Share

Bab 538

Author: Ipak Munthe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kini Nada dan Tama pun sudah berada di apartemen, Nada mungkin tidak asing lagi dengan tempat tersebut.

Karena sebelum menikah pun Tama pernah beberapa kali membawanya ke sana, sehingga dirinya sudah sangat tahu di mana kamar Tama.

"Mas, Nada ke kamar langsung ya."

"Ya sayang," Tama pun tersenyum pada istrinya.

Sementara itu Tama duduk di sofa dan membuka laptopnya.

Pikirannya benar-benar bercabang memikirkan keadaan Mira.

Tama pun memutuskan untuk melihat beberapa pekerjaannya, beberapa hari ini dirinya sibuk dengan Nada hingga membuat pekerjaannya terbengkalai.

Namun, saat malam harinya Nada pun terbangun dari tidurnya.

Ternyata Tama belum juga masuk ke dalam kamar.

Membuatnya segera mencari keberadaan suaminya tersebut.

Ternyata Tama masih duduk di sofa dengan laptop yang menyala.

"Mas," Nada langsung memeluk Tama dari belakang.

Membuat Tama pun tersentak, mungkin karena terlalu fokus.

"Sayang, kamu kenapa bangun lagi? Tadi, Mas intip dari pintu kamu udah tidur, pulas banget. Kecap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
lanjut lagi
goodnovel comment avatar
Dian Rahayu D'rachmadha
Keyla ganggu aja
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
di banyakin juga kak cerita Dion dan Nia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 539

    Nada pun terbangun dari tidurnya saat hari sudah pagi, bahkan matahari sudah mulai terlihat begitu bersinar menerangi bumi.Nada pun meraba ke samping tempat di mana Tama berada, namun Nada tak merasakan apa-apa.Hingga akhirnya Nada pun membuka matanya, dan benar Tama tidak ada.Membuat Nada pun mendudukkan tubuhnya sambil memegangi selimut di dadanya untuk menutupi tubuhnya yang polos, kemudian matanya pun mengedar.Mencari keberadaan Tama saat ini.Namun, sampai saat ini pun tidak terlihat juga, hingga akhirnya Nada pun segera menuju kamar mandi membersihkan diri.Sesaat kemudian tubuhnya terasa lebih baik, dengan menggunakan pakaian santainya Nada pun keluar dari kamar.Masih dengan tujuan yang sama, yaitu menemukan keberadaan Tama yang belum juga diketahuinya."Mas," Nada tidak melihat apa-apa, benar-benar Tama tidak ada di sana.Hingga akhirnya Nada pun sampai di dapur dan melihat ada makanan di sana dengan selebaran kertas berisi goresan pena.Segera Nada pun meraihnya dan memb

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 540

    Setelah selesai dengan pergulatan panas di siang hari ini, lagi-lagi Tama tidak ada di samping Nada.Membuat Nada bertanya-tanya lagi dan lagi akan Tama yang entah ke mana, segera Nada pun meraih ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Tama.Namun, dari sekian banyaknya panggilan tidak satupun yang di jawab.Membuat perasaan Nada semakin tidak tenang saja.Hingga akhirnya Nada pun memutuskan untuk meletakkan ponselnya pada ranjang dengan asal.Dalam pikirannya terus saja memikirkan suaminya tersebut, entah apa dan bagaimana sehingga seakan Tama tidak bisa berada di dekatnya dalam jangka waktu yang lama.Hingga sore harinya Tama belum juga kembali, Nada lagi-lagi mencoba untuk menghubungi suaminya itu.Tetapi lagi-lagi hasilnya hanya sia-sia karena tidak ada jawaban sama sekali.Membuat Nada semakin bertanya-tanya kemana perginya Tama.Akhirnya Nada pun memutuskan untuk pergi menuju rumah sakit, mungkin saja suaminya itu berada di sana.Benar saja, sesampainya di rumah sakit belum juga

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 541

    Nada pun terbangun dari tidurnya, melihat wajah Tama berada di sampingnya.Mungkin ini terbilang cukup aneh, karena hal seperti ini sangat jarang terjadi.Namun, Tama terus saja menatapnya.Membuat Nada bingung dan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan dirinya saat ini.Saat Nada akan berbicara Tama pun tiba-tiba saja menutup bibirnya dengan jari telunjuknya.Seakan tidak menginginkan dirinya untuk bertanya.Ini semakin membuat Nada bingung ingin bertanya namun tidak diberikan kesempatan sekali.Mengapa demikian?Entah.Nada benar-benar berada dalam rasa penasaran tanpa ada jawaban sama sekali."Aku hanya ingin menatap mu saja," kata Tama tiba-tiba.Nada benar-benar tidak mengerti mengapa Tama mengatakan itu padanya. Dengan tiba-tiba, karena mereka sudah menikah dan seharusnya juga selalu bersama.Namun mengapa Tama menjadi seperti seorang yang sangat jauh dengannya.Nada pun hanya diam saja, dan benar saja Tama terus saja menatap dirinya dengan begitu dalam.Hanya diam tanpa ka

