makin sinis. Ares benar-benar mengernyitkan keningnya heran. Dalam satu hari ia bisa berubah drastis seperti seseorang yang tak pernah dikenal Ares sama sekali."Ada apa denganmu, Andy? Kenapa kamu bisa berubah seperti ini!" tukas Ares lagi dengan nada se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 208. Kenangan Nada

    Shawn tak lagi masuk kerja usai pertengkarannya dengan Andrew tadi malam. Ia berdiri di depan jendela ruang kerjanya menunggu berita dari salah satu mata-matanya. Jemarinya terus menyentuh cincin pernikahan yang melingkari jemarinya.Alunan suara seorang wanita menyanyikan tembang Love Story mengisi relung ruangan yang sepi itu."With his first hello. He gave new meaning to this empty world of mine. There'd never be another love, another time. He came into my life and made the living fine. He fills my heart ... "Dengan merdunya rekaman suara nyanyian Kiran menggema ke seluruh penthouse tersebut. Seakan Kiran datang memeluk Shawn yang memejamkan matanya. Pipi Kiran dirasakan Shawn ditempelkannya dibalik pundaknya sambil terus menembangkan lirik lagu cinta yang dinyanyikan kembali olehnya.Dahulu, saat Andrew baru lahir dan masih berusia satu minggu, Andrew pernah mengalami sakit demam tinggi. Untuk menenangkan bayinya yang tengah sakit, Kiran ber

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 207. Ujung Dari Kewarasan

    Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja."Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya."Itu bukan urusanmu!""INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar."Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah mendengus dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya."Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya."BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew."Apa! Apa urusanmu!" sahut Andrew membalas

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 206. Dosa Tak Termaafkan

    Shawn mulai memeriksa kamera pengawas dan hal-hal yang berhubungan dengan kedatangan Rohan ke penthouse-nya. Sebaliknya, ia tak lagi menaruh curiga pada Andrew dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Shawn terlalu fokus pada Rohan dan mulai meneruskan keinginannya untuk menyingkirkan pria itu."Hey, Andy! Apa kamu akan membuat pesta ulang tahun juga?" tanya Aldrich iseng menepuk pundak Andrew saat ia tengah menutup pintu loker. Andrew yang tak tersenyum lalu membanting pintu loker di depan Aldrich sampai membuat ia mengernyit."Kenapa memangnya?" sahut Andrew dengan rahang mengeras."Aku hanya bertanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Aldrich lagi masih dengan wajah kebingungan dan tak mengerti. Andrew tak mau menjawab selain hanya memandangi Aldrich tajam lalu pergi begitu saja. Aldrich jadi berpaling dan melihat Andrew berlalu begitu saja.Andrew juga berpapasan dengan Jupiter di koridor yang sama dan melewatinya begitu saja."Andy?" panggil Ju

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 205. Ingin Melepaskan

    Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi."Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum."Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang."Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka."Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya."Apa yang ingin kamu tahu?""Siapa Rohan Kanishka?""Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas."Apa yang kamu sembunyikan?""Tidak ada, Nak! Kumohon masuklah ke kamarmu!" Andrew masih mendelik pada Erikkson yang benar-benar mendelik padanya agar ia

DMCA.com Protection Status