“Yes! Waktunya istirahat siang!” Agnes berdiri dari bangkunya dan meregangkan tubuhnya. Dia berbalik menatap Yuriel.
“Yuriel, yuk makan siang di luar. Makanan di kantin mulai terasa membosankan.”
“Kamu pergi saja. Aku sedang tidak mood keluar.” Yuriel berkata dengan malas dan menelungkup di atas mejanya dengan wajah bete.
“Kamu kenapa? Bad mod banget seharian. Apa kamu putus dengan pacarmu?” Agens bertanya dengan ingin tahu.
Yuriel cemberut mendnegar pertanyaan Agnes mengingatkannya dengan pertengkarannya dengan Aleandro tadi pagi.
Dia memang meminta putus pada Aleandro. Tapi setelah dipikir-pikir dia hanya akan rugi dan membuat Sherly merasa menang jika berhasil membuatnya putus dengan Aleandro.
“Tidak. Aku tidak putus dengan pacarku.” Yuriel tiba-tiba menegakkan tubuhnya dan memukul meja dengan marah.
“Kamu tampak benar-benar putus tuh,” komentar Agnes melihat l
Yuriel pernah mendengar Sherly menikah dengan Aleandro karena dia hamil anaknya saat itu.Tapi mengapa anak Sherly lebih mirip dengan pria lain alih-alih Aleandro. Apa Sherly melakukan sesuatu di belakang punggung Aleandro untuk mengikatnya dalam pernikahan?Wow, Sherly kamu benar-benar licik dan penuh trik! Yuriel mencibir Sherly dalam hati.Wanita itu masih dengan bangga memamer anaknya dengan pria lain sebagai anak Aleandro. Wanita tak tahu malu!Matanya menyipit memandang diam-diam dua orang di dalam kamar itu. Dia dengan cepat mengeluarkan ponsel untuk mengambi foto dua orang di dalam kamar itu.“Yuriel, apa yang kamu lalukan di sini?”Yuriel tersentak saat seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dan mengagetkannya. Dia dengan cepat berbalik dan melihat Aleandro dalam setelan jas hitam rapi, mengernyit menatapnya.Seorang pria berkaca mata ganggang perak yang dikenalnya sebagai Viktor berdiri di belakangnya.&ldq
Sherly terdiam dengan wajah pucat dan marah karena kata-kata Yuriel. Bahkan Aleandro mengerutkan keningnya menatapnya curiga.Jika Deon benar-benar anak kandungnya, Sherly tidak perlu sepanik ini dan tidak mau melakukan tes DNA.Melihat Aleandro menatapnya curiga, Sherly mencoba menenangkan dirinya dan kembali ke sikap anggunnya.“Itu karena aku takut orang lain akan memandang Deon curiga jika melakukan tes DNA dan meragukan Deon sebagai anak kandung Aleandro. Deon akan sakit hati dan diejek. Sebagai ibunya, apa kamu pikir aku tidak akan sakit hati dan marah.” Dia menatap Aleandro dan berpura-pura sakit hati.“Aleandro, apa kamu benar-benar ingin membuat Deon diejek karena diragukan sebagai anak kandungmu?” ujarnya dengan mengeluh.Aleandro tidak langsung menjawabnya dan menatap Yuriel.Yuriel sangat marah. Sherly mengalihkan kecurigaan mereka pada simpati pada seorang anak. Wanita itu sangat licik menggunakan Deon un
“Aleandro Gilren, jangan harap!” dengan wajah memerah Yuriel menampar tangan Aleandro yang meremas pantatnya.“Aku yang aku maksud temani aku berbelanja besok. Kamu harus menyediakan waktumu untukku, titik!” omelnya menarik tangan Aleandro dari pantatnya.“Setelah itu, apa kamu akan mengundangku ke apartemenmu?” bisik Aleandro dengan suara rendah.Yuriel mendengus dan membuang muka jual mahal.“Jangan harap. Tunggu kamu menceraikan Sherly, aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu tinggal … di kamarku setiap malam,” ujarnya genit sambil mengedipkan sebelah matanya pada terakhirnya kalimat yang mengundang.Tatapan Aleandro menggelap dan dia menunduk mencium bibir mungil Yuriel dengan panas membuat wanita itu kewalahan. Yuriel memejamkan matanya dan mengerang pelan membalas ciuman Aleandro.Beberapa saat kemudian keduanya melepaskan diri dengan napas terengah-engah. Aleandro mengecup bi
“Kakak Riel!” Yuriel mengalihkan pandangannya pada sosok Yuri yang berlari menghampirinya dengan langkah kaki kecilnya di depan gedung apartemennya. Tangannya membawa sebuah tas paper bag agak besar.Di belakangnya, Papa Yuri mengikuti di belakang dengan memakai kaca mata hitam di wajahnya. Tangannya di masukan ke dalam saku celana dan mendekati mereka dengan santai.Dia mengenakan pakaian santai berupa kaos biru bertuliskan ‘I Daddy Handsome’.Ini pertama kalinya Yuriel melihat Aleandro dalam pakaian cerah karena semua pakaian yang dikenakan pria itu selalu bernuansa gelap.Pria itu sangat tampan seperti membawa nuansa musim akan segera tiba dan menarik perhatian semua wanita di kompleks apartemen.Tidak hanya Aleandro, bahkan Yuri memakai kaos kecil imut bertuliskan ‘My Daddy Handsome’.Alis Yuriel terangkat tinggi-tinggi melihat sepasang ayah dan putri itu.“Kakak Riel, lihat apa yang apa y
