ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 13"Tanyakan sendiri pada ayahmu agar kau percaya. Aku, Zendaya Virendra Gunawan anak dari Winona Soedjono. Ingat baik-baik."Tubuh Mitha sudah gemetar saat sedikit lagi api menjilat kulit wajahnya, ia juga pasti sudah bisa merasakan panasnya api meski belum menempel."Satu kali ku beri kesempatan, ingat itu!"Saat tanganku tidak lagi memegangnya, ia langsung terduduk di lantai. Wajahnya semakin pucat, entah efek takut atau karena jahitannya yang sobek karena ulahku. Darah semakin banyak merembes keluar.Mancis kumasukkan kembali ke laci. Menekan tombol merah memanggil dokter sebelum melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan darah Mitha yang ada di tanganku."Mbak ada apa? Kenapa bisa sampai ada di bawah?" suara seorang wanita terdengar, sudah pasti itu adalah perawat.Dengan santai keluar dari kamar mandi, Mitha dibantu dua orang perawat kembali berbaring."Nona, anda ada di sini?" Dokter yang baru datang terlihat kaget menatap
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 14Alat penyadap sudah terpasang di ruangan Mitha, dan cctv juga ada di rumah kontrakan.Bersantai sebelum nanti beraksi.Menyalakan laptop untuk mendengarkan percakapan ibu mertua dan juga Mitha."Kamu istirahat saja dulu, ibu pulang sebentar. Nanti ibu kembali.""Iya, Bu. Jangan lupa nanti sekalian datang bersama Mas Fadil. Oh ya, uang sudah aku transfer untuk ibu." ucap Mitha."Iya, terima kasih ya."Hanya itu percakapan yang terdengar, sepertinya Mitha memang tidur. Pengaruh obat yang dikonsumsi akan membuatnya mudah mengantuk.Meraih botol anggur yang sudah terbuka dan meneguknya sedikit untuk membasahi tenggorokan.Tidak sabar rasanya menunggu Mas Fadil pulang. Ingin tahu apa yang akan mereka katakan pada suamiku soal aku yang menghilang.Lebih baik mandi dulu, badan rasanya sudah lengket oleh keringat. Apalagi tadi dari rumah sakit pasti banyak virus yang menempel.Padahal dulu, inginnya menempati apartemen ini bersama Mas
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 15Mas Fadil berlari dan berhambur memelukku dengan erat.“Kamu dari mana saja? Mas khawatir apalagi kamu tidak bisa dihubungi.”Pelukannya begitu erat membuat hatiku menghangat.Salah memang jika meragukan cintanya padaku.“Maaf, Mas. Aku bertemu Mama tadi dan ponselku mati.”Pelukan terlepas, ia menyentuh wajahku dengan lembut, tatapannya begitu dalam.“Lain kali kalau mau kemana-mana jangan lupa bilang ya.” Matanya berkaca-kaca.“Kenapa kamu menangis, Mas?”“Kamu tidak tahu betapa cemasnya Mas karena tidak bisa menemukanmu. Tadi Mas sempat ke rumah Mama tapi disana tidak ada siapa-siapa”“Maafkan aku ya.”Ia mencubit hidungku gemas. "Lain kali jangan diulangi, kamu membuat Mas jantungan saja."Aku terkekeh, ia memang tidak bohong dengan ucapannya.Pulang kerja selepas dari rumah sakit ia langsung mencariku. Bahkan melihat wajahnya dari rekaman video yang dikirim Om Alex, Mas Fadil terlihat frustasi. Mungkin ia benar-benar takut
