ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 9Setelah kejadian cincin imitasi itu, ibu mertua benar-benar marah. Berkali-kali meminta maaf tapi seolah tidak dipedulikan. Jadi merasa bersalah, takut jika apa yang kulakukan ini terlalu berlebihan.Apa harus kuberikan yang asli?Entahlah. Nanti juga ibu bersikap biasa lagi, marahnya ibu mertua tidak akan lama.“Mbak, ibu mana?” tanya Rika yang baru keluar dari kamarnya.“Tidak tahu, tadi pergi keluar bersama Elena,” jawabku.Rika terlihat menghela nafas panjang.“Kenapa?”Rika menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kalau ibu pulang tolong katakan aku main ke rumah Echa ya, Mbak.”Aku mengangguk. Rasanya tidak ada semangat hidup, apalagi Mas Fadil mengatakan ia tidak akan pulang. Hanya ia yang membuatku bertahan dan betah di rumah ini, malas jika harus menunggu sampai minggu depan lagi.Tidak enak sekali hubungan jarak jauh seperti ini tapi sekalinya bertemu, rasanya sangat membahagiakan.Sepertinya aku harus benar-benar bekerja, bos
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 10Kusuguhkan kopi dan juga cemilan.“Dit, kopimu masih dibuatkan oleh Elena,” ucapku pada adik iparku itu.“Iya, Mbak,” jawabnya.“Mas, aku tidur duluan boleh?”Mas Fadil tersenyum menatapku, mengelus lenganku dengan lembut. “Iya, sayang. Sebentar lagi Mas menyusul.”Aku mengangguk lalu kembali masuk ke dalam, berhenti saat ada di kerumunan tiga wanita itu.“Elena, Radit minta dibuatkan kopi.”“Mbak saja yang buatkan, aku sibuk," sahutnya masih dengan fokus menatap layar ponsel.“Aku juga sibuk.”“Biar aku saja yang buatkan.” Mitha langsung berdiri.Mau cari muka ternyata.“Baik sekali kamu, Nak. Terima kasih ya.” Ibu mertua seperti sengaja memuji Mitha di depanku, seharusnya yang tersindir itu Elena dan seharusnya juga ibu menatap menantu kesayangannya bukan memicing ke arahku.Tidak peduli dengan mereka, lebih baik mengarungi dunia mimpi.Rasanya nikmat sekali saat punggung menempel pada kasur yang empuk. Mataku sudah berat, se
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 11“Minta bantuan orang lain saja, Mbak. Silahkan keluar dari kamar saya!” Mas Fadil berucap tegas membuat Mitha terbelalak kaget.“Mas ….” Wanita itu mendekat dan menyentuh dada Mas Fadil.Bangs*t! Beraninya ia menyentuh milikku."Jangan lancang, anda!' Mas Fadil mencekal tangan Mitha dan menyeret wanita itu keluar dan mengunci pintu kamar.Sempat tegang tapi kini bernafas lega karena Mas Fadil sama sekali tidak tergoda padahal aku tahu jika hasr*tnya sudah di ujung kepala. Kesetiaan Mas Fadil memang tidak perlu diragukan lagi.Ia bahkan tidak memperdulikan Mitha yang kembali mengetuk pintu kamar. Padahal bisa saja diam-diam ia menuntaskan dan bersikap seolah tidak apa-apa setelahnya. Tapi ia tidak melakukan itu.Mas Fadil meraih ponselnya.Benda pipih di sampingku berdering. Nama Mas Fadil terpampang jelas.Dengan cepat langsung menjawab.“Sayang ….” Suaranya terdengar serak dan nafasnya berat.“Mas, kamu kenapa? Kenapa suaramu
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 12“Tidak kau tidak Elena, sama-sama tukang mengadu.”“Kenapa? Takut ya kalau ketahuan selingkuh oleh Mas Fadil?” Mitha menatap remeh.“Om, bisa tinggalkan kami?”Tanpa bicara atau menjawab Om Gio langsung pergi, jangan sampai dari Om Gio terus sampai di telinga Mama soal pernikahan yang akan dirancang ini. Pernikahan yang tidak akan terwujud lebih jelasnya.“Ternyata kau polos-polos binal juga ya,” cibir Mitha.“Yang kau lihat belum seberapa? Tungggu saja tanggal mainnya, kau akan melihatku yang lebih parah,” ujarku lalu berjalan lebih dulu keluar dari butik.Bicara pada orang yang otaknya di dengkul seperti Mitha malah akan membuat harga diri jatuh.Biarkan saja ia berpikir apa yang menurutnya benar. Untuk apa marah jika kenyataan tidak seperti yang dituduhkan.“Pulang sendiri, aku tidak sudi memberikan tumpangan padamu!”Langsung mundur dari dekat mobil Mitha.Mungkin ia sengaja karena ingin segera membuat laporan pada ibu mert
