“Apa kamu bilang?! Ibuku kenapa?” tanya Yuriel tajam pada pelayan itu.
Pelayan itu menunduk dengan cemas.
“Nona Ginny tiba-tiba pingsan,” jawabnya hati-hati menatap Lewis yang tertegun di kursinya.
“Katakan, di mana dia?!” tanyanya menatap pelayan itu dengan tatapan kejam.
“Nona Ginny di kamarnya,” jawab pelayan itu takut dengan tatapan ganas Lewis.
Lewis sontak berdiri dan berjalan terburu-buru keluar dari ruang kerjanya.
Yuriel juga mengikutinya dengan cemas di belakangnya.
Mereka menyusuri lorong Panjang menuju ke kamar Ginny. Begitu tiba, mereka melihat beberapa pelayan berkumpul di luar kamar sambil mencoba menyadarkan Ginny yang tidak sadarkan diri di depan pintu kamarnya.
“Nona Ginny, tolong buka matamu!”
“Sadarlah, Nona Ginny.”
“Cepat panggilkan dokter!”
Para pelayan krasak-krasuk mencoba menyadarkan Ginny dengan pan
Lewis tidak bergerak dan menatap Yuriel tajam.“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada ibu, Tapi belakang ini aku sering melihatnya sering minum alkohol tengah malam dan minum sebuah cairan yang entah apa,” kata Yuriel.“Ibu bahkan sering batuk sambil memegang dadanya. Ketika aku bertanya ibu menjawab dia sesak dada dan tidak ingin diperiksa ke dokter.”“Apa karena itu ibu sudah tahu dia memiliki penyakit jantung dan tidak ingin diperiksa ke dokter?” Yuriel bertanya pada dirinya sendiri.“Mengapa ibu melakukan ini?” Dia menatap Lewis dengan mata memerah menahan tangis.“Ayah, kamu yang membuat ibu memberikan jantungnya pada Bibi Audrey. Ibu sangat membenci Bibi Audrey, dia tidak akan memberikan jantungnya pada musuhnya. Daripada memberikan jantungnya, lebih baik merusak. Ayah, kamu yang memaksa ibu melalukan ini!” Yuriel mendorong Lewis dengan marah.Lewis terhuyung mundur. Dia terdia
Seumur hidup Lewis tidak pernah mengenal cinta. Ibunya meninggal lebih awal dan ayahnya adalah seorang buaya darat yang memiliki banyak wanita di mana-mana. Karena hal itu membuat Lewis memiliki saudara tiri yang paling dibencinya, Demian Flint.Lewis tidak mengenal kasih sayang atau pun cinta. Apa yang dia inginkan akan selalu terpenuhi dan menjadi miliknya. Termasuk wanita itu, Ginevra Scott, gadis yang dia beli dilelang gadis perawan.Dia menganggapnya menarik dan memiliki jantung yang cocok dengan Audrey.Dia ingin memiliki tubuhnya sebelum memberikan jantungnya pada Audrey. Namun dia justru terjerat pada wanita itu dan selalu menunda-nunda transplantasi jantung.Dia ingin memiliki wanita itu selamanya di sisinya dan memberikan segalanya semua yang diinginkan semua wanita padanya. Uang, perhiasan, dan pakaian cantik.Dia berpikir Ginny sama dengan wanita lain menginginkan hidup mewah dan tidak pernah berpikir dia akan meninggalkannya.
Kedua pria itu bergidik ngeri.“Baik Tuan!” Salah satu pria pergi mengumpulkan para pengawal Lewis dan satunya mengikuti Lewis mencari Ginny di hutan dekat Vila sambil membawa anjing pelacak.Vila itu berada di sebuah pulau dengan dikelilingi tebing curam hingga Lewis tidak khawatir Ginny akan melarikan diri meninggalkan pulau ini.Namun hutan itu cukup besar hingga sulit untuk menemukan Ginny.Guk!Anjing pelacak di bawa pengawal Lewis menggonggong dan berlari menuju ke arah tebing. Lewis berlari mengikutinya dengan langkah cepat.Mereka keluar dari hutan rimbun dan tiba di tanah lapang. Pengawal yang mengikuti Lewis menahan tali anjing pelacak itu agar tidak menerjang sosok wanita yang memunggungi mereka berdiri di ujung tebing.Lewis berhenti tak jauh dari belakang Ginny. Jantungnya berdegup kencang menatap punggung mungil di depannya.“Ginny ….” Dia memanggil wanita itu dengan hati-hati. Takut
Yuriel tidak bisa tinggal lama di rumah sakit karena dia tidak meninggalkan Freyan dan Yuri lebih lama.Setelah memeriksa kondisi Ginny, dia meninggalkan rumah sakit sambil menelepon pengasuh yang ditugaskan menjaga Freyan untuk menanyakan keadaan anak-anak.“Bibi, apa Freyan sudah tidur? Dia tidak menangis, kan?” Yuriel berjalan dengan langkah cepat di sepanjang Lorong rumah sakit.“Nona Muda, Tuan Muda kecil terus menangis sejam yang lalu. Saya sudah mencoba memberinya susu namun Tuan muda kecil tidak mau dan tetap. Saya tidak tahu lagi bagaimana menenangkan Tuan Muda kecil.”“Oke, aku mengerti. Aku segera pulang untuk memeriksanya. Lalu bagaimana dengan Yuri? Apa dia pergi ke sekolah?”Yuri pergi pagi-pagi membawa Ginny ke rumah sakit hingga dia tidak mengurus Yuri pergi ke sekolah.“Nona Yuri sudah pulang sekolah dan saat ini sedang belajar di kamarnya.”Yuriel menghela napas l