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 16“Pak Andrew,” sapa Mas Fadil dengan hormat disertai senyum di bibirnya.“Loh, kalian saling mengenal ternyata,” ucap Bang Zafi.“Dulu aku pernah kerja di tempat Pak Andrew, Bang,” ungkap Mas Fadil.Aku tahu di mana saja tempat kerja Mas Fadil tapi tidak memperdulikan siapa atasannya.Bang Zafi kembali memulai obrolan dan sesekali memancingku bicara.Rasanya jadi tidak nyaman, Mas Fadil pun pasti merasakan hal yang sama. Dari tadi tanganku tidak lepas dari genggamannya. Bisa kurasakan tangannya basah karena keringat.Mungkin untuk pertama kalinya Mas Fadil ada diantara orang-orang formal ini. Apalagi aku sama sekali belum menjelaskan apapun padanya.Tidak hanya Mas Fadil, aku pun tidak pernah suka jika berbincang bisnis seperti ini. Ini memang makan malam di luar jam kantor tapi tetap saja ada membicarakan soal bisnis juga di dalamnya.“Kamu baik-baik saja, Mas?” bisikku.Mas Fadil hanya menjawab dengan senyum singkat.Hanya ber
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 17POV AuthorFadil mengepalkan tangannya kuat, rahangnya mengeras dengan nafas yang memburu. Fokusnya tidak lepas dari layar ponsel yang memperlihatkan percakapan Bu Diah dan juga Mitha.Setelah selesai menontonnya hingga habis, tanpa pikir panjang Fadil langsung pergi meninggalkan makan siangnya yang baru saja dimakan sesuap. Ia mengaktifkan ponselnya karena berniat menghubungi sang istri namun pesan yang dikirim nomor tidak dikenal lebih menarik perhatiannya.Emosi Fadil benar-benar memuncak, tidak pernah ia terlihat semarah ini.Motor yang dikendarai dengan kencang seolah tidak peduli dengan keselamatannya sendiri. Saat ini Fadil hanya ingin bertemu dengan sang ibu dan meminta penjelasan soal apa yang dilihatnya tadi.“Loh, Abang sudah pulang kerja jam segini?”Rika yang berada di teras langsung berdiri saat kakaknya datang.“Mana ibu?” tanya Fadil.“Ada di dalam, Bang,” jawab Rika, ia merasa heran karena sang kakak terlihat b
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 18POV AuthorSemua isi kulkas pun turut dikeluarkan. Mitha hanya berdiri di dekat pintu sambil memperhatikan orang-orang yang menaikan barang-barang ke atas mobil bak terbuka.“Mitha, ibu mohon. Kita bisa bicarakan ini baik-baik, ibu akan menikahkan kamu dengan Fadil.” Bu Diah kembali memohon pada Mitha namun wanita itu sama sekali tidak menanggapi.“Berhenti kalian! Turunkan kembali barang-barangku!” teriak Bu Diah, karena tidak bisa diam. Seseorang memegang tangan Bu Diah agar tidak menghalangi jalan orang-orang yang sibuk mengangkut barang.Sedangkan Zendaya tersenyum melihat ibu mertuanya seperti kesetanan karena barang-barang berharga miliknya diangkut.“Ibu terlalu cinta harta. Harta tidak dibawa mati,” gumam Zendaya.Setelah semua barang sudah diangkut, Mitha berjalan ke arah mobil.Bu Diah terbelalak karena melihat Zendaya ada di dalam mobil yang sama dengan Mitha. Zendaya melambaikan tangan pada ibu mertuanya.Belum semp
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABAB 19POV AuthorBu Diah terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh menantunya itu."Mau 'kan? Makanya sabar dulu, ibu doakan biar Mas Fadil bisa sukses." Zendaya mencoba untuk menahan tawanya saat Bu Diah berubah ekspresi.Zendaya jelas tidak akan semudah itu memberikan apa yang diinginkan oleh mertuanya. Dalam sehari, ia bisa memberikan segalanya tapi itu tidak akan terjadi sampai Bu Diah berubah menjadi lebih baik lagi."Kurang aj*r kamu!" Bu Diah terlihat marah."Loh, kenapa ibu marah? Apa yang aku katakan itu salah?""Pergi kamu dari sini!" teriak Bu Diah."Bu. Tolong jangan bersikap kasar pada Aya, apa yang dikatakannya memang benar. Kalau aku sudah memiliki uang, apapun yang ibu mau bisa aku belikan. Aku hanya minta ibu mendoakan agar rezekiku lancar." Fadil mendukung istrinya."Kalian sama saja, membuat ibu kesal. Hanya itu yang kalian bisa!" Bu Diah melengos masuk ke dalam kamarnya dengan membanting pintu keras.Fadil menatap
