Zhang Yulan sudah masuk ke sungai dan melihat bagaimana ganasnya kawanan lebah roh itu menyerang pakaian dia dan Wang Qifeng. Dia belum sempat mengomel pada pria yang menarik paksa dirinya ke sungai ketika kawanan lebah mencium aroma darah di leher dan wajah keduanya.Wang Qifeng bergegas mendorong turun kepala Zhang Yulan dan mereka berdua sama-sama menenggelamkan diri.Di bawah air, mereka mengedarkan qi agar bisa tetap berdiri stabil tanpa hanyut oleh aliran deras sungai tersebut.Mereka tetap berada di bawah air tanpa berani menyembulkan kepala ke permukaan karena masih terdengar dengungan keras di atas air, menandakan lebah-lebah roh itu masih mengendus adanya paparan darah pada mereka yang belum tersapu sepenuhnya oleh air.Penciuman Lebah Emas Pemangsa ternyata begitu kuat.Satu menit ….Lima menit ….Tujuh menit ….Zhang Yulan dan Wang Qifeng harus terus berada di dalam air, menahan napas sambil menunggu kawanan lebah pergi dari atas kepala mereka.Rambut keduanya berkibar-kib
Karena tidak memiliki gaun lainnya dan seperti yang Wang Qifeng nyatakan bahwa jika dia keras kepala memakai gaun rusak lamanya, maka kulitnya akan banyak terpapar mata orang lain, maka dari itu, Zhang Yulan hanya bisa merenggut gaun di tangan pria Wang.Menggunakan energi qi-nya, Zhang Yulan mengeringkan pakaian dalamnya sehingga dia bisa lekas memakai gaun dari Wang Qifeng. Seorang kultivator dengan tingkat tinggi seperti dia tidak membutuhkan api untuk mengeringkan pakaian.Wang Qifeng tersenyum lega. Jika wanita Zhang keras kepala tetap ingin menggunakan gaun rusaknya, seperti apa kecemburuan yang harus dia tanggung nantinya ketika mereka tiba di kota?Bagaimanapun, Zhang Yulan sangat cantik dan memikat mata. Akan ada banyak pasang mata akan menaruh tatapan padanya, dan pasti juga lawan jenis akan bersemangat ingin mendekatinya.Oleh karena itu, Wang Qifeng pasti akan kesulitan mengendalikan cemburunya jika para lelaki berbulu serigala itu menatap kulit indah Zhang Yulan di antara
Zhang Yulan masih terkagum-kagum dengan Lebah Emas Pemangsa. Menyukai darah bermuatan qi sebagai sumber makanan dan menggunakan serat daging bermuatan qi untuk membangun sarang!Seberapa mendominasinya itu ketika jumlah mereka ada ratusan dan mungkin ribuan?Satu hal yang menjadi tanda tanya baru di benak Zhang Yulan setelah mendengarkan penjelasan Wang Qifeng tadi … apakah berkurangnya jumlah hewan roh di hutan Qian Diyu akibat dari adanya Lebah Emas Pemangsa? Benarkah seperti itu?Kini, mereka sudah tiba di tempat yang Wang Qifeng yakini terdapat sarang Lebah Emas Pemangsa. Dia berjalan hati-hati penuh waspada diikuti Zhang Yulan di belakangnya.Berjalan pelan-pelan dan menyembunyikan aura mereka agar tidak tercium oleh Lebah Emas Pemangsa yang ganas.Mereka terus berjalan sampai akhirnya tiba di sebuah gua yang cukup tersembunyi.Wang Qifeng berbalik dan menatap wanita Zhang di belakangnya ketika mereka sudah berada di depan mulut gua. “Yulan, sepertinya sarang mereka ada di dalam
Ratu lebah level 7 dengan lebah pekerja berjumlah ribuan di level 6. Siapapun di dunia Dixia pasti tidak akan percaya jika tidak melihat sendiri. Tapi, inilah apa adanya yang tersaji di depan Zhang Yulan.Apalagi, selain itu, ada kejadian absurd lainnya yang disaksikan Zhang Yulan, yaitu lelaki Wang bercakap-cakap dengan si ratu lebah.“Oh, jadi kau sudah membangkitkan kesadaran komunikasimu.” Wang Qifeng menyeringai saat berhadapan dengan ratu lebah. “Tapi, pantas memang, karena kau sudah di level 7.”“Benar, Tuan. Sebenarnya … levelku bukan 7.” Ratu lebah itu berkata dengan suara lemah. Entah karena fisiknya memang lemah atau dia nyaris pingsan karena aroma bawang putih yang ada di sekitar tubuhnya dan pada Wang Qifeng.Mendengar itu, mata Wang Qifeng mengerling dengan makna tertentu saat dia menebak, “Hm? Bukan di level 7? Kalau begitu, level di atas itu? Demikian juga anak buahmu, kan?”“Benar, Tuan.” Ratu lebah tidak berdaya dan mengiyakan.“Biar aku tebak. Kau datang dari dunia
