Beberapa hari berlalu dan Yuriel sudah kembali bekerja setelah dia memutuskan untuk tinggal di vila Aleandro untuk merawat Yuri sampai gadis kecil itu benar-benar sembuh dan kembali bersekolah.
Hubungan dia dan Aleandro menjadi lebih dekat setelah itu. Tetapi Yuriel tidak tahu ke mana hubungan mereka akan berlanjut.
Dia belum memutuskan tentang hubungan yang lebih serius ke jenjang pernikahan dengan Aleandro atau meminta lelaki itu menceraikan istrinya.
Lagi pula toh Aleandro tidak peduli dengan istrinya dan telah tinggal terpisah setelah menikah.
Hubungan mereka pada dasarnya hanya pernikahan bisnis dan Sherly tidak bisa ikut campur dalam hidup Aleandro bersama wanita yang menjadi kekasihnya.
Yuriel sama sekali tidak tertarik pada hubungan Aleandro dan Sherly selama wanita itu tidak pernah mengganggunya.
Hal sebaliknya Sherly bagai cacing kepanasan setiap kali mendengar setiap menerima berita dari mata-mata pelayan yang di tempatkan di vila
Perbedaan antara Aleandro dan Lewis adalah Aleandro mencintai dan menyayangi putrinya.Lelaki itu bahkan masih mencintai ibu kandung Yuri dan selalu mengingatnya selama lima tahun.Sementara Lewis berhati dingin dan sama sekali tidak pernah memedulikannya. Lewis membutuhkannya untuk mengisi kekosongan pewaris karena Audrey tidak bisa hamil.Bahkan jika dia ingin menemukan ibunya, Lewis akan tetapi menggali jantungnya demi Audrey karena tidak ada jantung yang cocok untuk ibu tirinya selama bertahun-tahun.Satu-satunya yang memiliki jantung yang cocok dengan Audrey adalah jantung ibunya.Aleandro seratus kali lebih baik dari Lewis yang berhati dingin dan kejam.Semua pria di sekitar Yuriel tidak normal dan fanatik. Hanya Aleandro merupakan pria yang memiliki perasaan untuk mencintai.Yuriel tertarik melihat kasih sayang dan cinta Aleandro pada putrinya.Bisa dibilang, Yuriel adalah mendambakan cinta dan ingin dicintai. Dia tidak
Aleandro mengenakan piama sutra hitam saat duduk di sofa ruang tamu. Dia melihat-lihat dokumen yang disimpan di ponselnya sementara telinganya fokus mendengar tawa ibu dan anak di dalam kamar.Pintu kamar terbuka hingga dia bisa melihat Yuriel dan Yuri saling menggelitik dan cekikikan di atas tempat tidur.Hatinya menghangat mendengar tawa dua perempuan paling penting dalam hidupnya. Aleandro menunduk dan menunduk melanjutkan pekerjaannya. Dia berpindah memeriksa email di ponselnya.Sejam kemudian, Yuriel keluar dari kamar dan menutupi pintu di kamarnya.Dia melirik Aleandro yang sibuk bekerja di ruang tamu dan pergi ke dapur. Tak lama kemudian dia menghampiri Aleandro dengan sebotol Wine dan dua gelas di tangannya.Dia menuangkan Wine di gelas.“Apa kamu masih bekerja?” Dia memberikan gelas berisi Wine pada Aleandro dan satunya untuk dirinya.Aleandro mengalihkan pandangannya dan mematikan ponselnya. Dia mengambil gelas W
Aleandro menjilat bibir bawahnya menatap bibir bengkak dan merah Yuriel akibat ciumannya. Sorot matanya dipenuhi dengan keinginan. Wajah Yuriel memerah padam. Dia dengan menggoda mengangkat pinggangnya untuk menurunkan celana dalamnya dan menuntun milik Aleandro memasukinya. “Ahhh ….” “Ssstt ….” Keduanya mengerang bersama merasakan penyatuan organ intim. Yuriel menggerakkan pinggulnya dengan gerakan pelan sambil menatap Aleandro dengan tatapan menggoda. “Sayang, bagaimana rasanya? Apa aku memuaskanmu?” Dia mengalunkan tangannya di leher Aleandro . Bibirnya menyusuri fitur wajahnya yang tampan. Dia menggerakkan pinggulnya maju-mundur sangat pelan, bahkan berhenti setengah-tengah. Dia tampak menikmati raut wajah Aleandro frustrasi secara karena dia lambat. Aleandro menggeram dan menggigit bahu mungilnya, “Sayang, gerakkan pinggulmu. Kamu membuatku tersiksa.” Yuriel mencengkeram kejantanannya dengan dindingny