“Payudaraku sakit. Mengapa kamu tidak mengetuk pintu? Sakit tahu,” keluh Yuriel sambil menggosok area dadanya yang sakit.Wajah dingin Aleandro pecah. Dia menatap dada besar Yuriel yang tengah digosok oleh wanita itu. Bagian depan gaunnya basah oleh susu yang bocor.Aleandro menelan ludah kering menahan keinginannya yang membara. Dia berdeham dan mengalihkan pandangannya.“Ini kantorku. Mengapa aku harus mengetuk pintu? Sebaliknya apa yang kamu lakukan di sini?” tanyanya dengan suara dingin dan acuh tak acuh dengan ekspresi tidak peduli.Entah mengapa Yuriel merasa sedih di hatinya. Aleandro yang dulu sangat perhatian dan mencintainya.Bahkan saat ia menyiksanya dan mengurungnya, pria masih mencintainya dan merawat luka-lukanya dengan penuh kelembutan, terakhir dia akan memeluknya dengan erat membujuknya untuk tidak bersikap keras kepala atau pun memberontak.Bahkan saat jari Yuriel tertusuk duri, dia akan panik
Aleandro menindih tubuhnya dari atas.Yuriel terpekik sesaat, namun dia langsung mengerang saat Aleandro dengan buas menyusui dadanya.“Ang—Ah!” Yuriel mengerang menjambak rambut belakang Aleandro.Dia menunduk menatap sosok pria dewasa yang menyusui di dadanya dengan wajah merah.“Alean—ahh … jangan menghisap sampai habis. Itu milik Freyan … ahh,” peringat Yuriel malu sambil mengerang merasakan remasan dan hisapan bibir panas Aleandro.Aleandro tidak peduli. Jika mungkin dia ingin menghabisi susu Yuriel hingga tidak tersisa untuk putranya.Aleandro mendendam pada putranya sendiri karena bisa merasakan susu Yuriel setiap hari sementara dia hanya memimpikan setiap malam.Ayah dan putra adalah sepasang musuh bebuyutan jika menyangkut wanita yang sama.Aleandro tidak bisa menahan hasratnya dan tergesa-gesa bangun dari atas tubuh Yuriel.Dia melepaskan gaun wanita itu bersert
Aleandro meremas sapu tangan itu dengan ekspresi dingin. Tanpa mencari tahu pun, dia sudah tahu siapa pelaku yang menculik YuriSiapa lagi kalau bukan Audrey?Target wanita itu adalah jantung Yuriel, bukan Yuri. Mereka membuat perangkap untuk memancing Yuriel untuk datang sendiri menyelamatkan putri mereka.Aleandro mengeluarkan ponselnya dengan cepat dan menelepon Viktor.“Viktor, kumpulkan semua orang-orang kita dan dapat seluruh kamera pengawas dari perusahaan dan kamera pengawas di Kingstown.”“Baik, Tuan,” jawab Viktor dengan sigap sebelum menutup teleponnya dan melaksanakan perintahnya.Viktor sembari mengumpulkan semua anak buah Aleandro, dia pergi ke ruang kontrol perusahaan untuk memeriksa kamera pengawas perusahaan di ruang dan kamera CCTV di setiap sudut kota Kingstown.Dia menelepon Aleandro begitu dia sudah mendapat video pengawasan perusahaan Gilren.“Tuan, saya sudah mendapat kamera
Di ujung telepon Aleandro tampak tidak mempercayai pendengarannya. Lewis mengabaikan kehidupan putri dan cucunya?“Lewis Flint, apa serius mengabaikan kehidupan putri dan cucumu?!”“Tentu saja aku bisa menyelamatkan putri dan cucuku. Tapi Aleandro Gilren, bukankah kamu memasuki wilayah kekuasaanku untuk mendapatkan putriku dan menjadi menantuku?” kata Lewis dengan sarkastis.“Kamu tidak layak mendapatkan putriku dan menjadi menantuku jika kamu sangat lemah. Bahkan untuk menyelamatkan istri dan putrimu saja tidak bisa.”Aleandro terdiam sambil menggertakkan gigi.Jika ini bukan Kingstown dan berada di Capital, sudah pasti dia akan menyelamatkan Yuriel dan putrinya tanpa meminta bantuan Lewis.Kekuasaannya berada di Capital dan bukan Kingstown. Di Kingstown, jangkauan otoritasnya terbatas dan memerlukan izin Lewis jika menggunakan sumber daya Kingstown untuk menyelamatkan Yuriel.Aleandro tidak bisa m