Share

Bab 322

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-19 12:02:24

Sudah 2 jam lebih 2 detik Serena berada di rumah kedua orang tuanya, dan ini sudah kali yang ke 100 mungkin Serena melihat jam tangannya, tetapi sampai saat ini pun Bayu tidak menyusulnya sama sekali.

Mengambil ponselnya dari dalam tas, berharap ada panggilan masuk dari Bayu.

Wajah kesal Serena semakin terlihat, tidak ada sama sekali panggilan telpon dari suaminya tersebut.

"Atau dia lagi mesra-mesraan sama wanita itu di rumah! Awas saja kalau iya!" Serena pun meremas ponselnya dan ingin melempar.

Tetapi teringat wajah Bayu, itu adalah ponselnya yang dibeli oleh Bayu.

Akhirnya Serena pun mengurungkan niatnya, memilih memeluk ponselnya.

Tapi hanya sebentar saja, meletakan ponselnya pada ranjang dan segera menuju dapur.

Duduk di kursi meja makan sambil memanggil seorang Art.

"Bik, Serena mau nasi putih. Telur mata sapi 5 pakai kecap manis!"

Sesaat kemudian makanan pun sampai, tapi merasa kesal karena telurnya tidak sesuai dengan keinginan nya.

"Kok cuma 4! Serena bilang 5!"

"Itu 5 Neng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
bersyukur masih nurut suami seperti Bayu, jarang ada laki2 dlm 1000 seperti sikal bayu iti sama istri
goodnovel comment avatar
Dinda Lusiana
Bumil bikin gemes deh......
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
bumil bumil maunya di manja terus mungkin anknya cewek hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 323

    "Mommy," Mentari bersorak gembira melihat kepulangan kedua tangannya.Beberapa hari tidak bertemu tentu membuat kerinduan yang begitu mendalam.Renata pun memeluk putrinya dengan erat, menciumi pipi, hidung, kening dan bibir putrinya dengan penuh kerinduan."Tari kangen.""Mommy, juga kangen banget."Kemudian Mentari beralih memeluk Zidan, "Daddy nggak kangen Tari?"Zidan pun tersenyum melihat putrinya, kemudian mengangkat Mentari."Kangen sekali," kata Zidan dan menciumi wajah putrinya."Bagaimana?" Tanya Mala yang juga menyambut kepulangan Renata dan Zidan pagi ini.Renata hanya bisa menunduk dengan wajah pucatnya.Tidak ada yang perlu dijelaskan oleh bibirnya, semua masih saja sama.Dirinya sudah pasrah dengan apapun yang akan terjadi kedepannya.Mala pun mengerti dengan perasaan Renata, mengusap punggung Renata dengan penuh kasih sayang mungkin bisa meringankan sedikit beban menantunya tersebut."Daddy, ke kamar dulu ya. Daddy mau istirahat," pamit Zidan setelah menurunkan Mentari

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-19
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 324

    "Apa kabar," Renata pun tersenyum saat memasuki kamar Kinanti.Berjalan dengan kaki jenjangnya perlahan semakin mendekati sang pemilik kamar."Baik, apa kabar?" Kinanti pun menyapa dengan tidak kalah antusias.Beberapa lama tidak bertemu ada rasa rindu sedikit banyaknya dalam hati keduanya, bukan soal masa lampau yang menyakiti.Tapi masa-masa yang terlewati penuh dengan keikhlasan dan kesabaran, lalu menciptakan sebuah hubungan. Sehingga kini seakan keluarga tanpa pernah berada dalam dilema yang sama."Mana baby nya?""Ini Tante," Kinanti pun menirukan suara anak kecil, menunjukan baby Nada yang kini dipeluknya.Renata tersenyum bahagia sambil mencolek wajah mungil bayi itu."Akhirnya, dapat anak cewek juga," ujar Renata penuh haru."Iya, dan sepertinya lengkap sudah," lanjut Kinanti dengan raut wajah bahagia.Seorang ibu yang melahirkan dengan rasa sakit yang begitu luar biasa.Anehnya rasa sakit terasa sirna setelah melihat wajah mungil buah hati tercinta.Semua ibu tentu begitu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 325