“Hati-hati saat mengendarai mobil,” ujar Yuriel pada Aleandro dan Yuri yang akan bersiap meninggalkan apartemennya.“Maafkan aku, nanti aku akan menghubungimu,” kata Aleandro mengecup keningnya.Akhir pekan yang mereka rencanakan untuk pergi ke taman bermain batal karena keluarga Gilren menelepon Aleandro untuk mengunjungi Cain yang mengalami kecelakaan kecil dan dirawat ke rumah sakit.Yuriel tidak mengikuti mereka karena bagaimana pun dia bukan istri Aleandro dan tidak ingin membangkitkan ketidaksukaan keluarga Gilren pada dirinya karena menjadi kekasih Aleandro saat lelaki itu sudah menikah.“Jangan khawatirkan aku. Kamu harus mengkhawatirkan ayahmu.” Yuriel tersenyum.“Papa, apa Yuri tidak bisa tinggal bersama Kakak Riel?” Yuri menarik ujung mantel Aleandro. Dia kecewa karena tidak bisa pergi ke taman bermain bersama orang tuanya.Dia tidak mau bertemu dengan neneknya yang jahat. Dia ingin
“Nyonya Sherly!” Ketiga sosialita dengan bersemangat menghampiri Sherly.“Nyonya Sherly, apa kamu akan berbelanja di toko ini?”“Nyonya Sherly, untunglah kamu datang. Apa kamu tau di dalam toko ada wanita menyebalkan yang mengusir kami.”Ketiga wanita itu ribut-ribut melampiaskan kekesalan mereka karena diusir dari toko dan sekaligus menyanjung Sherly.“Nyonya Sherly adalah memiliki status sosial tinggi di Capital sebagai Nyonya Gilren dan berasal dari keluarga Kindle. Selebriti rendahan itu tidak akan berani jika kamu yang mengusirnya. Nyonya kamu harus menyadarkan selebriti rendahan itu tentang posisinya. Beraninya dia bersikap sombong hanya karena memiliki ayah gula.”“Benar!”Sudut bibir Sherly berkedut mendengar ketiga wanita itu sangat berisik. Dia tersenyum anggun meski sangat jengkel di dalam hatinya.“Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini? Jelaskan pelan-p
Sherly mencoba untuk tenang dan memendam kekesalannya di hatinya.“Tanyakan pada Nona Muda Flint kapan dia akan selesai,” ujarnya tenang pada staf toko itu.“Baik Nyonya Sherly.” Staf toko itu bisa menolak permintaan Sherly karena suaminya merupakan salah satu pemegang saham di Neon Plaza.Dia berbalik masuk ke dalam toko.Yuriel sedang menyesap teh yang dibuat staf toko di sofa. Dia sudah selesai berbelanja dan tidak berniat keluar. Dia menyaksikan kekesalan Sherly dari dalam toko karena dikerjai menunggu sejam di luar.Staf toko itu menghampirinya dan berhenti di depannya.“Nona Muda, Nyonya Sherly bertanya kapan Anda akan selesai?”Yuriel menyesap tehnya dengan anggun lalu melirik staf toko itu sambil menyeringai.“Katakan padanya aku lelah karena mencoba-coba banyak baju dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun.”Staf toko itu menatapnya dengan mata membelalak. Nona Mud
Setelah berbelanja, Yuriel menghabiskan waktu di spa terbaik untuk perawatan tubuh selama beberapa jam. Begitu dia selesai, hari sudah gelap. Yuriel merasa segar usai melakukan perawatan tubuh. Dengan tangan penuh tas belanja, dia memanggil taksi. Sebuah taksi berhenti di depannya. Yuriel membuka pintu dan masuk ke dalam taksi. “Nona ingin di antar ke mana?” tanya Sopir taksi itu melirik melalui kaca spion. Matanya berkilat melihat gaun yang dikenakan Yuriel dan tas belanjaannya di kursi penumpang. Jika dia tidak salah lihat, tas belanjaan itu memiliki logo Neon Plaza. Melihat begitu banyak tas belanjaan wanita itu, dia pasti orang yang sangat kaya. Sopir itu mendengar harga satu set pakaian di toko Neon Plaza sangat fantastis untuk rakyat miskin. Tatapan sopir taksi itu jatuh di leher Yuriel. Sorot matanya berkilau semakin serakah melihat kalung bertakhta berlian di lehernya. Matanya p
“Teman-teman, ambil senjata kalian.” Dia memerintahkan anak buahnya. Sebenarnya para preman itu selalu siap dan menyimpan senjata-senjata mereka di dalam mobil. “Baik bos.” Para preman itu segera mengambil senjata-senjata mereka yang tersimpan di dalam mobil. Mereka mengeluarkan tongkat baseball, rantai besi, pisau, dan bahkan sebuah tongkat besi yang miliki duri. “Hey, kusarankan kamu tidak usah campur dan segera enyah,” ancam pemimpin preman memegang pisau di tangannya memandang Remix yang mendekat. Remix mendekati mereka dengan langkah tenang tanpa membawa senjata apa pun di tangannya. Dia Bahkan tidak takut melihat preman memiliki senjata di tangan masing-masing. “Kalian yang seharusnya segera enyah. Tetapi karena kalian berani menargetkan Nona Muda, aku tidak akan melepaskan kalian,” ujar Remix dengan dingin berhenti di depan para preman itu. “Cih, kami tidak takut dengan kamu. Kamu hanya seorang diri tidak bisa meng