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 20POV AuthorElena masih terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Keinginan wanita itu, semua ini hanya mimpi saja. Jika memang Zendaya lebih kaya darinya akan membuat Elena tidak akan menerima, yang selalu dihinanya ternyata anak orang kaya.Zendaya berjalan mendekat dan berbisik pada Elena. “Aku di sini akan membuatmu malu karena numpang makan, jadi anggap saja kau tidak mengenalku, oke?”Tidak biasanya yang selalu membalas setiap perkataan Zendaya, kali ini Elena tidak mampu berkata apalagi dari tadi Radit terus mencekal pergelangan tangan istrinya karena tidak ingin jika Elena bicara macam-macam yang akan merusak reputasi Radit di depan pemilik perusahaan, apalagi ia juga baru bergabung dan sudah mendapat banyak perhatian karena kemampuannya.“Lebih baik kau pulang saja, aku tidak mau kau di sini malah membuat rusuh dan malu.” Radit menarik tangan Elena untuk keluar dari gedung, wanita itu meronta.“Mas,
“Aku tidak akan lagi menghubungi atau menerima telepon darinya.” Yuda mengeluarkan ponsel dan menyodorkannya pada Rika.“Kamu yang blokir kontaknya dia.”Rika mengernyit, “kenapa aku?”“Aku mau kamu percaya, aku nggak ada niatan apapun apalagi sampai menduakan kamu. Kisahku dan Tiara hanya ada di masa lalu, sekarang hanya ada kisah kita.”“Mas ingin aku percaya?”“Iya. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu percaya.”“Kalau begitu nikahi aku sekarang juga, tidak perlu ada resepsi, akad saja dulu setelah itu baru adakan resepsi.”“Kalau begitu aku akan menghubungi Papa sekarang, kebetulan Papa memang baru kembali.”Rika sebenarnya tidak berniat sejauh ini tapi baginya ini lebih baik, bukannya meragukan Yuda tapi ia tahu jika Tiara tidak akan mundur begitu saja. Tadi saja ia berani meminta Yuda secara terang-terangan dan Rika tidak akan membiarkan itu, hubungannya dan Yuda sudah serius, tidak mungkin berakhir hanya karena orang dari masa lalu.Semua keluarga kaget saat mendengar hal i
Tubuh Rika membeku mendengar itu dan ia mulai sadar ada yang aneh.“Yuda pasti mengatakan jika aku temannya 'kan? Aku bukan temannya tapi mantan kekasihnya.”Di saat seperti ini sempat-semptnya Tiara membicarakan hal pribadi seolah tidak peduli pada putrinya sendiri,Rika mencoba tenang meskipun agak kecewa saat Yuda membohonginya tapi ia yakin Yuda memiliki alasan melakukan hal ini. Ia masih percaya pada Yuda.“Hanya mantan 'kan?” Aku calon istrinya.” Rika mempertegas, ia tidak mau kalah dari Tiara.Yuda miliknya dan tidak akan ia biarkan wanita manapun merebut Yuda darinya.Baru saja Tiara akan kembali bicara pintu ruangan diketuk, Yuda masuk membawa minuman yang baru saja dibelinya. Satu diberikannya pada Tiara dan satu lagi untuk Rika. Meskipun Rika tidak meminta tapi Yuda berinisiatif untuk membelikannya.“Bagaimana kondisi anakmu?” tanya Yuda, ia menggeser tubuhnya mendekat pada Rika dengan tangannya yang bertengger manis di pinggang wanita itu. Rika tersentak dengan sentuhan ti