    "Zidan, sakit ya?" "Enak, pengen lagi. Ini namanya gigitan rasa cinta," celetuk Zidan tiba-tiba sambil melihat wajah Renata yang ketakutan."Ish! Kamu gitu ih! Ku pikir kamu kesakitan!" Renata pun menggaruk meja, kesal rasanya pada Zidan."Maaf deh, aku kamu kan love-love jadi kalau gigitan kamu ya aku aman-aman aja. Paling sedikit kena virus," ujar Zidan panjang lebar."Virus?" Renata bingung, dan mengapa Zidan mengatakan virus, "emangnya aku apaan!""Virus cinta!" "CK!" Renata terdiam sambil membuang pandangannya kearah jalanan, melihat kendaraan yang terus berlalu-lalang.Tapi tidak dengan hatinya, hatinya malah sedang berlalu-lalang di awan saat gelapnya malam hampir datang.Sayangnya tidak ada artinya dengan sinar cinta yang kini mulai bersemi di dalam hati wanita yang sudah dua kali membina rumah tangga itu."Kamu mikirin apa?" Tanya Zidan saat melihat wajah Renata tidak juga melihat kearahnya.Renata pun berusaha tenang, menyimpan senyuman yang sebenarnya sudah terukir di relu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 326

    "Zidan, berhenti di depan situ."Zidan pun kembali menghentikan laju mobilnya, padahal belum juga setengah perjalanan menuju rumah."Apa?""Aku mau beli buah, aku ke ATM sebentar," segera Renata turun, lalu kembali setelah mengambil beberapa lembar rupiah dari ATM.Zidan terdiam saat tangan Renata menghitung beberapa lembar uang setelah mengambil dari mesin ATM."Katanya kamu nggak bawa dompet?" Akhirnya Zidan bertanya juga, sebab dirinya sendiri sedang kebingungan."Aku emang nggak bawa dompet," jawab Renata santai, sambil menatap ke depan."Tapi bisa narik uang di ATM?""Aku bawa ATM doang, aku selalu taruh di belakang ponsel," Renata memperlihatkan pada Zidan, kemudian menyimpan kembali ke dalam sakunya.Huuuufff.Zidan menarik napas dengan berat, jika ternyata istrinya membawa ATM mengapa dirinya harus repot-repot mencuci piring?"Kenapa nggak bilang!""Bilang apa?" Mendadak Renata meneguk saliva, merasa gemetaran saat wajah Zidan berjarak beberapa senti darinya.Glek.Terasa ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 327

    "Happy birthday Mom!" Seru Mentari saat Renata akan memasuki kamarnya.Renata terkejut, matanya melebar seketika itu juga."Bukan happy birthday sayang," Mala pun menimpalinya, "happy anniversary, buat Mom dan Daddy," jelas Mala."Oh, iya. Maaf Mom, Tari salah," Mentari pun menunjukkan gigi ompong nya, melihat Renata dengan cengengesan.Zidan yang menyusul Renata pun ikut tercengang melihat sekitarnya.Anniversary?Dalam hati bertanya-tanya apakah benar hari ini adalah hari pernikahannya dengan Renata.Zidan tidak mengingat sama sekali."Kalian lupa ya?" Tanya Mala, "Mama ingat, makanya semua Mama siapkan bersama dengan Mentari," Mala tersenyum manis, dirinya sebenarnya ingin membuat suasana rumah menjadi nyaman.Renata pun bisa merasakan cinta yang besar di sekelilingnya, sehingga bisa menghadapi segala sesuatunya dengan senyuman dan juga kekuatan.Tidak merasa sendirian.Seiring dengan keluarga yang akan menjadi pendukung dalam suka maupun duka."Zidan?" Tanya Renata.Zidan pun meng

