Tetapi dia masih ragu bagaimana wanita biasa seperti Yuriel melakukan hal kejam membunuh orang dan mengirim kepala mereka pada Sherly untuk menerornya.
“Lalu sekarang kita lakukan?” Felix menatap Sherly bertanya.
“Kamu masih bertanya?!” Sherly menatapnya tidak puas.
Dalam situasi ini mengapa pria itu sangat bodoh!
Tentu saja mereka harus menyingkirkan lima kepala preman itu menghilangkan bukti bahwa keduanya terlibat dengan lima preman itu.
“Cepat singkirkan mereka! Jangan sampai pelayan melihat lima kepala itu ada di kamarku!” Sherly berkata tidak sabar.
Felix menggerutu dan mendekat ke tempat tidur. Dia mengambil selimut untuk membungkus lima kelapa tanpa tubuh itu. Dia tidak takut melihat lima kepala berdarah.
Sherly mengalihkan pandangannya dan menahan mual mencium amis darah yang menyengat.
“Kalau begitu aku akan pergi menyingkirkan kepala para preman ini,” ujar Felix menggen
“Apa kamu lebih memilih membuangku dan memilih istrimu?” Dia menyilangkan tangannya di depan dada dengan ekspresi tidak senang.”“Patuh, oke. Setelah mereka pergi aku akan meladenimu.” Aleandro mengusap rambutnya dengan memanjakan.“Terus aku harus bersembunyi seperti wanita simpanan gitu?!”Aleandro terdiam tidak bisa menjawabnya.Di berada di posisi sulit. Dia tidak ingin Deon melihat Yuriel dan mengutuk wanita yang dicintainya. Dia tahu Deon memiliki temperamen buruk dan akan mengamuk jika tidak senang.Yuriel memeluk leher Aleandro dengan manja.“Sayang, aku sudah mengambil cuti untuk datang ke kantormu hari jni. Kamu tahu waktu istirahat siang tidak banyak dan susah bagiku untuk mendapatkan cuti.”“Kita jarang memiliki waktu berdua. Apa kamu benar-benar mengusirku demi menemui anak dan istrimu?”Aleandro menghela napas dan mengecup bibirnya beberapa kali.
“Nona Flint tampaknya kamu sangat percaya Aleandro akan mencintaimu selamanya. Meski Aleandro menyukaimu, itu hanya sesaat karena kamu hanyalah pengganti ibu kandung Yuri. Suatu saat kamu akan dibuangnya karena ada banyak wanita yang mirip dengan ibu kandung Yuri yang mengantre untuk menjadi wanita simpanan Aleandro.” Yuriel menghentikan gerakannya mendengar kata-kata Sherly. Dia mencengkeram bedak di tangannya. “ Aleandro akan sadar bahwa dia hanya mengejar bayangan ibu kandung Yuri yang sudah mati. Pada akhirnya dia akan kembali pada pernikahan kami demi anak-anak kami.” Sherly menatap Yuriel sambil tersenyum melihatnya berhenti mengoleskan riasan. Raut wajahnya tampak dingin memelototinya dari balik cermin. “Nona Flint jangan membuang waktu untuk menjadi bayangan orang yang sudah mati. Seorang pengganti tetaplah seorang pengganti. Kamu tidak akan bisa mengganti ujung jari pun tentang ibu kandung Yuri.” Brak! Yuriel membanting bedakn
Yuriel menundukkan kepalanya dan mencengkeram ponsel di tangannya. Pelayan kembali datang ke kamar privat Yuriel. “Apa Anda akan memesan sekarang?” Dia menatap Yuriel dengan hati-hati dan tidak melihat pria yang menjadi pacar wanita itu di kamar privat itu. Hanya dia sendirian di dalam kamar privat itu. Yuriel menoleh dengan senyum palsu. “Ya, aku ingin memesan ….” Yuriel dengan asal-asal menyebutkan nama-nama makanan di buku menu. Pelayan itu dengan sigap mencatat. “Dan aku ingin tiga botol wine, tolong cepat ….” Yuriel menyerahkan buku menunya pada pelayan itu. “Baik Nona, mohon tunggu sebentar,” ujar pelayan itu sebelum berbalik meninggalkan kamar privat Yuriel. Tidak lama kemudian dia kembali dengan membawa makanan yang dipesan Yuriel dan tiga botol gelas Wine. “Selamat menikmati Nona,” ucap pelayan itu sopan dan meninggalkan kamar privat Yuriel bersama pelayan lain. Yuriel tidak menyentuh makanannya. Dia me
“Yes! Waktunya istirahat siang!” Agnes berdiri dari bangkunya dan meregangkan tubuhnya. Dia berbalik menatap Yuriel.“Yuriel, yuk makan siang di luar. Makanan di kantin mulai terasa membosankan.”“Kamu pergi saja. Aku sedang tidak mood keluar.” Yuriel berkata dengan malas dan menelungkup di atas mejanya dengan wajah bete.“Kamu kenapa? Bad mod banget seharian. Apa kamu putus dengan pacarmu?” Agens bertanya dengan ingin tahu.Yuriel cemberut mendnegar pertanyaan Agnes mengingatkannya dengan pertengkarannya dengan Aleandro tadi pagi.Dia memang meminta putus pada Aleandro. Tapi setelah dipikir-pikir dia hanya akan rugi dan membuat Sherly merasa menang jika berhasil membuatnya putus dengan Aleandro.“Tidak. Aku tidak putus dengan pacarku.” Yuriel tiba-tiba menegakkan tubuhnya dan memukul meja dengan marah.“Kamu tampak benar-benar putus tuh,” komentar Agnes melihat l
