Share

Rencana Jeni

Penulis: Popyani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-31 14:06:14
Tengah tak menentu suasana hati itu-atas apa yang terjadi dalam hubungan nya, dan Aditya. Dita memilih menghabiskan waktu nya di taman, setelah mengikuti satu mata kuliah. Mengayunkan langka kaki nya menuju taman. Namun-saat memijakkan kedua kaki nya taman itu, Dita mendapati keberadaan Jeni, yang tengah membaca buku, dan hanya se-orang diri. Merasa ini moment yang tepat bagi nya, untuk membereskan masalah nya, dan wanita itu, Dita segera membawa langka nya, menuju Jeni, yang sama sekali tak menyadari kedatangan nya.

Begitu fokus, membaca sebuah novel karya Khalil Gibran. Mendapati ada nya bayangan yang menuju pada nya, Jeni seketika mengangkat wajah nya. Raut wajah itu berubah, setelah mendapati kedatangan Dita. Segera bangun, dan melangkah pergi. Namun, alunan langka itu-harus dia hentikan, saat tiba-tiba saja Dita bersuara pada nya, "Aku ingin berbicara dengan mu!"

Membalikkan tubuh nya menghadap pada Dita, menatap pada wanita itu, "Aku rasa, tidak ada yang perlu di bicarakan!" s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Kekecewaan Aditya

    Hari berlalu begitu cepat. Tidak terasa, moment yang di tunggu-tungu oleh Aditya, dan juga Dita- selama ini, akhir nya datang. Hari bersejarah itu tiba, dengan menyabet gelar, yang mereka kejar selama mengenyam pendidikan di kampus Bima Bangsa, salah satu kampus bergengsi yang ada di kota J.Senyum bahagia yang dirasakan oleh Mahasiswa-mahasiswa saat ini, sangat berbanding terbalik dengan apa yang Dita rasakan. Tak ada sama sekali pancaran kebahagian di sana, hanya murung, dan terlihat jelas kesedihan di wajah, yang berbingkai kaca mata minus nya. Bukan tanpa alasan-Dita terlihat tak bersemangat, sebab wanita itu telah memantapkan hati nya untuk pergi kehidupan Aditya selama nya, setelah diri nya di wisuda. Dita, hanya tidak ingin Aditya terjebak dalam situasi yang salah seperti ini, selama nya, dan memberikan kebahagian buat pria itu, dengan cinta nya yang sesungguh nya. Senyuman terus terukir di wajah Dita, saat memandang Aditya-dan Dina, dan ke dua sahabat pria itu, Roki, dan Dio

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Dua Tahun Kemudian

    2 tahun, kemudianWaktu berlalu begitu cepat, dan tidak terasa 2 tahun telah berlalu, sejak pergi nya Dita dari kehidupan seorang Aditya Wijaya. Bukan hanya meninggalkan kenangan, namun-wanita itu berhasil membuat kebencian yang begitu mendalam dalam diri pria itu. Walaupun hari-hari itu terasa berat-untuk dia lalui, namun-kenyataan nya-hidup harus tetap berlanjut. Hingga kini diri nya, berakhir menikah dengan Jeni. Aditya tidak pernah menyangkah, malam itu-dia akan berakhir dalam satu ranjang bersama Jeni, yang tak lain adalah sahabat, dari Dita. Tak ada cinta, membuat rumah tangga Aditya, dan Jeni jalani, terasa nelangsa. Berpura-pura bahagia di depan media, maupun ke dua orang tua, namun nyata nya semua itu palsu. Bandara.Cantik. Itulah penampakkan sosok wanita, yang saat ini-tengah berjalan dengan anggun nya. Mengayunkan langka kaki nya-menuju pintu ke luar, sembari satu tangan nya, menarik sebuah koper. Kaca mata hitam bertengger di atas hidung mancung nya, dalam balutan celan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Rencana Jeni