Ratu lebah memiliki koloni ribuan lebah pekerja dan sarangnya pun sangat besar memenuhi satu bagian dinding gua. Lalu, bagaimana cara Wang Qifeng akan membawa mereka semua.Ini membuat Zhang Yulan bertanya-tanya. Dia terlalu lugu mengenai itu. Yang dia ketahui, kultivator bisa memiliki kantong penyimpan hewan roh, tapi tentu kapasitasnya terbatas jika menampung ribuan.Kalaupun Wang Qifeng memiliki kantong penyimpan hewan roh, apakah akan muat?Setelah kontrak selesai dibuat, maka Wang Qifeng menghapus aroma bawang putih dari tubuh sang ratu lebah. Dia tak akan takut si ratu melarikan diri setelahnya karena perjanjian kontrak seperti itu sangat ketat dan mengikat erat.Hewan terkontrak tidak akan bisa melarikan diri dari tuannya, kecuali kematian saja.“Ratu, lekas kumpulkan seluruh anak buahmu kemari.” Wang Qifeng tidak melupakan ini.Ratu lebah mengangguk paham dan menggunakan tranmisi khusus dia untuk memanggil seluruh anak buah yang ada di luar sana untuk lekas kembali ke dalam gu
Kota Luohan. Kota itu mengingatkan banyak kenangan tak menyenangkan bagi Zhang Yulan.Karena menghargai perasaan wanita kesayangannya, maka tak ada yang perlu dipaksakan oleh Wang Qifeng dengan menginap semalam di Luohan.Maka, mereka melanjutkan perjalanan meski sudah malam hari menuju ke kota selanjutnya.“Yulan, kalau kau lelah, kita bisa beristirahat sebentar di manapun nantinya, kau tak boleh sungkan mengatakannya padaku,” ucap Wang Qifeng ketika mereka sudah memasuki area luar kota yang merupakan gurun kecil tak begitu luas.Nantinya, mereka masih harus menembus hutan sebelum tiba di kota berikutnya, kota Shuangji (keberuntungan ganda) yang ada di arah barat laut dari kota Luohan.“Aku masih sanggup berjalan dua hari lagi.” Zhang Yulan tidak ingin dianggap lemah dan terus berjalan.Ketika mereka memasuki kawasan hutan, tak hanya Wang Qifeng saja yang segera waspada, namun demikian pula Zhang Yulan.Mata wanita itu sesekali akan melirik ke sekeliling yang gelap, hanya berpenerang
Suara jernih Zhang Yulan bergema mengisi kesunyian hutan Hei’an Zhidi.Tak berapa lama, belasan pria muncul dari kegelapan dari balik pohon dan rerimbunan rumput tinggi di dekat Zhang Yulan.“Khe khe khe … tidak kusangka malam ini begitu indah hingga bisa bertemu dengan gadis cantik dan pemuda kaya. Sepertinya aku akan mengenang ini sebagai malam terbaik kita, Nona!” Sosok lelaki tinggi besar dengan perawakan kasar dan wajah dipenuhi brewok muncul sambil menyeringai.Dari sekali tebak, siapapun bisa paham bahwa lelaki itu pastinya kepala penyamun di hutan tersebut.Zhang Yulan tidak merasa gentar sedikit pun meski kultivasi kepala penyamun sudah mencapai Alam Kondensasi Qi tahap akhir. Ini justru bagus untuk melatih kekuatannya.Memberikan tatapan mencemooh, Zhang Yulan berkata, “Ya, sepertinya kau benar, ini akan menjadi malam indah sebagai kematianmu.”“Apa kau bilang?” Lelaki kasar itu seketika berang mendengar ucapan meremehkan dari Zhang Yulan. “Dasar jalang tak tahu diri! Apa k
Diserang bersama-sama? Zhang Yulan tak takut! Dia makin bersemangat mengayun dan menebaskan pedang Youzu di tangan kanannya. Gerakannya makin tajam dan selaras sehingga kibasan energi pedang semakin lebar dan besar.Ini menyebabkan anak buah inti dari kepala penyamun mulai terluka berat akibat energi pedang yang mengenai mereka meski mereka juga bersenjata.Kemudian, terdengar suara dengungan lebah.Zhang Yulan segera paham apa yang terjadi. Dia menatap ke Wang Qifeng di atas pohon. Pandangannya sungguh tak enak dilihat saat dia berseru, “Kenapa kau melepaskan mereka?”Di pohon, Wang Qifeng memasang tampang tak berdosa sembari berkilah, “Mereka yang mendesakku, Yulan! Mereka katanya lapar ingin darah dan daging!”Kepala penyamun terkejut melihat ada ratusan lebah roh level 6 akhir terbang ke arah mereka. Namun, dia lebih kaget mendengar percakapan antara Zhang Yulan dan Wang Qifeng.Bukankah dari percakapan itu artinya lebah-lebah itu milik si pria di atas pohon? Sebesar apa kekuatan
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun