Share

Bab 524

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ada apa?" Tanya Fikri yang melihat wajah Tama yang tampak begitu murung.

Tama yang duduk di teras pun melihat Fikri yang menghampiri dirinya.

Kemudian kembali mengusap wajahnya hingga beberapa kali.

Fikri pun memilih untuk duduk di samping Tama, di siang hari yang begitu terik ini malah melihat wajah kusut calon suami adiknya itu yang duduk di teras rumahnya.

Bukankah seharusnya bahagia karena pernikahan sudah di depan mata.

"Kau kenapa? Apa telinga mu rusak, aku bertanya!" Kesal Fikri karena Tama hanya diam saja.

"Kau ingat Niken?" Tanya Tama tiba-tiba pada Fikri.

"Niken?" Tanya Fikri yang berusaha untuk mengingat nama tersebut.

Tetapi sepertinya tidak ada yang bisa diingat oleh Fikri selain Mentari.

"Tidak, kecuali Mentari. Itu, baru aku ingat," kata Fikri sambil melihat wajah Tama yang kesal.

Tama pun kesal dan menatap Fikri dengan masamnya.

"Aku lupa, benar-benar lupa," kata Fikri sambil terkekeh kecil melihat wajah kesal Tama.

"Kalau Faisal?"

"Faisal Angga Pratama?" Tanya Fikri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
ayah kompor
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
hahaha kapok deh ayah adam hihi
goodnovel comment avatar
Atiman Burhan
lanjut thoor keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 525

    "Cepat sana temui calon suami mu, keburu mati kedinginan dia itu," kata Fikri sambil berlalu pergi melewati Nada yang masih memikirkan nasib Ayahnya.Tetapi sesaat kemudian Nada pun tersadar, kemudian melihat Fikri."Apaan sih, ngomongnya gitu banget!" Gerutu Nada.Dengan segera menemui Tama yang masih berada di luar sana, benar saja ternyata Tama menggigil kedinginan.Melihat Nada yang menemuinya membuat Tama pun tersenyum."Sayang, Mas, minta maaf ya. Mas, salah. Janji nggak akan ulangi lagi," kata Tama dengan wajah penuh penyesalan.Bahkan terlihat memohon pada Nada agar tak lagi marah padanya.Namun Nada hanya diam saja menatap wajah Tama."Sayang," panggil Tama dengan suara pelannya berharap mendapatkan maaf."Masuk!"Setelah mengatakan itu Nada pun langsung masuk.Sementara Tama mengangguk dengan cepat, bahkan hatinya begitu bahagia. Paling tidak saat ini Nada sudah mau bicara padanya.Tanpa menyia-nyiakan waktu lagi Tama langsung mengikut di belakang tubuh Nada."Duduk, Nada bu

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 526

    Andai saja sejak dari dulu tau adik dari Fikri lah yang akan dicintainya, sudah pasti Tama akan menunjukan sikap yang paling baiknya.Bahkan membuat Fikri pun sampai bangga karena memiliki calon adik ipar seperti dirinya.Karena sudah pasti Tama akan menjadi seorang yang sangat baik.Tapi itu hanyalah andai-andai saja, sebab semua jalan yang sudah ditentukan hanya bisa dijalani saja dan berusaha untuk menjadi seorang yang lebih baik."Sudah malam, masih saja berduaan begini," kesal Fikri."Kami nggak ngapa-ngapain kok Kak," jawab Nada berusaha untuk membela dirinya.Terutama takut jika saja Fikri mencabut restu yang sudah diberikannya."Iya, karena aku datang tepat waktu. Kalau tidak?" Fikri pun menggantung ucapannya sambil melihat Tama, "entah apa yang sudah kalian lakukan di sini," lanjut Tama lagi.Sementara Tama hanya bisa diam saja, persis seperti seorang anak kecil yang dihukum oleh gurunya berdiri di depan kelas, karena tidak mengerjakan tugas sekolah.Sejak kapan Tama jadi dem

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 527

    Tiba-tiba saja sekitarnya di penuhi dengan bintang yang bertaburan.Langit tampak begitu indah dengan bulan yang bersinar terang benderang.Tetapi, ada yang jauh lebih membahagiakan, yaitu Nada yang sedang memakai gaun berbulu domba dan berpadu bulu angsa berwarna putih.Bahkan di sekitarnya juga dipenuhi dengan banyaknya kelinci yang berlalu lalang dengan penuh semangat.Nada pun berjongkok dan menangkap seekor kelinci, kemudian menggendong dan menciumnya.Namun, sesaat kemudian ada yang memeluknya dari belakang.Nada pun tersentak, ternyata Tama yang memeluknya.Nada sungguh sangat bahagia tanpa bisa mengucapkan dengan kata-kata.Ada hal yang lebih membuat Nada bahagia yaitu pakaian Tama persis seperti artis India.Dengan dadanya yang terbuka, menampakan bulu halus di sana."Kamu cantik sekali," kata Tama.Memuji kecantikan Nada hingga akhirnya menyelipkan setangkai bunga mawar merah di telinga Nada.Jantung Nada pun kian berdegup kencang, karena rasanya sentuhan tangan Tama begitu