    Malam hari, kediaman Herman WijayaSuara deru mesin mobil yang memasuki halaman depan rumah nya, membuat wajah yang sudah nampak bergelambir itu, tersenyum bahagia. Mama Nita segera-meninggalkan kegiatan nya menyiapkan makan malam, agar bisa menyambut kedatangan anak, dan juga menantu nya."Bibi Siti, kau lanjutkan. Aku, akan menyambangi Jeni, dan juga Aditya. Mereka sudah datang," ujar Mama Nita, dan langsung di-iyakan oleh pelayan paruh baya itu.Saat diri nya, dan Aditya telah berada di luar mobil, Jeni segera membawa langka kaki nya menghampiri Aditya. Menggandeng-mesrah sang suami, namun-Aditya berusaha untuk melepaskan tangan wanita itu. Terus berusaha, namun-Jeni tetap mengeratkan gandengan tangan itu, dengan memasang senyum tanpa dosa nya, pada Aditya yang menatap nya dengan murka, hingga seketika pasangan suami-istri itu di kejutkan dengan kedatangan Mama Nita."Kalian, sudah datang?" tanya Mama Nita, dengan membawa langka kaki nya, menghampiri Aditya, dan juga Jeni. Wanita p

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Kecemasan Seorang Anandita

    Wjaya Group Aditya tengah menghabiskan waktu nya, bersama sahabat baik nya, Dion. Kedua pria itu, saat ini tengah membahas tentang tanda merah yang ada di leher Aditya, "Aku bisa membayangkan, bagaimana ganas nya Jeni tadi malam, dengan melihat tanda merah di leher mu. Itu semua, karena kau selalu menolak nafkah bathin nya, saat dia meminta. Hingga saat kau-mengabulkan, dia bagai se-ekor singa yang kelaparan," ujar Dion, dengan senyuman di akhir ucapan nya. "Dia-adalah wanita, yang selalu haus dengan belaian seorang pria. Sebab-rudal lelaki, bukan hal baru bagi nya!" sahut Aditya, dengan seringai tipis di wajah nya, dan apa yang pria itu katakan, berhasil membuat raut wajah Dion berubah. "Jadi-bukan, kau-yang---." Belum juga Dion menyelesaikan ucapan nya, Aditya sudah menyela. "Ya, bukan aku. Bukan aku-yang pertama bagi nya." "Kau seperti nya belum bisa menerima kehadiran Jeni dalam hidup mu. Padahal ini sudah dua tahun, kalian menikah." "Aku sudah membenci wanita itu, jauh seb

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Harap-harap Cemas

    Berpura-pura bahagia-dengan tugas yang sang atasan berikan, saat Dita membawa langka kaki nya berlalu dari dalam ruang kerja, Bos nya. Setelah menutup pintu ruangan, Dita mendadak lesuh, dengan tubuh bersandar pada badan pintu. Menolak-tawaran sang atasan, namun-dia sangat membutuhkan pekerjaan ini, dan dengan meyaikinkan Wijaya Group dengan hasil rancangan nya, diri nya bisa menjadi pegawai tetap, di perusahaan ini. Menghembuskan napas nya tegas, Dita kembali mengayunkan langka kaki nya, namun-langka kaki nya terasa berat. Menghempaskan tubuh nya, pada kursi kerja milik nya, Dita menenggelamkan wajah nya, dengan kedua tangan, yang dia lipatkan di atas kepala. Beberapa detik dengan posisi itu, akhir nya Dita kembali mengangkat wajah nya,"Aku harus bagaimana? Bahkan, mencari pekerjaan saat ini sangat sulit. Banyak di luar sana, Sarjana yang menganggur," gumam Dita, masih dengan raut wajah yang sama, "Namun, bagaimana kalau aku kembali bertemu dengan, Aditya? Bukankah-dia adalah Pres

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Berselingkuh Dengan Istri Sahabat ku

    Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru, sebab kini malam telah kembali menyapa, dengan bulan dan bintang yang telah kembali bersinar.Lelah begitu menggorogoti tubuh nya, membuat Aditya memutuskan untuk berendam. Setelah mengisi busa sabun di dalam bathube, Aditya melangkah masuk ke dalam, dengan tubuh nya yang telah polos. Bersandar malas pada dinding bathube, menikmati sensasi aroma therapi yang begitu menenangkan. Aditya merasakan tubuh nya kini jauh lebih rileks.Memejamkan ke dua mata itu, menikmati wangi aroma therapi dari dalam busa sabun yang begitu menenangkan jiwa. Suara pintu terbuka, tak dihiraukan oleh Aditya, pria itu merasa diri nya sedang dejavu. Sekejap, Aditya tersentak, saat tiba-tiba saja ada tangan yang mengelus dada nya, dengan gerakan yang sensual. Membuka ke dua mata itu. Wajah dingin, dan juga datar, seketika memenuhi wajah tampan pria itu, saat mendapati Jeni, yang kini tengah berada di dalam bathube bersama nya."Jeni," gumam Aditya, dengan amarah yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Perangkap Yang Dibuat Aditya Untuk Dita