“Tidak, aku tidak akan mendekati Mas Yuda kalau begitu.” Tiara tidak mau dianggap mengincar harta mantan kekasihnya.Ia kembali pada Yuda memang karena benar-benar mencintai lelaki itu.“Jadi sebelumnya kamu niat kembali pada Yuda?”Tiara diam tak menjawab perkataan ayahnya. Ia tidak habis pikir kenapa sang ayah tidak mencari pekerjaan saja malah mengandalkan uang pemberian dari menantunya dan sekarang mendesak Tiara. Padahal jika saja ada yang menjaga anaknya maka aiara juga mau bekerja agar tidak didesak untuk rujuk dengan mantan suaminya atau mencari lelaki kaya yang lain.“Kenapa diam? Iya kamu berniat mendekati Yuda? Bagus kalau begitu, lanjutkan. Bapak tunggu kabar baiknya.”Setelah ayahnya itu pergi Tiara menghela nafas panjang. Selama berhubungan dengan Yuda ia sama sekali tidak tahu jika lelaki itu dari kalangan atas karena Yuda sama sekali tidak menunjukkan itu dan Tiara juga tidak peduli seperti apa Yuda karena di matanya Yuda adalah sosok lelaki baik yang bertanggung jawab
“Tiara-”“Tidak perlu menjawab sekarang, Mas. Pikirkan dulu baik-baik, aku disini menunggumu. Aku tidak masalah jika kamu tetap bersama kekasihmu tapi aku memang ingin menikah denganmu.”Yuda menghela nafas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak suka situasi seperti ini, di saat dirinya baru memulai lembaran baru dengan orang baru, Tiara sang wanita dari masa lalu mahal datang begitu saja. Mungkin jika mereka bertemu sebelum Yuda bersama Rika maka lelaki itu tidak akan berpikir dua kali untuk menerima Tiara yang memang masih dicintainya, tidak akan mempermasalahkan soal status Tiara yang sudah menjadi janda dan memiliki anak.Namun semuanya berbeda sekarang ada hati lain yang harus Yuda jaga tapi ia juga tidak tega melihat Tiara seperti ini. Dulu perpisahan mereka bahkan bukan keinginan keduanya tapi paksaan dari keluarga Tiara. Dari tubuh wanita itu yang terlihat kurus, Yuda bisa menebak jika memang Tiara tidak bahagia dengan pernikahannya.“Aku harus pulang.”Tiara mengan
Yogas yang awalnya tidak peduli kini malah memusatkan perhatiannya pada Yuda dan Tiara apalagi saat melihat Tiara menangis. Entah apa yang mereka bicarakan dan itu membuat Yogas sangat penasaran.Suara klakson yang bersahutan di belakang mobilnya mau tak mau membuat Yogas melanjutkan kendaraannya itu dan ia harus rela kehilangan Yuda dan Tiara yang kini sudah tidak nampak saat Yogas putar balik.“Kenapa juga aku harus peduli? Ini urusan mereka.” Yogas malah merutuki dirinya sendiri yang malah akan terlibat dengan malah orang lain. Ia memilih untuk mengelilingi kota tanpa tujuan yang jelas. Saat ini ia tidak akan fokus untuk melakukan apapun apalagi harus bekerja dan mengurus masalah kantor, bukannya selesai mungkin yang ada malah akan menambah masalah baru.Berbeda dengan Yogas yang kini melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya yang semrawut. Rika yang berada di cafe semakin dibuat tidak enak pada Yogas padahal jelas-jelas itu bukan salah Rika. Ia bahkan tidak bisa menentang
“Jadi, Yogas benar-benar mencintaimu?”Rika menggeleng, “aku tidak tahu benar tidaknya tapi dia mengatakan menyukaiku. Ini membuatku jadi tidak nyaman.”Yuda pikir Yogas tidak akan sejauh itu karena memang dari awal niatnya hanya ingin memperalat Rika, itu yang membuat Yuda berpikir agar cepat-cepat menjadikan Rika miliknya. Sekarang ia juga ikut merasa tidak nyaman jika Yogas memiliki rasa pada Rika yang akan menjadi kakak ipar lelaki itu nantinya.“Jangan merasa tidak nyaman begitu. Ya, mungkin awalnya sulit menghilangkannya tapi lama kelamaan pasti terbiasa. Kita juga tidak memaksa Yogas untuk tidak menyukaimu, kita tidak bisa apa-apa. Bicara pun tidak akan bisa mengubah rasanya,”“Lalu, bagaimana?”“Semuanya akan baik-baik saja.” Yuda menggenggam tangan Rika untuk meyakinkan.Setelah ini akan terjadi kecanggungan antara Rika dan juga Yogas. Rika langsung diantar pulang tapi ia sama sekali tidak menceritakan hal ini pada ibunya karena memang termasuk masalah pribadi yang Bu Diah ju
