Share

Bab 290

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-01 20:55:58

"Fer........ Ferdian!" Ajeng menggerak-gerakkan lengan anaknya hingga berulangkali, berusaha untuk membanggakan dari lelapnya.

Akhirnya mata Ferdian pun terbuka, dan melihat Ajeng dengan jelas.

"Kamu susul Zahra, Mama khawatir sama keadaannya," pinta Ajeng dengan perasaan was-was.

Ferdian pun melihat ke samping, ternyata Zahra tidak ada. Kemudian menatap ke arah jendela, ternyata hari sudah mulai siang.

Teriknya matahari pagi sudah menerangi bumi kembali, Ferdian baru sadar ternyata dirinya tertidur.

"Zahra, kemana Ma?" Ferdian bergegas bangun sambil merenggangkan otot-otot yang terasa kaku, tidak tidur semalaman sungguh membuat tubuh tidak nyaman.

"Sekarang kamu bersihkan diri ke kamar mandi dulu, agar lebih segar."

Ferdian pun menurut, kemudian kembali menemui Ajeng dengan tubuh lebih segar.

"Zahra ke mana Ma?" Sejak tadi Ferdian belum menemukan jawaban atas pertanyaan, hingga kembali bertanya.

Sebab belum melihat Zahra kembali ke kamar sampai saat ini.

"Katanya ke rumah sakit, meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (70)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Dasar Zahra.keras kepala .ibu bpk nya baik anak nya judes dn keras kepala g bisa d bilangin dgn pelsn hadi hrs d kerasin ...
goodnovel comment avatar
Embun Pagi
seru bgd cerita novel si munthe ini, nunggu join bsk lagi, sehat selalu thor
goodnovel comment avatar
Sumarni Wakole
penasaran aj,, min
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 291

    Dengan segera Ferdian menuju rumah sakit, setelah seorang temannya menghubungi membuat perasaan Ferdian lebih baik.Akan tetapi, ada juga perasaan gundah yang kian terasa.Sampai di rumah sakit Buah Hati segera Ferdian menuju UGD, dimana Nando mengatakan istrinya kini berada.Akhirnya Ferdian menemukan Zahra yang tengah berbaring di atas brankar, ada selang infus yang sudah terpasang."Apa kamu baik-baik saja?" Wajah panik Ferdian tidak bisa di tutupi, melihat Zahra yang terbaring membuatnya semakin khawatir."Dokter Ferdian," Dokter Nando pun menyapa Ferdian yang tidak menyadari dirinya, padahal berada di dekat brankar rumah sakit yang di tempati Zahra."Terima kasih Dok, sudah memberitahu keadaan istri saya.""Tidak masalah, usia kandungan istri anda masih sangat rentan. Cobalah untuk setia mendampinginya dan jangan biarkan terlalu stress," jelas Dokter Nando, "selebihnya tidak ada yang serius."Ferdian pun mengangguk lemah sambil beralih melihat wajah pucat Zahra.Ada rasa kesal me

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 292

    Ferdian mengusap wajahnya yang sedikit membiru, bahkan ada secercah noda merah yang keluar dari sudut bibirnya.Biar saja calon mertuanya itu memukul dirinya.Lagi pula sampai di sini Ferdian semakin bahagia akan mendapatkan Zahra secara cepat.Dengan perlahan Kumar pun kembali duduk, Maya terus berusaha untuk mendinginkan suasana."Kau tidak berpikir sudah merusak anak ku!" Amarah Kumar belum juga bisa di redam, sehingga ingin sekali mencekik Ferdian hingga tinggal nama."Pak, sudah," suara lembut Maya lagi-lagi terdengar, dirinya takut nantinya Ferdian tidak mau bertanggung jawab atas anaknya.Bagaimana pun anaknya sudah rusak, di tambah lagi Zahra semakin gila menjalin hubungan istimewa dengan suami orang.Itu jauh lebih menjijikan, percuma bersekolah tinggi, jika tidak memiliki harga diri.Lagi pula tidak ada kebagian yang abadi dari hasil merebut milik orang lain.Pikiran kedua orang tuanya Zahra begitu kuno, dengan mudahnya percaya pada ucapan Ferdian yang hanya omong kosong bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 294