Dia mungkin tidak akan bisa mencegah tes DNA Deon dan Aleandro ataupun memalsukan hasil tes DNA.Dia akan menggunakan Katherine dan kasih sayangnya pada Deon untuk mengganggu hubungan Aleandro dan Yuriel.Dengan menggunakan Katherine untuk mengganggu Yuriel, Aleandro akan mengalihkan fokusnya untuk melindungi Yuriel.Sekuat apa pun Aleandro dia tidak akan berdaya melawan ibu kandungnya. Katherine memang senjata yang ampuh untuk menghadapi Aleandro.….Usai bermain di taman bermain sepanjang siang hingga lupa waktu berbelanja di mal.Yuriel marah karena dia belum membeli gaun pesta untuk perjamuan yang diadakan oleh keluarga Gilren di Golden Star Hotel. Aleandro menenangkannya dengan mengatakan akan mengirimkan gaun pesta yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.“Kamu harus mengatakannya dari awal. Aku tidak akan marah padamu.” Yuriel memukul dadanya dengan ringan saat Aleandro mengantarnya di depan gedung apartemenny
Sosok tinggi nan kekar keluar berjalan mendekat dengan langkah tenang. Lewis Flint memakai kemeja hitam dan tuksedo hitam mewah dan karismatik menarik perhatian.Wajahnya masih setampan dan sedingin sebelumnya, dia sama sekali tidak menua. Aura yang dipancarkannya penuh dengan rasa dingin nan berbahaya membuat punggung orang mengigil.Mata Lewis yang berbentuk almond dan gelap memandang ke sekeliling dengan angkuh dan acuh tak acuh. Sementara di belakangnya, Remix mengikutinya dengan sikap seorang ajudan.Dia menatap Yuriel dari kejauhan dengan pandangan hormat.Yuriel tidak memperhatikannya. Pandangannya terpaku pada sosok Lewis yang sangat mencolok.Beberapa wanita terpesona dengan wajah tampan Lewis yang tak kalah dengan sosok Aleandro Gilren yang terkenal sebagai pria Adonis di Capital.“Siapa dia? Aku baru pertama kali melihatnya?”“Dia tampan sekali. Tak kalah tampan dari Tuan Aleandro.”“Aur
Lewis bertanya tiba-tiba dan membuat Yuriel menatapnya dengan alis terangkat heran.Sejak kapan Lewis tertarik dengan urusan gaunnya? Meskipun begitu Yuriel tetap menjawab.“Aku tidak pernah bertemu dengan Miss Sunny. Aku pernah membuat rencana bertemu dengan Miss Sunny untuk membuatnya menjadi perancang pakaianku tetapi ditolak oleh pihak Miss Sunny,” kata Yuriel dengan kecewa.“Aku dengar Miss Sunny seorang perancang yang terkenal di luar Negeri. Namun dia tidak pernah menunjukkan dirinya di depan umum hingga tidak ada yang tahu seperti apa rupanya. Dengar-dengar dia selalu menolak konsultasi desain pakaian dari keluarga bangsawan mana pun dan hanya menerima merancang pakaian keluarga kerajaan Eropa secara khusus.”Alis Lewis terangkat mendengar penjelasan Yuriel. Dia tampak tertarik dengan sosok Miss Sunny, semakin tersembunyi dia akan menarik minat orang lain untuk mencari tahu.“Jika kamu tertarik, aku akan menyur
Suasana sangat hening begitu kata Katherine jatuh. Semua orang memandang antara Yuriel dan Celine dengan berbagai macam pandangan.Tokoh penting yang mengenal Lewis dan putrinya, memandang Celine dengan ngeri dan kasihan. Mereka tahu betapa kejamnya Lewis ketika seseorang menyinggungnya.Celine terdiam ketika melihat suasana aula pesta tampak hening, dan tidak ada yang berbicara mencemooh Yuriel seperti yang dia harapkan.Aura berbahaya di sekitar Lewis membuat orang secara naluriah menjauh darinya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun meski pria itu teramat tampan.Lewis acuh tak acuh mendengar pernyataan Celine yang menghina putrinya.Dia menatap Celina dengan mata gelapnya seperti jurang maut, mengawasinya dari atas ke bawah seperti predator yang mengawasi mangsa yang terperangkap.Celine entah mengapa merasakan bulu kuduk berdiri. Tangannya gentar menunjuk Yuriel dan dia menurunkan tangannya seolah takut.“Omong