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 528

    Hari ini pernikahan pun akhirnya tiba, Nada yang tampil dengan gaun pengantin tambak begitu anggun.Karena sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kinanti, tidak pecicilan untuk hari ini saja.Itulah yang sedang dilakukan oleh Nada, berusaha keras untuk bisa menjadi pendiam adalah suatu hal yang sangat menyulitkan."Anak Bunda, cantik sekali," Kinanti pun menghampiri Nada ke kamarnya.Memastikannya jika anaknya sudah selesai berhias dibantu oleh beberapa MUA profesional.Ternyata benar, putrinya itu sudah menjadi seorang ratu yang begitu mempesona."Ya, ampun calon istri orang. Cantik sekali," Mentari yang datang bersama mertuanya itu juga tersenyum melihat Nada yang begitu cantiknya.Rasanya tidak percaya saat ini adik iparnya tersebut akan menikah."Hehe, ya dong," kata Nada dengan senyuman.Tapi sesaat kemudian wajah Nada berubah menjadi murung, karena merasa sedih."Kok, cemberut. Kenapa?" tanya Kinanti yang menyadari wajah Nada yang berubah tiba-tiba."Sarah kok belum datang ya Bun

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 529

    "Aku harap kau tidak akan pernah menyakitinya," kata Fikri dengan senyuman.Ada bahagia, sedih dan haru bercampur menjadi satu padu.Tama pun mengangguk kemudian keduanya pun berpelukan ala-ala sahabat yang sedang berbahagia.Tama pun begitu terharu saat ini dimana restu yang sudah di dapatnya seakan begitu berpengaruh besar dalam hidupnya kedepan."Kau! Jangan lagi menjadi anak kecil!" Kata Fikri memperingati Nada."Hehehe," Nada pun cengengesan sambil tersenyum pada Fikri."Cengengesan lagi!" Fikri pun menyentil dahi adiknya itu.Tetapi percayalah jika itu sentilan rasa sayang seorang Kakak pada adiknya yang kini sudah menikah."Sakit tau Kak!" Nada pun menginjak kaki Fikri hingga meringis."Dasar adik durhaka!" Kata Fikri kesal."Udah ah, apaan sih!" Kata Mentari yang juga ikut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh Nada."Tau nih, udahlah. Kakak ipar, apa kau tidak ingin mengucapkan selamat hari kebagian pada ku?" Tanya Nada."Aku juga ikut dong," Diva pun ikut bergabung bersamanya

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 530

    Acara pernikahan sudah selesai, rasanya sangat melelahkan sekali. Namun, meskipun demikian ini adalah hal yang teramat sangat membahagiakan yang tak dapat hanya diungkapkan dengan kata-kata.Selamat datang di dunia mu yang baru Nada, ini adalah awal dari segalanya.Awal dari kehidupan mu yang akan berbeda jauh dari sebelumnya, sebab sudah menyandang status sebagai sebagai seorang istri.Artinya kamu harus belajar untuk menjadi dewasa dan juga bisa menjadi manusia penuh dengan rasa hormat, dan penuh dengan rasa bahagia.Nada kini sedang berada di depan cermin, menatap wajahnya sambil melepaskan handuk yang melilit di rambutnya.Karena dirinya sudah di buat basah oleh dua Kakaknya yang usil namun begitu baik.Hingga akhirnya pintu pun terbuka, tampak Tama di sana.Dengan perlahan Tama pun melangkahkan kakinya untuk masuk.Ingat! Mulai hari ini, ataupun tepatnya malam ini keduanya harus terbiasa berbagi dalam segala hal.Termasuk kamar.Itulah yang kini terjadi, Tama dan Nada dalam satu

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 531

    Akhirnya Nada pun kembali membuat penantian Tama tidak sia-sia.Bahkan harus mendengarkan penjelasan Nada yang lagi-lagi begitu membingungkan. "Apa sudah selesai?""Hehe," Nada pun cengengesan."Sudah bisa peluk?" Tanya Tama lagi menggoda Nada.Nada pun mengangguk yakin, bibirnya terus saja tersenyum bahagia karena sudah menjadi seorang istri.Hingga akhirnya Tama pun melingkarkan tangannya pada pinggang Nada."Kenapa tegang sekali?" Tanya Tama."Mas, katanya malam pertama itu sakit. Beneran nggak sih?" Nada pun tersenyum kecut setelah bertanya pada Tama, rasanya cukup menegangkan sekali.Hingga Tama pun tertawa mendengar pertanyaan Nada.Ya tetapi, sampai di sini Tama semakin yakin jika istrinya itu benar-benar masih ting-ting.Meskipun sebenarnya Tama tidak perduli pada itu semua, bagi dirinya keperawanan tidak penting karena dirinya juga sudah menyandang status janda.Bahkan ranjang bukan lagi menjadi hal aneh baginya, tetapi semenjak sekarang ini dirinya sudah berjanji akan melup

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 532

    "Wah, gimana malam pertanyaannya bro," Fikri pun menghampiri Tama yang duduk di sofa yang ada di depan kamarnya.Wajah Tama tampak kesal, di pagi hari ini. Bukankah seharusnya bersinar terang seperti matahari yang sedang menyinari bumi atau mungkin karena malam pertanyaannya gagal.Padahal sudah tidak tahan, namun pinggangnya malah sakit karena ranjang yang roboh."Semangat dong ya?" Tanya Kenan yang juga ikut bergabung.Ketiganya sudah tidak lagi asing, sehingga jika pun menjadi keluarga seperti inipun tidak lagi ada sesuatu yang harus diperkenalkan."Apa baik-baik saja? Seharusnya begitu ya?" Tambah Fikri lagi dengan perasaan puas mengejek Tama habis-habisan.Hingga akhirnya Tama pun menatap Kenan dan Fikri dengan perasaan curiga.Apakah mungkin dua orang itu yang membuatnya menjadi seperti ini?Sial."Ada apa? Kenapa kau menatap kami begitu?" Tanya Kenan."Tau, nih kami tidak ada hubungannya dengan ranjan mu itu," tambah Fikri.Setelah itu Fikri dan Kenan pun tertawa, sementara Tam

Bab terbaru

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status