    Akhirnya Zahra pun benar-benar menjalani rawat inap, setelah dokter spesialis kandungan mengatakan pada Ferdian akan keadaan Zahra.Tidak lagi dapat mengelak setelah Maya memaksanya untuk menuruti keinginan Ferdian sebagai seorang suami."Kamu mau minum?" Tanya Ferdian melihat bibir Zahra begitu kering."Enggak Dok," Zahra menolak, dirinya kini butuh istirahat.Namun, Dokter Nando terkejut mendengar panggilan Zahra barusan, dirinya yang sudah menikah tentu merasa aneh.Lagi pula orang-orang diluar sana pun akan bingung mendengarnya."Panggilan istri anda seperti kalian itu bukan suami istri saja," Dokter Nando pun terkekeh kecil. Kemudian lekas keluar dari ruangan, ada pekerjaan yang menunggunya.Ferdian beralih menatap Zahra, melihat wajah istrinya itu dengan cukup lama."Jangan panggil aku Dok, kita bukan dua orang asing!""Siapa bilang? Kita itu asing! Anda saja yang merasa kita dekat, dasar sok kenal!" Ketus Zahra.Setelah itu menutup wajahnya dengan selimut, sebab kepalanya masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 295

    Setelah memastikan bahwa Zahra sudah lebih baik, Kinanti dan Adam pun berpamitan pulang.Mereka akan kembali esok hari, agar Zahra bisa beristirahat dan segera pulih.Setelah Kinanti dan Adam pulang, Zahra pun terlelap.Terbangun di saat hari sudah sore, dan melihat Ferdian sudah terlelap di kursi sambil menelungkupkan kepalanya pada sisi brankar yang menjadi tempat Zahra berbaring.Sejenak Zahra terdiam menatapnya, melihat Ferdian selalu sabar menghadapinya membuat hati Zahra terketuk.Mungkinkah dirinya terlalu kasar, tapi masalahnya adalah, Ferdian yang menjebaknya masuk dalam pernikahan ini.Sulit sekali untuk memaafkan nya, bagaimana pun pernikahan adalah masa depan.Lantas bagaimana juga dengan Galang yang ternyata suami orang?"Sial, aku pikir aku diduakan, ternyata aku yang kedua," gumam Zahra kesal mengingat wajah Galang yang tiba-tiba muncul di benak nya.Ingin rasanya Zahra meremas wajah pria itu, belum lagi Zahra berusaha bersusah payah untuk bisa bertemu Galang tanpa sepe

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 296

    Dua hari berlalu, sampai akhirnya hari ini di perbolehkan untuk pulang.Ferdian masih setia mendampinginya, tidak perduli pada mulut Zahra yang terus saja mengomel tanpa jeda."Makan dulu, abis ini kita pulang," Ferdian mencoba untuk menyuapi Zahra.Tapi Zahra menolak, dirinya memilih makan dengan tangan sendiri.Kini dirinya sudah lebih baik, jadi tidak perlu merepotan orang lain.Namun, saat menarik paksa piring dari tangan Ferdian tanpa sengaja malah menumpahkan isinya hingga mengenainya.Baru saja pakaiannya di ganti kini sudah kotor lagi.Dengan perlahan Ferdian meletakan piring pada meja, mengambil baju bersih lagi untuk Zahra.Zahra hanya diam saja, saat Ferdian membantunya untuk memakaikan pakaian.Selama beberapa hari ini Ferdian terus saja merawat dirinya, sekalipun dirinya terus mengomel.Zahra menyadari kini, walaupun hanya dalam hati."Aku pesan makan yang baru," Ferdian memanggil seorang perawat lelaki, meminta bantuan untuk membeli makanan yang baru, di restoran yang be