    Satu hari kemudian. "Masuk---." Setengah teriakan yang lolos dari mulut nya, membuat daun pintu terbuka, dan menampilkan sosok Sinta di sana. "Maaf Pak, Pak Irwan nya sudah datang," ujar Sinta sopan. Mendengar, apa yang baru saja Sinta sampaikan, Aditya segera menyudahi kegiatan nya, sebab sedari tadi dirinya sudah menunggu kedatangn pria itu. "Pagi Pak," sapa Irwan, seraya menunduk sopan. "Pagi!" sahut Aditya. Pria itu segera membawa langka kaki nya menuju sofa set, di mana saat ini Irwan tengah menunggu nya, "Duduklah," lanjut Aditya, dan Irwan segera mendaratkan tubuh nya pada sebuah sofa tunggal. Setelah mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi, Irwan segera meletakkan map merah di atas meja, dan membalikkan posisi nya menghadap pada Aditya, "Ini Pak, model-model gaun dan juga Akcesories, yang diberikan oleh Carla." Tanpa bersuara, Aditya segera menarik map merah, dan mulai membuka nya. Pria itu terlihat begitu teliti, saat membuka lembar-demi lembar kertas, yang berisi desai

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Bertemu Aditya

    Dua hari kemudian.Tak, pernah terpikirkan oleh seorang Aditya, kalau diri nya akan kembali melihat sosok Anandita Setiawan, wanita yang telah memberi luka yang begitu dalam di hati nya. Rasa sakit yang begitu mendalam, Aditya berencana untuk membalaskandendam pada wanita itu.Lewat salah satu anak buah nya, pria itu meminta mencari informasi, tentang tempat tinggal Dita saat ini, dan siapa orang terdekat wanita itu. Sebelum, menjalankan rencana nya, Aditya ingin mengatur strategi nya dengan baik.Seringai licik tercetak di wajah tampan Aditya, saat mendapati informasi tentang orang-orang terdekat dari Dita. Dia, Lisa. Sahabat baik Dita, yang sudah seperti keluarga sendiri oleh wanita itu."Apakah kau akan menolak, saat aku menggunakan sahabat mu, sebagai titik kelemahan mu, Dita! Kau, akan benar-benar berada dalam genggaman ku sekarang, dan aku akan membuat mu benar-benar menyesal, dengan apa yang kau lakukan pada ku dulu," gerutu Aditya. Seringai licik tercetak di wajah tampan pria

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04

Bab terbaru

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akhir Kisah

    Beberapa jam kemudianBeberapa menit menempuh perjalanan--akhirnya mobil yang membawa Dita telah kembali berada di rumahnya. Saat akan turun dari dalam mobil, mimik wajah Dita seketika berubah setelah mendapati adanya sebuah mobil asing yang terparkir di depan rumah. Melangkahkan kakinya--namun pandangan itu tak Dita putuskan dari mobil berwarna merah itu. "Dita---." Panggil suara tidak asing-membuat pandangan Dita teralihkan, dan seketika mimik wajah Dita berubah kaget--setelah mendapati siapa yang menyeruhkan namanya itu."Anita!" gumam Dita dengan tatapan tidak percayanya. Dita segera mengambil langka lebarnya menghampiri wanita yang sudah lama tidak dia temuinya itu.Namun, adanya baby Damar dalam gendongan Anita membuat antusias di dalam diri Dita hilang sekejap. "Kapan kau datang?" tanya Dita, tanpa meminta persetujuan Anita--wanita itu segera mengambil alih Damar dalam gendongan sahabatnya, dan melabuhkan kecupan singkat pada pipi gembul baby Damar. "Sekitar dua puluh menit y

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Arman Meminta Maaf

    Kendaraan yang membawa Dita--telah terparkir di halaman depan rumah sakit. Dengan ragu, wanita bernama Anandita Setiawan itu menurunkan kedua kakinya. "Apakah perlu saya temani, Nyonya?" tanya sang sopir tiba-tiba, saat Dita tak kunjung melangkahkan kakinya ke dalam bangunan di depannya. "Tidak perlu Pak, Bapak tunggu di sini saja," sahut Dita dengan menoleh sebentar pada sopir pribadinya, dan kembali membawa pandangan pada bangunan yang berada di depan."Baiklah Nyonya, kalau begitu saya akan memarkirkan mobil-dan menunggu anda di sana saja," ujar sang sopir memberitahu, seraya jari telunjuknya mengarah pada sebuah pohon yang rindang yang berada di dekat halaman parkir. "Baik Pak," sahut Dita, dan sang sopir segera melajukan kembali kendaraan roda empat itu. Dita menghembuskan napasnya kasar, meraup udara sebanyak mungkin--saat merasa pasukan oksigen di dalam dadanya berkurang. Suasana hatinya tiba-tiba tak karuan. Antara iya, dan tidak, untuk dirinya masuk ke dalam bangunan rum