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 542

    Tidak tahu harus bagaimana dan pada siapa menceritakan segala masalahnya saat ini akhirnya Nada pun memutuskan untuk meminta Sarah untuk datang ke apartemen, hanya pada Sarah saat ini Nada bisa menyampaikan keluhannya.Mungkin juga bisa membuatnya sedikit lebih baik, setelah mengeluarkan isi hatinya saat ini yang penuh dengan kekacauan, ujian di awal pernikahan ini begitu sulit.Jika bercerita pada keluarganya bisa saja nantinya masalah akan menjadi lebih rumit.Bisa juga dirinya diminta untuk bercerai dari Tama, Nada tidak siap untuk bercerai setelah menikah hanya dalam hitungan hari.Bahkan Nada juga tidak bisa tanpa Tama setelah memutuskan untuk mencintai Tama yang sudah pernah gagal dalam pernikahan.Karena Nada sangat mencintai Tama dan dia tidak siap untuk dipisahkan dari suaminya itu.Lalu Nada harus bagaimana?Semetara Sarah hanya diam sambil mendengarkan apapun curhatan sahabatnya, bahkan mungkin sedikit terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu."Aku nggak ta

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 543

    Saat pagi harinya ternyata Nada tidak melihat Tama di sampingnya, dengan segera bangun dan mengelilingi rumah berharap suaminya sudah kembali.Namun, sepertinya tidak ada tanda-tanda Tama kembali.Membuat Nada yakin semalaman Tama tidak pulang.Entah kemana perginya Tama, Nada tidak tahu sama sekali.Seketika itu juga Nada pun melemparkan tubuhnya pada sofa, menatap pintu yang masih tertutup rapat.Apa yang dia inginkan saat ini? Suaminya kembali.Namun, sesaat kemudian pintu pun terbuka. Tampak Tama yang berdiri di depan pintu menatap Nada yang duduk di sofa.Tanpa sengaja tatapan keduanya pun berbenturan, Tama pun masih mematung di depan pintu dan Nada masih duduk di sofa.Perasaan wanita itu benar-benar kacau, sementara Tama entah apa yang ada di hatinya saat ini.Hingga Tama pun menutup pintu, kemudian berjalan masuk.Sesaat kemudian memeluk Nada dengan tiba-tiba.Nada yang ingin bertanya banyak hal pun hanya bisa terdiam, entah. Tetapi, pelukan Tama benar-benar membuatnya tidak b

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 544

    Pikiran Nada benar-benar tidak baik-baik saja, bahkan lagi-lagi sampai larut malam begini Tama belum juga kembali.Ini sudah berulang kali terjadi, bahkan satu Bulan pernikahan Tama terus saja seperti ini.Semakin menjadi-jadi dan membuat Nada bingung.Nada pun memutuskan untuk mencarinya di tempat hiburan malam, meskipun awalnya ragu.Tetapi akhirnya Nada pun membulatkan tekadnya, lagipula bukankah biasanya Tama sangat suka berada di sana?Bukankah itu adalah tempat yang selalu dikunjungi oleh Tama, mungkin saja setelah menikah pun suaminya itu masih saja suka ke sana.Ya, Nada benar. Tempat hiburan malam.Setelah sampai di sana Nada pun mengedarkan pandangannya, asap rokok yang bertebaran membuatnya ter-batuk-batuk.Tetapi, tujuannya adalah Tama.Belum lagi pemandangan yang membuat mata tidak nyaman, apa lagi kalau bukan karena wanita dan laki-laki berbaur tanpa jarak.Belum lagi pakaian wanita itu yang tampaknya tak cukup bahan.Tetapi sampai saat ini pun Nada tidak juga melihat Ta

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 545

    Sesampainya di rumah Tama langsung saja membawa Nada ke dalam kamar mandi, mengguyur tubuh Nada dengan air dingin meskipun sebenarnya malam semakin larut saja.Tama benar-benar marah setelah melihat Nada mabuk-mabukan bersama dengan lelaki lain, bahkan menuju hotel.Beruntung dirinya bisa melihat sebelum akhirnya Nada benar-benar bersama lelaki di dalam kamar hotel.Perlahan Nada pun membuka matanya, kepalanya terasa begitu berat dan tubuhnya pun menggigil.Melihat sekelilingnya seperti berputar, kemudian Nada pun melihat Tama di hadapannya yang sedang bertolak pinggang.Nada tak ingin salah dalam melihat seseorang, mengusap wajahnya beberapa kali dan melihat wajah Tama tampak seperti dua.Mungkin karena dirinya belum hilang dari pengaruh minuman itu.Hingga Tama pun lagi-lagi mengguyurnya dengan air dingin, agar Nada bisa sadar sepenuhnya."Mas, dingin," kata Nada yang perlahan melihat wajah Tama dengan jelas dan yakin jika itu adalah Tama.Tama pun sudah yakin jika kini Nada sudah m

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 546

    Pagi harinya Nada pun terbangun dengan wajah pucatnya, tersadar pakaiannya ternyata masih yang semalam.Segera Nada pun menuruni ranjang untuk mengganti pakaiannya, meskipun langkah kakinya terasa berat seiring dengan kepalanya yang masih pusing.Belum lagi kamar yang berantakan karena beling yang berserakan di mana-mana.Semetara Tama entah di mana keberadaannya, hingga tanpa sengaja Nada pun menginjak serpihan guci."Ah," Nada pun terkejut merasa sakit pada kakinya.Dan sedikit membungkuk untuk melepaskan serpihan benda tersebut.Tampak cairan merah pun mengalir begitu saja dari sana.Tama pun muncul dan melihatnya, segera Tama pun mendekati Nada dan mengangkat Nada, membawanya keluar dari kamar tanpa ada yang berbicara sama sekali.Bahkan Nada sendiri tak ingin berbicara karena tidak ingin mengundang pertengkaran lagi, berharap semoga malam tadi adalah pertengkaran pertama dan terakhir kalinya.Sungguh Nada sangat takut melihat Tama yang menjelma menjadi asing di matanya.Setelah d

Latest chapter

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status