Setelah apa yang dilakukan di masa lalu, pengurungan dan penyiksaan, dia masih membuatnya berada di sisinya dan membuainya dengan janji yang sama.
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan.” Aleandro mengerutkan keningnya.
Yuriel menatapnya tanpa ekspresi.
“Aleandro Gilren … mari kita bercerai,” ucapnya menatap lurus mata gelap pria itu.
Aleandro tertegun, menatapnya dengan terkejut.
“Riel, apa maksudmu bercerai dan bukan putus.” Dai bertanya dengan hati-hati.
Mangkinkah ingatan Yuriel sudah pulih?
Jantungnya berdegung kencang. Dia menatap Yuriel dengan tatapan cemas sambil berharap dalam hati.
Itu tidak mungkin.
Yuriel menatapnya tanpa ekspresi. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyum sinis.
“Aleandro Gilren, aku ingat semuanya. Saat kamu menamparku karena keguguran, menuduhku membunuh Grace dan mengurungku serta menyiksaku di vila itu.”
Mata gadis kecil itu memerah dan berkaca-kaca menatap Yuriel. Bibirnya mengerucut tampak menahan isakannya. Air matanya perlahan mengalir di pipinya“Mama ….” Panggilnya lirih.Yuriel mengangguk kepalanya dan menghapus air mata gadis kecil itu.“Benar, ini Mama, sayang. Maafkan Mama Yuri.” Dia menarik Yuri dalam pelukannya.Gadis kecilnya sangat merindukannya tetapi dia menolak dikenali sebagai ibu kandung Yuri dan memintanya untuk tidak memanggilnya Mama.Betapa gadis kecilnya menahan perasaannya selama ini karena takut dia akan meninggalkannya.“Mama ….” Panggil Yuri dengan suara sengau. Dia membenamkan wajahnya di pundak Yuriel dan memeluk lehernya erat.“Mama tidak akan tinggalkan Yuri, kan,” bisik gadis kecil itu.“Tentu tidak. Yuri putri kecil Mama. Maafkan Mama tidak mengenali Yuri,” kata Yuriel dengan sedih memeluk tubuh kecil Yuri semakin erat.
“Dasar perempuan jahat! Aku akan melapor kalian ke polisi!”Wajahnya membengkak dan memar karena tamparan keras dari wanita itu. Cukup untuk melaporkan wanita itu atas tindakan kekerasan.“Ya lapor saja. Mari kita liat siapa yang duluan ditangkap!” cibir wanita itu dengan dingin.Celine sangat marah dan mendongkak untuk melihat wajah wanita itu dengan marah. Dia tertegun melihat wajahnya kemudian menatap Yuriel.Syok melintas di wajahnya. Wajah kedua wanita itu sama persis.“Kamu siapa?” tanya ragu-ragu khawatir jika dia salah mengenali orang dan memukul orang yang salah.Ginny menatap dingin dan mengacuhkannya. Dia berbalik menatap Yuriel yang membantu Yuri didorong jatuh.Wanita itu adalah Ginevra Scott, ibu kandung Yuriel. Dia ingin bertemu dengan putrinya setela mendengar kabar Yuriel berbelanja. Namun yang dia temukan putrinya ditindas oleh Celine dan cucunya didorong dengan kasar.&ldqu
Pria itu menyiram wajah Celine dengan cairan dalam botol sebelum masuk kembali dalam mobil. Mobil itu kemudian melaju meninggalkan parkiran.Celine yang disiram cairan putih itu menjerit histeris, berjongkok sambil menutup wajahnya.Wajahnya terbakar oleh cairan bening yang siram oleh pria berpakaian hitam. Jeritan Celine menarik perhatian orang-orang di parkiran.Mereka berkerumun di sekitar Celine menanyakan keadaannya. Beberapa memanggil ambulans.Sudut bibir Lewis melengkung membentuk senyum kejam. Ini akibat jika berani melukai putrinya.Jika Yuriel tidak melarangnya untuk ikut campur, Lewis sudah pasti menyingkirkan keluarga Kindle sampai ke akar-akarnya hingga mereka menghilang dari dunia.Mereka malah menjadi-jadi hanya karena dia diam selama ini.Pelajaran ini sebagai peringatan pada keluarga Kindle untuk tidak berani macam-macam dan berpikir dua kali jika ingin melukai putrinya.Lewis mengalihkan perhatiannya dari par