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akan Menjenguk Jeni

    Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru--sebab kini bumi telah diselimuti kegelapan kala malam kembali menyapa. Angin berhembus sedikit kencang, membuat tirai yang menggelantung tertiup kala angin berhasil mencuri masuk ke dalamnya. Mendapati hal itu Dita segera menghampiri. Kedua tangannya menarik ujung gorden, dan menyatukannya dengan lebih rapat lagi. Mengedarkan pandangannya menjelajahi seisi ruangan. Suasana kamar kini sangat berbanding terbalik dengan tadi. Tadinya kamar ini sangat riuh, dengan celotehan, dan tangisan ketiga buahatinya. Namun, kini telah lenggang karena bayi-bayi miliknya sudah terlelap. Menghembuskan napasnya panjang, Dita meraup oksigen sebanyak mungkin melepas lelah yang begitu menggerogoti di tubuh. Dita merasa seperti baru saja melepaskan beban yang cukup berat. "Ternyata ada asam-manisnya," gumam Dita, dengan senyuman yang dia ukir di wajahnya. Dita memutuskan untuk kembali melihat ketiga bayinya. Menyingkap tirai tipis yang menghalangi pandangan, s

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Menyerahkan Baby Damar Papa Aditya dan Dita

    Sangat tidak keberatan untuk seorang Aditya Wijaya jika Dion memberikan putranya untuk dia asuh--sebab perasaan memiliki itu sudah ada untuk anak dari sahabat baiknya itu sejak dia lahir. Namun, yang jadi pertanyaan untuk Aditya--kenapa Dion ingin memberikan anaknya pada dia, sebab pria itu sendiri pernah meminta padanya agar Aditya mengikhlaskan Damar untuknya."Katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi, sampai kau ingin memberikan Damar padaku?" tanya Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar menuntut. Kedua alis tebal Aditya menyurut, saat pupil hitam pekat pria itu semakin tajam ketika menatap Dion. Bukan hanya Aditya saja yang dibuat kaget dengan permintaan Dion, namun Dita juga. Dirinya sama sekali tidak keberatan jika Dion memberikan putranya pada dia, dan Adtya, untuk diasuh oleh mereka. Namun, yang membuat Dita heran---sebab Dion--dulu ingin merawat putranya sendiri. "Iya, Dion. Aku sama sekali tidak masalah kalau kau memberikan Damar pada aku, dan Aditya. Aku akan mer

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Kedatangan Dion

    Baby Adrian yang sudah mabuk ASI perlahan melepaskan puting susu ibunya sendiri, dan kini sudah terlihat jauh lebih tenang dari sebelumnya. Dan saat Dita kembali menyodorkan putingnya, bayi itu kembali melepaskannya dan kini justru memasukkan gumpalan jari ke dalam mulutnya. Baby Adrian kini fokus bermain."Sepertinya dia sudah kenyang," ujar Aditya. "Iya Mas," sahut Dita membenarkan, dan wanita itu memutuskan untuk membaringkan putranya disamping saudara kembarnya. Dalam keadaan kenyang, membuat baby Adrian dan juga Adriana tak lagi rewel. Kedua bayi itu kini bermain, menendang-nendang kecil kaki mereka, ataupun mengemut jari-jarinya. Dan, kegiatan kecil yang dilakukan oleh bayi kembar itu mampu membuat perasaan kedua orang tuanya terhibur. "Mereka sangat menggemaskan ya, Dit?" ujar Aditya-dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Sekilas menatap pada Dita, dan kembali memfokuskan pandangannya pada kedua anaknya. Aditya nampak sangat menikmati apa yang dia lakukan saat ini. "Mas-

