Share

Bab 212

"Mbak lempar bolanya, entar Tari yang pukul ya," Tari bersiap untuk memukul bola saat Art pun bersiap untuk melemparkan bola padanya.

Bola mulai melayang dan terjatuh di lantai, Mentari kecewa karena, tak dapat memukul bola yang lolos begitu saja.

Akhirnya di ulangi hingga beberapa kali, dan untuk kali ini dirinya berhasil memukul bola tersebut sehingga membuatnya bangga bukan main.

"Mbak, Tari hebat 'kan!"

Mentari bersorak gembira, dengan bangganya pada Art.

"Iya, tapi Non Tari makan dulu ya. Kamu belum makan siang."

"Makannya di sini aja ya Mbak, abis makan kita main lagi."

"Sip! Mbak ambil dulu dan Non cantik eh salah, Non Tari nggak boleh ke mana-mana, setuju?"

Mentari mangguk-mangguk kemudian duduk di salah satu kursi yang tersusun rapi di teras, menunggu Art membawakan makanan untuknya.

"Tari mau latihan dulu, ah," Mentari kembali mengambil pemukul bola, dan bermain sendiri sambil menunggu.

Sampai akhirnya bola kasti miliknya menggelinding ke jalanan, Mentari segera mengambilnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (83)
goodnovel comment avatar
Arsya Hanan
makin seru ceritanya
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
semoga aja Zidan mau mendonorkan darahnya sama anaknya
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
buknya darah 0 bisa donor kmna aza ya Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status