Yuriel pernah mendengar Sherly menikah dengan Aleandro karena dia hamil anaknya saat itu.Tapi mengapa anak Sherly lebih mirip dengan pria lain alih-alih Aleandro. Apa Sherly melakukan sesuatu di belakang punggung Aleandro untuk mengikatnya dalam pernikahan?Wow, Sherly kamu benar-benar licik dan penuh trik! Yuriel mencibir Sherly dalam hati.Wanita itu masih dengan bangga memamer anaknya dengan pria lain sebagai anak Aleandro. Wanita tak tahu malu!Matanya menyipit memandang diam-diam dua orang di dalam kamar itu. Dia dengan cepat mengeluarkan ponsel untuk mengambi foto dua orang di dalam kamar itu.“Yuriel, apa yang kamu lalukan di sini?”Yuriel tersentak saat seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dan mengagetkannya. Dia dengan cepat berbalik dan melihat Aleandro dalam setelan jas hitam rapi, mengernyit menatapnya.Seorang pria berkaca mata ganggang perak yang dikenalnya sebagai Viktor berdiri di belakangnya.&ldq
Sherly terdiam dengan wajah pucat dan marah karena kata-kata Yuriel. Bahkan Aleandro mengerutkan keningnya menatapnya curiga.Jika Deon benar-benar anak kandungnya, Sherly tidak perlu sepanik ini dan tidak mau melakukan tes DNA.Melihat Aleandro menatapnya curiga, Sherly mencoba menenangkan dirinya dan kembali ke sikap anggunnya.“Itu karena aku takut orang lain akan memandang Deon curiga jika melakukan tes DNA dan meragukan Deon sebagai anak kandung Aleandro. Deon akan sakit hati dan diejek. Sebagai ibunya, apa kamu pikir aku tidak akan sakit hati dan marah.” Dia menatap Aleandro dan berpura-pura sakit hati.“Aleandro, apa kamu benar-benar ingin membuat Deon diejek karena diragukan sebagai anak kandungmu?” ujarnya dengan mengeluh.Aleandro tidak langsung menjawabnya dan menatap Yuriel.Yuriel sangat marah. Sherly mengalihkan kecurigaan mereka pada simpati pada seorang anak. Wanita itu sangat licik menggunakan Deon un
“Aleandro Gilren, jangan harap!” dengan wajah memerah Yuriel menampar tangan Aleandro yang meremas pantatnya.“Aku yang aku maksud temani aku berbelanja besok. Kamu harus menyediakan waktumu untukku, titik!” omelnya menarik tangan Aleandro dari pantatnya.“Setelah itu, apa kamu akan mengundangku ke apartemenmu?” bisik Aleandro dengan suara rendah.Yuriel mendengus dan membuang muka jual mahal.“Jangan harap. Tunggu kamu menceraikan Sherly, aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu tinggal … di kamarku setiap malam,” ujarnya genit sambil mengedipkan sebelah matanya pada terakhirnya kalimat yang mengundang.Tatapan Aleandro menggelap dan dia menunduk mencium bibir mungil Yuriel dengan panas membuat wanita itu kewalahan. Yuriel memejamkan matanya dan mengerang pelan membalas ciuman Aleandro.Beberapa saat kemudian keduanya melepaskan diri dengan napas terengah-engah. Aleandro mengecup bi
“Kakak Riel!” Yuriel mengalihkan pandangannya pada sosok Yuri yang berlari menghampirinya dengan langkah kaki kecilnya di depan gedung apartemennya. Tangannya membawa sebuah tas paper bag agak besar.Di belakangnya, Papa Yuri mengikuti di belakang dengan memakai kaca mata hitam di wajahnya. Tangannya di masukan ke dalam saku celana dan mendekati mereka dengan santai.Dia mengenakan pakaian santai berupa kaos biru bertuliskan ‘I Daddy Handsome’.Ini pertama kalinya Yuriel melihat Aleandro dalam pakaian cerah karena semua pakaian yang dikenakan pria itu selalu bernuansa gelap.Pria itu sangat tampan seperti membawa nuansa musim akan segera tiba dan menarik perhatian semua wanita di kompleks apartemen.Tidak hanya Aleandro, bahkan Yuri memakai kaos kecil imut bertuliskan ‘My Daddy Handsome’.Alis Yuriel terangkat tinggi-tinggi melihat sepasang ayah dan putri itu.“Kakak Riel, lihat apa yang apa y