Rika masih mematung setelah mendengar pengakuan Yogas yang sangat mengejutkan bahkan Rika tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.Tawa gadis itu malah pecah setelah beberapa detik tertegun, “ya ampun, ternyata Bos orangnya lucu juga. Aku kira tidak bisa bercanda.”“Aku serius. Aku menyukaimu.”Tawa Rika langsung berhenti dan bergani menjagi gugup. Ia mencoba mencari kebohongan di sorot mata Yogas tapi sama sekali tidak mendapatkannya bahkan Rika melihat sorot mata yang berbeda dari biasanya.“Aku ….” Tenggorokan Rika tercekat, ia malah sulit untuk bicara sekarang.“Tidak perlu mengatakan apapun, aku juga tidak berharap kau memiliki rasa yang sama. Aku hanya ingin kau tahu seperti apa perasaanku ini.”Bohong. Nyatanya Yogas berharap Rika memiliki rasa yang sama apalagi melihat sikap gadis itu yang berbeda. Dari awalnya selalu bersikap kasar berubah menjadi bergitu lembut padanya.“Jangan menyukaiku.” Dua kata itu sukses membuat Yogas terheran-heran.“Kenapa? Apa yang salah? Apa ka
“Ibu senang kamu mau bertemu dengan Ibu.” Rika diam tidak mengatakan apapun, ia juga sebenarnya berat melakukan ini tapi saat nanti memulai lembaran baru Rika tidak ingin ada masalah dari masa lalunya yang mengganjal dan menghalangi kebahagiaannya. Jika dengan menerima ibu kandungnya ia bisa merasa sedikit lega, maka Rika akan melakukannya. “Ibu dengar dari Mbak Diah kalau kamu berencana untuk menikah?” “Ya.” “Ibu senang sekali mendengarnya, kalau memang kamu tidak keberatan apa boleh ibu bertemu dengan calon suami kamu?” “Ya, dia juga ingin bertemu dengan anda.” Rika tidak bisa bersikap lebih dekat, bicaranya saja begitu formal tapi sang ibu sama sekali tidak tersinggung karena memang dirinya sadar diri jika Rika membencinya. Rasa bersalah selama ini selalu menggerogoti hatinya, ia selalu mengingat Rika tapi tidak pernah berani datang untuk sekedar melihatnya dari dekat. Mungkin bisa dibilang ia membayar kesalahannya karena setelah beberapa kali menikah tidak kunjung punya anak.
POV Author“A-ap? Jadi Bos Yogas itu adiknya Mas Yuda?” Mata Rika masih terbelalak dengan mulut yang terbuka saking tidak percayanya dengan apa yang baru saja didengar.“Iya, kami beda ibu saja.”“Pantesan adik kakak tapi beda sekali. Apalagi dari sikapnya, berbanding terbalik. Kamu yang lembut dan pengertian sedangkan dia sangat menyebalkan.”“Tapi aslinya baik,” ujar Yuda mencoba untuk menjelaskan jika Yogas aslinya bukan orang seperti itu meskipun Yogas memang tidak pernah sekalipun berbuat baik pada Yuda tapi Yuda tidak pernah ada niatan sedikitpun menjelakkan adiknya di depan orang lain.“Tapi dia marah-marah terus padaku.”Yuda mengulas senyum, “Jika belum terlalu kenal memang seperti itu tapi jika sudah kenal pasti tahu betapa baiknya dia.”Rika manggut-manggut, ia ingat saat diberitahu jika sebenarnya Yogas memiliki sisi baik. Lelaki itu terkadang membagi uang tanpa menunggu ada hari spesial jika saat dirinya memiliki suasana hati baik maka semua orang akan merasakan ditampar