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Pemandangan Pagi

    Dua bulan kemudianWaktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa dua bulan telah berlalu, sejak kelahiran baby Adrian, dan Adriana. Banyak hal yang telah dilewati dalam dua bulan terakhir ini. Salahsatunya Dita yang kini telah pindah dari villa, dan menempati rumah barunya, yang barus atu bulan ini dibeli oleh Aditya.Hari-hari yang dilewati Dita penuh dengan kebahagiaan. Suami yang sangat mencintainya, dan memiliki kedua anak yang semakin hari, semakin menggemaskan di matanya. Dita, seperti memiliki mainan baru-sebab sejak kehadiran baby Adrian, dan baby Adriana membuat hari-hari dari Ibu muda itu terasa jauh lebih berwarna. Namun, kadang Dita suka menemukan kerepotan kalau kedua bayi kembar itu rewel bersamaan.Dan, tanpa Dita sadari dirinya sering mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Seperti biasa, saat pagi hari sebelum Aditya bangun Dita telah berkunjung ke kamar bayi yang bersebelahan dengan kamarnya, dan Aditya. Berada di kamar dengan cat berwarna putih yang mendomi

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Adrian, dan Adriana

    Dunia Dita seperti berhenti berputar, setelah dirinya mendapati kedatangan Mama Nita. Serasa seperti mimpi, bolamata wanita itu tak ada kedipan sama sekali saat menatap pada wanita yang masih berstatus ibu mertuanya nya. Hingga, Dita nampak tercengang saat menyadari kalau saat ini posisinya dan Mama Nita sudah sangat dekat. Sekian tahun tak bersua, membuat suasana canggung begitu terasa untuk kedua wanita beda generasi itu. Saling menatap, namun keduanya tetap dengan diam. Bingung, harus memulainya dari mana. "Dit--." Mama Nita bersuara pelan, setelah sekian detik keheningan melandanya dan Dita. Dia tahu, kalau menantunya itu ingin menyapanya lebih dulu namun merasa sungkan."Maa," sahut Dita, dengan senyum yang terkesan dipaksakan. Sebab, walaupun sang ibu mertua telah bersuara terlebiih dahulu namun dirinya masih merasa canggung. "Maaf, untuk semuanya. Mama sangat menyesal. sebab telah membencimu padahal kau tidak melakukan kesalahan apapun,"lirih Mama Nita. Mimik wajahnya tela

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Dita melahirkan

    Aditya membeo. Pria itu masih memfokuskan pandangannya pada kedua orangtuanya. Kedatangan mereka sama sekali tidak disangka-sangka pria itu. Terutama sang Bunda--yang juga turut datang bersama ayahnya. "Adit! Bagaimana? Apakah Dita, sudah melahirkan?" tanya Mama Nita. Mimik wajah wanita paruhbaya itu menunjukkan kekhwatirannya yang teramat sangat. Saat melayangkan pertanyaan, Mama Nita melemparkan pandangannya ke arah pintu ruang operasi. Aditya tak langsung menyambut. Sebagai orang yang turut tahu tentang dia dan Dita selama ini, Aditya melirikkan matanya-menatap sang ayah dengan lekat. Dan, Papa Herman yang ditatap seperti itu hanya menganggukkan kepalanya pelan. Pria paruhbaya itu seolah sudah mengerti tatapan dari putranya, itu. "Belum Maa," sahut Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar berat. Saat menjawab pertanyaan Mama Nita, hati Aditya mendadak perih sebab operasinya sudah memakan waktu sedikit lama. Raut wajah pria itu mendadak layu. "Kita berdoa semoga operasinya be

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Mama Nita Mengetahui Kenyataan

    Suara dering telepone terdengar di dalam ruangan, membuat keheningan yang melanda seketika membelah. Dan, ternyata itu panggilan telepone yang datang dari gawai milik Aditya yang saat ini sedang dalam pengisian daya. "Dari tadi HPmu terus saja berbunyi, dan sepertinya itu telepone yang penting," ujar Mama Nita memberitahu.Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Ibunya tanpa menunggu lama lagi, Aditya segera menghampiri gawainya yang tersimpan di atas sebuah kabonet kecil. Melepaskan colokannya, dan mendapati nama Bibi Supi pada layar HPnya. Meyakini ada sesuatu yang serius, Aditya segera melakukan panggilan balik pada Bibi Supi. Saat melakukan telepone balik, Aditya tak berada lagi di ruangan yang sama dengan kedua orang tuanya dan Roki. Lki-laki tampan itumemilih untuk berpisah ruang, menuju teras rumah dengan kolam renang yang berada di depannya. Apa yang Aditya lakukan, membuat ketiga sosok yang bersamanya seketika dilanda rasa penasaran. Dan, mendapati bagaimana gestur tub

DMCA.com Protection Status