Share

Bab 408

"Apa Syafa mau perawatan di salon itu juga?" Boy Azka melambatkan mobilnya. Namun salah satu anak buahnya justru menghampiri. Akhirnya Boy Azka menepikan mobil saat anak buahnya itu mengetuk kaca mobil.

"Apa ada masalah, Pak?" tanya salah satu anak buah Boy dengan cemas, setelah pria gagah paruh baya itu membuka kaca mobil. Boy terpaksa menghentikan mobilnya. Namun ia tak mungkin turun di tempat umum.

"Tolong awasi saja Ibu dari kejauhan. Kalau ada apa-apa, tolong kabari Saya!".

"Baik, Pak."

Beberapa detik kemudian Boy kembali melajukan mobil menuju rumahnya. Dalam hatinya ia berharap agar Syafa dan Firda tidak bertemu. Ia khawatir kedua wanitanya itu tidak akan nyaman berada di tempat yang sama, mengingat hubungan keduanya belum harmonis, menurutnya.

Syafa turun di lobby utama salon setelah mencium tangan suaminya. Paul turun dan langsung kembali duduk di kursi kemudi menggantikan Syafa.

"Nanti Aku jemput jam berapa?" tanya Paul lewat kaca jendela, sambil memasang sabuk penga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status