Yuriel merasa tidak enak dan beberapa kali keluar masuk kamar mandi, memuntahkan semua makanan yang dia makan hari ini.Dia keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat dan lemas sambil mengelus perutnya.Yuriel merasa sehat-sehat saja sebelumnya, mengapa dia mendadak mulas. Apa dia salah makan tadi?Apartemen Yuriel sepi. Lewis dan Ginny sudah pulang, namun membawa Yuri bersama mereka. Membuat Yuriel kesepian di apartemen yang besar ini.Tiba-tiba dia memikirkan pria itu, Aleandro Gilren, dan merasakan kerinduan dari lubuk hatinya.Omong-omong dia tidak bertemu dengannya lagi sampai saat ini setelah kejadian di mansion itu.Pria itu sama sekali tidak menghubunginya lagi, apalagi soal perceraian yang diajukan Yuriel.Yuriel kesal, dia tidak tahu kenapa dia kesal hanya karena pria itu tidak memberinya.Dia dengan cemberut menuju dapur dan mengambil Jus jeruk di kulkas untuk meredakan mulas di perutnya.Pad
“Lepaskan Nona Muda, atau aku akan menembak kepalamu!” Suara dingin Remix terdengar berbahaya.Yuriel hampir melompat dengan gembira melihat Remix di belakang Aleandro datang menyelamatkannya.“Remix, akhirnya kamu datang! Cepat seret bajingan busuk ini menjuah dariku!” serunya mencoba mendorong dada Aleandro.Dia lupa bagian atas tubuhnya terbuka.Aleandro menggeram dan menekan tubuh Yuriel ke pelukannya dengan protektif. Menutup tubuhnya setengah telanjang Yuriel dengan tubuhnya dari mata pria lain. Tanpa menoleh, dia berkata dengan dingin.“Tembak jika kamu bisa.”Aleandro terganggu dengan keberadaan Remix. Lelaki itu selalu muncul di dekat Yuriel.“Apa kamu pikir, aku takut?” Mata Remix menyipit dan dia menarik pelatuk pistol dengan mengancam.Yuriel menjadi gugup mendengar suara pelatuk ditarik. Dia tidak meragukan Aleandro tidak takut mati.Tetapi dia takut jika Alean
Bibir Yuriel tertarik dalam garis tipis. Dia tanpa ekspresi memandang Sherly berjalan mendekatinya.“Nona Flint, kebetulan sekali.” Dia berhenti di depan Yuriel dengan senyum munafik di wajahnya.“Ada apa? Aku sedang tidak ingin melihat wajah munafikmu,” ketus Yuriel ingin berbalik pergi, namun Sherly menghadang jalannya.“Nona Flint, apa sedang apa di rumah sakit?” Dia bertanya sambil melirik sekitar dengan tatapan aneh melihat beberapa ibu hamil sedang menunggu di luar ruang dokter kandungan.“Apa urusannya denganmu?!” Yuriel berkata dengan tidak sabar.Sherly tak menghiraukannya, matanya yang tajam menatap amplop besar di tangan Yuriel, lalu ruang kandungan di sebelahnya.“Apa yang kamu lakukan di ruang kandungan? Apa kamu hamil?” Sherly mengerutkan keningnya dengan ekspresi gelap.Jangan bilang itu anak Aleandro?Dia tidak lupa bagaimana dia menyaksikan Aleandro da
Tatapan Aleandro tampak gelap melihat hasil tes DNA di tangannya, lalu memandang beberapa orang di orang ruang tamu kediaman Gilren. Gerard dan Celine duduk di satu sofa, sementara Sherly dan Deon berdiri di sisinya.“Sekarang hasil tes DNA sudah jelas dan Deon benar-benar anak kandungmu.” Celine berkata dengan puas.Wajahnya tampak jelek dengan perban menutupi sebagian wajahnya.“Tapi mengapa Deon tidak mirip dengan Aleandro atau pun kalian?” tany Rachel mengungkap keraguan di hati semua orang di keluarga Gilren.“Tentu saja Deon sangat mirip dengan Kakek dan Nenek buyutnya. Bagaimana pun darah keluarga Kindle mengalir di tubuhnya.” Gerard membantah dengan tenang, berbohong tanpa berkedip.Aleandro tersenyum dingin. Dia tahu tidak ada gunanya membantah ucapan Gerard. Dia curiga Gerard melakukan sesuatu di belakang punggungnya untuk memalsukan hasil tes DNA.“Aku tidak percaya dengan hasil tes
“Butler Joe, tolong antar para tamu keluar,” ujarnya secar implisit mengusir keluarga Kindle.Wajah Gerard menjadi gelap dan merasa terhina. Dia berdiri dari sofa dan berkata dengan dingin.“Tidak perlu, kami bisa pergi sendiri.” Dia menatap semua orang di keluarga Gilren tatapan gelap.Masih ada cara untuk membuat Doen mewariskan perusahaan Aleandro. Dia hanya perlu bersabar menunggu dan menyingkirkan semua keluarga Gilren untuk membayar semua penghinaan yang dia terima hari ini.“Ayo pergi,” ujarnya pada Sherly dan Celine sebelum berbalik pergi.Celine pergi dengan marah mengikuti suaminya. Sementara Sherly dengan tenang mendorong Deon pada Katherine.“Ibu tolong jaga Deon. Deon masih anak keluarga Gilren,” ujarnya mencoba tersenyum.“Baiklah, baiklah, aku akan menjaga Deon.” Katherine memeluk Deon dengan penuh kasih sayang, lalu menatap Cain dan Aleandro dengan tatapan men