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 297

    "Mau aku gendong," bisik Ferdian.Zahra pun tersentak, seketika melihat sekitarnya. Ternyata terlalu lama berkhayal membuat perjalanan menuju rumah terasa lebih cepat."Kamu mikirin apa?" Tanya Ferdian melihat Zahra begitu terkejut saat dirinya bersuara.Tampaknya ada sesuatu yang dipikirkan, sehingga ketika sampai di rumah pun tidak menyadari sama sekali."Mikirin anda!" Ketus Zahra.Ferdian tersenyum bahagia mendengar jawaban Zahra.Lupakan harga dirinya, Ferdian pun memasang wajah super percaya diri."Akhirnya kamu sadar, aku sangat pintar sehingga pantas untuk dipikirkan."Zahra pun ingin muntah saat itu juga."Aku mikirnya kenapa dapat suami gila!" Zahra tersenyum mengejek.Senyum Ferdian hilang seketika itu juga, baru saja dirinya begitu bahagia walaupun hanya dipikirkan saja oleh Zahra."Aku gila karena mu!" Papar Ferdian."Ya dong, secara aku cantik," Zahra tersenyum centil seakan membanggakan diri, "jangankan kamu suami orang saja tergila-gila pada ku!" Ucap Zahra penuh kekes

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 298

    "Saya nggak jual, saya sudah di perlakukan seperti maling dan waktu saya juga sudah di rugikan!" Kata wanita itu penuh kemarahan."Rp.100.000.000!" Tawar Ferdian.Semuanya terdiam, tercengang mendengar penawaran tersebut."Dok, saya-" Zahra terdiam saat Ferdian mengangkat tangannya meminta untuk diam."Rp.150.000.000 apa masih kurang?" Tanya Ferdian lagi pada wanita yang masih dalam keterkejutan.Sepanjang perjalanan pulang Zahra hanya diam saja, sepeda motornya memang sudah kembali tetapi cara Febrian membelinya sangat tidak masuk akal.150.000.000 hanya untuk sebuah motor yang bahkan sangat jauh dari harga sebenarnya."Kenapa menangis?" Ferdian pun menepikan mobilnya, menatap serius Zahra sambil bertanya.Zahra mengusap wajahnya, kemudian membalas tatapan Ferdian."Saya bingung bagaimana cara membayar hutang pada Dokter, gaji saya kecil, belum lagi saya masih butuh uang jika pengobatan bapak harus berlanjut," jelas Zahra sambil terus mengusap air mata hingga beberapa kali."Kamu mau

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 299

    "Kok ke sini?" Zahra."Kita tinggal di sini saja, sampai rumah kita selesai di renovasi.""Rumah?" Zahra tidak tahu sama sekali. Zahra memang tidak mengetahui apapun tentang Ferdian, selain dari profesi sebagai seorang dokter ahli jiwa.Aneh. Tetapi, begitu adanya.Ferdian mengangguk, kemudian mendekati Zahra yang masih duduk di sampingnya.Zahra pun mendadak menegang.Apa Ferdian akan menciumnya?Melanjutkan apa yang terjadi saat di perjalanan tadi?Zahra pun menutup matanya, dengan meneguk saliva beberapa kali.Sampai akhirnya tidak ada yang terasa sama sekali."Kamu kenapa?" Tanya Ferdian.Zahra pun membuka mata dengan peluh yang bercucuran."Ak-Aku?" Zahra mendadak gagu dengan napas yang naik turun.Bisa tidak untuk tenang tanpa ada rasa tidak nyaman, kenapa dengan keadaan ini."Sudahlah, ayo turun. Aku sudah melepas sabuk pengaman mu," Ferdian pun kemudian turun."Sabuk pengaman?" Gumam Zahra.Zahra pun akhirnya menyadari kebodohannya, saat dirinya berpikir Ferdian akan menciumn

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05

Bab terbaru

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status