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 13"Tanyakan sendiri pada ayahmu agar kau percaya. Aku, Zendaya Virendra Gunawan anak dari Winona Soedjono. Ingat baik-baik."Tubuh Mitha sudah gemetar saat sedikit lagi api menjilat kulit wajahnya, ia juga pasti sudah bisa merasakan panasnya api meski belum menempel."Satu kali ku beri kesempatan, ingat itu!"Saat tanganku tidak lagi memegangnya, ia langsung terduduk di lantai. Wajahnya semakin pucat, entah efek takut atau karena jahitannya yang sobek karena ulahku. Darah semakin banyak merembes keluar.Mancis kumasukkan kembali ke laci. Menekan tombol merah memanggil dokter sebelum melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan darah Mitha yang ada di tanganku."Mbak ada apa? Kenapa bisa sampai ada di bawah?" suara seorang wanita terdengar, sudah pasti itu adalah perawat.Dengan santai keluar dari kamar mandi, Mitha dibantu dua orang perawat kembali berbaring."Nona, anda ada di sini?" Dokter yang baru datang terlihat kaget menatap
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 14Alat penyadap sudah terpasang di ruangan Mitha, dan cctv juga ada di rumah kontrakan.Bersantai sebelum nanti beraksi.Menyalakan laptop untuk mendengarkan percakapan ibu mertua dan juga Mitha."Kamu istirahat saja dulu, ibu pulang sebentar. Nanti ibu kembali.""Iya, Bu. Jangan lupa nanti sekalian datang bersama Mas Fadil. Oh ya, uang sudah aku transfer untuk ibu." ucap Mitha."Iya, terima kasih ya."Hanya itu percakapan yang terdengar, sepertinya Mitha memang tidur. Pengaruh obat yang dikonsumsi akan membuatnya mudah mengantuk.Meraih botol anggur yang sudah terbuka dan meneguknya sedikit untuk membasahi tenggorokan.Tidak sabar rasanya menunggu Mas Fadil pulang. Ingin tahu apa yang akan mereka katakan pada suamiku soal aku yang menghilang.Lebih baik mandi dulu, badan rasanya sudah lengket oleh keringat. Apalagi tadi dari rumah sakit pasti banyak virus yang menempel.Padahal dulu, inginnya menempati apartemen ini bersama Mas
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 15Mas Fadil berlari dan berhambur memelukku dengan erat.“Kamu dari mana saja? Mas khawatir apalagi kamu tidak bisa dihubungi.”Pelukannya begitu erat membuat hatiku menghangat.Salah memang jika meragukan cintanya padaku.“Maaf, Mas. Aku bertemu Mama tadi dan ponselku mati.”Pelukan terlepas, ia menyentuh wajahku dengan lembut, tatapannya begitu dalam.“Lain kali kalau mau kemana-mana jangan lupa bilang ya.” Matanya berkaca-kaca.“Kenapa kamu menangis, Mas?”“Kamu tidak tahu betapa cemasnya Mas karena tidak bisa menemukanmu. Tadi Mas sempat ke rumah Mama tapi disana tidak ada siapa-siapa”“Maafkan aku ya.”Ia mencubit hidungku gemas. "Lain kali jangan diulangi, kamu membuat Mas jantungan saja."Aku terkekeh, ia memang tidak bohong dengan ucapannya.Pulang kerja selepas dari rumah sakit ia langsung mencariku. Bahkan melihat wajahnya dari rekaman video yang dikirim Om Alex, Mas Fadil terlihat frustasi. Mungkin ia benar-benar takut
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 16“Pak Andrew,” sapa Mas Fadil dengan hormat disertai senyum di bibirnya.“Loh, kalian saling mengenal ternyata,” ucap Bang Zafi.“Dulu aku pernah kerja di tempat Pak Andrew, Bang,” ungkap Mas Fadil.Aku tahu di mana saja tempat kerja Mas Fadil tapi tidak memperdulikan siapa atasannya.Bang Zafi kembali memulai obrolan dan sesekali memancingku bicara.Rasanya jadi tidak nyaman, Mas Fadil pun pasti merasakan hal yang sama. Dari tadi tanganku tidak lepas dari genggamannya. Bisa kurasakan tangannya basah karena keringat.Mungkin untuk pertama kalinya Mas Fadil ada diantara orang-orang formal ini. Apalagi aku sama sekali belum menjelaskan apapun padanya.Tidak hanya Mas Fadil, aku pun tidak pernah suka jika berbincang bisnis seperti ini. Ini memang makan malam di luar jam kantor tapi tetap saja ada membicarakan soal bisnis juga di dalamnya.“Kamu baik-baik saja, Mas?” bisikku.Mas Fadil hanya menjawab dengan senyum singkat.Hanya ber