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 328

    "Sepertinya iya."Dunia serasa berhenti berputar seketika, mendengar jawaban Renata rasanya cukup membuat hati tersentak hebat tiba-tiba.Sejak bertahun lamanya Zidan menantikan ini, menanti cinta dalam diamnya terbalas.Malam ini yang menjadi saksi dimana telinganya mendengar suara itu.Bahagia tiada terkira, dengan rasa tak percaya tapi inilah nyatanya."Renata!" Zidan pun menjauhkan dirinya, mencoba untuk menatap wajah Renata."Apa?""Kamu sadar nggak tadi ngomong apa?""Emang aku ngomong apa?" Tanya Renata kembali sambil memeluk Zidan.Ada rasa malu dan sedikit lucu, berteman sudah begitu lama tapi kini terasa begitu berbeda."Renata, jawab dulu! Kamu serius udah sayang sama aku?""Ish apaan sih!" Renata memilih memeluk Zidan dengan eratnya.Menyimpan wajahnya yang penuh raut bahagia.Malu tiada terkira saat menjawab pertanyaan tersebut dengan sebenarnya."Jawab dulu, atau aku nggak mau di peluk!" Zidan menjauh dan tidak ingin dipeluk oleh Renata."Ya udah, nggak mau, nggak papa!"

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 329

    Malam pun berlalu, pagi menyapa dengan sinar matahari pagi yang menyapa.Pagi ini tampak berbeda dari pagi sebelumnya, karena ada cinta yang terucap setelah semalam saling mengungkapkan rasa.Rasa yang begitu indah penuh suka cita, siapa yang menyangka ternyata rumah tangga yang awalnya karena keterpaksaan itu bisa terbina setelah banyaknya rintangan yang menghadang.Siapa sangka pula ternyata mereka yang dulunya hanya teman kini malah menjadi teman hidup yang sejati."Selamat pagi Mom," sapa Zidan dengan tangan yang melingkar di perut Renata.Renata hanya diam tanpa menjawab, tubuhnya terasa dingin tidak seperti biasanya."Kamu kenapa?" Zidan pun segera bangkit dan melihat wajah Renata dengan jelas.Pucat dengan keringat dingin yang membanjiri, merintih menahan sakit yang kian terdengar."Renata, ada apa? Apa yang terjadi?" Wajah Zidan kian semakin panik, ketakutan tentunya melihat Renata.Ini bukan kali pertama, tetapi sudah berkali-kali. Entah bagaimana caranya meyakinkan Renata un

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 330

    Sampai di depan ruang operasi, Zidan harus melepaskan tangan Renata.Tapi tidak, Zidan masih menggenggamnya dengan erat tanpa ingin melepaskan sama sekali.Genggam itu bukan sekedar tidak ingin dilepas, tapi juga karena takut ini akan menjadi yang terakhir kalinya keduanya saling menggenggam tangan."Sebentar," Renata meminta untuk sejenak berhenti mendorong brankar, tepat di depan pintu ruang operasi yang sudah terbuka lebar.Renata menatap Zidan yang terus saja menatapnya penuh air mata.Renata menggenggam erat tangan Zidan, setitik air mata yang menetes dengan bibir yang tersenyum."Aku tidak apa," kata Renata dengan nada suara bergetar.Zidan menggeleng dan tidak tahu harus berkata apa, kondisi ini sangat membuatnya menjadi tidak berdaya."Tapi aku punya satu keinginan," pinta Renata.Zidan pun menatap manik mata Renata, menantikan apa yang akan dikatakan oleh wanita yang dicintainya dari dulu sampai kini."Aku yakin aku akan baik-baik saja, tapi-" Renata sejenak terdiam sebab mata

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25

Bab terbaru

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status